Anda di halaman 1dari 28

SEMISOLID DOSAGE FORM DESIGN

Pharmaceutical Drug
Formulation and Development
APA ITU DOSAGEFORM (BENTUK SEDIAAN)???

Pasien tidak mengkonsumsi zat


aktif/pure drug

Tetapi

Pasien mengkonsumsi bentuk


sediaan obat
CON’T

• DosageForm (bentuk sediaan) adalah suatu formulasi dari zat aktif (pure drug)
dan eksipien sehingga memudahkan pasien dalam mengkonsumsi,
memperbaiki sifat fisik dan stabilitas dari zat aktif, dan dapat meningkatkan
efikasi farmakologinya.
MENGAPA DIBUAT BENTUK
SEDIAAN????
Pure drug/ zat aktif :

• Memiliki bau dan rasa yang kurang menarik

• Sifat iritatif besar

• Stabilitas rendah

• Acceptability konsumen rendah


SEDIAAN SEMISOLID

• Semisolid dosage forms are designed for topical application, for treatment wounds, rashes,
skin irritation, stings, fungal infections and certain mucous membranes.

• They have the local therapeutic emollient or protective action, or for the drugs penetration
through the skin or mucous membranes.
KARAKTERISTIK SEDIAAN SEMISOLID

• Memiliki sifat reologi yang spesifik pada temperature yang berbeda dalam penyimpanannya

• Memiliki tipe alir non newton

• Memiliki viskositas yang sesuai

• Pseudoplastic or plastic and thixotropic properties


KEUNTUNGAN SEDIAAN SEMISOLID

• Memiliki local efek, aktivitas resorpsi dan menyedikan konsentrasi obat yang besar di kulit.

• Merupakan bentuk sediaan yang paling baik untuk treatment luka infeksi, luka bakar,
dermatitis, frostbite, diaper rash

• Relatif lebih mudah dan safety untuk aplikasi topical

• Memungkinkan efek terapi tinggi pada kulit


KERUGIAN SEDIAAN SEMISOLID

• Beberapa bentuk sediaan memiliki limitasi efikasi terapetik karena tidak menangani secara
langsung gejala

• Ada beberapa komponen sediaan yang kurang stabil

• Beberapa sediaan diformulasikan dengan basis hidrofobik menimbulkan greenhouse effect


PENGGOLONGAN SEDIAAN SEMISOLID

• Salep

• Krim

• Gel

• Pasta
SEDIAAN SALEP
• Salep merupakan sediaan semisolid yang ditujukan untuk pemakaian eksternal pada kulit
atau membran mukosa.

• Sediaan salep dapat mengandung obat atau tidak mengandung obat.

• Basis salep diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu basis minyak (oleaginous
bases), basis salep serap (absorption bases), basis tercucikan air (water-removable bases)
dan basis larut air (water-soluble bases).
BASIS SALEP
• BASIS MINYAK

• Basis minyak disebut juga dengan basis hidrokarbon.

• Aplikasi pada kulit memberikan emollient, yaitu menjaga kelembapan kulit, memberikan
efek oklusif, dapat menempel pada kulit dalam waktu lama karena tidak tercampurkan
dengan air dan sulit tercuci air.
Beberapa contoh basis minyak :

• Petrolatum : berwarna kekuningan dengan titik lebur 38-60°C, dapat digunakan bersamaan atau
kombinasi dengan basis salep lainnya. Produk komersial yang beredar adalah vaselin.

• Petrolatum putih. : memiliki sifat yang sama dengan petrolatum, tetapi berwarna putih sehingga lebih
disukai dari segi estetika. Produk komersial yang beredar adalah vaselin putih atau vaselin album.

• Salep kuning USP : terdiri dari 50 g parafin kuning dan 950 g petrolatum. Parafin kuning berasal dari
sarang lebah Apis melifera

• Salep putih USP : terdiri dari parafin putih dan petrolatum putih dengan perbandingan yang sama
seperti salep kuning USP.
• BASIS SALEP SERAP

• Basis salep serap terdiri dari dua tipe yaitu basis yang memungkinkan penambahan air
membentuk emulsi W/O.

• Basis ini dapat digunakan sebagai emollient walaupun tidak menghasilkan efek oklusif yang
sebanding dengan basis minyak.

• Basis salep serap tidak mudah tercucikan dengan air karena fase eksternal dari emulsi adalah
minyak.
• Beberapa contoh basis serap :

• Petrolatum hidrofilik USP : terdiri dari 30 gram kolesterol, 30 gram stearil alkohol, 80 gram
parafin putih dan 860 g petrolatum putih. Dibuat dengan cara melebur stearil alcohol dan
parafin putih kemudian mencampurkannya dengan kolesterol dan petrolatum putih hingga
homogen. Campuran kemudian diaduk hingga dingin dan mengeras. Basis petrolatum
hidrofilik dapat digunakan untuk mencampurkan obat larut air dalam basis hidrokarbon.

• Lanolin USP (lanolin anhidrat) : didapatkan dari bulu domba (mengandung air tidak lebih
dari 0,25%), dan merupakan bahan menyerupai parafin yang telah dimurnikan. Air tambahan
dapat dimasukkan dalam lanolin dengan pengadukan.
• BASIS TERCUCIKAN AIR

• Basis tercucikan air merupakan emulsi minyak dalam air menyerupai sediaan krim. Basis ini
mudah tercucikan dengan air karena fase luar dari sistem adalah air.

• Basis ini dapat digunakan untuk menyerap serous, atau eksudat dari lesi atau luka yang
berbentuk cairan.

• Contoh dari basis salep ini adalah hydrophilic ointment USP.


• BASIS LARUT AIR

• Basis salep larut air merupakan basis salep yang tidak mengandung basis minyak.

• Basis ini dapat tercucikan sempurna dan paling sering digunakan untuk mencampurkan bahan padat.

• Contoh basis salep larut air adalah salep polietilen glikol (PEG) NF.

• PEG dengan berat molekul rata-rata di bawah 600 merupakan basis yang jernih, tidak berwarna dan berbentuk
cair. Sedangkan PEG dengan berat molekul rata-rata di atas 1000 berbentuk padat, dan PEG dengan berat
molekul diantaranya berbentuk semisolid.

• Walaupun dapat larut dalam air, basis PEG tetap tidak dapat menampung larutan air dalam jumlah besar.
METODE PEMBUATAN SALEP
• METODE
Homogenizer skala Homogenizer skala
INCORPOTRATION laboratorium industri

• Metode ini dibuat dengan cara


mencampurkan semua
komponen hingga diperoleh
campuran yang homogen.
Dalam skala kecil, metode ini
dilakukan menggunakan mortir
dan stamper. Dalam skala besar
menggunakan homogenizer.
• METODE FUSION

• Pembuatan salep dengan metode fusi dilakukan dengan melebur sebagian atau semua
komponen salep secara bersamaan dilanjutkan dengan pengadukan konstan hingga salep
homogen dan mengeras seiring dengan penurunan suhu.

• Komponen yang tidak dilebur ditambahkan pada campuran yang mulai mengeras atau pada
saat sudah terjadi penurunan suhu.

• Bahan-bahan yang tidak boleh dilebur adalah bahan yang mudah menguap dan tidak tahan
terhadap pemanasan.
• Metode peleburan melibatkan beberapa cara, yaitu:

• Bahan dengan titik lebur tertinggi dipanaskan pada suhu terendah bahan dapat melebur,
kemudian bahan lain ditambahkan ke dalamnya.

• Masing-masing bahan dilebur sesuai titik leburnya masing, kemudian dicampurkan hingga
homogen.

• Semua bahan dicampur jadi satu dan dilebur bersamaan. Peleburan dengan cara ini pada
umumnya membutuhkan peleburan campuran yang lebih rendah.
PROSES PRODUKSI SALEP DI INDUSTRI
• Penimbangan bahan baku
• Peleburan bahan menggunakan melting vessel

• Mixing bahan
• Filling • Packaging
EKSIPIEN PADA SALEP

Eksipien salep terdiri dari :

• Zat aktif

• Basis salep

• Humectan (menjaga kelembaban kulit)

• Solven (pelarut)

• Zat yang meningkatkan titik lebur dan meningkatkan viskositas dari basis (contoh :
paraffin, spermaceti, hydrogenated vegetable oils);
FORMULASI SALEP
• Formulasi Salep Acyclovir (BASIS TERCUCI AIR)

Nama Bahan Fungsi Konsentrasi Perhitungan Jumlah yang ditimbang

Acyclovir Zat aktif 5% (5/100) * 50 gram 2,5 gram

Polietilen glikol 3350 Basis hidrofilik 28% (28/100) * 50 gram 14 gram

Polietilen glikol 400 Basis hidrofilik 42% (42/100) * 50 gram 21 gram

Propilen glikol Humectan / solven 25% (25/100) * 50 gram 12,5 gram


Total Bahan 100% 50 gram
• Cara Pembuatan

• Fase minyak PEG 3350 dan PEG 400 dipanaskan pada suhu 70°C ± 2°C pada mixer hingga
meleleh/melebur.

• Mendispersikan obat acyclovir pada propilen glikol di suhu 50°C dalam waterbath dengan bantuan
homogenizer. Obat yang didispersikan harus halus dan tidak ada partikel yang menggumpal.

• Campurkan obat disperse pada fase minyak

• Final mixing dilakukan pada campuran menggunakan mixer vaccum tekanan 0,4-0,6 bar suhu 45°C
selama 30 menit

• Turunkan suhu menjadi 25°C ke 30°C dengan terus diaduk hingga homogen.
TUGAS SALEP
DIKUMPULKAN PALING LAMBAT RABU JAM 11.00 WIB KE WA GRUP

• Salin soal pada MS.Word dengan format font Time New Roman 12, Rata kanan kiri (justify), margin (4,3,3,3), spasi 1,5

• Jelaskan singkat perbedaan basis-basis pada salep!


• Buatlah formula salep dibawah ini menjadi formula yang lengkap!

Nama Bahan Fungsi Konsentrasi Perhitungan Jumlah yang ditimbang

Betamethasone Dipropionate Zat aktif 0,064% (0,064/100) * 50 gram ……………….. gram

Polyoxyethylene stearates ………………….. ………% (…./100) * 50 gram ……………….. gram

Citric Acid Monohydrate ………………….. ………% (…./100) * 50 gram ……………….. gram

Triacetin ………………….. ………% (…./100) * 50 gram ……………….. gram


Wax Microcrystalline ………………….. ………% (…./100) * 50 gram ……………….. gram
Total Bahan 100% 50 gram

• Buatlah cara kerja pembuatan salep sesuai dengan bahan diatas!

Anda mungkin juga menyukai