Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KALA 3

Ns.Endah Suprihatin, S.Kep.,M.Kep., Sp.Mat


Stage 3- Birth of the Placenta
BATASAN KALA III
 Adalah fase pelepasan dan pengeluaran
plasenta beserta selaput ketuban dari kavum
uteri.
 DIMULAI pada saat bayi telah lahir
lengkap dan BERAKHIR dengan lahirnya
plasenta
 Pelepasan plasenta terjadi karena perlekatan
plasenta di dinding uterus adalah bersifat
adhesi, sehingga pada saat kontraksi mudah
lepas dan berdarah.
TANDA-TANDA LEPASNYA
PLASENTA
 Kontraksi uterus
 Fundus uteri naik oleh karena plasenta bergerak
dari segmen atas uterus ke segmen bawah uterus
 Talipusat didepan vulva memanjang (terlihat dari
turunnya klem yang dipasang pada talipusat).
 Sejumlah darah keluar dari vagina secara
mendadak
LEPASNYA PLACENTA
• Lepasnya plasenta dari insersinya ada 3
macam:
– Dari sentral (Schultze), ditandai dengan
perdarahan baru
– Dari tepi / marginal (Matthews-Duncan),
jika tidak disertai perdarahan,
– Bersamaan sentral dan marginal.
MEKANISME LEPASNYA
PLACENTA
Beberapa cara untuk menilai
pelepasan plasenta

Kustner : tali pusat diregangkan dengan satu tangan,


daerah suprasimfisis ditekan dengan tangan lainnya,
dinilai ada/tidaknya
respon dari regangan tali pusat.

Strassman : tali pusat diregangkan dengan satu tangan,


daerah fundus uteri diketuk2 dengan tangan lainnya,
dinilai ada/tidaknya respon pada regangan tali pusat.

Klein : ibu disuruh meneran, akan tampak ujung tali


pusat bergerak turun, dan ketika meneran dihentikan,
jika ujung tali pusat naik kembali berarti plasenta belum
lepas.
BERAPA LAMA PERSALINAN
KALA III BERLANGSUNG
 Normal : 5-15 menit (< 30 menit)
 Prolonged third stage
– > 30 minutes of the birth of the baby with
active management
– > 60 minutes with physiological management.
• Active management • Physiological
– routine use of management
uterotonic drugs – no routine use of
– early clamping and uterotonic drugs
cutting of the cord – no clamping of the
– controlled cord cord until pulsation
traction. has ceased
– delivery of the
placenta by maternal
effort.
APA YANG TERJADI
PADA KALA III?
Placenta keluar

Kontraksi uterus Placenta lepas

fundus uteri setinggi/ Perdarahan


1 jari di atas pusat
Kontraksi uterus

 Perdarahan
Mekanisme
pembekuan
darah
MENGAPA PROSES PADA
KALA III HARUS
DIPERHATIKAN?
 Penatalaksanaan kala III yang tidak tepat
akan membahayakan pasien
 Komplikasi utama pada kala III adalah
perdarahan hebat
 Perdarahan pasca persalinan merupakan
penyebab utama kematian ibu bersalin
PENGKAJIAN (OBSERVASI)
PADA KALA III
• KEADAAN UMUM : colour, respiration and
klien her own report of how she feels
• Uterus berubah bentuk (bulat keras)
• Tali pusat memanjang
• Vaginal blood
• The presence of haemorrhage
• Retained placenta or maternal collapse
MANAJEMEN AKTIF KALA III
• PEMBERIAN UTEROTONIKA DENGAN
SEGERA
• PENGENDALIAN TARIKAN PADA TALI
PUSAT
• MASSASE UTERUS SEGERA SETELAH
PLACENTA LAHIR
JENIS UTEROTONIK YANG DIGUNAKAN
PADA KALA III

Syntometrine Oxytocin (Syntocinon )


• Diberikan • Diberikan secara
intramuskuler setelah intramuskuler
anak lahir • 5 unit
• Tersedia dalam • Merupakan obat pilihan
kemasan ampul 1 ml (drug of choice)
yang mengandung 5
unit oksitosin dan 0.5
mg ergometrin
maleat.
MEKANISME AKTIVITAS DARI 2 JENIS KOMPONEN
DALAM SINTOMETRIN

• Oxytocin : menyebabkan kontraksi


uterus fisiologik 3 – 5 menit setelah
injeksi intramuskuler dan berlanjut
sampai 1 – 3 jam.
• Ergometrine : menyebabkan kontraksi
uterus yang bersifat tonik 2 – 5 menit
setelah injeksi intramuskuler dan
berlanjut sampai 3 jam.
KONTRA INDIKASI PEMBERIAN
SYNTOMETRIN

• Syntometrine mengandung ergometrine


sehingga jangan digunakan pada :
– Penderita hipertensi.
• Ergometrine menyebabkan vasospasme
sehingga akan meningkatkan tekanan darah.
– Penderita kelainan katub jantung.
• Kontraksi tonik uterus akan mendorong
sejumlah besar darah kedalam sirkulasi dan ini
dapat menyebabkan gagal jantung dan edema
paru
TARIKAN TALI PUSAT TERKENDALI
(metode Brandt Andrew)
Pertahankan regangan talipusat dengan menahan
talipusat pada klem.
Tempatkan telapak tangan lain diatas simfisis pubis
dan dorong uterus kearah atas.
Separasi plasenta terjadi saat uterus kontraksi dan
saat dilakukan tarikan talipusat terkendali, plasenta
dilepaskan dari segmen bawah uterus.
Bila separasi sudah terjadi, tarikan talipusat
dilanjutkan sehingga plasenta lahir.
Bila separasi tidak terjadi saat traksi terkendali
pertama kali dilakukan, tunggu sampai terjadi
kontraksi uterus berikutnya dan lakukan tarikan
talipusat ulangan.
Jika placenta terasa lepas, pindahkan
klem tali pusat mendekati placenta
Dengan tangan kiri tetap mendorong
uterus ke arah kaudo kranial, keluarkan
placenta melalui penegangan pada tali
pusat terdekat dengan gerakan ke bawah
dan ke atas sesuai jalan lahir
Kemudian kedua tangan menangkap
placenta dan memutar searah jarum jam
secara perlahan sampai selaput placenta
keluar semuanya
PENGEKLEMAN TALI PUSAT
PADA LILITAN TALI PUSAT
PEMERIKSAAN PLASENTA
SETELAH DILAHIRKAN

• LENGKAP atau TIDAK LENGKAP


• KELAINAN PLASENTA:
• UKURAN:
• TALIPUSAT
• LENGKAP atau TIDAK LENGKAP
– Pastikan bahwa jumlah kotiledon dan selaput
ketuban dalam keadaan lengkap:
• Selaput ketuban diperiksa dengan menggantung
plasenta sedemikian rupa dengan memegang talipusat
sehingga selaput ketuban tergantung kebawah, dapat
dilihat lubang dimana janin dilahirkan dan diperiksa
apakah selaput ketuban ada yang tertinggal?
• Kemudian plasenta ditahan dengan kedua telapak
tangan dan selaput ketuban disisihkan untuk dapat
memeriksa keadaan pars maternalis apakah tidak ada
kotiledon yang tertinggaldidalam uterus.
• KELAINAN PLASENTA:
– Selaput ketuban yang keruh atau berbau. Keadaan
ini terjadi pada korioamnionitis.
– Bekuan darah pada pars maternalis (hematoma
retroplasenta) merupakan tanda dari solusio
plasenta.
– Lokasi insersi talipusat (insersio vilamentosa)
– Plasenta bilobata
• UKURAN:
– Berat plasenta sesuai dengan usia kehamilan dan umumnya
adalah 1/6 berat janin yaitu 450 – 650 gram pada
kehamilan aterm.
– Bila plasenta sangat besar maka kemungkinan berikut
harus dipikirkan :
• Plasenta yang besar dan edematous dijumpai pada sifilis
kongenital.
• Plasenta yang besar dan pucat dijumpai pada penyakit hemolitik
rhesus.
• Plasenta yang besar namun tidak disertai dengan kelainan lain
sering dijumpai pada maternal diabetes.
– Bila plasenta lebih ringan dari yang seharusnya sering
dijumpai pada PJT – Pertumbuhan Janin Terhambat.
• TALIPUSAT
– Didalam talipusat didapatkan 2 arteri dan 1 vena.
Bila hanya dijumpai 1 arteri maka janin harus
diperiksa lebih lanjut oleh karena sering menderita
kelainan kongenital lain.

Anda mungkin juga menyukai