Anda di halaman 1dari 26

KELAINAN JANTUNG BAWAAN PADA BAYI

Winda Linting Sanda Lolok


102013100
SKENARIO 4

Seorang bayi laki-laki berusia 6 jam, semakin lama semakin nampak biru dan sesak
nafas. Bayi ini lahir cukup bulan secara spontan per vaginam ditolong bidan, ketuban jernih,
langsung menangis spontan walau tidak regular. Bayi tidak sesak dan tidak sianotik saat
lahir.

IDENTIFIKASI ISTILAH YANG TIDAK DI KETAHUI :


(-)
Anamnesis
Autoanamnesis/Alloanamnesis
 Identitas : anak laki-laki, 6 jam
 KU : nampak biru dan sesak nafas
 RPS : -
 RPD : -
 RK : -
 Riwayat SE : -
 Riwayat Kehamilan: ANC teratur
 Riwayat Persalinan: cukup bln scr spontan per vaginam
 Tidak sesak, tidak sianotik saat lahir
 BBL 3000g – APGARscore 7/8
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum
Kesadaran
TTV
Inspeksi : Bentuk dada
Palpasi : Iktus Kordis, Heaves and Thrill
Perkusi : Batas Jantung
Auskultasi : Bunyi Jantung, Murmur grade 1-6.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Radiologi
• Angiografi
• EKG
• Ekokardiografi
• Katerisasi Jantung
Exercise Testing
• Hyperoxic-test
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

Bayi cukup bulan dengan kelainan paru


Bayi cukup bulan dengan suspek CHD Sianotik tipe non – ductal
dependent
Working Diagnosis

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik disimpulkan bahwa pasien


merupakan bayi cukup bulan dengan suspect CHD Sianotik tipe Ductal
Dependent.
EPIDEMIOLOGI

Di Amerika penyakit jantung kongenital baik yang dikoreksi maupun yang


tidak diperkirakan meningkat 5% pertahun. Insiden penyakit jantung
kongenital diperkirakan sebesar 0.8%, dimana 85% di antaranya bertahan
hidup sampai dewasa muda.

Pada dasarnya kelainan jantung kongenital dikelompokkan atas dua


kelompok besar yaitu kelompok tanpa sianosis dan yang disertai sianosis.
ETIOLOGI

Sulit ditentukan, terjadi akibat interaksi genetik yang multi faktorial


dan sistem lingkungan, sehingga sulit untuk ditentukan satu
penyebab yang spesifik.
Penyakit Jantung Bawaan Sianotik

Jika aliran darah balik sistemik melintasi dari jantung kanan ke jantung kiri,
“RIGHT TO LEFT SHUNTING” (pirau kanan ke kiri)
Transposition of Grade Arteries (TGA)
Suatu kelainan transposisi arteri-arteri besar, dimana terjadi perubahan
posisi

Epidemiologi Gejala Penunjang Tatalaksana


- Insidens <1% atau -Sering pada neonatus - DL : HB dan HT -Infuse PGE1
0,02/1000 normal - Ballon atrial septostomy
-EKG - Atrial Baffle dengan
- 1% disertai anomali - Bising pansitolitik pada VSD di - Radiologi Arterial Switch
lain iga 3-4 parasternal rongten : egg on - Atrial Baffle dan
side Prosedur Rastelli
- Etiologi multifaktor - Suara II tunggal pada stenosis -Ekokardiografi
- >Laki-laki (1,4:1) pulmonal berat
Egg on side apperance
Total Anomalous Pulmonary Venous Return (TAPVR)
Epidemiologi Gejala Penunjang Tatalaksana

- 1% dari penyakit - Pertumbuhan terhambat - EKG - Bedah


jantung bawaan - Radiologi - Ligasi
- Sianosis, takipnea, dispnea, - Ekokardiografi
tanda gagal jantung bila
obstruksi

- Bunyi jantung II berubah

Terganggunya perkembangan drainase vena pulmonal normal pada minggu


ketiga. Semua vena pulmonal gagal untuk terhubung dengan atrium kiri dan
tersambung secara abnormal ke bagian kanan jantung
Pulmonal Atresia (PA)
Ductal dependent
Ventrikel kanan tidak dapat mengahnatarkan aliran darah ke a.pulmonalis karna tertutup.sehingga paru tidak
mendapatkan suplai darah dan darah yang disebarkan kesistemik tidak ada dan rendah o2.

Epidemiologi Gejala Patofis Penunjang Tatalaksana

- ± 10% ringan - Takipnea -Menurunnya aliran - Oksimetri & AGD - (PGE1) 0,05-0,1
- <1/3 di bedah - Takikardia darah ke paru akibat - EKG ug/kg/menit
- Pria = Wanita - VJP meningkat obstruksi di RV - Radiologi -RV <50 mmHg
- Teraba denyutan - Hipertrofi RV - Ekokardiografi pantau 1-2 tahun
ventrikel kanan - Kompensasi - Kateterisasi - Valvulotoplasti (RV
ventrikel - Angiografi >50 mmHg)
Tetralogy of Fallot (TOF/TF)
Epidemiologi Gejala Patofis Penunjang Tatalaksana
- 3-5% BBL TF -Murmur asimtomatik - Defek septum - Lab. Darah -Prostaglandin (0,2
- AS (10%) - Sianosis/ tidak ventrikel (DSV) - EKG ug/kg/menit)
- Laki-laki> - Hypercyanotic spell - Stenosis pulmonal - Radiologi - Pemberian O2
- INA, 2/3 gejala masa - Menyusui terputus- - Morfin sulfat 0,1-0,2
- Overriding aorta - MRI
neonatus putus mg/kg IM
- 25-30% meninggal di - Lelah - Hipertrofi - Ekokardiografi - Fenilefrin 0,02 mg/kg
bulan pertama - Mengantuk ventrikel kanan - Kateterisasi IV
- 25%, 1 tahun - Hipernea - Angiografi - Blalock-Tausigg shunt
- 40%, 4 tahun - Kesadaran turun - Modified Blalock
- 70%, 10 tahun - Kejang Tausigg shunt
- 905, 40 tahun - Potts shunt
- Cooley shunt

Ductal ( TOF + atresia pulmonal ) dan non ductal


Aliran darah tidak melalui a. pulmonalis krna terdapat defek atau penyempitan. Sehingga jantung
melakukan kompensasi dengan membentuk VSD sehingga tubuh menerima suplai darah yang kurang
02.
Double Outlet Right Ventricle (DORV)
Gangguan pembentukan saluran dimana ventrikel kanan mensuplai darah
ke dua pembuluh besar yaitu aorta dan pulmonal

Gejala Penunjang Tatalaksana

- Cepat lelah saat menyusui - Kateterisasi -Digitalis


- Sesak nafas - Ekokardiografi -Diuretik
- Pucat - Angiografi -Bedah paliatif/korektif
- Mudah berkeringat -Biventricular repair
- Edema tungkai/asites
- Sianosis sentral/perifer
- Clubbing fingers
Persistent Truncus Arteriosus (Persistent TA)

Kegagalan pembentukan pembuluh darah aorta dan a. pulmonal sehingga


timbul suatu pembuluh darah yang menampung aliran darah dari ke -2
ventrikel.
Epidemiologi Gejala Penunjang Tatalaksana

- <1% dari penyakit - Sianosis - EKG - Antikongestif


jantung bawaan - Takipnea, batuk - Radiologi - Bedah
- Bunyi jantung II tunggal - Ekokardiografi
Neonatal pneumonia

bayi dengan pneumonia biasanya sering disertai dengan gejala malas menyusu,
iritabel, takipneu, retraksi, mendengkur (grunting) dan hipoksemia.
Gejala :
Batuk ( utama)
Demam
Penurunan napsu makan

Penyebab : Streptococcus pneumoniae.


KESIMPULAN

Berdasarkan scenario 4 yang didapatkan bayi laki – laki berusia 6 jam tersebut, diduga menderita
penyakit jantung bawaan sianotik dimana keluhan bayi tampak biru dan berdasarkan pemeriksaan
yang sudah dilakukan pasien memeiliki kriteria berupa bayi tampak biru , sesak napas, takikardi.
Untuk membantu dalam menegakkan diagnosis diperlukan pemeriksaan penunjang berupak Rongten
photo torak, EKG, ECG, Katerisasi, dan Hyperoxic test dengan hasil saturasi O2 60%.

Anda mungkin juga menyukai