Anda di halaman 1dari 7

DASAR-DASAR ORGANISASI

LKTD DEMA UTP

PRESENTED BY : REZA NUGRAHA ATMADJA, S.E.


PENGERTIAN DAN DASAR-DASAR ORGANISASI
1.      Pengertian Organisasi          
                   Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat.
Selain itu, organisasi berasal dari istilah organism yang merupakan sebuah entitas
dengan bagian-bagian yang terintegrasi dimana hubungan mereka satu
sama lain saling berkaitan secara utuh dan mencapai tujuan bersama.

CIRI-CIRI ORGANISASI
Ciri ciri utama dalam organisasi berdasarkan pengertian sederhana, dan secara
lebih rinci organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal.
2. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan
(interdependent part) yang merupakan kesatuan kegiatan.
3. Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa; pemikiran,
tenaga, dan lain-lain.
4. Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan
5. Adanya tujuan yang ingin dicapai.
                 Dengan demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama
antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan
sumber daya yang dimiliki. Dalam pada itu, setiap organisasi harus memiliki 3 unsur
dasar, yaitu:
1. Orang-orang (sekumpulan orang),
2. Kerjasama
3. Tujuan yang dicapai.

2.      Organisasi Formal dan Organisasi Informal


 
Organisasi Formal adalah Suatu organisasi yang memiliki struktur yang jelas,
pembagian tugas yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas. Di lain pihak ada
yang disebut dengan organisasi informal, yang akan timbul apabila anggota organisai
formal  merasa keinginannya tidak tepenuhi oleh organisasi informal. Jadi, dapat
dikatakan bahwa antara organisasi informal dengan kepuasan karyawan memiliki
hubungan yang sifatnya bebanding terbalik. Semakin tinggi tingkat kepuasan, maka
semakin kecil kemungkinan munculnya atau terbentukknya organisasi informal.
Pimpinan organisasi formal sering kali melihat keberadaan organisasi informal
sebagai suatu hal yang jelek, hal yaang dapat menimbulkan ketidakstabilan bagi
organisasi formal. Sesungguhnya, jika seorang pemimpin dapat melihat keberadaan
organisasi informal secara optimistik, sesungguhnya ada beberapa manfaat organisasi
informal untuk organisasi formal. Manfaat tersebut antara lain :
-.  Dapat dijadikan sarana komunikasi
-.  Dapat dijadikan alat pemersatu dan menghilangkkan frustasi
-.  Dapat dijadikan pendorong agar rajin bekerja.

3. Tujuan dan Sasaran Organisasi


a.      Tujuan Organisasi
              Secara umum tujuan organisasi merupakan keadaan atau tujuan yang ingin
dicapai oleh organisasi di waktu yang akan datang melalui kegiatan organisasi.Untuk
mencapai tujuan dalam organisasi, pelaku (orang) dalam organisasi diharapkan untuk
mendesain ataupun me-manage organisasinya dengan matang agar organisasi dapat
berjalan dengan baik.
Tingkat pengawasan, dengan diadakannya sebuah monitoring terhadap kinerja
pelaku organisasi atau lebih familiar dengan sebutan oposisi.
 Oleh karena itu, demi berjalan baiknya sebuah organisasi perlu diperhatikan
beberapa prinsip organisasi , seperti berikut:
-. Perumusan tujuan yang jelas, sebab tujuan organisasi berfungsi untuk: pedoman ke
arah mana organisasi akan di bawa, landasan bagi organisasi tersebut, menentukan
macam aktifitas yang akan dilakukan, menentukan program, prosedur dan beberapa
hal terkait dengan koordinasi, integrasi, simplikasi, sinkronisasi dan mekanisme.
-. Pembagian tugas dan pekerjaan (Job Discription).
-. Delegasi kekuasaan yang berarti pemimpin organisasi itu dipilih secara mufakat dan
harus diikuti dengan adanya pertanggung jawaban.
-. Kesatuan perintah (one of command) dan tanggung jawab.

Prinsip Kepemimpinan. Dalam konteks kontemporal dari prinsip ini yang


paling mengemuka ke permukaan adalah prinsip kepemimpinan yang berupa
prinsip kolektif-kolegial, yaitu prinsip kebersamaan, mau mendengarkan dan
menyelaraskan diri dengan nilai-nilai dari seluruh komponen organisasi, khususnya
pada kepengurusan organisasi.
b.      Sasaran
Seperti yang telah di kemukakan di atas bahwa untuk mencapai tujuan ada banyak
kegiatan yang harus dilakukan dan masing-masing kegiatan tersebut memiliki sasaran
tertentu, jadi tujuan organisasi dapat tercapai jika sasaran dari kegiatan-kegiatan khusus
tersebut dapat di capai, atau dengan kata lain sasaran merupakan anak tujuan yang
harus tercapa terlbih dahulu.
Thompson dan Mc Ewen mengatakan bahwa lingkungan memberikan pengaruh
terhadap penetapan sasaran ada 4 sifat interaksi dari penetapan sasaran yang
dipengaruhi oleh lingkungan, yaitu :
a. Persaingan adalah suatu keadaan dimana dua organisasi beersaing dalam usahanya
mendapatkan dukungan dari pihak ketiga.
b. Tawar-menawar adalah suatu keadaan yang meliputi perundingan lansung anatara
berbagai organisasi untuk mencapai kesepakatan bersama.
c. Co-optation adalah suatu keadaan dimana berorganisasi memasukkan unsur-unsur
baru kedalam organisasi, sebagai suatu cara untuk mengurangi ancaman terhadap
stabilitas organisasi tersebut.
d. Koalisi adalah suatu keadaan dimana dua atau lebih organisasi beergabung demi
suatu tujuan bersama. Dengan koalisi, masing-masing organisasi mengubah sasarannya
supaya dapat mengubah sasarannya supaya dapat menampung sasaran dari organisasi
lainnya.
Jadi, dengan keempat cara diatas suatu organisasi dapat mempertahankan dirinya
dari perubahan lingkungan yang ada. Sasaran di tetapkan melalui suatu proses yang
kompleks dengan cara saling mempengaruhi antara kekuatan dan kendala, baik untuk
faktor eksternal maupun internal. Selain itu, sasaran juga dapat diubah jika organisasi
telah dapat memenuhi target sasarannya yang terdahulu.
Masing-masing bagian didalam organisasi memiliki sasaran masing-masing,
dimana sasaran-sasaran tersebut sama-sama ditunjukkan untuk mencapai tujuan
organisasi yang satu dan utuh. Karena masing-masing bagian memiliki sasaran nya
masing –masing, maka tidak jarang hal tersebut menimbulkan konflik sasaran antar
bagian.
Selain sering timbul konflik sasaran antara bagian, juga sering timbul konflik
sasaran antara individu dengan organisasi. Hal ini terjadi karena individu merasa
sasaran dia untuk bekerja di organisasi tersebut tidak dipenuhi oleh organisasi tersebut
walaupun dia telahh membantu organisasi untuk mencapai tujuan.

Anda mungkin juga menyukai