• Urutan pertanyaan didesain sedemikian rupa sehingga mampu membuat dramatik acara, dari
yang ringan mengangkat ikhtisar atau penjelasan umum selanjutnya mengalir ke pertanyaan-
pertanyaan yang spesifik-kritis-tidak memojokkan;
• Boleh juga disiapkan pertanyaan kontroversial yang kadang disukai penonton tetapi sering
membuat narasumber kurang senang;
• Narasumber—jika diperlukan—adalah seseorang atau lebih yang paham dan berkompeten
dengan permasalahan yang diangkat;
• Kelompok audiens—jika diperlukan hadir sesuai format—bukan merupakan pihak yang
saling bertikai atau berbeda pendapat tentang permasalahan yang menjadi tema atau topik.
DESAIN PRODUKSI TALKSHOW
• Tahapan produksi program talkshow tidak sekadar pada penentuan topik/materi
perbincangan-narasumber dan pembawa acara saja. Lebih dari itu, diperlukan
sebuah desain produksi agar realisasinya sesuai dengan konsep sekaligus
sebagai pegangan atau panduan dalam tahap produksi.
• Dimulai dengan penemuan ide dan pengembangannya, setelah itu judul acara
dibuat. Judul sebuah program talkshow faktual—seperti halnya program televisi
lainnya—sebaiknya singkat, berkesan cerdas, mencerminkan kelugasan,
kewibawaan yang pada gilirannya akan mengarahkan imaji pemirsa pada
kepercayaan atas topik yang diperbincangkan.
DESAIN PRODUKSI TALKSHOW
• Naskah talkhsow bisa hanya merupakan garis besar (outline) tentang apa saja
yang nantinya perlu disampaikan atau diucapkan oleh pembawa acara. Hal ini
perlu ditulis tidak sekadar disampaikan secara lisan kepada pembawa acara untuk
menghindari kesalahan yang tidak perlu. Naskah boleh juga dilengkapi daftar
pertanyaan yang telah dipersiapkan.
• Seandainya dalam talkshow ditampilkan musik, fragmen atau peragaan secara
langsung di tengah acara—bukan insert visual—maka sebaiknya sebelum
produksi dilakukan latihan.