Anda di halaman 1dari 17

Behaviorisme

dan
Pendekatan Pembelajaran

Psikologi Kepribadian 2
Tesis Umum Behaviorisme

• Orang secara bertahap mendapatkan


gaya-gaya kepribadiannya sebagai hasil
dari pengalaman mereka dalam
lingkungan.
Dua Asumsi dasar
1. Tingkahlaku harus dijelaskan dalam
pengertian pengaruh sebab-akibat
(causal) dari lingkungan terhadap orang.
2. Pemahaman terhadap orang harus
dibangun berdasarkan riset ilmiah
objektif dengan variabel-variabel yang
dikontrol secara hati-hati dalam
laboratorium.
Dasar-dasar Pendekatan Pembelajaran
1. Riset empirik merupakan dasar bagi teori dan praktek.
2. Kajian kepribadian merupakan bagian dari kajian
tentang pembelajaran (learning); teori kepribadian
mesti didasari oleh teori pembelajaran.
3. Tingkahlaku bersifat responsif terhadap variabel-
variabel penguat (reinforcement) dari lingkungan serta
lebih bersifat situasional dan khusus dibandingkan apa
yang disarankan oleh pendekatan teori kepribadian
lain.
4. Menolak pandangan penyakit-simptom medis terhadap
psikopatologi dan menekankan pada prinsip-prinsip
pembelajaran dasar dan perubahan tingkahlaku.
Tokoh Awal
• I.P. Pavlov (1849-1936): Dikenal dengan
Teori ‘Classical Conditioning’; menemukan
prinsip pengkondisian, konsep genaralisasi,
diskriminasi dan extinction.

• J.B. Watson (1878-1958): pendiri


behaviorisme dalam psikologi; lebih senang
meneliti binatang dari pada subjek manusia;
conditioned emotional reaction.
Systematic Desensitization
(Joseph Wolpe)

• Metode perubahan tingkahlaku didasari


prinsip pembelajaran.

Tahapan:
• analisis masalah,
• latihan relaksasi,
• Konstruksi hierarki kecemasan
• Desensitisasi.
B.F. Skinner:
Teori Operant Conditioning
• Sistem teori Skinner didasari oleh prinsip
operant conditioning.
• Organisme beroperasi dalam lingkungannya.
• Selama hidup dalam lingkungannya, organisme
berhadapan dengan beragam stimulus, di
antaranya reinforcing stimulus yang
memperkuat operant (tingkahlaku yang tampil
persis sebelum bertemu dengan stimulus).
Pengertian Operant conditioning

“…the behavior is followed by a


consequence, and the nature of the
consequence modifies the organisms
tendency to repeat the behavior in the
future.”
Ada juga yang menyebut intrumental learning
karena tingkahlaku yang dipelajari merupakan
alat untuk mencapai tujuan mendapatkan reward
dan menghindari punishment.
Operant conditioning sebagai
prosedur
• Pengendalian tingkahlaku melalui
manipulasi reward dan punishment dalam
lingkungan, khususnya dalam lingkungan
laboratorium.
• Menerapkan prosedur ini dalam kehidupan
kongkret sehari-hari; membuat ‘baby box’.
Teori Kepribadian Skinner
• Tidak mementingkan struktur dengan alasan:
1. Hendak memahami tingkahlaku dalam situasi
khusus. Tak ada struktur umum kepribadian
yang menentukan pola tingkahlaku; tergantung
situasi.
2. Teori yang hendak dibangun didasarkan pada
observasi terhadap variabel yang dapat
dibuktikan dalam riset dasar. Menyimpulkan
adanya struktur kepribadian umum tidak
memadai untuk menghasilkan teori ilmiah.
Struktur
• Unsur kepribadian adalah respons dengan
rentang dari respons sederhana hingga
respons kompleks.
• Respons mewakili hal di luar organisme 
dibentuk lingkungan lewat pembelajaran.
• Ada respons yang dihasilkan oleh respons
yang terindrai dan respons yang tak bisa
diasosiasi dengan stimuli tertentu: operant.
• Operant behavior merupakan hal yang
alamiah secara biologis.
Proses: Operant Conditioning
• Reinforcer: sebuah peristiwa (stimulus) yang mengikuti sebuah
respons dan meningkatkan kemungkinan terjadinya respons itu .
• Reinforcer memperkuat tingkahlaku.
• Melalui asosiasi, stimuli yang awalnya tidak berperan
sebagai reinforcer bisa menjadi reinforcer: Generalized
Reinforcer.
• Penentuan reinforcer tergantung pada tingkahlaku.
• Ada schecule of reinforcement.
• Successive aproximation: Tingkahlaku kompleks yang
dikembangkan dengan penguatan potongan-potongan
tingkahlaku yang membentuk tingkahlaku yang diinginkan 
Shaping.
Schedules of reinforcement
• Continuous reinforcement meurpakan skenario
asli (original scenario): Setiap kali tikus
menampilkan tingkahlaku tertentu (seperti
menekan pedal), ia mendapatkan makanan
manis.
• Fixed ratio schedule: setiap jumlah tingkahlaku
tertentu.
• Fixed interval schedule: setiap interval waktu
tertentu.
• Variable schedules: ada perubahan jumlah
tingkahlaku dan interval waktu.
Pertumbuhan dan Perkembangan
• Pertumbuhan dan perkembangan kepribadian
(penambahan tingkahlaku) dipahami sebagai
penekanan terus-menerus kepada jadwal
reinforcement untuk memperoleh dan
menampilkan tingkahlaku.
• Tingkahlaku dapat diimitasi tanpa pengautan
langsung, tetapi imitasi itu dikuatkan berkali-kali
melalui berbagai cara, seperti melalui
generalisasi.
Psikopatologi
• Prinsip dasar pembelajaran menyediakan
secara lengkap dan memadai penafsiran
terhadap psikopatologi.
• Patologi tingkahlaku bukan penyakit,
melainkan hasil pembelajaran.
• Psikopatologi merupakan respons
maladaptif; pembelajaran yang salah
mencapai sasaranya; atau pembelajaran
yang tidak lengkap.
Asesmen dan Perubahan
Tingkahlaku
• Asesmen (Functional Analysis)
1. Identifikasi tingkahlaku khusus: target
behavior;
2. Identifikasi lingkungan khusus tempat
munculnya tingkahlaku;
• ABC assessment: Antecedent, Behavior, dan
Consequense.
• Perubahan tingkahlaku juga melalui
pembiasaan operant (operant conditioning):
Token economy programs.
Pesoalan Kehendak Manusia
Menurut Skinner:
• Manusia tidak punya kehendak-bebas.
• Manusia tidak punya kreativitas.
• Tingkahlaku manusia ditentukan oleh
pembiasaan lingkungan.
• Manusia digerakkan oleh dorongan untuk
mendapatkan reward (hal yang
menyenangkan) dan punishment (hal yang
tidak menyenangkan).

Anda mungkin juga menyukai