Anda di halaman 1dari 13

ETIKA DAN HUKUM

KESEHATAN
Kelompok 4
‘’Aspek Hukum NAPZA dalam
bidang kesehatan’’
ANGGOTA KELOMPOK
Arwiny Budiarti. A (K011211114)
Elcha Maharani (K011211119)
Amirah Anisa Amatullah (K011211126)
Nur Khanza Mahadewi (K011211136)
Nur Resky (K011211138)
Mutiara Humaerah Mahbubah (K011211143)
Nurul Fadillah (K011211149)
Atiqah Nur Faradiba Jamaluddin (K011211148)
Khalishah Humairah (K011211159)
Maghfirah Uttas (K011211163)
Andi Nur Afifah Wahyuni (K011211165)
Angelica Chrisan S.N (K011211168)
Muammar (K011211175)
Rina Timbang Langi (K011211180)
DEFINISI NAPZA
NAPZA adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif yang berupa bahan/zat/obat
yang apabila masuk kedalam tubuh manusia akan memberikan pengaruh pada tubuh terutama otak
atau susunan syaraf pusat, sehingga berdampak pada gangguan kesehatan fisik, psikis, dan
gangguan fungsi sosial. Dan pengaruh buruk dari penyalahgunaan napza secara terus menerus
terbagi ke dalam berbagai bidang, yaitu bidang agama, kesehatan, ekonomi dan sosial masyarakat.
Berdasarkan jenisnya NAPZA dibagi menjadi tiga meliputi :
• Natural artinya bersumber dari tumbuh-tumbuhan kemudian digunakan langsung tanpa ada
proses apapun, seperti ganja dan opium.
• Campuran artinya terdiri dari bahan tumbuh-tumbuhan dan bahan kimia seperti morfin, kokain,
dan heroin.
• Kimiawi artinya obat racikan yang terbuat dari bahan kimia yang akan memberikan pengaruh
seperti obat bius LSD, captogan, dan imvitamin.
KLASIFIKASI NAPZA

Narkotika Psikotropika

01 02
Zat Adiktif

03
1. Narkotika

• Narkotika golongan I: opium mentah, tanaman koka, daun


koka, kokain mentah, heroina, metamfetamina, dan
tanaman ganja.

• Narkotika golongan II: ekgonina, morfin metabromida,


dan morfina.

• Narkotika golongan III: etilmorfina, kodeina, polkodina,


dan propiram.
2. Psikotropika

• Psikotropika golongan I yang memiliki potensi tinggi


menyebabkan kecanduan, contohnya adalah LSD, DOM
dan ekstasi.

• Psikotropika golongan II memiliki resiko ketergantungan


yang cukup tinggi tapi tidak separah psikotropika
golongan I, misalnya adalah sabu atau metamfeamin,.
Amfetamin dan fenetilin

• Psikotropika golongan III memberikan efek kecanduan


sedang diantaranya adalah mogodon, brupronorfina dan
amorbarbital
3. Zat adiktif

• Zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika misalnya


kafein yang ada pada kopi dan teh, nikotin pada rokok,
dan alkohol.

• Zat adiktif narkotika misalnya sabu-sabu, kokain, ganja,


heroin, amfetamin, dan lainnya

• Zat adiktif psikotropika yang dibagi menjadi 3 golongan


yakni, depresan (sedatif hipnotik), stimulan (amfetamin),
dan halusinogen (LSD).
HUKUM POSITIF NAPZA
Berdasarkan sejarah perundang-undangan narkotika meliputi 5 tahap
yakni:

1). Masa berlakunya Ordonantie Regic

2). Masa berlakunya Verdovende Midellen Ordonantie Stbl 1927 No. 278
No. 536

3). Masa berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1976 tentang


Narkotika

4). Masa berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang


Narkotika

5). Masa berlakunya Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang


Narkotika
HUKUM PENGGUNAAN NAPZA
PADA BIDANG KESEHATAN

Pada Undang-Undang tahun 2009 tentang Narkotika dikelompokkan ke


dalam 3 golongan berdasarkan Pasal 6 Ayat 1 yaitu :

• Narkotika golongan I yang hanya dapat digunakan untuk pengembangan


ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta berpotensi
sangat tinggi menyebabkan ketergantungan

• Jenis narkotika yang dapat digunakan untuk pelayanan kesehatan yaitu


narkotika golongan II dan golong III.
• Ganja termasuk narkotika golongan I dan apabila ganja akan digunakan
dalam pelayanan kesehatan harus melalui beberapa tahap yaitu :

a. Melalui serangkain penelitian


b. Setelah mendapat kesepakatan internasional, selanjutnya memindahkan
ganja dari narkotika golongan I menjadi narkotika golongan II atau
golongan III melalui keputusan Menteri Kesehatan sebagaimana diatur
dalam UU. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (penjelasan Pasal 6 Ayat 3).
PENYEBAB PENGGUNAAN NAPZA
PADA BIDANG KESEHATAN
• Menyebabkan kecanduan berakibat pada goncangan jiwa bahkan sampai pada tingkatan gila.

• Dapat menyebabkan kematian mendadak.

• Menyebabkan keringnya mulut dan tenggorokan kemudian bertambah merah dan sembabnya mata.

• Menyebabkan kanker dan keracunan di seluruh darah pecandunya.

• Peredaran darah menjadi tidak lancar, fungsi limpa terganggu, memuncaknya tekanan darah, merasa
banyak lupa serta rasa selalu ingin muntah.

• Penyebab penyakit AIDS.

• Berat badan dibawah nomol lemah badan, muka kuning, kulit dan rambut menjadi kering serta gigi
tanggal.

• Melemahnya otak dan menurunnya tingkat kecerdasan, serta semakin rendahnya tingkat kesuburan.
KESIMPULAN
Dari pembahasan mengenai hukum penggunaan NAPZA di bidang kesehatan dapat disimpulkan
bahwa memang terdapat jenis narkotika yang dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan
kesehatan seperti pengobatan/terapi yaitu narkotika golongan I dan narkotika golongan II.
sedangkan narkotika golongan III (termasuk ganja) dilarang untuk digunakan.
Masalah pencegahan penyalahgunaan napza juga menjadi tanggung jawab kita semua. Napza
merupakan segolongan obat, bahan, atau zat, yang jika masuk ke dalam tubuh berpengaruh terutama
pada fungsi otak (susunan saraf pusat) dan sering menimbulkan ketergantungan (adiktif). Terjadi
perubahan pada kesadaran, pikiran, perasaan, dan perilaku pemakainya. Zat yang ditelan, masuk ke
dalam lambung, lalu pembuluh darah. Jika dihisap atau dihirup, zat masuk ke dalam pembuluh darah
melalui hidung dan paru-paru. Jika disuntikkan, zat langsung masuk ke darah. Darah membawa zat itu
ke dalam otak. Otak adalah pusat kendali tubuh. Jika kerja berubah, seluruh organ tubuh pun ikut
berpengaruh.
Pada tahap awal kehidupan manusia agen sosialisasi pertama adalah keluarga. Oleh karena itu,
orang tua merupakan orang penting (significant other) dalam sosialisasi. Guna mencegah
terjerumusnya para penerus bangsa tersebut ke dunia Napza, maka campur tangan dan tanggung
jawab orang tua memegang peranan penting di sini. Karena baik atau buruknya perilaku anak sangat
bergantung bagaimana orang tua menjadi teladan bagi putra-putrinya.
TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai