Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN ISLAM

DI ERA GLOBALISASI

Oleh: Suryawan Bagus. H


NIM: 21087010015

Nurja

Pasca
Cireb

Progr
IAIN

Sarja
Syek
2021

am
on

na
ti

h
Pendahuluan

Globalisasi menyebabkan arus


yang begitu cepat dan tidak
dapat dibendung serta begitu
banyak dan beragam arus
informasi. Dan arus informasi Globalisasi menuntut adanya
tersebut tidak hanya persiapan dalam persaingan
berpengaruh terhadap kehidupan global. Persaingan itu
pengetahuan tetapi juga mempunyai konsekuensi yang
terhadap nilai-nilai pendidikan harus dipenuhi oleh generasi
agama Islam. bangsa Indonesia, diantaranya
kecerdasan, keuletan,
ketangguhan, dan inovasi
Pengertian Globalisasi

Globalisasi diambil dari kata Globalization yang


berasal dari bahasa Inggris.
Globalization terdiri dari dua kata, yaitu globe yang
berarti dunia, dan kata ization berarti proses.
Globalisasi secara bahasa diartikan sebagai proses
masuknya sesuatu ke ruang lingkup dunia .(KBBI)

Menurut istilah,globalisasi adalah peningkatan


kegiatan dalam hubungan social dalam skala dunia
yang menghubungkan antar peristiwa di suatu lokasi
dengan lokasi lainnya sehingga menyebabkan
perubahan pada keduanya.(Anthony Giddens )
Proses Globalisasi
Perdagangan
Produksi Fleksibilitas terhadap pasar global
Investasi Desentralisasi langsung dan tanpa batas
1. Ekonomi Ideologi organisasi negara
Ruang pasar Kebebasan gerak para pekerja
Pasar kerjasama

Kedaulatan negara
Fokus pemecahan masalah Hilangnya kedaulatan negara
Organisasi Masalah lokal selalu dalam konteks
2. Politik Internasional global
Hubungan Internasional Sangat berkuasa
Politik budaya

Lanskap Kepercayaan Desentralisasi Mozaik Agama


Lanskap Etnik Deteritorialisasi,Kosmopolitanis,dan
3. Budaya
Lanskap Ekonomi Keanekaragaman
Lanskap Media Distribusi Citra (image) informasi
Pandangan Pendidikan Islam terhadap
Globalisasi
Hakikat Dasar-dasar Pendidikan Tujuan
Pendidikan Islam Islam Pendidikan Islam


menjelaskan
menjelaskan posisi
posisi peserta
peserta
didik
didik sebagai manusia di
sebagai manusia di antara
antara
Pendidikan
Pendidikan adalah
adalah proses
proses makhluk Allah lainnya dan
makhluk Allah lainnya dan
mempersiapkan
mempersiapkan masamasa depan
depan tanggung
tanggung jawabnya
jawabnya dalam
dalam
anak didik dalam mencapai
anak didik dalam mencapai kehidupan
 Al-Qur’an kehidupan ini;
ini;
tujuan
tujuan hidup
hidup secara
secara efektif
efektif dandan 
 menjelaskan
menjelaskan hubungannya
hubungannya
efisien yang dibangun
efisien yang dibangun atas atas sebagai
sebagai makhluk sosial
makhluk sosial dan
dan
dasar
dasar konsep
konsep manusia
manusia dalam
dalam  Sunnah tanggung jawabnya dalam
tanggung jawabnya dalam
basis
basis filosofinya
filosofinya masing-
masing- tatanan
tatanan kehidupan
kehidupan
masing,
masing, dengan berangkat dari
dengan berangkat dari bermasyarakat;
bermasyarakat;
konsep manusia dalam
konsep manusia dalam basis basis  Ijtihad 
 menjelaskan
menjelaskan hubungan
hubungan
Islam.
Islam. ((Ahmad
Ahmad Tafsir.
Tafsir. Ilmu
Ilmu manusia
Pendidikan manusia dengan alam
dengan alam dan
dan
Pendidikan dalam
dalam Perspektif
Perspektif tugasnya untuk mengetahui
Islam. ) tugasnya untuk mengetahui
Islam. ) hikmah
hikmah penciptaan
penciptaan dengan
dengan cara
cara
memakmurkan
memakmurkan alamalam semesta;
semesta;
(Fadhil
(Fadhil al-Jamaly)
al-Jamaly)
Penyebaran Otoritas Keilmuan di Dunia
digital
Menurut Alwi Dahlan, karakteristik dari globalisasi adalah digital, interaktif,
hypertextual, virtual, berjejaring, dan simulatif. Tanpa elaborasi teknis, karakteristik
ini memungkinkan media untuk menyajikan bentuk berbagai konten, seperti teks,
gambar video, dan suara, semua bersama-sama sebagai bagian dari media yang sama,
berdasarkan teknologi digital.

Perubahan yang sangat penting dalam aspek keagamaan, di antaranya adalah


pergeseran otoritas keagamaan dan pola-pola hubungan antara pengikut dengan tokoh-
tokoh atau pemimpin agama yang menjadi panutan dalam kehidupan sehari-hari.
Selama ini, otoritas keagamaan hanya dimiliki para ulama, mursyid, guru agama atau
ustad. Otoritas agama juga dalam genggaman kuat pemerintah melalui kementerian
urusan keagamaan dan lembaga-lembaga non-pemerintah semacam organisasi massa
(ormas) keagamaan.
 
Implementasi Pendidikan Islam
di Era Globalisasi

( Abd A’la, Pendidikan Agama yang Mencerahkan)

Aspek content (isi materi).


Pembahasanya sejak dulu hanya berkutat seputar
Kelemahan-kelemahan

persoalan-persoalan agama yang bersifat ritual-


pendidikan Islam

formal serta aqidah/teologi yang terkesan


eksklusif. Persoalan keagamaan yang lebih
substansial tidak pernah terkuak secara kritis

Aspek penilaian.
Penilaian pendidikan agama hanya bersifat karitatif
artinya keberhasilan pendidikan agama semata-mata
didasarkan kepada penilaian yang didasarkan
kepada belas kasih, siapa saja yang telah mengikuti
pendidikan agama, ia mesti dianggap telah
memahaminya.
Problematika Pendidikan Islam
Era Globalisasi

Faktor Internal

Relasi Kekuasaan dan Orientasi


Pendidikan Islam. Masalah Kurikulum.

Tujuan pendidikan pada dasarnya hanya Sistem sentralistik terkait erat dengan
satu, yaitu memanusiakan manusia, atau birokrasi atas bawah yang sifatnya otoriter
mengangkat harkat dan martabat manusia yang terkesan pihak “bawah” harus
atau human dignity, yaitu menjadi khalifah melaksanakan seluruh keinginan pihak
di muka bumi dengan tugas dan tanggung “atas”. Dalam sistem yang seperti ini
jawab memakmurkan kehidupan dan inovasi dan pembaruan tidak akan muncul.
memelihara lingkungan.
Pendekatan/Metode Pembelajaran

Peran guru atau dosen sangat besar dalam meningkatkan kualitas kompetensi siswa/mahasiswa.
Dalam mengajar, ia harus mampu membangkitkan potensi guru, memotifasi, memberikan suntikan
dan menggerakkan siswa/mahasiswa melalui pola pembelajaran yang kreatif dan kontekstual

Profesionalitas dan Kualitas SDM


Biaya Pendidikan
Secara kuantitatif, jumlah guru dan tenaga
kependidikan lainnya agaknya sudah cukup
memadai, tetapi dari segi mutu dan Faktor biaya pendidikan adalah
profesionalisme masih belum memenuhi hal penting, dan menjadi
harapan. Banyak guru dan tenaga persoalan tersendiri yang seolah-
kependidikan masih unqualified, olah menjadi kabur mengenai
underqualified, dan mismatch, sehingga siapa yang bertanggung jawab
mereka tidak atau kurang mampu atas persoalan ini.
menyajikan dan menyelenggarakan
pendidikan yang benar-benar kualitatif
Faktor Eksternal

Dichotomi
Munculnya problem dikotomi dengan segala perdebatannya telah
berlangsung sejak lama. Persaingan yang tak berhenti antara hukum dan
teologi untuk mendapat julukan sebagai mahkota semua ilmu.

Too General Knowledge


Sifat ilmu pengetahuannya yang masih terlalu general/ umum dan
kurang memperhatikan kepada upaya penyelesaian masalah (problem
solving). Produk-produk yang dihasilkan cenderung kurang membumi
dan kurang selaras dengan dinamika masyarakat

Lack Spirit of Inquiry


Rendahnya semangat untuk melakukan penelitian/penyelidikan.
Memorisasi
Kenyataan menunjukkan bahwa abad-abad pertengahan yang akhir
hanya menghasilkan sejumlah besar karya-karya komentar dan bukan
karya-karya yang pada dasarnya orisinil, karena dorongan untuk belajar
kebanyakan dengan sistem hafalan.

Certificate Oriented
Pola yang dikembangkan pada masa awal-awal Islam, yaitu thalab
al’ilm, telah memberikan semangat dikalangan muslim untuk gigih
mencari ilmu. Hal tersebut memberikan isyarat bahwa karakteristik
para ulama muslim masa-masa awal di dalam mencari ilmu adalah
knowledge oriented.
.

Upaya Pendidikan Islam Dalam Mengatasi Tantangan Literasi

Perlu adanya pengintegrasian


pendidikan agama dengan
Melakukan telaah kritis ilmuilmu lain. Sehingga tidak
dan menyeluruh terhadap menimbulkan pandangan yang
agama, baik yang dikotomis yang menyebabkan
timbulnya perbedaan anggapan
bentuknya normatif
ada perbedaan nilai dan
maupun historis keutamaan antara pendidikan
agama dengan keilmuan
lainnya
Perlunya melakukan
revolusi pembelajaran
pendidikan agama dengan
cara mempraktikkan nilai-
nilai luhur agama tersebut
dalam kehidupan nyata

Diperlukan adanya
transformasi dan internalisasi
nilai-nilai agama ke dalam Diperlukan adanya
pribadi peserta didik dengan
sumber daya guru agama
cara; pergaulan, memberikan
suri tauladan dan mengajak Islam yang berkualitas
serta mengamalkannya.

Anda mungkin juga menyukai