0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
28 tayangan10 halaman
Interaksi gen terjadi ketika dua atau lebih gen berinteraksi untuk menentukan suatu fenotipe. Contohnya adalah persilangan ayam berjengger mawar dan ayam berjengger ercis yang menghasilkan keturunan dengan jengger berbentuk walnut. Epistasis dapat terjadi ketika gen dominan menutupi ekspresi gen lain, seperti pada pewarisan warna buah waluh.
Interaksi gen terjadi ketika dua atau lebih gen berinteraksi untuk menentukan suatu fenotipe. Contohnya adalah persilangan ayam berjengger mawar dan ayam berjengger ercis yang menghasilkan keturunan dengan jengger berbentuk walnut. Epistasis dapat terjadi ketika gen dominan menutupi ekspresi gen lain, seperti pada pewarisan warna buah waluh.
Interaksi gen terjadi ketika dua atau lebih gen berinteraksi untuk menentukan suatu fenotipe. Contohnya adalah persilangan ayam berjengger mawar dan ayam berjengger ercis yang menghasilkan keturunan dengan jengger berbentuk walnut. Epistasis dapat terjadi ketika gen dominan menutupi ekspresi gen lain, seperti pada pewarisan warna buah waluh.
(19040689) Interaksi gen adalah penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan modifikasi nisbah fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua pasang gen nonalelik. Menurut William D. Stansfield (1991 : 56) fenotipe adalah hasil produk gen yang dibawa untuk diekspresikan ke dalam lingkungan tertentu. Lingkungan ini tidak hanya meliputi berbagai faktor eksternal seperti: temperatur dan banyaknya suatu kualitas cahaya. Sedangkan faktor internalnya meliputi: Hormon dan enzim. Persilangan ayam berjengger mawar dengan ayam berjengger ercis menghasilkan keturunan dengan bentuk jengger yang sama sekali berbeda dengan bentuk jengger kedua tetuanya. Ayam hybrid (hasil persilangan) ini memiliki jengger berbentuk walnut.
Selanjutnya, apabila ayam berjengger walnut disilangkan
sesamanya, maka diperoleh generasi F2 dengan fenotipe walnut : mawar : ercis : tunggal = 9 : 3 : 3 : 1. Apabila gen yang bertanggung jawab atas munculnya fenotipe mawar adalah R, sedangnkan gen untuk fenotipe walnut adalah p, maka keempat macam fenotipe tersebut masing-masing dapat dituliskan sebagai: R-pp untuk mawar rrP- untuk walnut R-P- untuk ercis rrpp untuk tunggal Dengan demikian, diagram persilangan untuk pewarisan jengger ayam dapat dijelaskan seperti pada berikut: Diagram perkawinan P RRpp X rrPP Mawar Ercis Gamet Rp rP F1 RrPp Walnut Keturunan F2, terdiri dari: 9 R_P_ berjengger walnut 3 R_pp berjengger mawar 3 rrP_ berjenger ercis 1 rrpp berjengger tunggal Jengger mawar ditentukan oleh gen dominan R ( berasal dari “Rose”) dan jengger ercis oleh gen dominan P (berasal dari “Pea”).
Karena itu ayam berjengger mawar homozigot mempunyai
genotip RRpp, sedangkan ayam berjengger ercis homozigot genotip rrPP. Perkawinan dua ekor ayam ini menghasilkan F1 yang berjengger walnut ( bergenotip RrPp) dan F2 memperlihatkan perbandingan fenotip 9:3:3:1. Epistasis Dominan Epistasis dominan : gen dengan alel dominan yang menutupi kerja gen lain. Pada peristiwa epistasis dominan terjadi penutupan ekspresi gen oleh suatu gen dominan yang bukan alelnya. Nisbah fenotipe pada generasi F2 dengan adanya epistasis dominan adalah 12 : 3 : 1. Peristiwa epistasis dominan dapat dilihat misalnya pada pewarisan warna buah waluh besar (Cucurbita pepo). Dalam hal ini terdapat gen Y yang menyebabkan buah berwarna kuning dan alelnya y yang menyebabkan buah berwarna hijau. Selain itu, ada gen W yang menghalangi pigmentasi dan w yang tidak menghalangi pigmentasi. Epistasis Resesif Epistasis resesif : gen dengan alel homozigot resesif yang mempengaruhi gen lain. Peristiwa epistasis resesif terjadi apabila suatu gen resesif menutupi ekspresi gen lain yang bukan alelnya. Akibat peristiwa ini, pada generasi F2 akan diperoleh nisbah fenotipe 9 : 3 : 4.
Contoh epistasis resesif dapat dilihat pada pewarisan warna bulu
mencit (Mus musculus). Ada dua pasang gen nonalelik yang mengatur warna bulu pada mencit, yaitu gen A menyebabkan bulu berwarna kelabu, gen a menyebabkan bulu berwarna hitam, gen C menyebabkan pigmentasi normal, dan gen c menyebabkan tidak ada pigmentasi. DAFTAR PUSTAKA