Anda di halaman 1dari 10

BERANDA

Mekanik Otomotif Java Search

HOME MEKANIK BENGKEL JAVA » PEMINDAH DAYA » SISTEM KELENGKAPAN MOBIL » HEALTH » FAHRUDIN

DOWNLOAD VIDIO NARUTO
CARA MEMBACA MULTIMETER / SOCIAL PROFILES
MENU
AVOMETER ANALOG
17.4.13   ALAT UKUR   10 comments
HOME
CARA MEMBACA MULTIMETER / AVOMETER ANALOG Popular Posts Archives
TRIK & TIPS MENGEDIT BLOG Hy Reader, Pada tutorial hari ini saya ingin membahas lebih lengkap mengenai
Cara Mudah Untuk Membaca Alat Ukur Listrik Multimeter / Avometer Analog  CARA MEMBACA MULTIMETER /
LYRIK DOWNLOAD MUSIK
Kali ini saya mencoba membuat tutorialnya dalam bahasa yang lebih singkat dan AVOMETER ANALOG
DOWNLOAD VIDEO NARUTO sederhana sehingga saya berharap dapat lebih mudah untuk di pahami. CARA MEMBACA MULTIMETER /
Sebelum masuk lebih jauh mengenai cara mengukur besaran listrik seperti AVOMETER ANALOG Hy Reader,
ANIMASI Pada tutorial hari ini saya ingin
Tegangan (Volt), Arus (Ampere), dan Tahanan (Ohm) ada baiknya kita mengenal membahas lebih lengkap mengenai
terlebih dahulu apa itu Multimeter atau Avometer.  Cara Mudah Untuk ...
MENU MATERI Yang dimaksud Multimeter atau Avometer adalah Alat ukur Listrik yang
memungkinkan kita untuk mengukur besarnya Besaran listrik yang ada pada suatu Cara menggunakan alat ukur
AC MOBIL (1) rangkaian baik itu Tegangan, Arus, maupun Nilai Hambatan/Tahanan. AVOmeter Micrometer
Cara menggunakan alat
adalah singkatan dari Ampere Volt Ohm Meter, jadi hanya terdapat 3 komponen
ALAT UKUR (3) ukur Micrometer  Dunia otomotif erat
yang bisa diukur dengan AVOmeter sedangkan Multimeter , dikatakan multi sebab sekali kaitannya dengan pengukuran,
memiliki banyak besaran yang bisa di ukur, misalnya Ampere, Volt, Ohm, karena setiap komponen m...
KELISTRIKAN (1)
Frekuensi, Konektivitas Rangkaian (putus ato tidak), Nilai Kapasitif, dan lain
KLISTRIKAN (1) sebagainya. Terdapat 2 (dua) jenis Multimeter yaitu Analog dan Digital, yang Suzuki Jet Cooled system
Digital sangat mudah pembacaannya disebabkan karena Multimeter digital telah Suzuki Jet Cooled system Bro
MESIN (6) sekalian pasti sudah lama
menggunakan angka digital sehingga begitu melakukan pengukuran Listrik, Nilai
mendengarkan tentang teknologi
PEMINDAH DAYA (7) yang diinginkan dapat langsung terbaca asalkan sesuai atau Benar cara Suzuki Jet Cooled. Disinyalir
pemasangan alat ukurnya. Penamaan sist...
TUNE UP (1) Mari mengenal bagian­bagian Multimeter atau Avometer agar lebih memudahkan
dalam memahami tulisan selanjutnya: Cara Mengukur
Diberdayakan oleh Blogger. Menggunakan Jangka
Sorong (Vernier
Caliper)
PAGES Cara Mengukur
Menggunakan Jangka
Beranda Sorong (Vernier Caliper) Cara
Mengukur Menggunakan Jangka
Sorong (Vernier Caliper) ­ Jangka s...
VISITOR
FUNGSI BAGIAN­BAGIAN MESIN
Mesin Karburator (Carburetor)
Komponen ini berfungsi sebagai
pencampuran bahan bakar dengan
oksigen. Karburator terbagi atas dua
jenis...

TRANSLITE

Select Language ▼

Ada kesalahan di dalam gadget ini
My Widget

My Widget
MENGENAI SAYA
FAH RU D I N AH M AD Bagian­Bagian Multimeter
Follow 0 Saya akan berikan sedikit penjelasan mengenai gambar di atas. Yang perlu untuk
di perhatikan adalah :
LI H AT P R O FI L
LENG K A P K U 1. SEKRUP PENGATUR JARUM, Sekrup ini dapat di putar dengan Obeng
atau plat kecil, Sekrup ini berfungsi mengatur Jarum agar kembali atau
tepat pada posisi 0 (NOL), terkadang jarum tidak pada posisi NOL yang
Ada kesalahan di dalam gadget ini
dapat membuat kesalahan pada pengukuran, Posisikan menjadi NOL
sebelum digunakan.
TIME
2. TOMBOL PENGATUR NOL OHM. Tombol ini hampir sama dengan
Sekrup pengatur jarum, hanya saja bedanya yaitu Tombol ini
digunakan untuk membuat jarum menunjukkan angka NOL pada saat
Saklar pemilih di posisikan menunjuk SKALA OHM. Saat saklar pemilih
pada posisi Ohm biasanya pilih x1 pada skala Ohm kemudian
Hubungkan kedua ujung TERMINAL (Ujung terminal Merah bertemu
dengan Ujung terminal Hitam) dan Lihat pada Layar penunjuk, Jarum
akan bergerak ke KANAN (Disitu terdapat angka NOL (0), Putar tombol
MOTH pengatur Nol Ohm sampai jarum menunjukkan angka NOL). Proses ini
dinamakan KALIBRASI OhmMeter. Hal ini Muthlak dilakukan sebelum
melakukan pengukuran tahanan (OHM) suatu komponen atau suatu
rangkaian.
3. SAKLAR PEMILIH. Saklar ini harus di posisikan sesuai dengan apa
yang ingin di UKUR, misalnya bila ingin mengukur tegangan AC maka
TOTAL TAYANGAN LAMAN
atur/putar saklar hingga menyentuh skala AC yang pada alat ukur
tertulis ACV, Begitu pula saat mengukur tegangan DC, cari yang tertulis  
DCV, begitu seterusnya. Jangan Salah memilih Skala Pengukuran. 
287,728
Pada setiap bagian SKALA PENGUKURAN yang dipilih dengan Saklar
Pemilih, terdapat Nilai­nilai yang tertera pada alat ukur, Misalnya Pada BLOG ARCHIVE
Skala Tegangan AC (tertulis ACV pada alat ukur) tertera skala 10, 50,
▼  2013 (20)
250, dan 750 begitu pula pada Skala Tegangan DC (tertulis DCV pada
►  Juni (1)
alat ukur) tertera skala 0.1 , 0.25 , 2.5 , 10 , dst. Apa maksud Skala ini??
Dan Bagaimana Memilihnya?? ▼  April (7)
Pedoman Memilih SKALA Pengukuran: CARA MEMBACA
MULTIMETER / AVOMETER
Skala tersebut adalah skala yang akan digunakan untuk membaca
ANALOG
hasil pengukuran, Semua skala dapat digunakan untuk membaca,
Hanya saja tidak semua skala dapat memberikan atau memperlihatkan Cara menggunakan alat ukur
Micrometer
nilai yang diinginkan, misalnya kita mempunyai Baterai 9 Volt DC,
kemudian kita mengatur SAKLAR PEMILIH untuk Memilih SKALA Cara Mengukur Menggunakan
Jangka Sorong (Vernier C...
TEGANGAN DC pada posisi 2,5 dan menghubungkan TERMINAL
Merah dengan positif (+) baterai dan Hitam dengan Negatif (­) baterai. AC MOBIL
Apa yang akan terjadi?? Jarum akan bergerak ke Ujung Kanan dan spesifikasi ban
tidak menunjukkan angka 9Volt, Mengapa Demikian?? Sebab NILAI
sytem suspensi
MAKSIMAL yang dapat diukur bila kita memposisikan Saklar Pemilih
pada skala 2.5 adalah hanya 2.5 Volt saja, sehingga untuk mengukur SISTEM KEMUDI
Nilai 9Volt maka saklar harus di putar menuju Skala yang LEBIH
BESAR sari NILAI Tegangan yang di Ukur, jadi Putar pada Posisi 10 ►  Maret (11)
dan Alat ukur akan menunjukkan nilai yang diinginkan.Penjelasan
►  Februari (1)
Lebih Lengkap Mengenai MEMBACA ALAT UKUR akan di Bahas
selanjutnya pada tutorial ini.

ALAT UKUR LISTRIK HARUS DIPASANG DENGAN BENAR, Mengapa saya
katakan Demikian??
Untuk melakukan suatu pengukuran listrik, Posisi alat ukur pada rangkaian juga
Mesti dan Hal wajib yang harus di perhatikan agar pembacaan alat ukur tidak
salah. Pemasangan Alat ukur yang salah /Tidak  benar memberikan hasil
pengukuran yang TIDAK BENAR dan bukan kurang tepat, jadi ini sangat perlu di
perhatikan. Mari kita melihat posisi alat ukur yang benar:
1. Posisi alat ukur saat mengukur TEGANGAN (Voltage) 
Pada saat mengukur tegangan baik itu teggangan AC maupun DC,
maka Alat ukur mesti di pasang Paralel terhadap rangkaian. Maksud
paralel adalah kedua terminal pengukur ( Umumnya berwarna Merah
My Widget
untuk positif (+) dan Hitam untuk Negatif (­) harus membentuk suatu titik
My Widget
percabangan dan bukan berjejer (seri) terhadap beban. Pemasangan
yang benar dapat dilihat pada gambar berikut:

Memasang Multimeter Paralel
2. Posisi alat ukur saat mengukur ARUS (Ampere)
Untuk melakukan pengukuran ARUS yang mesti diperhatikan yaitu
Posisi terminal harus dalam kondisi berderetan dengan Beban,
Sehingga untuk melakukan pengukuran arus maka rangkaian mesti di
Buka / diputus / Open circuit dan kemudian menghubungkan terminal
alat ukur pada titik yang telah terputus tersebut. Pemasanngan yang
benar dapat dilihat pada gambar:

Memasang Multimeter SERI
3. Posisi alat ukur saat mengukur Hambatan (Ohm)
Yang mesti diketahui saat pngukuran tahanan ialah JANGAN PERNAH
MENGUKUR NILAI TAHANAN SUATU KOMPONEN SAAT
TERHUBUNG DENGAN SUMBER. Ini akan merusak  alat ukur.
Pengukurannya sangat mudah yaitu tinggal mengatur saklar pemilih ke
posisi Skala OHM dan kemudian menghubungkan terminal ke kedua
sisi komponen (Resistor) yang akan di ukur.

My Widget

My Widget
Memasang Multimeter untuk mengukur tahanan

Kali ini saya tidak akan membahas mengenai mengapa alat ukur di pasang paralel
saat mngukur tegangan dan Seri pada saat mengukur Arus, sebab itu lebih
kompleks kecuali ada yang membutuhkannya. Hal ini erat kaitannya dengan
Rangkaian dalam suatu alat ukur. 
Setelah mengetahui Cara mengatur Saklat Pemilih yang Benar, Mengetahui Jenis
Skala yang akan digunakan, dan Cara pemasangan alat ukur yang benar, maka
tiba saatnya kita melakukan Pengukuran Besaran Listrik.
MENGUKUR TEGANGAN LISTRIK (VOLT / VOLTAGE) DC 
Yang perlu di Siapkan dan Perhatikan: 
1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah).
2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0),
bila menurut anda angka yang ditunjuk sudah NOL maka tidak perlu
dilakukan Pengaturan Sekrup.
3. Lakukan Kalibrasi alat ukur (Telah saya bahas diatas pada point 2
mengenai Tombol Pengatur Nol OHM). Posisikan Saklar Pemilih pada
SKALA OHM pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya
tempelkan ujung kabel Terminal negatif (hitam) dan positif (merah).
Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan
menggunakan Tombol pengatur Nol Ohm.
4. Setelah Kalibrasi Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala Tegangan
yang anda ingin ukur, ACV untuk tegangan AC (bolak balik) dan DCV
untuk tegangan DC (Searah).
5. Posisikan SKALA PENGUKURAN pada nilai yang paling besar terlebih
dahulu seperti 1000 atau 750 jika anda TIDAK TAHU berapa nilai
tegangan maksimal yang mengalir pada rangkaian.
6. Pasangkan alat ukur PARALEL terhadap beban/ sumber/komponen
yang akan di ukur.
7. Baca Alat ukur.

Cara Membaca Nilai Tegangan yang terukur: 
1. Misalkan Nilai tegangan yang akan diukur adalah 15 VOLT DC (Belum
kita ketahui sebelumnya, itulah saya katakan Misalnya).
2. Kemudian Kita memposisikan saklar pemilih pada posisi DCV dan
memilih skala paling besar yang tertera yaitu 1000.  Nilai 1000 artinya
Nilai tegangan yang akan diukur bisa mencapai 1000Volt.
3. Saat memperhatikan Alat ukur maka Dalam Layar penunjuk jarum tidak
terdapat skala terbesar 1000 yang ada hanya 0­10, 0­50, dan 0­250. 
Maka Untuk memudahkan membaca perhatikan skala 0­10 saja.
4. Skala penunjukan 0­10 berarti saat jarum penunjuk tepat berada pada
angka 10 artinya nilai tegangan yang terukur adalah 1000 Volt, jika
yang di tunjuk jarum adalah angka 5 maka nilai tegangan sebenarnya
yang terukur adalah 500 Volt, begitu seterusnya.
5. Kembali Pada Kasus no. 1 dimana nilai tegangan yang akan diukur
adalah hanya 15 Volt sementara kita menempatkan saklar pemilih pada
Posisi 1000, maka jarum pada alat ukur hanya akan bergerak sedikit
sekali sehingga sulit bagi kita untuk memperkirakan berapa nilai
My Widget
tegangan sebenarnya yang terukur. Untuk itu Pindahkan Saklar Pemilih
My Widget
ke Nilai Skala yang dapat membuat Jarum bergerak lebih banyak agar
nilai pengukuran lebih akurat.
6. Misalkan kita menggeser saklar pemilih ke Posisi 10 pada skala DCV.
Yang terjadi adalah, jarum akan bergerak dengan cepat ke paling
ujung kanan. Hal ini disebabkan nilai tegangan yang akan di ukur
LEBIH BESAR dari nilai Skala maksimal yang dipilih. Jika Hal ini di
biarkan terus menerus maka alat ukur DAPAT RUSAK, Jika jarum alat
ukur bergerak sangat cepat ke kanan, segera pisahkan alat ukur dari
rangkaian dan ganti Skala SAKLAR PEMILIH ke posisi yang lebih
Besar. Saat saklar Pemilih diletakkan pada angka 10 maka yang di
perhatikan dalam layar penunjukan jarum adalah range skala 0­10, dan
BUKAN 0­50 atau 0­250.

Multimeter Over, Awas Rusak
7. Telah saya jelaskan bahwa saat memilih skala 10 untuk mengukur nilai
tegangan yang lebih besar dari 10 maka nilai tegangan sebenarnya
tidak akan terukur / diketahui. Solusinya adalah Saklar Pemilih di
posisikan pada skala yang lebih besar dari 10 yaitu 50. Saat memilih
Skala 50 pada skala tegangan DC (tertera DCV), maka dalam Layar
Penunjukan Jarum yang mesti di perhatikan adalah range skala 0­50
dan BUKAN lagi 0­10 ataupun 0­250.
8. Saat Saklar pemilih berada pada posisi 50 maka Jarum Penunjuk akan
bergerak Tepat di tengah antara Nilai 10 dan 20 pada range skala 0­50
yang artinya Nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur bernilai 15 Volt. 
Perhatikan gambar berikut:

Nilai tegangan Terlihat Benar
9. Untuk mengetahui berapa nilai tegangan yang terukur dapat pula
menggunakan RUMUS:

My Widget

My Widget
Jadi misalnya, tegangan yang akan di ukur 15 Volt maka:
Tegangan Terukur             = (50 / 50) x 15
Nilai Tegangan Terukur  = 15
Berikut saya akan berikan Contoh agar kita lebih mudah dalam memahaminya:
Contoh I.
Saat melakukan pengukuran ternyata Jarum Alat Ukur berada pada posisi seperti
yang terlihat pada gambar:

Berapakah Nilai tegangan DCV yang terukur saat Saklar Pemilih berada pada
Posisi:
1. 2.5
2. 10
3. 50
4. 1000

Jawab:
1. Skala saklar pemilih = 2.5
Skala terbesar yang dipilih = 250
Nilai yang ditunjuk jarum = 110 (perhatikan skala 0­250) 
Maka nilai Tegangan yang terukur adalah: 
Teg VDC = (2.5/250)x 110 = 1.1 Volt
2. Skala saklar pemilih = 10
Skala terbesar yang dipilih = 10
Nilai yang ditunjuk jarum = 4.4 (perhatikan skala 0­10)
Maka nilai Tegangan yang terukur adalah: 
Teg VDC = (10/10)x 4.4 = 4.4 Volt
3. Skala saklar pemilih = 50
Skala terbesar yang dipilih = 50
Nilai yang ditunjuk jarum = 22 (perhatikan skala 0­50)
Maka nilai Tegangan yang terukur adalah: 
Teg VDC = (50/50)x 22 = 22 Volt
4. Skala saklar pemilih = 1000
Skala terbesar yang dipilih = 10
Nilai yang ditunjuk jarum = 4.4 (perhatikan skala 0­10)
Maka nilai Tegangan yang terukur adalah: 
Teg VDC = (1000/10)x 4.4 = 440 Volt

MENGUKUR TEGANGAN LISTRIK (VOLT / VOLTAGE) AC 
1. Untuk mengukur Nilai tegangan AC anda hanya perlu memperhatikan
Posisi Sakelar Pemilih berada pada SKALA TEGANGAN AC (Tertera
ACV) dan kemudian memperhatikan Baris skala yang berwarna Merah
pada Layar Penunjuk Jarum.
2. Selebihnya sama dengan melakukan pengukuran Tegangan DC di
atas.

My Widget

My Widget
MENGUKUR ARUS LISTRIK (Ampere) DC
Yang perlu di Siapkan dan Perhatikan: 
1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah).
2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0)
3. Lakukan Kalibrasi alat ukur
4. Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala Arus DCA
5. Pilih SKALA PENGUKURAN yang diinginkan seperti 50 Mikro, 2.5m ,
25m , atau 0.25A.
6. Pasangkan alat ukur SERI terhadap beban/ sumber/komponen yang
akan di ukur.
7. Baca Alat ukur (Pembacaan Alat ukur sama dengan Pembacaan 
Tegangan DC diatas)

MENGUKUR NILAI TAHANAN / RESISTANSI RESISTOR (OHM)
Yang perlu di Siapkan dan Perhatikan: 
1. Pastikan alat ukur tidak rusak secara Fisik (tidak peccah).
2. Atur Sekrup pengatur Jarum agar jarum menunjukkan Angka NOL (0),
bila menurut anda angka yang ditunjuk sudah NOL maka tidak perlu
dilakukan Pengaturan Sekrup.
3. Lakukan Kalibrasi alat ukur (Telah saya bahas diatas pada point 2
mengenai Tombol Pengatur Nol OHM). Posisikan Saklar Pemilih pada
SKALA OHM pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya
tempelkan ujung kabel Terminal negatif (hitam) dan positif (merah).
Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan
menggunakan Tombol pengatur Nol Ohm.
4. Setelah Kalibrasi Atur SAKLAR PEMILIH pada posisi Skala OHM yang
diinginkan yaitu pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k, Maksud tanda x
(kali /perkalian) disini adalah setiap nilai yang terukur atau yang
terbaca pada alat ukur nntinya akan di KALI kan dengan nilai Skala
OHM yang dipilih oleh saklar Pemilih.
5. Pasangkan alat ukur pada komponen yang akan di Ukur. (INGAT
JANGAN PASANG ALAT UKUR OHM SAAT KOMPONEN MASIH
BERTEGANGAN)
6. Baca Alat ukur.

Cara membaca OHM METER
1. Untuk membaca nilai Tahanan yang terukur pada alat ukur Ohmmeter
sangatlah mudah.
2. Anda hanya perlu memperhatikan berapa nilai yang di tunjukkan oleh
Jarum Penunjuk dan kemudian mengalikan dengan nilai perkalian
Skala yang di pilih dengan sakelar pemilih.
3. Misalkan Jarum menunjukkan angka 20 sementara skala pengali yang
anda pilih sebelumnya dengan sakelar pemilih adalah x100, maka nilai
tahanan tersebut adalah 2000 ohm atau setara dengan 2 Kohm.

My Widget

My Widget
Misalkan pada gambar berikut terbaca nilai tahanan suatu Resistor:

Kemudian saklar pemilih menunjukkan perkalian skala yaitu x 10k maka nilai
resistansi tahanan / resistor tersebut adalah:
Nilai yang di tunjuk jarum   = 26
Skala pengali                           = 10 k
Maka nilai resitansinya       = 26 x 10 k
= 260 k = 260.000 Ohm.
www.ahmadfahrudintkr3.blogspot.com

+3   Rekomendasikan ini di Google

Reaksi: lucu (0) menarik (2) keren (0)

Posting Lebih Baru Beranda Posting Lama

10 coment:

wina zhonniwa 16 November 2013 19.14
Terima kasih, ini sangat2 membantu :)
Balas

Efraim Masarrang 6 Februari 2014 17.59
Mas  kalo  mau  Copas  tulis  sumbernya  donk...
http://efraimmasarrang.wordpress.com/2012/07/31/cara­
membaca­multimeter­avometer­jilid­2/
Balas

Bayu Pramana 6 Maret 2014 20.27
makasi banyak mas bro
Balas

Rihadian_AR'Blog 3 September 2015 18.03
Makasih
Balas

hidayat 24 Oktober 2015 20.22
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Balas

hidayat 24 Oktober 2015 20.23
mas  kalau  untk  2  buah  resistor  (  R1  dan  R2  )  pada  rangkaian
seri  cara  mengukur  arus  pada  masing2  resistor  posisi  avo
meternya gimana ??
Balas
My Widget

My Widget
Medi Ariansyah 21 Oktober 2016 22.57
makasih bro
Balas

Hendra Matsu 5 Desember 2016 01.50
Arigato gozai masu
Balas

wahyu adi putra 24 Januari 2017 19.48
Makasi broo... mbantu bgt
Balas

abdul muthalib 15 April 2017 18.05
Thanks pak bro
Balas

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai:  Select profile...

Publikasikan
  Pratinjau

Link ke posting ini
Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru Beranda Posting Lama

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

ASMAUL HUSNA DOWNLOAD MUSIK MP3 ASMAUL HUSNA

My Widget

My Widget
Copyright © 2017 Mekanik Otomotif Java | Powered by Blogger

Design by NewWpThemes | Blogger Theme by Lasantha ­ Premium Blogger Themes | Outsourcing Technical Support

My Widget

My Widget

Anda mungkin juga menyukai