Anda di halaman 1dari 38

BAB 14

AKUNTANSI KAS, PENEMPATAN


PADA BANK INDONESIA, KLIRING,
DAN PAJAK
Akuntansi Perbankan Syariah: Teori dan
Praktik Kontemporer
Yaya, R., Martawiredja, A.E. dan Abdurahim,
A. (2014), Salemba Empat, Jakarta.
Akuntansi Kas
Kas adalah mata uang kertas dan logam baik dalam valuta rupiah
maupun valuta asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang
sah.

Perubahan posisi saldo kas di bank dapat disebabkan oleh beberapa hal
berikut:
1. Penyetoran dan penarikan tunai oleh nasabah,

2. Penyetoran kepada Bank Indonesia atau penarikan dari rekening


bank yang bersangkutan di Bank Indonesia,
3. Penggunaan untuk transaksi internal bank seperti untuk dana kas
kecil, pembayaran biaya-biaya operasional, biaya gaji, dan sebagainya.
Akuntansi Kas
Transaksi internal Bank Syariah dapat dibedakan menjadi 2 jenis:
Tanpa Bank biasanya melakukan
menggunakan
kas kecil
pembayaran via rekening

Untuk transaksi yang nilai rupiahnya


Menggunakan relatif kecil antara lain untuk
pembayaran konsumsi, biaya transpor,
kas kecil
biaya langganan koran atau majalah
dan biaya listrik atau air.

Imprest fund Fluctuating


system system
Akuntansi Kas
Sistem Dana Tetap (Imprest fund system)

Meliputi transaksi: Dana kas kecil


1.Pembentukan didebit oleh
Bank

2. Pemakaian Tidak dijurnal

Mendebit biaya-
3. Pengisian biaya yang telah
dikeluarkan
Akuntansi Kas
Sistem Dana Tidak Tetap (Fluctuating system)

Meliputi transaksi: Dana kas kecil


1.Pembentukan didebit oleh
Bank

2. Pemakaian Transaksi
dijurnal
Mendebit
3. Pengisian rekening dana
kas kecil
Akuntansi Kas
1 Maret 20XA dibentuk dana kas kecil sebesar
Rp500.000

Jurnal untuk transaksi di atas apabila menggunakan


sistem dana tetap & sistem dana tidak tetap adalah
sama, yaitu:

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


01 Maret XA Db. Dana Kas Kecil 500.000
Kr. Kas 500.000
Akuntansi Kas
3 Maret 20XA dibayar biaya konsumsi rapat
Rp40.000
Jurnal untuk transaksi di atas apabila menggunakan
sistem dana tidak tetap adalah:
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit
(Rp)
03 Maret XA Db. Biaya konsumsi 40.000
rapat
Kr. Dana Kas Kecil 40.000

Transaksi di atas tidak dijurnal apabila menggunakan


sistem dana tetap
Akuntansi Kas
7 Maret 20XA dibayar biaya bahan bakar mobil
kantor Rp60.000
Jurnal untuk transaksi di atas apabila menggunakan
sistem dana tidak tetap adalah:
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit
(Rp)
07 Maret XA Db. Biaya bahan bakar 60.000
Kr. Dana Kas Kecil 60.000

Transaksi di atas tidak dijurnal apabila menggunakan


sistem dana tetap
Akuntansi Kas
10 Maret 20XA dibayar biaya asuransi cash in save
Rp50.000
Jurnal untuk transaksi di atas apabila menggunakan
sistem dana tidak tetap adalah:
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit
(Rp)
10 Maret XA Db. Biaya asuransi cash 50.000
in save
Kr. Dana Kas Kecil 50.000

Transaksi di atas tidak dijurnal apabila menggunakan


sistem dana tetap
Akuntansi Kas
11 Maret 20XA dibayar biaya asuransi cash in transit
Rp20.000
Jurnal untuk transaksi di atas apabila menggunakan
sistem dana tidak tetap adalah:
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit
(Rp)
11 Maret XA Db. Biaya asuransi cash 20.000
in transit
Kr. Dana Kas Kecil 20.000

Transaksi di atas tidak dijurnal apabila menggunakan


sistem dana tetap
Akuntansi Kas
15 Maret 20XA dibayar biaya langganan koran dan
majalah Rp40.000
Jurnal untuk transaksi di atas apabila menggunakan
sistem dana tidak tetap adalah:
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit
(Rp)
15 Maret XA Db. Biaya koran & 40.000
majalah
Kr. Dana Kas Kecil 40.000

Transaksi di atas tidak dijurnal apabila menggunakan


sistem dana tetap
Akuntansi Kas
23 Maret 20XA dibayar biaya listrik bulan terakhir
Rp120.000
Jurnal untuk transaksi di atas apabila menggunakan
sistem dana tidak tetap adalah:
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit
(Rp)
23 Maret XA Db. Biaya listrik 120.000
Kr. Dana Kas Kecil 120.000

Transaksi di atas tidak dijurnal apabila menggunakan


sistem dana tetap
Akuntansi Kas
26 Maret 20XA dibayar biaya air bulan terakhir
Rp100.000
Jurnal untuk transaksi di atas apabila menggunakan
sistem dana tidak tetap adalah:
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit
(Rp)
26 Maret XA Db. Biaya air 100.000
Kr. Dana Kas Kecil 100.000

Transaksi di atas tidak dijurnal apabila menggunakan


sistem dana tetap
Akuntansi Kas
27 Maret 20XA dibayar biaya service kendaraan
kantor Rp50.000
Jurnal untuk transaksi di atas apabila menggunakan
sistem dana tidak tetap adalah:
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit
(Rp)
27 Maret XA Db. Biaya service 50.000
kendaraan
Kr. Dana Kas Kecil 50.000

Transaksi di atas tidak dijurnal apabila menggunakan


sistem dana tetap
Akuntansi Kas
31 Maret 20XA kas kecil diisi kembali

Jurnal untuk transaksi di atas apabila menggunakan


sistem dana tidak tetap adalah:
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit
(Rp)
31 Maret XA Db. Dana Kas Kecil 480.000
Kr. Kas 480.000
Akuntansi Kas
31 Maret 20XA kas kecil diisi kembali
Jurnal untuk transaksi di atas apabila menggunakan sistem dana
tetap adalah:
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
31 Maret XA Db. Biaya konsumsi rapat 40.000
Db. Biaya bahan bakar 60.000
Db. Biaya asuransi cash in save 50.000
Db. Biaya asuransi cash in transit 20.000
Db. Biaya koran & majalah 40.000
Db. Biaya listrik 120.000
Db. Biaya air 100.000
Db. Biaya service kendaraan 50.000
Kr. Kas 480.000
Akuntansi Kas untuk Penyetoran oleh Nasabah melalui
Teller
Transaksi setoran kas di cabang sendiri
Misalkan pada tanggal 2 Agustus 20X9 Ibu Yanti nasabah
Bank Syariah Mandiri cabang Pekanbaru, melakukan setoran
tunai di kantor cabang Pekanbaru ke rekeningnya sebesar
Rp250.000. Jurnal di kantor cabang tempat transaksi (cabang
Pekanbaru)

Tanggal Rekening Debit Kredit


(Rp) (Rp)
2 Agt X9 Db. Kas 250.000
Kr. Rekening Nasabah- Yanti 250.000
Akuntansi Kas untuk Penyetoran oleh Nasabah Melalui
Teller
Transaksi penarikan kas di cabang sendiri
Misalkan pada tanggal 4 Agustus 20X9 Ibu Yanti nasabah Bank
Syariah Mandiri cabang Pekanbaru, melakukan penarikan tunai
uangnya di kantor cabang Pekanbaru sebesar Rp100.000. Jurnal
di kantor cabang tempat transaksi penarikan (cabang
Pekanbaru)
Tanggal Rekening Debit Kredit
(Rp) (Rp)
4 Agt X9 Db. Rekening Nasabah- Yanti 100.000
Kr. Kas 100.000
Akuntansi Kas untuk Penyetoran oleh Nasabah melalui
Teller
Transaksi setoran kas di cabang lain
Misalkan pada tanggal 7 Agustus 20X9 Ibu Yanti melakukan
setoran tunai di kantor BSM cabang Pekanbaru ke rekening
BSM atas nama Syaza di Yogyakarta sebesar Rp150.000.
Maka jurnalnya adalah sebagai berikut. Jurnal di kantor cabang
tempat transaksi penyetoran (cabang Pekanbaru).

Tanggal Rekening Debit Kredit


(Rp) (Rp)
7 Agt X9 Db. Kas 150.000
Kr. RAK cabang Yogyakarta 150.000
Akuntansi Kas untuk Penyetoran oleh Nasabah melalui
Teller
Transaksi setoran kas di cabang lain
Lanjutan.......
Jurnal di kantor cabang pemilik rekening (cabang
Yogyakarta)

Tanggal Rekening Debit Kredit


(Rp) (Rp)
7 Agt X9 Db. RAK Cabang Pekanbaru 150.000
Kr. Rekening nasabah-Syaza 150.000
Akuntansi Kas untuk Penyetoran oleh Nasabah melalui
Teller
Transaksi penarikan kas di cabang lain
Misalkan pada tanggal 10 Agustus 20X9 Ibu Yanti nasabah
Bank Syariah Mandiri cabang Pekanbaru, melakukan
penarikan di Bank Syariah Mandiri cabang Padang sebesar
Rp50.000. Maka jurnalnya adalah sebagai berikut: Jurnal di
kantor cabang tempat transaksi penarikan (Cabang Padang)

Tanggal Rekening Debit Kredit


(Rp) (Rp)
10 Agt Db. RAK Cabang Pekanbaru 50.000
X9
Kr. Kas 50.000
Akuntansi Kas untuk Penyetoran oleh Nasabah melalui
Teller
Transaksi penarikan kas di cabang lain

Lanjutan.........
Jurnal di kantor cabang pemilik rekening (Cabang
Pekanbaru)

Tanggal Rekening Debit Kredit


(Rp) (Rp)
10 Agt X9 Kr. Rekening nasabah-Yanti 50.000
Kr. RAK cabang Padang 50.000
Akuntansi Kas melalui Automatic Teller Machine (ATM)
Pengisian kas ATM
Misalkan pada tanggal 12 Agustus 20X9 BSM cabang Jakarta
melakukan pengisian ATMnya sebesar Rp100.000.000. Maka
jurnalnya adalah sebagai berikut:
Jurnal di kantor cabang tempat transaksi penarikan (Cabang
Padang)

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


12 Agt X9 Db. Kas – ATM 100.000.000
Kr. Kas 100.000.000
Akuntansi Kas melalui Automatic Teller Machine (ATM)

Penarikan kas oleh nasabah cabang pemilik ATM


Misalkan pada tanggal 15 Agustus 20X9, Bapak Edi
nasabah BSM cabang Jakarta menarik dananya melalui
ATM BSM cabang Jakarta sebesar Rp500.000. Maka
jurnalnya adalah sebagai berikut:
Jurnal di kantor cabang tempat transaksi penarikan (Cabang
Jakarta)
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
15 Agt X9 Db. Rekening nasabah - Edi 500.000
Kr. Kas – ATM 500.000
Akuntansi Kas melalui Automatic Teller Machine (ATM)
Penarikan kas bukan oleh nasabah cabang pemilik ATM
Misalkan pada tanggal 15 Agustus 20X9, Ibu Desmiati nasabah
BSM cabang Padang menarik dananya melalui ATM BSM
cabang Jakarta sebesar Rp300.000. Maka jurnalnya adalah
sebagai berikut:
Jurnal di kantor cabang tempat transaksi penarikan ATM (cabang
Jakarta)

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


15 Agt X9 Db. RAK cabang Padang 300. 000
Kr. Kas – ATM 300.000
Akuntansi Kas melalui Automatic Teller Machine (ATM)
Lanjutan...
Jurnal di kantor cabang asal rekening yang ditarik
(cabang Padang)

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


15 Agt X9 Db. Rekening nasabah - Desmiati 300. 000
Kr. RAK cabang Jakarta 300.000
Akuntansi Penempatan pada Bank Indonesia dan Kliring
1. Penempatan pada Bank Indonesia

Penempatan pada Bank Indonesia dilakukan dalam bentuk Giro dan


Sertifikat Wadiah Bank Indonesia.

Transaksi Penempatan pada Bank Indonesia


• Tanggal 1 Agustus 20XA, Bank Murni Syariah cabang Padang
mengambil dana di Bank Indonesia sebesar Rp 1 miliar.
• Tanggal 10 Agustus 20XA, Bank Murni Syariah cabang
Padang menyetor tunai untuk giro di Bank Indonesia sebesar
Rp400 juta.
Akuntansi Penempatan pada Bank Indonesia dan Kliring
Jurnal kedua transaksi di atas adalah
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)

1/8/XA Db. Kas 1.000.000.000

Kr. Giro pada Bank 1.000.000.000


Indonesia

10/8/XA Db.Giro pada Bank 400.000.000


Indonesia
Kr. Kas 400.000.000
Akuntansi Penempatan pada Bank Indonesia dan Kliring
Transaksi Penempatan pada SBI Syariah/FASBIS
• Tanggal 1 September 20X9, Bank Murni Syariah
menempatkan dana sebesar Rp3.000.000.000 di SBI
Syariah dengan masa penempatan 3 bulan.
• Tanggal 5 September 20X9, Bank Murni Syariah
menempatkan dana sebesar Rp500.000.000 di
FASBIS dengan masa penempatan 1 bulan.
• Tanggal 5 Oktober 20X9, bank mencairkan FASBIS
yang dimasukkan tanggal 5 September.
• Tanggal 1 Desember 20X9, bank mencairkan SBI
syariah yang pernah dimasukkan tanggal 1
September 20X9.
Akuntansi Penempatan pada Bank Indonesia dan Kliring

Transaksi Penempatan pada SBI Syariah/FASBIS


Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
1/9/X9 Db. SBI syariah 3.000.000.000
Kr. Giro pada Bank Indonesia 3.000.000.000

5/9/X9 Db. FASBIS 500.000.000


Kr. Giro pada Bank Indonesia 500.000.000

5/10/X9 Db. Giro pada Bank Indonesia 500.000.000


Kr. FASBIS 500.000.000

1/12/X9 Db. Giro pada Bank Indonesia 3.000.000.000


Kr. SBI Syariah 3.000.000.000
Akuntansi Penempatan pada Bank Indonesia dan Kliring
2. Kliring
Kliring merupakan sarana atau cara perhitungan hutang
piutang dalam bentuk surat berharga atau surat dagang dari
suatu bank peserta yang diselenggarakan oleh Bank
Indonesia atau pihak lain yang ditunjuk
Tiga hal yang digunakan dalam kegiatan kliring:
 Warkat
 Dokumen
 Formulir kliring
Akuntansi Penempatan pada Bank Indonesia dan Kliring
Transaksi kliring
• Tanggal 5 Juli 20XA, Bank Murni Syariah menerima tagihan dari Bank Peduli Syariah
sebesar Rp200.000.000 untuk beban Bpk Ahmad
• Tanggal 6 Juli 20XA Bank Murni Syariah menyerahkan warkat kliring ke Bank
Indonesia dan tanggal itu juga kliring dinyatakan berhasil sebesar Rp300.000.000 untuk
keuntungan rekening giro Bpk Syamsul.

Adapun jurnal transaksi di atas adalah sebagai berikut:


Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
5 Juli XA Db. Giro Ahmad 200.000.000
Kr. Giro pada Bank 200.000.000
Indonesia
6 Juli XA Db. Giro pada Bank 300.000.000
Indonesia
Kr. Giro Syamsul 300.000.000
Akuntansi Penempatan pada Bank Indonesia dan Kliring
3. Akuntansi pajak
Beberapa jenis objek pajak yang terkait dengan aktivitas bank syariah beserta
tarif pajak yang dikenakan:
a. Penerimaan bonus giro wadiah oleh nasabah giro wadiah dikenakan pajak
PPh pasal 4 (2) giro sebesar 20% dari bonus yang diterima nasabah.
b. Penerimaan bagi hasil oleh nasabah giro mudharabah, tabungan
mudharabah, dan deposito mudharabah dikenakan pajak PPh Pasal 4 (2).
Ketiganya dikenakan pajak sebesar 20% dari bagi hasil atau bonus yang
diterima.
c. Penghasilan yang diterima pegawai bank syariah dikenakan PPh 21
perorangan dikenakan pajak 10%.
d. Penghasilan bank syariah yang kena pajak dikenakan PPh 21 badan.
e. Deviden yang dibayar bank syariah kepada pemegang saham dikenakan
PPh Pasal 4 (2) deviden.
Akuntansi Penempatan pada Bank Indonesia dan Kliring
Kasus 14.5.: Transaksi Pajak
• Tanggal 30 Oktober 20XA dibayar bonus giro wadiah pada
rekening Thariq Muhammad Ridho nasabah giro wadiah BMS
sebesar Rp100.000. BMS memotong pajak 20% PPh Pasal 4 (2)
giro.

• Tanggal 30 Oktober 20XA dibayar bagi hasil yang sudah


diumumkan, tetapi belum dibayar dan langsung dipotong
pajak ke (1)rekening Ursila Husnul Ridho nasabah tabungan
mudharabah sebesar Rp60.000, (2) rekening tabungan
mudharabah Dolly Viviane, nasabah deposito mudharabah
sebesar Rp200.000

• Tanggal 1 November 20XA dibayar gaji Thariqullah pegawai


BMS sebesar Rp3.000.000 potong pajak sebesar 10%. Gaji
langsung masuk rekening tabungan mudharabah Thariqullah.
Akuntansi Penempatan pada Bank Indonesia dan Kliring
Kasus 14.5.: Transaksi Pajak
• Tanggal 1 November 20XA dibayar PPh 21
badan sebesar Rp15.000.000
• Tanggal 1 November dibayar dividen kepada
Juoro Rochmadi salah seorang pemegang
saham sebesar 20.000.000 dan dipotong
PPH Pasal 4 (2) dividen. Deviden dibayar via
tabungan mudharabah Juoro Rochmadi.
• Tanggal 5 November disetor semua pajak
yang telah dipotong BMS ke rekening
pemerintah di Bank Indonesia sebesar
Rp256.640.000
Tanggal Uraian Debit (Rp) Kredit (Rp)
30/10 Db. Beban bonus giro wadiah 100.000
Kr Giro wadiah (an Thariq 80.000
M.R.)
Kr. Titipan kas negara- PPh 20.000
pasal 4 (2) giro

30/10 Db. Hak pihak ketiga atas bagi hasil 60.000


Kr. Tabungan mudharabah 60.000
(a.n. Ursila)
Db Tabungan mudharabah (a.n. Ursila) 12.000
Kr. Titipan kas negara- PPh 12.000
pasal 4 (2) tabungan

01/11 Db. Biaya gaji 3.000.000


Kr. Tabungan mudharabah 2.700.000
(a.n. Haniya)
Kr. Titipan kas negara-PPH 21 300.000
01/11 Db. Biaya pajak 15.000.000

Kr. Titipan kas negara- PPh 25 15.000.000

01/11 Db. Dividen 20.000.000

Kr. Tabungan mudharabah 16.000.000


(a.n. Juoro Rochmadi)
Kr. Titipan kas negara-PPH 4.000.000
pasal 4 (2) deviden

05/11 Db Rupa-rupa titipan kas negara 256.640.000

Kr. Bank Indonesia 256.640.000


Sekian
Terima Kasih
Wassalamu’alaikum Wr Wb

Anda mungkin juga menyukai