Anda di halaman 1dari 9

Program Gizi

Darurat Pada
kelompok Balita
Kelompok 2 :
Safira Damayanti 10021181924006
Nur Fadhilah Ahjah 10021181924008
Siti Khairunnabila 10021181924018
Rika Yulia Rukiahwati 10021181924019
Bintan Naili Tazkia 10021281924030
Hafizah Rahmah 10021281924031
Utiya alfa hikmah 10021281924048
Winia Sapitri 10021381924067
Banjir Bandang Gunung Mas

Indetifikasi Bogor ( 19 Januari 2021)

luasan wilayah terdampak banjir bandang yaitu seluruh

Bencana kawasan Komplek Gunung Mas, Desa Tugu Selatan, Kawasan


Puncak, Cisarua.
Dampak :
• Pasokan air bersih Terganggu
• Jalanan Desa Tergenang lumpur
• Beberapa akses Jalan tidak dapat dilewati

Populasi Berisiko :
• total warga yang terdampak bencana berjumlah 1.800 orang, terdiri
dari 487 kepala keluarga (KK). 145 orang dari 40 KK terdampak
langsung/Terparah.
• Dari total 145 pengungsi tersebut, ada 32 bayi dan balita, 6 ibu
hamil, dan 14 lansia. Sisanya (93) merupakan usia produktif (tidak
berisiko).
Kerusakan :
• Rusaknya Puluhan Rumah Warga dari ringan hingga
berat
• 1 Warung Rusak
• 2 Jembatan Rusak dan 1 Jembatan hanyut Terbawa
Banjir
• Area camping ground di Agrowisata Gunung Mas rusak
SDM Yang
Dibutuhkan
Tim Gerak Cepat ( 0-24Jam) Tim Bantuan Kesehatan
tim yang diharapkan dapat segera bergerak tim yang di berangkatkan berdasarkan
dalam waktu 0-24 jam setelah ada informasi kebutuhan setelah tim gerak cepat dan
kejadian bencana. tim gerak gerak cepat ini tim RHA kembali dengan laporan hasil
terdiri dari : kegiatan mereka di lapangan. tim
• pelayanan medis : dokter umum,bidan desa,
bantuan kesehatan terdiri dari :
perawat, apoteker, supir ambulans. • dokter umum
• surveilans : ahli epidemiologi dan sanitarian •  apoteker / asisten apoteker
• petugas komunikasi • perawat mahir
• bidan
• sanitarian
• ahli gizi
Tim RHA
• tenaga surveilans
tim yang bisa diberangkat bersama tim gerak
cepat atau menyusul dalam waktu kuranag dari
24 jam. tim ini terdiri dari dokter umum, ahli
epidemiologi, dan sanitarian.
Program Yang Dapat Diberikan
Kepada Kelompok Rentan Balita

PRA-BENCANA

1. Sosialisasi dan pelatihan petugas


seperti manajemen gizi bencana,
penyusunan rencana kontinjensi
kegiatan gizi, konseling menyusui,
konseling Makanan Pendamping
Air Susu Ibu (MP-ASI).
2. Pengumpulan data awal
SAAT BENCANA

1. Melakukan pencatatan dan analisis dengan RHA (Rapid


Health Assessment).
2. Pengumpulan data dasar gizi dan antropometri balita yang
meliputi berat badan, tinggi badan dan umur untuk
menentukan status gizi. Data dikumpulkan melalui survei
dengan metodologi surveilans atau survei cepat.
3. Analisis hasil pengukuran antropometri dan faktor penyulit
seperti kejadian diare, campak, demam berdarah dan lain-
lain.
4. Perhitungan kebutuhan ransum dan menyusun menu menurut
kelompok sasaran (balita) dengan mempertimbangkan jenis
bahan makanan yang tersedia.
5. Menentukan pengelolaan makanan yang meliputi : Tempat
pengolahan, sumber bahan makanan, petugas pelaksana, cara
mengolah, cara distribusi, peralatan makan dan
pengolahannya, serta pengawasan penyelenggaraan
makanan.
SAAT BENCANA

6. Melakukan pendistribusian makanan secepatnya agar parap pengungsi


tidak kelaparan dan mempertahankan status gizinya.
• Jika terdapat balita dengan sittuasi serius diberikan makanan tambahan
(Blanket Supplementary Feeding/PMT darurat).
• Jika terdapat balita dengan sittuasi berisiko diberikan makanan tambahan
(Targetted Supplementary Feeding/PMT darurat terbatas).
• Jika pada balita normal tidak perlu adanya intervensi khusus, namun tetap
dilakukan penanganan penderita gizi kurang melalui  pelayanan kesehatan
secara  rutin.

7. Pemberian makanan tambahan dan suplemen zat gizi mikro.


• Anak yang menderita gizi kurang perlu diberikan makanan tambahan
disamping makanan keluarga, seperti kudapan/jajanan, dengan nilai energi
350 kkal dan protein 15 g per hari.
• Pemberian vitamin A biru (100.000 IU) bagi bayi berusia 6-11 bulan; dan
kapsul vitamin A merah (200.000 IU) bagi anak berusia 12-59 bulan,
• Melakukan penyuluhan kelompok dan konseling secara individual
PASCA BENCANA

Melaksanakan pemantauan dan


evaluasi untuk mengetahui kebutuhan yang
diperlukan (need assessment) dan
melaksanakan kegiatan pembinaan gizi
untuk meningkatkan dan mempertahankan
status gizi dan kesehatan korban bencana.
STAGE 1
PELAKSAN
Makanan utama yang diberikan sebaiknya berasal dari makanan yang
AAN2
STAGE tinggi energi, vitamin dan mineral. Makanan pokok yang diberikan
seperti nasi, ubi, singkong, jagung, lauk pauk, sayur dan buah. Bantuan
Jenis-jenis bahan makanan yang diwaspadai
termasuk makanan dalam kemasan, susu pangan dapat berupa makanan pokok, kacang-kacangan dan minyak
formula dan makanan suplemen sayur

STAGE 3
STAGE 4 Tempat penyimpanan
bantuan bahan makanan
Untuk bantuan bahan makanan produk dalam
harus dipisah antara bahan
negeri harus diteliti nomor registrasi (MD),
makanan umum dan bahan
tanggal kadaluarsa, sertifikasi halal, aturan cara
makanan khusus untuk bayi
penyiapan dan target konsumen
dan anak

STAGE 5 STAGE 6
Kondisi lingkungan misalnya sumber air
Untuk bantuan bahan makanan
dankualitas air bersih, bahan bakar, sanitasi,
produk luar negeri harus diteliti MCK (Mandi, Cuci, Kakus), perumahan,
nomor registrasi (ML), bahasa, fasilitas penyelenggaraan makanan haruslah
tanggal kadaluarsa, aturan cara dilihat apakah memadai atau tidak
penyiapan dan target konsumen
THANKS
Does anyone have any questions?

addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com
Follow the project updates

Anda mungkin juga menyukai