Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN COVID 19

CORONA VIRUS

• Virus RNA berukuran 120-160 nm.


• Menyebabkan penyakit saluran
pernapasan → Flu → Kegawatan
pernafasan → Kematian.
• Pertama kali muncul di Wuhan pada
12 Desember 2019
KEJADIAN IKUTAN PADA COVID 19

Hiperinflamasi
Paru ARDS
badai sitokin
Koagulopati  Koinfeksi
Trombosis   sepsis
gagal multi
organ
Penularan
Covid 19

Dari Manusia ke
Manusia →
Melalui Droplet
yang keluar saat
bersin atau
batuk →
Penularan lebih
agresif
TRIAS PENYEBAB PENYAKIT (Gordon & Le Rich, 1950)

Patogen (Agent)

Inang/hospes Lingkungan
(Host) (Environment)
Pada pandemi, Jumlah & Virulensi
Patogen lebih berperan,
Daya Tahan Tubuh dipengaruhi: usia,
konstitusi tubuh, gaya hidup, komorbid
Lingkungan : rumah, wilayah domisili,
PENGERTAN
kantor-tempat kerja (FK, klinik, RS)
GANGGUAN
GASTROINTESTINAL

GANGGUAN
PERNAFASAN
BATUK
NYERI TENGGOROKAN
HIPOGEUSIA
ANOSMIA
NYERI OTOT
MANIFESTASI
KLINIK
NYERI KEPALA
DEMAM
Klasifikasi Derajat
Berat Penyakit (WHO)
RINGAN
Demam, batuk, anoreksia, fatigue, napas
pendek, mialgia, sakit tenggorok, hidung
KRITIS 01 tersumbat, sakit kepala, keluhan
gastrointestinal, anosmia, ageusia, tidak ad
ARDS, Sepsis, disfungsi organ 05 bukti pneumonia virus atau hipoksia
02
yang mengancam jiwa
SEDANG
Tanda-tanda pneumoni tapi bukan
PERBURUKAN KLINIS pneumonia berat dan dengan SpO2
04 03 > 90% bernapas dalam udara kama
Hipoksia yang memburuk, BERAT
ekstremitas sembab/eritema, Tanda-tanda pneumoni berat, demam atau diduga
napas pendek, peningkatan takikardi, infeksi pernapasan ditambah salah satu: fekuens
pada pasien dgn ventilator napas 30 kali/menit, gawat napas berat atau SpO
Klasifikasi Klinis Gawat Nafas
(Menaldi Rasmin,2018)
Isolasi
mandiri atas

Kesadaran CM,Kontak baik keputusan dan
Rr 15-20,Tanpa otot bantu nafas, pengawasan
Ringan


Sat > 95% dokter

Hemodinamik stabil

Rawat Rs
isolasi atau

Kesadaran CM,Kontak baik
ICU non
Rr 20-25x/mnt,dengan/tanpa otot bantu
Sedang

Ventilasi
nafas, Sat.93-95%

Hemodimanik stabil tanpa/dengan penopang


Kesadaran mulai apatis,kontak mulai menurun Rawat Rs
Rr 25-30x/mnt,dengan/tanpa otot bantu ICU isolasi
Berat

nafas,Sat.88-93% Ventilasi

Hemodinamik tidak stabil
Definisi Operasional (PPNI,2020)

KASUS SUSPEK
Memiliki gejala ISPA yaitu demam KASUS PROBABLE
> 38 disertai gejalabatuk, pilek, Kasus suspek dengan ISPA
sakit tenggorokan, pneumonia dari berat/ARSD/meninggal dengan
ringan s/d berat gambaran klinis menyakinkan
COVID 19 dan belum ada hasil
pemeriksaan PCR

KASUS KONFIRMASI
Seseorang dinyatakan positif Mengidentifikasi pengaruh perilaku
interpersonal dan perilaku yang
terinfeksi virus COVID 19 berkaitan dengan pekerjaan
dibuktikan dibuktikan dengan
hasil lab PCR
Asuhan Keperawatan

Asuhan Keperawatan pada pasien


COVID 19 untuk memberikan
memberikan asuhan keperawatan
pada pasien yg menjalani rawat
inap akibat penyakit yg disebabkan
corona virus atau virus SARS-coV2
Pengkajian Keperawatan adalah
dasar dalam pemikiran untuk
proses keperawatan dengan tujuan
untuk mengumpulkan informasi atau
data tentang pasien, agar dapat
mengidentifikasi, mengenali
masalah-masalah, kebutuhan
kesehatan dan keperawatan pasien,
baik fisik, mental, sosial dan
lingkungan (Dermawan, 2012).
TAHAPAN PENGKAJIAN (PPNI,2020)
Keluhan Utama
1 Gejala ISPA akut Seperti demam, disertai batuk, pilek, nyeri tenggorokan,
sesak nafas, pneumonia ringan s/d berat
Riwayat, pada 14 hari terakhir:
2 1. sebelum timbul gejala melakukan perjalanan

2. sebelum timbul gejala riwayat kontak erat


(terkonfirmasi/probable)

3. Pneumonia berat yg membutuhkan perawatan Rs


3 Psikososial (kecemasan & stress)

Spritual (agama,kepercayaan,Ibadah)
4

Kesadaran dan TTV


5

Pemeriksaan Fisik
6
7 Nutrisi

Kebutuhan Edukasi
8

9 Status Funsional, risiko jatuh, skala nyeri,

Pemeriksaan laboratorium, Radiologi dan kolaborasi


10
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Tanda&Gejala: batuk tidak efektif,sptum
berlebih, mengi, wheezing, ronchi


Penyebab: proses infeksi, hipersekresi jalan nafas

Bersihan jalan nafas tidak efektif: ketidakmampuan


membersihkan secret atau obstruksi jalan nafas
untuk mempertahankan jalan nafas tetap paten


BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF
b.d.PENYEBAB dibuktikan dengan TANDA DAN GEJALA
Tanda&Gejala: PCO2 meningkat, PO2 menurun,
pola nafas abnormal


Penyebab: perubahan membrane alveolus kapiler

Gangguan pertukaran gas 


kelebihan/kekurangan oksigenasi/ eliminasi
karbodioksida pada membran alveolar kapiler

GANGGUAN PERTUKARAN GAS b.d PENYEBAB
dibuktikan dibuktikan dengan TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala: bingung, khawatir, gelisah,
tampak tegang, sulit tidur


Penyebab: ancaman kematian, krisis situasional

Ansietaskondisi emosi dan pengalaman subyektif


Individu terhadap objek yg tidak jelas dan spesifik
akibat antisipasi bahaya yg memungkinkan Individu
melakukan tindakan untuk

ANSIETAS b.d PENYEBAB dibuktikan dengan
TANDA&GEJALA
Tanda dan gejala: nafsu makan menurun, berat
badan menurun minimal 10% dibawah ideal,
membrane mukosa pucat

Penyebab: kurangnya asupan makanan,
ketidakmampuan menelan makanan,factor psikologis

Resiko Defisit Nutrisi Berisiko mengalami


asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme

DEFISIT NUTRISI b.d PENYEBAB dibuktikan
dengan TANDA&GEJALA
Tanda dan gejala:menolak melakukan
perawatan diri, tidak mampu
mandi/menggunakan pakaian

Penyebab: Menurunnya motivasi,kelemahan, ggn
muskuloskeletal

Defisit perawatan diri Tidak mampu


melakukan atau menyelesaikan ativitas
perawatan diri

DEFISIT NUTRISI b.d PENYEBAB dibuktikan
dengan TANDA&GEJALA
Bersihan jalan nafas tidak efektif
1 Bersihan jalan nafas meningkat dgn kriteria: batuk
efektif menurun, sputum tidak ada
Gangguan Pertukaran Gas
2 Pertukaran gas meningkat, dgn kriteria hasil: Rr 15-
20x/mnt, Sat > 93%, sianosis tidak terjadi, Hasil AGD
normal
Ansietas
3 Tingkat ansietas menurun, dengan kriteria hasil: perilaku
gelisah dan tegang menurun, konsentrasi membaik

4 Resiko deficit Nutrisi


Status nutrisi membaik dengan kriteria hasil: porsi makan
dihabiskan, IMT dlm batas normal

Defisit perawatan Diri


5
Perawatan diri meningkat dengan kriteria
hasil: perawatan diri (Bab/Bak/makan/minum)
terpenuhi
INTERVENSI KEPERAWATAN
BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF

 Manajemen jalan nafas


-Monitor pola nafas
-Monitor secret
-Monitor kemampuan batuk efektif,
-posisi semifowler,
-Berikan minum hangat,
-Ajarkan batuk efektif
-Kolaborasi pemberian bronkodilator
Evaluasi
keperawatan

1. Bersihan jalan nafas meningkat


2. Pertukaran gas meningkat
3. Tingkat ansietas menurun
4. Status nutrisi membaik
5. Perawatan diri meningkat
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai