Anda di halaman 1dari 20

GGA (Gagal Ginjal Akut)

By:
Kelompok II Ahmad Hanik Mahbub Cucun Andriani Ginanjar Wisnu K. Nur Eka C. Putri Milu Widyawati Tahta Alfina H. Yuanto Ret Wihardi

Definisi

Adalah penurunan tiba-tiba faal ginjal pada individu dengan ginjal sehat sebelumnya, dengan atau tanpa oliguria dan berakibat azotemia progresif disertai kenaikan ureum dan kreatinin darah (Imam Parsoedi A dan Ag. Soewito :Ilmu Penyakit dalam Jilid II;91 ) Sindrom klinis akibat kerusakan metabolik atau patologik ginjal yang ditandai dengan penurunan fungsi yang nyata dan cepat serta terjadinya azotemia. (Loraine M. Wilson, 1982)

Klasifikasi

Gagal Ginjal Akut Prerenal Gagal Ginjal Akut Post Renal Gagal Ginjal Akut Renal

Etiologi
Penurunan

Volume vaskular Kenaikan kapasitas vaskular Penurunan curah jantung/kegagalan pompa jantung Obstruksi penyakit ginjal primer Ischemia

Patofisiologi

Lima teori yang menggambarkan patofisiologi GGA :


Obstruksi tubulus Kebocoran ccairan tubulus Penurunan permeabilitas glomerulus Disfungsi vasomotor Glumerolus feedback

Pemeriksaan Laboratorium

Darah : ureum, kreatinin, elektrolit, serta osmolaritas. Urin : ureum, kreatinin, elektrolit, osmolaritas, dan berat jenis. CT.Scan MRI EKG mungkin abnormal menunjukan ketidakseimbangan elektrolit dan asam/basa.

Pengkajian

Aktifitas dan istirahat :


gejala

: Kelitihan kelemahan malaese Tanda : Kelemahan otot dan kehilangan tonus.

Sirkulasi

Tanda :

hipotensi/hipertensi (termasuk hipertensi maligna,eklampsia, hipertensi akibat kehamilan). Disritmia jantung. Nadi lemah/halus hipotensi ortostatik(hipovalemia). DVI, nadi kuat,Hipervolemia). Edema jaringan umum (termasuk area periorbital mata kaki sakrum). Pucat, kecenderungan perdarahan.

Eliminasi

Gejala :
Perubahan pola berkemih, peningkatan frekuensi,poliuria (kegagalan dini), atau penurunan frekuensi/oliguria (fase akhir) Disuria, ragu-ragu, dorongan, dan retensi (inflamasi/obstruksi, infeksi). Abdomen kembung diare atau konstipasi Riwayat HPB, batu/kalkuli

Tanda :
Perubahan warna urine contoh kuning pekat,merah, coklat, berawan. Oliguri (biasanya 12-21 hari) poliuri (2-6 liter/hari).

Makanan/Cairan

Gejala : Peningkatan berat badan (edema) ,penurunan berat badan (dehidrasi). Mual , muntah, anoreksia, nyeri uluhati Penggunaan diuretik Tanda : Perubahan turgor kulit/kelembaban. Edema (Umum, bagian bawah).

Neurosensori

Gejala : Sakit kepala penglihatan kabur. Kram otot/kejang, sindrom kaki Gelisah. Tanda : Gangguan status mental, contoh penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan berkonsentrasi, kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran (azotemia, ketidak seimbangan elektrolit/ asama basa. Kejang, faskikulasi otot, aktifitas kejang.

Nyeri/Kenyamanan

Gejala : Nyeri tubuh , sakit kepala Tanda : Perilaku berhati-hati/distrkasi, gelisah.

Pernafasan

Gejala : nafas pendek Tanda : Takipnoe, dispnoe, peningkatan frekuensi, kusmaul, nafas amonia, batuk produktif dengan sputum kental merah muda( edema paru ).

Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul

Perubahan kelebihan volume cairan b/d gagal ginjal dengan kelebihan air. Resiko tinggi menurunnya curah jantung b/d ketidakseimbangan cairandan elektrolit, gangguan frekuensi, irama, konduksi jantung, akumulasi/penumpukan urea toksin, kalsifikasi jaringan lunak. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d katabolisme protein Kelelahan b/d penurunan produksi energi metabolik/pembatasan diet, anemia. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d depresi pertahanan imunologi. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b/d kehilangan cairan berlebihan. Kurang pengetahuan tentang kondisi,prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d kurang mengingat.

Intervensi

Dx I: Perubahan kelebihan cairan b/d gagal ginjal dgn kelebihan air

Catat pemasukan dan pengeluaran akurat.

R/Menentukan fungsi ginjal dan kebutuhan penggantian cairan

Timbang BB. Tiap hari dengan alat yang sama, Awasi nadi, Tekanan darah, suara paru.

R/Mengetahui tachicardi,hipertensi dan edema paru dan bunyi nafas tambahan.

Kaji kulit, wajah area edema evaluasi derajat edema,Auskulstasi paru dan bunyi jantung.

R/Mudah terjadinya edema dan mengetahui akumulasi cairan,Deteksi dini terjadinya oedema paru

Kolaborasi

Dx II:Resiko tinggi tehadap penurunan curah


jantung b/d kelebihan cairan

Awasi TD dan frekuensi jantung,Observasi EKG.

R/Deteksi dini terhadap kelebihan cairan, Respon terhadap berlanjutnya gagal ginjal
R/Deteksi dini untuk persiapan dialisis R/Deteksi dini terhadap vasokontriksi atau anemia, sianosis yang mungkin berhubungan dgn. Gagal ginjal

Auskultasi bunyi jantung

Kaji warna kulit, membran mukosa dan dasar kuku

Pertahankan tirah baring dan dorong istirahat adekuat R/Menurunkan konsumsi oksigen/kerja jantung Kolaborasi

Dx III: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan


tubuh b/d katabolisme protein

Kaji/catat pemasukan diet

R/Membantu dalam mengidentifikasi defisiensi dari kebutuhan diet. R/Meminimalkan anoreksia dan mual
R/Deteksi dini perpindahan keseimbangan cairan R/Menentukan kalori individu, dan kebutuhan nutrisi

Berikan makanan sedikit dan sering

Timbang berat badan setiap hari

Kolaborasi dengan ahli gizi.

TERIMAKASIH. TEEEEEERIMAKASIH. TERIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIMAKASIH. TERIMAAAAAAAKASIH. TERIMAKAAAASIH. TERIMAKASIH. TEEEERIMAKASIH. TERIIIIIIIIIIIIIIMAKASIH. TERIMAAAAKASIH. TERIMAKAAASIH. TERIMAKASIH.

Anda mungkin juga menyukai