Kas adalah mata uang kertas dan logam baik dalam valuta rupiah
maupun valuta asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran
yang sah. Perubahan posisi saldo kas di bank dapat disebabkan
oleh beberapa hal berikut.
a. Penyetoran dan penarikan tunai oleh nasabah,
b. Penyetoran kepada Bank Indonesia atau penarikan dari
rekening bank yang bersangkutan di Bank Indonesia,
c. Penggunaan untuk transaksi internal bank seperti untuk dana
kas kecil, pembayaran biayabiaya operasional, biaya gaji, dan
sebagainya
Akuntansi kas senantiasa terkait dengan beberapa jenis transaksi di atas.
Berikut ini akan dibahas akuntansi kas untuk transaksi internal bank
syariah. Transaksi penyetoran dan penarikan tunai oleh nasabah dapat
dilihat secara detail di Bab 6 tentang akuntansi penghimpunan dana.
Adapun transaksi penyetoran kepada Bank Indonesia atau penarikan dari
rekening bank yang bersangkutan di Bank Indonesia akan dibahas pada
Sub-bab Giro Pada Bank Indonesia di bab ini
Transaksi internal bank syariah dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu
tanpa menggunakan kas kecil dan dengan menggunakan kas kecil. Untuk
transaksi tanpa menggunakan kas kecil, bank biasanya melakukan
pembayaran via rekening. Adapun transaksi dengan menggunakan kas kecil
biasanya dilakukan untuk transaksi yang nilai rupiahnya relatif kecil, antara
lain untuk pembayaran konsumsi, biaya transpor, biaya langganan koran
atau majalah, dan biaya listrik atau air. Akuntansi kas kecil pada bank dapat
menggunakan sistem dana tetap (imprest fund system) maupun sistem dana
berfluktuatif (fluctuating system).
Transaksi dana kas kecil dengan sistem dana tetap meliputi
pembentukan dana kas kecil, pemakaian dana kas kecil, dan
pengisian dana kas kecil. Dalam sistem ini, pada saat pembentukan
dana kas kecil, bank akan mendebit dana kas kecil dan selanjutnya
pemakaian kas kecil tidak dijurnal, tapi hanya diarsip sehingga
saldo dana kas kecil akan tetap. Yang berubah adalah komposisi
kasnya, karena komposisi kasnya terdiri atas uang tunai dan arsip
yang bernilai untuk ditukarkan pada saat pengisian kembali. Jumlah
uang berkurang, tetapi bukti pemakaiannya bertambah. Pada saat
pengisian kembali, bank akan mendebit biaya-biaya yang telah
dikeluarkan dan mengkredit rekening kasnya.
Adapun pada akuntansi kas kecil dengan sistem dana
berfluktuasi, pada saat pengisian kas kecil, bank akan
mendebit dana kas kecil dan mengkredit rekening kas.
Pada saat pemakaian kas kecil akan didebit biaya-biaya
atau utang yang terjadi dan mengkredit dana kas kecil.
Pada pada saat pengisian kembali mendebit rekening dana
kas kecil dan mengkredit rekening kas. Kasus berikut
adalah ilustrasi transaksi kas kecil Bank Peduli Syariah
Akuntansi Kas untuk Penyetoran dan
Penarikan oleh Nasabah Melalui Teller