Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK 4

W. S. RENDRA
•Intan Safitri (10)
•Missella Ruth Nikita (13)
•Nur Arif Setiawan (17)
•Saiful Hikam (21)
•Syafiera Yuana Galih Sae (23)
•Zaena Rizki Saputri (25)
BANJIR DI BANDUNG
Bandung -Banjir Bandung Selatan akibat meluapnya Sungai Citarum masih
memutus akses jalan raya di Baleendah dan Dayeuhkolot, Kabupaten
Bandung, Ahad, 28 Desember 2014. Meski air mulai surut satu meter,
namun warga masih menggunakan perahu, becak dan gerobak untuk
transportasi mereka.

Tempo yang terbang bersama helikopter BO 105 Polda Jabar yang diawaki
oleh Edy Prasetio dan Nanok Aprianto memantau kondisi terkini genangan
banjir dari udara. Dari udara tampak Sebagian area persawahan di
Bojongsoang dan Baleendah tergenang banjir dan terancam puso. Sementara
Kampung Cieunteung, Jambatan, dan Andir di Baleendah masih tenggelam.

Kampung Bojongasih, Bolero, dan Cisirung di Dayeuhkolot juga tampak


masih tergenang. Akses jalan di Simpang Baleendah dan Dayeuhkolot masih
tenggelam, begitu pula Jalan Raya Dayeuhkolot di depan Masjid Besar Ash
Shofia masih terbenam banjir.
Menurut Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung, Marlan,
banjir Bandung Selatan kini telah surut secara signifikan. "Sudah surut
secara signifikan, hanya sebagian yang masih terendam sekitar 1
meteran, rumah yang terendam tinggal sekitar 10.000 rumah saja," kata
Marlan saat dihubungi melalui telpon.
Banjir di Bandung selatan menenggelamkan 36.000 rumah di 11
kecamatan. Saat ini kedalaman banjir antara 1 meter sampai diatas 2
meter. Sebelumnya dilaporkan air bah mencapai 3 meter.
Selain menenggelamkan sejumlah perkampungan, sejumlah pabrik di
kawasan Baleendah masih terlihat tergenang banjir. Akses transportasi
dari kabupaten ke kota masih tetap terputus di Baleendah dan Jalan
Raya Dayeuhkolot. Perahu-perahu karet pun masih terlihat hilir mudik
di ruas Jalan Raya Banjaran, Mekarsari, dan Simpang Andir
Dayeuhkolot.
http://www.tempo.co/read/news/2014/12/28/058631440/Banjir-
Bandung-Selatan-Akses-Jalan-Masih-Lumpuh
Pernyataan umum
Pada 25 desember 2014 terjadi bencana alam banjir di
Bandung yang menenggelamkan rumah-rumah warga
Sebab
1. Curah hujan yang tinggi.
2. Kurangnya daerah resapan.
3. Pembuangan sampah
sembarangan.
4. Tersumbatnya saluran air.
Akibat
1. Warga tidak bisa mengakses
listrik.
2. Banyak warga terserang wabah
penyakit.
3. Sulitnya mendapatkan air bersih.
4. Akses jalan menjadi lumpuh.
Interpretasi
1. Tidak membuang sampah
sembarangan.
2. Merawat saluran air.
3. Menanam pohon untuk
menambah daerah resapan.

Anda mungkin juga menyukai