Anda di halaman 1dari 21

PRAKTIKUM

ANATOMI FISIOLOGI
MANUSIA
Percobaan
03 Anatomi dan Fisiologi
Hewan Uji

01 Perhitungan LPT DAN


IBB
04
Pengukuran Tekanan
darah

Pengukuran glukosa
02 Pengukuran Ph Urin 05 darah

Penentuan Golongan
06 Darah
01 Perhitungan LPT DAN IBB
Tujuan

• Mengetahui luas permukaan tubuh seseorang menggunakan


perhitungan dan nomogram
• Mengetahui indeks bobot badan seseorang dan mampu
menginterpretasikannya
Alat dan Bahan
● Alat :
1. Meteran
2. Timbangan badan
3. Kalkulator
● Bahan :
1. Penggaris
2. Lembar nomogram
3. Lembar kerja
LPT
● Usia, bobot badan dan luas permukaan tubuh dapat digunakan untuk menghitung dosis
anak dari dosis dewasa
● Bobot badan dapat digunakan untuk menghitung dosis, dinyatakan dalam mg/kgBB
● Namun, perhitungannya menghasilkan dosis anak yang terlalu kecil, karena anak
mempunyai laju metabolisme yang lebih tinggi
● Beberapa pengobatan memiliki panduan untuk mengurangi dosis berdasarkan berat
badan dan umur pasien
● Umumnya dosis bayi dan anak diukur berdasarkan bobot badan (dibutuhkan perkalian
dengan bobot badan dalam kilogram untuk menentukan dosis anak)
● Luas permukaan tubuh lebih tepat untuk menghitung dosis anak karena banyak
fenomena fisiologi tubuh lebih dekat berhubungan dengan luas permukaan tubuh
Prosedur Kerja
1. Ukur tinggi badan dan berat badan dari anggota tiap kelompok
2. Hitunglah LPT pada lembar kerja
3. Lakukan pengukuran luas permukaan tubuh dengan nomogram
4. Bandingkan hasil perhitungan dengan literatur yang ada
IBB
● Suatu pengukuran yang menghubungkan atau membandingkan berat
badan dan tinggi badan
● Rasio yang dinyatakan sebagai berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan
kuadrat tinggi badan (dalam meter)
● Interpretasi IBB tergantung pada umur dan jenis kelamin anak, karena anak
lelaki dan perempuan memiliki lemak tubuh yang berbeda
● IBB digunakan untuk penilaian obesitas akan tetapi bukan merupakan
indeks adipositas karena tidak membedakan jaringan tanpa lemak (lean
tissue) dan tulang dari jaringan lemak.
● Pada orang dewasa dengan usia ≥18 tahun, BMI yang normal adalah antara
18 dan 25 kg/m2
Prosedur Kerja
1. Ukur tinggi badan dan berat badan
2. Hitung indeks berat badan
3. Interpretasikan indeks berat badan anda menggunakan tabel yang disediakan
Rumus penentuan Luas Permukaan Tubuh (LPT)

1. DuBois dan DuBois :


LPT (m2) = 0.007184 x Tinggi (cm)0.725 x Berat (kg)0,425
2. Gehan dan George
LPT (m2) = 0.0235 x Tinggi (cm)0.42246 x Berat (kg)0.51456
3. Haycock
LPT (m2) = 0.024265 x Tinggi (cm)0.3964 x Berat (kg)0.5378
4. Mosteller
LPT (m2) = ([Tinggi (cm) x Berat (kg)]/ 3600) 0.5
5. Menurut Gumilar (2012), pengukuran yang mendekati untuk orang Indonesia
LPT = 0.0113 x Berat (kg)0.1956 x Tinggi (cm)0.8169
NOMOGRAM

Luas permukaan tubuh dihitung dengan menarik


garis lurus antara bobot badan dan tinggi badan
 
Rumus penentuan Indeks berat badan (IBB)

BMI (kg/m2) Kategori


<18,5 Kurus (underweight)
BMI =
18,5-24,99 Normal
25,00-29,99 Overweight/ Pre obesitas
30,00-34,99 Obesitas kelas 1
35,00-39,99 Obesitas kelas 2
≥40,00 Obesitas kelas 3 (extreme)
Tabel Pengamatan
No Nama Jenis BB TB Umur LPT
Naracoba kelamin (kg) (cm) (Tahun)
(L/P)
1
2

No Nama Jenis BB TB Umur IBB Interpretasi


Naracoba kelamin (kg) (cm) (Tahun)
(L/P)
1
2
02 Pengukuran pH urin
Tujuan Percobaan

Mengetahui pengaruh makanan atau minuman terhadap pH urin


• Urin atau air seni merupakan produk sisa metabolisme hasil filtrasi plasma darah di
glomerulus ginjal. Setelah proses filtrasi, cairan akan melewati tubulus untuk
dilakukan penyerapan kembali ion-ion yang masih terlarut sehingga pada proses
miksi yang dieskresikan berupa urin sesungguhnya. Ekskresi urin diperlukan untuk
menjaga homeostasis cairan tubuh. Dari 180 liter darah yang masuk ke ginjal, hanya
1-2 liter saja yang dapat berupa urin.
• Urin normal pada manusia terdiri dari air, urea, asam urat, amoniak, kreatinin, asam
laktat, asam fosfat, asam sulfat, klorida, natrium klorida, dan zat berlebih dalam
darah seperti vitamin C dan obatobatan.
• Beberapa keadaan yang menyebabkan pH urin menjadi terlalu asam
diantaranya diabetes asidosis sistemik, dehidrasi, diare, emfisema
pulmonal. Sebaliknya, pH urin menjadi basa diantaranya dapat
dikarenakan infeksi saluran kemih, pyloric, gagal ginjal kronik, terapi
obat-obatan tertentu
Berbagai variasi tampilan urin adalah sebagai berikut.

● Pucat : urin bersifat encer; dapat disebabkan karena hidrasi


berlebihan, diabetes mellitus atau diabetes insipidus, polyuria
akibat disfungsi tubulus.
● Gelap : urin bersifat pekat apabila kekurangan cairan atau
mengandung pigmen urokrom
● Keruh : dapat menunjukan infeksi atau adanya sel darah pada
urin
● Jingga : biasanya disebabkan oleh obat tertentu, misalnya
rifampisin
● Pink/ merah : dapat menunjukan hematuria atau bias juga
karena ingesti makanan tertentu, misalnya akar bit
● Coklat muda seperti warna teh : sebagai indicator asanya
kerusakan atau gangguan hati seperti hepatitis atau serosis;
dapat menunjukan proteinuria.
● Urin yang berbusa mengandung protein atau asam empedu.
PROSEDUR KERJA

1. Siapkan 3 orang dari tiap kelompok (naracoba)


2. Orang pertama mengkonsumsi 500 ml air putih 30 menit sebelum
pengambilan sampel
3. Orang kedua mengkonsumsi 500 ml teh manis 30 menit sebelum
pengambilan sampel
4. Orang ketiga tidak mengkonsumsi minuman 30 menit sebelum pengambilan
sampel
5. Tampung masing-masing urin pada wadah berlabel
6. Amati tampilan warna dan bau urin
7. Catat dan bandingkan pH dari masing-masing urin.
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai