Wellness
Chapter 13
Pendahuluan
Didalam lingkungan kerja pasti terdapat hal yang bisa membahayakan bahkan
mengancam keselamatan, kesehatan serta kondisi fisik atau mental para pekerja yang
diakibatkan oleh lingkungan kerja yang berbahaya, penuh dengan tekanan dan memiliki
resiko terjadinya kecelakaan kerja yang bisa disebabkan akibat kurangnya Pengelolaan,
perhatian dan kelalaian dari manajamen perusahaan maupun pekerja itu sendiri.
Menurut Mondy (2008) Keselamatan kerja adalah Perlindungan karyawan dari luka-luka
yang disebabkan kecelakaan terkait dengan pekerjaan. Kemudian Menurut Mondy
(2008)
Kesehatan Kerja adalah kebebasan dari kekerasan fisik resiko kesehatan merupakan
faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan
yang dapat membuat stres emosi ataupun mempengaruhi fisik
Banyak hal yang bisa ditimbullkan dari lingkungan kerja yang berbahaya, misalnya pada bidang
konstruksi bisa saja terjadi kecelakaan seperti runtuhnya tiang-tiang bangunan ataupun
kecelakaan alat-alat berat lainnya yang bisa menimpah pekerja dan mengakibatkan
Cedera/Kematian
Kemudian dibidang manufaktur terdapat zat-zat berbahaya apabila terpapar bisa menimbulkan
penyakit pernapasan ataupun kanker, di bidang kesehatan para pekerjanya bisa terkena
paparan virus-virus mematikan dan pekerjaan lain yang memiliki tingkat stres dan tekanan
tinggi lainnya.
Akibatnya adanya pengaruh lingkungan kerja yang sedemikian maka hal ini bisa bermanifestasi
kepada para pekerja seperti sulit untuk fokus dalam melakukan pekerjaan akibat takut bila terjadi
kecelakaan, sulit melakukan kerja dengan efektif karena terlalu banyak tekanan dari atasan,
ataupun hal-hal yang diakibatkan oleh lingkungan kerja itu sendiri.
Maka dari itu Manajemen Sumber Daya Manusia harus ikut
terlibat serta memiliki peran terhadap pengelolaan manajemen
perusahaan terkait keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan
para pekerja demi terciptanya lingkungan kerja yang aman dan
efektif
Peran Keselamatan, Kesehatan dan
Kesejahteraan
Keselamatan
Manajemen Sumber Daya manusia berperan untuk memitigasi memberikan
proteksi
menjamin dan melindungi keselamatan karyawan terkait kecelakaan kerja dan kerugiaan
yang ditimbulkannya seperti Cedera, Luka, Cacat hingga kematian
Kesehatan
Manajemen Sumber Daya Manusia harus memperhatikan kondisi Kesehatan baik secara fisik
psikologis ataupun emosional para pekerja nya yang bisa mempengaruhi produktivitas
maupun kualitas hidup pekerja.
Kesejahteraan
Manajemen Sumber Daya Manusia berperan untuk memperhatikan kesejahteraan
pekerja terkait kondisi-kondisi yang dialami didalam lingkungan kerja agar para pekerja
memilki motivasi dan dapat efektif dalam menjalankan pekerjaan nya
Peran Manajemen Sumber Daya manusia juga harus selalu mengikuti standar
yang mengacu kepada regulasi terkait Keselamatan & Kesehatan Kerja
Di Indonesia sendiri lebih dikenal dengan istilah K3 yang telah di atur dalam
Undang-Undang maupun peraturan-peraturan terkait yang berlaku di negara
ini
K3 Di Indonesia
K3 Indonesia merupakan upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan
sejahtera, bebas dari kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran lingkungan dan penyakit
akibat kerja.
Kecelakaan kerja dapat menimbulkan kerugian bagi tenaga kerja. pengusaha, pemerintah dan
masyarakat, yang dapat berupa korban jiwa manusia, kerusakan harta benda dan lingkungan.
Karena itu perlu dilakukan langkah-langkah nyata untuk mencegah dan mengurangi terjadinya
kecelakaan kerja secara maksimal.
Hal tersebut diatas telah diatur oleh regulasi pemerintah R.I dalam bentuk norma yang
menjadi standard minimal bagi tenaga kerja dan ataupun perusahaan, sebagai acuan
keberlangsungan K3 di perusahaan; antara lain :
1.Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat 2 filosofi penghidupan yang layak
2.Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
3.Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 pasal 86 & 87 Kewajiban penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
4.Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3)
5.Peraturan pelaksana lainnya seperti Permenaker, Instruksi Menteri, Kepmenaker dan SK
Dirjend terkait pelaksanaan teknis prasyarat minimal yang harus dimiliki oleh
perusahaan maupun calon tenaga kerja.
Instansi Yang Mengatur & Mengawasi Penerapan K3
1.Perumusan Kebijakan
2. Pelaksanaan Kebijakan
3. Penyusunan Norma
4. Pelaksanaan Bimbingan
Teknis
5. Pelaksanaan Evaluasi
6. Pelaksanaan Administrasi
7. Pelaksanaan Fungsi Lain
Overseas
Organitation
ISO Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
45001:2018 Kerja Sitem Manajemen Mutu
ISO 9001:2015
Support Teknis
Corporate/Orga
nization
Personel
Administration
Ruang
Lingkup
HC/HR Department
-Pembinaan & Pengelolaan
Karyawan
- Mempelajari Potensi Resiko
-Sosialisasi Budaya Kerja
- Menyelenggarakan Program K3
- Melakukan Perjanjian Kerjasama
-Mengelola Unit K3
Program Keselamatan dan kesehatan kerja dari sisi teknis
untuk mengurangi kecelakaan kerja harus di awasi
pelaksanaan nya
=
IFR ISR
20 x 100 x
1.000.000 1.000.000
1.200.00 =16, 1.200.00 =
0 6 0 83,3
Artitinya dalam setahun adalah Artinya dalam kurun waktu tersebut telah terjadi
16,6 kecelakaan dalam setiap hilangnya 83 hari kerja pada 1.000.000 jam orang
1.000.000 jam orang kerja kerja
Ergonomi dalam K3
ergonomi adalah proses kegiatan serta perancangan
tempat kerja untuk mendukung kemampuan
orang sesuai dengan kapabilitasnya oleh
tuntutan pekerjaan atau tugas (human center
design)
Contohnya
1.penyesuaian alat dengan Postur Tubuh
Saat Bekerja
2.Menggunakan Teknik dengan baik
3.Penggunaan alat penunjang pekerjaan
4.Menggunakan Alat Pelindung
5.Jam Istirahat/batasan melakukan
kegiatan
1.Pemeriksaan Kesehatan
2.Monitoring Tempat kerja
3.Pencatatan Pelaporan
Aktivias
4.Fasilitas Pelaporan Keluhan
5.Klinik Kantor/Proyek
6.Membuat Tim Pengawas
Hal yang dapat membuat kesehatan kerja terganggu
1. Tekanan (Stress)
2. Lingkungan Kerja Yang tidak higienis
3. Paparan Zat Berbahaya
4. Kekerasan/Diskriminasi
5. Gaya Hidup (Merokok, Alkohol, Penggunaan Narkoba)
Kesimpula
n
K3 Didalam perusahaan sangatlah penting untuk menjamin dan memastikan
bahwa lingkungan kerja tetap Aman & Sehat dengan Mengimplementasikan
Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang mengacu kepada
Regulasi/Standarisasi Pelaksanaan K3 serta memperhatikan Setiap Aspek-Aspek
yang bisa mempengaruhi Lingkungan Kerja sehingga para pekerja bisa sejahtera
baik secara Ekonomi, Kesehatan Jasmani/Fisik maupun mental agar
produktivitas perusahaan terus meningkat