Anda di halaman 1dari 47

O RLEN SIAPUTRIA

N A X II M IPA 3

Hukum 1
mendel
Ayo
mengingat
kambali!
Apa pengertian dari hukum
1 mendel?
Gregor J
Mendel
Bunyi Caca

hukum 1 mendel

"Alel-alel dari gen yang sama akan terpisah


atau tersegregasi saat pembentukan gamet
(Sel kelamin)." Toma
s
contoh
persilanga
n
monohibrid
Agus merupakan petani cabai sukses
yang mengelola lahan perkebunan hingga
10 hektar, Agus mencoba menyilangkan
cabai merah (MM) dengan cabai hijau
(mm) dan menghasilkan keturunan yang
bercabai merah semua (F1), jika Agus
menyilangkan sesama F1 dan dihasilkan
sejumlah 10 .0 0 0 cabai, maka berapa
jumlah cabai yang memiliki genotipe
heterozigot?

P1 : MM >< mm
Alel : M dan
m F1 : Mm

P1 : Mm ><
Mm
Alel : M dan m
Terima kasih! Semoga hari
Anda luar
biasa.
“Hukum Mendel ll’’
Setiap gen didalam gamet akan
bergabung atau berasortasi secara
bebas pada saat pembentukan
individu baru.
“Mendel melanjutkan persilangan,dengan
menyilangkan tanaman yang memiliki dua
sifat beda(dihibrid),yaitu warna dan bentuk
kacang ercis.

—hukum mendel ll
Hukum mendel ll

Pada persilangan dihibrid Penggabungan secara bebas ini


berlaku Hukum ll Mendel maksudnya adalah gen yang satu
karena pada saat pembentukan dapat secara bebas bergabung
F2 gen didalam gamet yang dengan gen yang lainnya tanpa
tadinya mengalami pemisahan adanya syarat tertentu.
kemudian akan bergabung
secara bebas.
Hukum mendel ll
:
● Mendel menyilangkan kacang ercis biji bulat (B) warna kuning (K) dengan kacang ercis biji kisut
(b) warna hujau (k)
● Hasilnya F1 memiliki fenotip kacang ercis biji bulat warna kuning (100%)
● Setelah F1 disilangkan dengan sesamanya menghasilkan keturunan F2 dengan rasio fenotip 9
(bulat kuning) : 3 (bulat hijau) : 3 (kisut kuning) : 1 (kisut Hijau)
Contoh soal

Setelah sukses dengan bisnis sirsak kelubir , cici mengembangkan


bisnisnya ke sektor yang lain, yaitu perkebunan mangga. cici mencoba
untuk menyilangkan mangga mulus manis (MMAA) dengan mangga
keriput asam (mmaa). Saat disilangkan, semua keturunannya (F1)
merupakan mangga mulus manis. Kemudian cici menyilangkan F1
dengan sesamanya dan menghasilkan 10.000 buah mangga, berapa
persen mangga cici yang memiliki fenotipe mulus manis?
P2 : MmAa >< MmAa
Alel : MA, Ma, mA, dan ma
F2 : ….

  MA Ma mA ma

MA MMAA MMAa MmAA MmAa

Ma MMAa MMaa MmAa Mmaa

mA MmAA MmAa mmAA mmAa

ma MmAa Mmaa mmAa mmaa


Setelah kita menyilangkan antara keduanya, tinggal
kita itung deh rasio fenotipenya, dan didapat rasio
fenotipenya sebesar 9:3:3:1 (mulus manis : mulus
asam : keriput manis : keripus asam). Karena dalam
soal ditanyakan berapa persen mangga yang memiliki
kulit mulus dan rasanya manis, tinggal kita kalikan deh
perbandingan antara fenotipe mangga mulus manis dan
seluruh fenotipe dengan 100%…
Jadi persentase mangga cici yang memiliki
fenotipe mulus manis sebesar 56,25%
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH
EPISTASIS DAN HIPOSTASIS

• Epistasis merupakan peristiwa suatu gen mengalahkan ekspresi gen lain yang bukan alelnya

• Hipostasis adalah gen yang dikalahkan ekspresinya oleh gen lain yang bukan sealel.
• Epistasis terbagi 2 macam, yaitu :
1. Epistasis Dominan
2. Epistasis Resesif
• Contoh Kasus Epistasis dan Hipostasis dapat ditemukan pada persilangan labu.
Pl= PPkk x ppKK
(labu putih) (labu kuning)
Gl= Pk -> pK
Fl= PpKk (100% labu putih)
Diketahui bahwa gen P bersifat dominan terhadap gen p dan gen K bersifat dominan terhadap gen k. Gen P menyebabkan labu berwarna putih,
gen K menyebabkan labu berwarna kuning, sementara gen resesif p dan k menyebabkan labu berwarna hijau. Pada FI, gen P dan K berada
bersama dan keduanya bersifat dominan. Akan tetapi, sifat yang muncul pada FI adalah putih. Hal ini manandakan kalau gen P bersifat epistasis
(menutupi) terhadap gen K dan gen K bersifat hipostasis (ditutupi) oleh gen P.
P2= PpKk X PpKk
(labu putih) (labu putih)
G2= PK PK
Pk Pk
pK pK
pk pk

Tabel PK Pk PK pk
PK PPKK PPKk PpKK PpKk
Pk PPKk PPkk PpKk Ppkk
pK PpKK PpKk ppKK ppKk
pk PpKk Ppkk ppKk ppkk

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh F2 adalah labu putih (P-K-) dan (P-kk), labu
kuning (ppK-), labu hijau (ppkk).

Ratio fenotip = labu putih : labu kuning : labu hijau


12 : 3 : 1

VISUAL' SOPHIA PRISCILA


PINDAH SILANG
Pindah silang merupakan pemisahan dan pertukaran
bagian kromatid dari sepasang kromosom homolog.
Peristiwa tersebut menghasilkan kombinasi baru dari sifat
induknya. Pindah silang umumnya terjadi pada peristiwa
gametogenesis saat meiosis.
Raperi Septiany. H
Proses terjadinya pindah silang
Contoh Soal

Drosophila Melanogaster jantan bermata merah dengan sayap normal


(PPVV) disilangkan dengan bermata ungu dengan sayap keriput (ppvv).
Selanjutnya dilakukan uji silang terhadap FL betina sehingga diperoleh
perbandingan fenotipe keturunan, yaitu ;

Mata merah - sayap normal = 530


Mata merah - sayap keriput = 450
Mata ungu – sayap normal = 780
Mata ungu – sayap keriput = 310

Berdasarkan kasus tersebut, dapat disimpulkan bahwa nilai pindah


silang selama pembentukan gamet adalah?

Raperi Septiany. H
Pembahasan
● 

● Mata merah - sayap normal = 530


● Mata merah - sayap keriput = 450
● Mata ungu – sayap normal = 780
● Mata ungu – sayap keriput = 310
= 2070
450+780= 1230
NPS ×100%

NPS×100%

= 59,42%
Raperi Septiany. H
XII IPA 4

BAB V: HEREDITAS
PAUTAN SEKS
(SEX LINKAGE)
PENGERTIAN PAUTAN SEKS
(SEX LINKAGE)

Suatu keadaan dimana


terdapat banyak gen
tertentu yang selalu
terdapat pada kromosom
sex. Adanya pautan sex
menyebabkan suatu sifat
muncul hanya pada jenis
kelamin tertentu.
PENEMU PAUTAN SEKS (SEX LINKAGE)
Ditemukan Oleh THOMAS
HUNT MORGAN, seorang
genetisis Amerika melalui
pengamatan persilangan
Drosophilla jantan mata
putih dengan betina mata
normal atau merah

THOMAS HUNT MORGAN


September 25, 1866 – December 4, 1945
PAUTAN SEKS DOMINAN PADA DROSOPHILLA
WARNA MATA
DROSOPHILLA
EKSPRESI GEN
XmXm
XmY
GEN:
Xm : Mata Putih
XM : Mata Merah XMX.
XMY
PAUTAN SEKS INTERMEDIET PADA BULU KUCING
WARNA BULU KUCING

GEN:
XB : Hitam
Xb : Kuning

Calica : Belang Tiga

XB XB Xb Xb XB Xb
EKSPRESI GEN XB Y Xb Y
Melsha Amanda Mangayuk

EPITASIS RESESIF
XII MIPA 3
EPITASIS
RESESIF
TABEL PERSILANGAN
TERIMAKASIH
PEWARISAN
SIFAT
Nama : Mawarda
Kelas : XII MIPA 3
Mata Pelajaran : Biologi
ATAVISME
PENGERTIAN ATAVISME : CONTOH ATAVISME :

Atavisme adalah interaksi antara gen Contohnya :


berbeda alel yang menghasilkan filial atau
 Sumpel (Walnut) : (Rp)
keturunan dengan kenotipe yang berbeda
dari induknya.  Gerigi (Rose) : (Rpp)
 Biji (Pea) : (rrP)
 Bilah (Single) : (rrpp)
JENGGER AYAM
Bentuk jengger ayam dipengaruhi oleh dua gen berbeda alel, yaitu gen R yang menentukan
bentuk rose dan gen P yang menentukan bentu pea. Ketika kedua gen ini terdapat secara
bersamaan (RP) maka kedua gen akan berinteraksi dan akan muncul sifat baru yaitu bentuk
walnut. Dan ketika kedua gen dominan tersebut tidak ada (rrpp) maka akan muncul sifat yang
lain lagi yaitu single.
Akibatnya, terbentuklah y jenis jengger ayam. Kita coba lakukan persilangan antara jengger
ayam rose (RRPP) dengan jengger ayam pea (rrPP). Hasilnya bisa disimak pada gambar :
P1 = RRpp X rrPP
(Rose) (Pea)
G1 = Rp rP
F1 = RrPp (Walnut)
* Interaksi antara gen R dengan P menimbulkan karakter baru yang berbeda dengan karakter
induknya.
* Jika keturunan pertama (F1) disilangkan :
P2 = RrPp X RrPp
(Walnut) (Walnut)
G2 = RP RP
Rp Rp
rP rP
rp rp
F2 = TABEL RP Rp rP rp
RP RRPP RRPp RrPP RrPp
Rp RRPp RRpp RrPp Rrpp
rP RrPP RrPp rrPP rrPp
rptable diatas,RrPp
* Berdasarkan Rrppwalnut (RP),
diperoleh F2 adalah rrPp rrpp (rrP) dan
Rose (Rpp), Pea
Single (rrpp)
* Ratio fenotipe = Walnut : Rose : Pea : Single
9 : 3 : 3 : 1

Anda mungkin juga menyukai