Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

AUDIT TERHADAP SIKLUS INVESTASI


 
DOSEN PENGAMPU : SRI YUNAWATI M.Acc
KELOMPOK 3
CINDY APRIANI (1924044)
JUWITA (1924043)
ROVI ALVIANDRI LAIA (1824035)
 
 
Pengertian Siklus Investasi

 Siklus investasi suatu entitas atau perusahaan berisi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
kepemilikan surat berharga yang dikeluarkan perusahaan lain. Surat berharga tersebut dapatberupa
sertifikat deposito, saham biasa, saham preferen, obligasipemerintah, maupun obligasi perusahaan.
Pada umumnya, investasi perusahaan dilakukan oleh pegawai internal ataupunoleh
orang/perusahaan eksternal,misalnya perusahaan broker saham (pialang). Jika saham dikelola
secara internal, minimal dua orang dipekerjakan untuk menanganinya. Dan apabila saham dikelola
orang dalam, perlu dilakukan pengecekan secara mendadak. Semua ekuisisi penjualan saham harus
mendapatkan otorisasi dari dewan direktur dan komite investasi, adapun Rekening yang digunakan
dalam pencatatan transaksi investasi adalah: Surat berharga saham, Surat berharga obligasi,
Investasi pada saham, Investasi pada obligasi, Pendapatan bunga, Pendapatan dividen, Laba dari
investasi Laba penjualan investasi dan Rugi penjualan investasi.
Tujuan Audit Siklus Investasi

Tujuan audit siklus investasi adalah untuk memperolehbukti tentang masing-masing asersi
signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus investasi.
1. Asersi keberadaan dan keterjadian Tujuan audit siklus investasi, tujuan audit asersi keberadaan
atauketerjadian menekankan pada apakah seluruh saldoinvestasi surat berharga dan modal saham
benar-benarada pada tanggal neraca.
2. Asersi kelengkapan Asersi ini menekankan apakahseluruh transaksi dan saldo yang semestinya
tercantumdalam laporan keuangan, sudah benar-benar dicatat dandisajikan. 3.Asersi hak dan
kewajiban Auditor, berkaitan dengan asersi ini, berusaha memastikan apakah perusahaan
mempunyai hakkepemilikan yang sah atas saldo modal saham dan investasisurat berharga
4. Asersi penilaian dan pengalokasian Berkaitan denganasersi dengan penilaian, auditor akan
berusaha memperolehbukti mengenai apakah saldo investasi surat berharga telahdisajikan dalam
laporan keuangn pada jumlah yang tepat.
5. Asersi pelaporan dan pengungkapan Selainmemperoleh bukti mengenai keempat asersi tersebut
diatas, auditor harus menghimpun bukti mengenai apakah transaksidan saldo yang tercatat telah
tepat diklasifikasikan, dijelaskan, dan diungkapkan dalam neraca.
Materialitas, Risiko dan Strategi Audit

Surat berharga sebagai investasi jangka pendek mungkin material


untukkemampuan membayar (solfabilitas) jangka pendek, tetapi
pendapatanatas investasi itu jarang signifikan dengan hasil operasi
perusahaan. Dengan demikian, surat berharga yang dipegang atau
dipunyai sebagaiinvestasi jangka pendek, biasanya material bagi
neraca, tetapi tidak bagilaporan laba rugi. Risiko salah saji pada
transaksi penanaman investasipada umumnya rendah karena transaksi
ini merupakan transaksi yang jarang terjadi.
Rekening yang terkait dalam pencatatan transaksi saham

• Surat berharga saham


• Surat berharga obligasi
• Investasi saham
• Investasi pada obligasi
• Pendapatan bunga
• Pendapatan deviden
• Laba dari investasi
• Laba penjualan investasi
• Rugi penjualan investasi
Penetapan Risiko Pengendalian dan Pengujian Substantif Saldo
Investasi

Penetapan risiko pengendalian merupakan proses pengevaluasian


efektivitas kebijkan dan prosedur strukturpengendalian intern dalam
mencegah dan mendeteksi salahsaji material dalam laporan keuangan.
Pengujianpengendalian yang dilakukan dapat menghasilkan buktimengenai
efektivitas rancagan dan oprasi pengendalian. Bukti tersebut kemudian
digunakan untuk menetapkanrisiko pengendalian untuk setiap asersi yang
terkait dengantransaksi investasi.Serta, dalam rangka untuk
merancangpengujian substantif, akuntan pertama kali harusmenentukan
tingkat risiko deteksi yang diterima untukmasing-masing asersi terkait
signifikan. Tinggi rendahnyaresiko deteksi tergantung pada besarnya risiko
audit yang ditetapkan, risiko bawaan, dan risiko pengendalian.
Pertimbangan Program Audit

 Auditor dapat merancang program audit untuk mencapai tingkat resiko deteksi yang
dapat diterima oleh masing-masing asersi bila tingkat resiko deteksi yang dapat
diterima adalah untuk suatu asersi, maka lebih banyak prosedur pengujian substantive
yang perlu dilakukan, dan auditor perlu mengintensifkan efektivitas prosedur
pengujiannya.
 Prosedur inisial Auditor berusaha untuk mendapatkan data mengenai investasi pada
awal tahun dengan menganalisa data yang ada dalam kertas kerja tahun lalu.
 Penerapan prosedur analitis Prosedur analitis atas saldo investasi meliputi keterkaitan
diantara akun-akun tertentu dalam periode berjalan dan analisis rasio tertentu.
Pengujian detail saldo

 Voiching penjurnalan dalam akun investasi Berbagai penjurnalan


rekening dapat dilakukan klien. Klien dapat melakukan penjurnalan atas investasi atau pembelian surat berharga.
 Konfirmasi surat berharga yang dipegang atau dikelolah pihak
lain Kadang surat berharga yang dimiliki oleh klien tidak dipegang atau
disimpan oleh klien. Klien kadang menitipkan surat berharganya pada
pihak lain untuk alasan jaminan keamanan.
 Uji cut off Uji cut off dilakukan untuk menentukan transaksi surat
berharga yang mendekati tanggal neraca dicatat pada periode yang Inspeksi dan penghitungan surat berharga ditangan
Inspeksi inimemungkinkan auditor untuk mengethui keberadaan investasi tersebut.
 Menghitung kembali pendapatan yang diperoleh Pendapatan dariinvestasi dapat diverifikasi dengan bukti dokumen dan
perhitungankembali.
 Menelaah dokumentasi mengenai nilai pasar surat berharga Nilaipasar surat berharga pada tanggal neraca dapat dihimpun
dari pasarmodal atau bursa efek.
 Membandingkan penyajian laporan keuangan dengan prinsipakuntansi yang berterima umum Penyajian saldo investasi yang
tepatmeliputi identifikasi dan klasifikasi berbagai tipe investasi dalam neraca, dan pengakuan pendapatan, laba, atau rugi
dalam laporan laba rugi.
Pertimbangan Perencanaan Audit

 Materialitas
 Risiko Inheren
 Risiko Prosedur Analitis
 Risiko Pengendalian
Pengujian substantif atas investasi

Merupakan hal yang biasa dalam melakukan pengujian substantif atas


siklus investasi untuk menguji saldo investasi di neraca dan laporan laba
rugi pada saat yang sama. Tahapannya yaitu :
a. Menentukan Risiko Deteksi
b. Merancang Pengujian Substantif
c. Prosedur Awal
d. Prosedur Analitis
e. Pengujian Rincian Transaksi
f. Pengujian Rincian Saldo
g. Pengujian Rincian Saldo ; Estimasi Akuntansi
h. Perbandingan Penyajian Laporan dengan GAAP
Tujuan Audit Investasi

Audit investasi dilakukan bukan tanpa tujuan. Tujuan audit investasi


atau audit siklus investasi adalah menguji kewajaran pelaporan
investasi. Kewajaran pelaporan investasi yang seperti apa? Artinya
sesuai dengan bukti pendukung, yakni bukti transaksi investasi dan
bukti pembukuan. Pembukuan dan pelaporan ini harus sesuai dengan
standar akuntansi. Aspek pengujian atau audit investasi adalah
ketepatan asersi manajemen yang mencakup, eksistensi atau
terjadinya, kelengkapan, hak dan kewajiban, penilaian atau alokasi,
serta penyajian dan pengungkapan. Audit investasi penting sebagai
proses evaluasi atas kesalahan yang mungkin terjadi dalam kegiatan
penanaman modal.
Perencanaan Audit Investasi

 Sertifikat saham
 Sertifikat obligasi
 Kontrak penerbitan obligasi
 Dokumen advis broker
 Laporan broker
 Buku jurnal
 Buku pembantu investasi
Prosedur Audit Investasi

 Pengujian substantif terhadap investasi dapat melalui beberapa


tahapan berikut ini:
1. Prosedur audit investasi pendahuluan
2. Prosedur analitis
3. Pengujian detail transaksi
4. Pengujian detail saldo akun
5. Penyajian dan pengungkapan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai