Anda di halaman 1dari 17

10

PENGELOLAAN KAS

11/23/2021 Menkeu Non-Keuangan/2013


Kas dan Surat-Surat Berharga

 Kas merupakan Aktiva yang paling likuid, artinya aktiva yang


dipakai sebagai alat pembayaran, dan diterima oleh semua pihak.
 Yang termasuk dalam Kas menurut pengertian akuntansi adalah
alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasaan utang,
dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke Bank sebesar
nominalnya, juga simpanan dalam Bank atau tempat-tempat lain
yang dapat diambil sewaktu waktu.
 Kas terdiri dari uang kertas, uang logam, cek yang belum
disetorkan, simpanan dalam bentuk giro atau bilyet, traveller’s
checks, cashier’s checks, bank draft dan money order.
 Dapat digolongkan sebagai Kas, biasanya dibatasi dengan “
diterima sebagai setoran oleh Bank dengan nilai nominal”
Menkeu Non-Keuangan/2013 11/23/2021
Alasan Perusahaan Perlu Memiliki
Kas dan Surat Berharga
1. Motif Transaksi, yaitu kebutuhan kas untuk pembayaran-pembayaran yang
ditimbulkan oleh pengeluaran sehari-hari dari perusahaan.

2. Motif Bejaga-jaga, adalah untuk berjaga-jaga terhadap pengeluaran yang tidak


terduga, berkaitan dengan bisa tidaknya kas masuk dan keluar diprakirakan.

3. Motif Spekulatif, perusahaan memegang uang kas dengan maksud untuk


mendapatkan keuntungan dari perubahan-perubahan yang diharapkan harga-
harga surat berharga.

4. Kebutuhan Saldo Kompensasi, sejumlah saldo minimum yang diputuskan


untuk tetap berada di Bank dalam rekeningnya, sehingga perusahaan tidak perlu
membayar jasa pelayanan kepada bank.

Menkeu Non-Keuangan/2013 11/23/2021


MANFAAT POKOK
JUMLAH KAS YANG MEMADAI

Manajemen modal kerja yang sehat memerlukan pengelolaan


jumlah kas yang cukup untuk kepentingan tertentu.
1. Bisa memanfaatkan potongan harga dalam pembelian barang.
2. Dalam analisis kredit, Current ratio dan Acid test ratio
merupakan tolok ukur yang pokok.
3. Berguna untuk mengambil peluang bisnis yang muncul setiap
waktu.
4. Perusahaan harus memiliki tingkat likuiditas yang cukup
untuk menanggulangi keadaan darurat.

Menkeu Non-Keuangan/2013 11/23/2021


ARUS KAS (CASH FLOW) PERUSAHAAN

 ARUS KAS MASUK (CASH IN-FLOW)

- Bersifat kontinyu
- Bersifat “intermittent”
 ARUS KAS KELUAR (CASH OUT- FLOW)

- Bersifat kontinyu
- Bersifat “intermittent”

Menkeu Non-Keuangan/2013 11/23/2021


The Firm’s Cash Flow (pendekatan kas Masuk& keluar)

Menkeu Non-Keuangan/2013 11/23/2021


PENGAWASAN KAS

 Karena kas sifatnya sangat mudah untuk dipindahtangankan


dan tidak dapat dibuktikan pemiliknya, maka kas mudah
digelapkan.
 Perlu adanya pengawasan yang ketat.
 Sistem pengawasan intern terhadap kas, memisahkan fungsi-
fungsi penyimpanan, pelaksana dan pencatatan.
 Karena bentuk dan jenis perusahaan bermacam-macam, sistem
pengawasan intern suatu perusahaan berbeda dengan
perusahaan lain.

Menkeu Non-Keuangan/2013 11/23/2021


Prosedur Pengawasan Penerimaan Uang.

1. Harus ditunjukkan dengan jelas fungsi-fungsi dalam


penerimaan kas
2. Setiap penerimaan kas harus segera dicatat dan disetor
ke Bank.
3. Ada pemisahaan fungsi antara pengurusan kas dengan
fungsi pencatatan kas.
4. Diadakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi
penerimaan dan pencatatan kas.
5. Setiap hari dibuat laporn penerimaan kas.

Menkeu Non-Keuangan/2013 11/23/2021


Prosedur Pengawasan Pengeluaran Uang

1. Semua pengeluaran uang menggunakan cek, kecuali untuk


pengeluaran kecil dibayar dari kas kecil.
2. Dibentuk kas kecil yang diawasi dengan ketat.
3. Penulisan cek hanya dilakukan apabila didukung bukti
pengeluaran (dokumen-dokumen) yang lengkap.
4. Dipisahkan antara orang-orang yang mengumpulkan bukti-
bukti pengeluaran, yang menulis cek, yang menandatangani
cek dan yang mencatat pengeluaran kas.
5. Diadakan pemeriksaan intern dengan jangka waktu yang
tidak tentu.
6. Diharuskan membuat laporan kas harian.
Menkeu Non-Keuangan/2013 11/23/2021
MODEL-MODEL MANAJEMEN KAS

Manajemen Kas berusaha memaksimumkan pemanfaatan kas


tanpa mengabaikan saldo kas. Artinya memperhatikan
kepentingan likuiditas di satu pihak dan kepentingan
profitabilitas dilain pihak, dengan cara meningkatkan bunga
yang dapat diperoleh dari invstasi pada surat-surat berharga.
Terjadi “trade off” antara kepentingan mempertahankan
likuiditas dan meningkatkan profitabilitas.
Kegiatan manajemen kas, dimulai dari saat para langganan
membayar pembelian mereka (mungkin pakai cek) sampai
dengan saat perusahaan membayar pada leveransir, karyawan
atau pemerintah serta pihak lain untuk hutang-hutangnya.

Menkeu Non-Keuangan/2013 11/23/2021


Perusahaan menentukan jumlah kas yang harus dipelihara.
Model manajemen kas dikembangkan dengan maksud untuk menentukan
pemisahan yang optimal antara berapa banyak dana yang diinvestasikan pada
surat-surat berharga dan berapa pada kas.
Model-model manajemen kas memperhatikan :
- Kebutuhan perusahaan akan kas
- Dapat tidaknya kebutuhan tersebut diramalkan.
- Tingkat bunga pada surat-surat berharga,
- Biaya transfer antara kas dan surat berharga.

Model Manajemen Kas :


1. Model Baumol (Inventory Model)
2. Model Miller and Orr.

Menkeu Non-Keuangan/2013 11/23/2021


Model Baumol

 Di bawah kondisi kepastian, model Economical Order Quantity (EOQ)


bisa digunakan untuk menentukan saldo kas yang optimal. Dalam
model ini biaya penyimpanan karena memiliki kas, yaitu bunga yang
hilang, diseimbangkan dengan biaya transaksi yang tetap, yaitu biaya
untuk merubah surat-surat berharga menjadi kas atau sebaliknya.
 Asumsi bahwa permintaan atau kebutuhan akan kas bersifat stabil
selama periode tertentu.
 Apabila :
C = Jumlah optimum surat berharga yang ditukar ke uang tunai
b = biaya transaksi yang tetap untuk merubah surat berharga
menjadi kas atau sebaliknya, tidak tergantung pada besarnya jumlah
uang yang ditransfer.
D = jumlah kebutuhan kas dalam satu periode
i = tingkat bunga investasi pada surat-surat berharga.

Menkeu Non-Keuangan/2013 11/23/2021


 Maka :

C = √2 b D
i

Saldo kas rata-rata = C/2

Total Biaya = b (D/C) + i (C/2)

C/2-------------------------------------

0 waktu

Menkeu Non-Keuangan/2013 11/23/2021


 Misalkan suatu perusahaan memerlukan pembayaran kas sebesar Rp 40
juta selama periode satu bulan, dimana pembayaran ini stabil dari hari ke
hari. Biaya transaksi per transfer adalah Rp 2.000 dan tingkat bunga pada
surat-surat berharga 12% per tahun, maka :

 C= 2 (2000) (40.000.000) = Rp 4.000.000


0,01

Saldo kas rata-rata = Rp4.000.000/2


= Rp 2.000.000,-
Dalam satu bulan perusahaan melakukan transfer sebanyak 10 kali.
Total Biaya untuk mempertahankan saldo kas :
TC = 2000 (40.000.000/4.000.000) + 0,01 (4.000.000/2)
TC = Rp 40.000,-

Menkeu Non-Keuangan/2013 11/23/2021


Model Miller - Orr
 Apabila saldo kas berfluktuasi secara random Model Miller –Orr dapat digunakan untuk
menentukan saldo kas yang optimum.
 Model ini menggunakan teori pengawasan, yaitu menentukan batas-batas pengawasan,
apabila kas mendekati “batas atas” perusahaan membeli surat berharga untuk
memperkecil saldo kas, dan apabila mendekati “batas bawah”, perusahaan menjual surat
berharga untuk menambah saldo kasnya.
 Seberapa tinggi dan rendah batas ini, tergantung pada biaya tetap untuk transaksi dan
biaya pemilikan uang tunai.
 Apabila :
b = biaya tetap untuk melakukan transaksi
Ѕ² = variance aliran kas masuk bersih harian
i = bunga harian untuk investasi pada surat-surat berharga

maka :
3 b Ѕ² 1/3
Z =( )
4i

Menkeu Non-Keuangan/2013 11/23/2021


 Contoh :
PT. Silih Berganti berpendapat bahwa pola pengeluaran aliran kasnya
tidak bisa diperkirakan. Berdasarkan pengalaman untuk setiap kali merubah
kas menjadi surat berharga atau sebaliknya, diperlukan biaya sekitar Rp
3000,-. Variance pengeluaran kas bersih adalah Rp 9.000.000. Sedangkan
tingkat bunga yang bisa diperoleh dari investasi pada surat-surat berharga
sekira 25% per tahun. Satu tahun = 365 hari. Hitunglah :
1. Besarnya Z yang optimum
2. Berapa batas atas saldo kasnya
3. Kalau batas bawahnya nol , berapa rata-rata saldo kasnya
4. Berapa besarnya surat berharga yang harus dibeli kalau saldo kas
mencapai batas atas.
5. Berapa besarnya surat berharga yang harus dijual kalau saldo kas
mencapai batas bawah.

Menkeu Non-Keuangan/2013 11/23/2021


Menkeu Non-Keuangan/2013 11/23/2021

Anda mungkin juga menyukai