NOVEMBER 2020
Critically Heart
Disease pada Anak
Nazliah Awwaliah Rustam Syarbin
2018-84-077
PEMBIMBING:
dr. Sri Wahyuni Djoko, Sp. A.
• Kelainan struktur dan fungsi dari sirkulasi jantung yang dapat tampak
saat lahir atau saat kehidupan selanjutnya.
PJB Kritis
• Malformasi struktur jantung setelah lahir dan memerlukan
intervensi segera dalam 1 tahun pertama kehidupan
PJB Non-Signifikan
• Malformasi secara anatomis tapi
secara fungsional dan klinis tidak
signifikan
KLASIFIKASI PJB
PJB Kritis
• Sirkulasi sistemik tergantung ductus arteriosus
• Sirkulasi pulmonal tergantung ductus arteriosus
PJB Non-Signifikan
• VSD/ASD kecil
• Stenosis pulmonal ringan
• Hanya terdeteksi dengan EKG, tidak
perlu terapi khusus
Klinis PJB Kritis
Sianosis sentral
• Di bibir, lidah, membrane mukosa
• Tidak membaik dengan O2 100% (Tes Hiperoksida-PO2 < 100 mmHg
PJB sianotik)
Dispneu
• Dispnea, takipnea, sulit menyusu, rewel, distress
• Tanda CHF (PJB kritis + obstruksi sisi kiri jantung + peningkatan aliran
darah pulmonal)
Klinis PJB Kritis
Kolaps sirkulasi
• Penutupan ductus arteriosus syok
• Tergantung duktus dyspnea progresif, akral dingin dan lembab, asidosis,
syok, oliguria (karena gangguan perfusi ke ginjal)
Murmur patologis
• Murmur pansistolik, intensitas 3/6, punctum maksimum di linea
parasternal kiri atas, kualitas kasar
• Tanda obstruksi jalan keluar ventrikel TOF + PS kritis dengan IVS (intact
ventricular septum)
Deteksi Dini-Pulse Oxymetry (Jari kanan
dan salah satu jari kaki)
Negatif
• SpO2 95% atau terdapat selisih 3% tidak perlu
pemeriksaan lanjut
Positif
• SpO2 90% atau terdapat selisih 3% perlu
pemeriksaan lanjut PJB kritis
Diagnosis PJB Kritis
CXR
• Tanda gagal jantung: kardiomegali, bentuk jantung khas (TOF-
sepatu boot, TGA-egg on string), peningkatan corakan paru
(plethora), oligemia
EKG
• Deviasi aksis ke kiri: Atresia tricuspid, AVSD
• Deviasi aksis ke kanan + hipertrofi ventrikel kanan: TOF
Sirkulasi Sistemik Tergantung
Ductus
Hypoplastic Left Heart Syndrome (HLHS)
1. Ventrikel kiri hypoplasia/tidak ada
ventrikel tunggal V. pulmonalis
diarahkan ke atrium dextra melalui
foramen ovale yang diregangkan
2. Darah V. sistemik + V. pulmonalis
bercampur di atrium dextra
3. Beban kerja ventrikel kanan meningkat
CHF
4. Aorta ascenden dan Arcus aorta
hypoplasia
5. Stenosis/atresia valvula mitral dan
aorta
6. Aliran darah sistemik dipertahankan
oleh A.pulmonalis dan ductus
arteriosus
Hypoplastic Left Heart Syndrome (HLHS)
DIAGNOSIS
1. EKG pembesaran atrium dextra
(gelombang P (lead II, III, aVF),
pembesaran vetrikel dextra (pola qR
di precordial kanan)
2. CXR kardiomegali
3. Echocardiography identifkasi
kelainan anatomis-fungsional
Terapi HLHS-Oleh Ahli Bedah Jantung
2. Terapi hibrid
3. Transplantasi
Stenosis Aorta Kritis
1. Merupakan LVOTO (Left Ventricular Outflow
Tract Obstruction) terbanyak dimana terjadi
defek jantung kongenital kompleks yang
mengganggu ejeksi dari ventrikel sinistra ke
aorta ascenden
2. Mulai terjadi saat intra-uterine
3. LVOTO Hipertrofi ventrikel sinistra,
peningkatan tekanan intra-kavitas penurunan
perfusi coroner, iskemik sub-endokard kronik,
berkembangnya fibroelastosis endokard
disfungsi ventrikel aliran darah antegrade
yang melalui katup aorta gangguan jantung
kiri dan hypoplasia katup mitral, ventrikel kiri,
area subvalva, aorta ascenden, arcus aorta
Stenosis Aorta Kritis
Catatan:
*menggunakan ECMO (Extracorporeal Membrane Oxygenation) sebelu intervensi apapun (Secara aktif memberikan oksigen
dan membuang CO2 menggunakan membrane paru-paru recovery, transplantasi, mendukung oksigenasi yang adekuat ke
organ (vital
*kelangsungan hidup 5 tahun: perbaikan biventrikel (70%)
*Terapi untuk menentukan apakah struktur jantung kiri mampu menyuplai ke sirkulasi sistemik/tidak
Valvuloplasti Perkutan-Kateter Balon Aorta
• Indikasi:
1.Sangat bergantung dengan PDA
2.Gagal tumbuh
3.Gangguan pernapasan
4.Gradien LVOT > 40 mmHg (Doppler-
Echocardiography)
• Kontraindikasi: Regurgitasi aorta sedang-
berat
• Untuk menghindari morbiditas akibat bypass
(CPB) (Masalah akibat CPB: hipoksemia,
disfungsi miokard, aritmia, aliran darah paru
yang berlebihan, gangguan SSP (kejang,
koma, stroke), gangguan gastrointestinal
• Kerugian: gangguan vaskular, cedera katup
mitral, dll
ICU JANTUNG-Post operasi
• 1. Lanjutkan PGE2
• 2. Intubasi ventilasi ventilasi mekanik menurunkan beban kerja pernapasan
mengurangi asidosis berat dan mengendalikan hipertensi pulmonal
• 3. Inotropik untuk membantu kontraksi ventrikel
PANTAU PERFUSI:
3. TTV (Denyut nadi, suhu, SpO2 ekstremitas)
4. Tanda kimiawi (laktat, AGD (asidosis))
Koarktasio Aorta (CoA)
1. Penyempitan bagian bawah aorta thoracalis/hipoplasia
segmen aorta (3/10.000 kelahiran; 5-8% dengan CHD).
Hipoplasia (diameter eksterna yang menyemoit dari
segmen aorta tapi media aorta normal-bagian proximal
(60%) > distal (50%);disertai dengan anomaly
intrakardiak
2. Letak: dekat duktus arteriosus/ligamentum arteriosum,
tepat di distal A. subclavia sinistra
3. PATOFISIOLOGI
• Jaringan otot ductus arteriosus yang bermigrasi ke
aorta periduktal menyempit setelah lahir (saat
ductus menutup)
• Defek jantung/anomali intra-kardiak penurunan
aliran darah aorta
• Sindrom Turner Obstruksi limfatik dan kompresi
aorta
Koarktasio Aorta (CoA)
1. Hubungan sindrom kelainan kromosom Sindrom
Shone (Obstruksi sisi kiri: CoA, stenosis mitral), sindrom
trisomy 13 & 18, sindrom Turner. Juga dihubungkan
dengan aneurisma intra-kranial (mengamcam nyawa)
2. TERGANTUNG DUKTUS ARTERIOUS
Kalau ductus menutup obstruksi aorta dan
meningkatkan afterload ventrikel sinistra tegangan
dinding ventrikel meningkat, penurunan perfusi
miokard, iskemik miokard, end-diastolic ventrikel kiri
meningkat, peningkatan tekanan atrium kiri pirau
kiri-kanan melalui foramen ovale aliran darah paru
(Qp) meningkat gagal jantung, hipertensi pulmonal
dan hipertensi atrium kiri berturut-turut
menyebabkan ventrikel kanan tertekan dan
peningkatan tekanan vena pulmonalis
Koarktasio Aorta (CoA) + VSD
EKG
• Terutama CoA + anomaly intrakardiak
• Deteksi hipertrofi ventrikel dextra/biventrikel depresi
segmen ST, inversi gelombang T (V5 dan V6)
CXR
• Kardiomegali dan kongesti paru
Diagnosis CoA
Echocardiography
• Menilai CoA + anomaly intrakardiak dan fungsi biventrikel
• Sensitivitas 95%, spesifisitas 99%
1. Diagnosa spesifik
Echocardiography Aorta
ascenden-descenden tidak
bersambung, ductus arteriosus
terhubung dengan Aorta Ascenden.
Dapat melihat LVOTO (diametes
aorta <4,5 mm)
2. CT-angiografi (3D) untuk melihat
kelainan anatomis arcus aorta.
3. EKG + CXR tidak spesifik (RV,
kardiomegali)
TERAPI IAA
• PGE1 + inotropik + ventilasi mekanik
• Pemulihan cedera organ (otak, ginjal, paru-paru, jantung) baru bisa
dioperasi bia dengan teknik hibrid
• Pre-Op periksa AGD, hipokalsemia, produk darah diradiasi (untuk
mencegah penyakit graft-versus-host
• Operasi: Rekonstruksi IAA dengan A. caraotid communis dan A.
pulmonal (dengan CPB) – oleh dokter bedah jantung
Sirkulasi Pulmonal Tergantung
Ductus
TOF + PA
• > 90% TOF saat ini dapat bertahan sampai decade ke 5 dan 6
kehidupan (diagnosis pre-natal). TOF 0,3/1000 (3-4% dari PJB)
• Etiologi belum diketahui
• TOF VSD, RVH, overriding aorta, RVOTO (Right Ventricle
Outflow Tract Obstructions)
• TOF + PA terjadi hipoplasia A. pulmonal; terdapat VSD dengan
otot yang bertambah, arcus aorta dextra (25-50%), A. subclavia
yang menyimpang (15-20%), Atresia pulmonal + A. kolateral
Aortopulmonal Mayor (MAPCA). MAPCA suplai darah ke
masing-masing segmen paru-paru
• 2/3 kasus dengan PDA, 1/3 kasus tidak memiliki PDA
GENETIK
• PGE1
• Bergantung PDA
Diagnosis Anomali Ebstein Berat
MEDIKAMENTOSA:
• Septektomi atrium
• CPB
SKOR GOSE - PROGNOSTIK
Terapi & Rujukan Awal
Umum
• Data yang dipersiapkan: Riwayat penyakit, kondisi saat ini, vital (TTV dan patensi jalan napas),
neurologis (GCS, kejang), Lab: AGD, glukosa, elektrolit, rontgen (jika ada), terapi yang telah
diberikan
• Saat merujuk:
• 1. Suhu hangat, ABC stabil (intubasi endotrakeal dini + ventilasi mekanis)
• 2. Hati-hati saat oksigenasi menutup ductus SpO2 75%-85%
• 3. Status perfusi (kesadaran, pulsasi nadi sentral, CRT, produksi urin, nilai tanda-tanda syok/kolaps
sirkukasi
• 4. Cairan parenteral dan atasi gangguan asam-basa (asidosis- berikan natrium bikarbonat 4,2% (2-4
mL/kgBB/dosis (berikan sangat lambat)
• 5. HB > 15 g/dL,
• 6. Terapi gagal jantung: inotropic dan diuretic
• 7. Terapi aritmia: Bradikardi (Atropin 0,02-0,03 mg/kg), TakiaritmiaLidokain bolus (0,5-1 mg/kg;
dosis awal 0,02-0,3 mg/kgBB/menit
Terapi & Rujukan Awal
Umum
• 9. EKG
• 10. Infus PGE (Prostaglandin E) mempertahankan
ductus tetap terbuka
• 11. Komunikasi tim transport dengan RS rujukan
• 12. KIE orang tua
Terapi & Rujukan Awal
Prostaglandin E (PGE)
• Dosis 5 ng/kgBB/menit
• Efek samping: apnea, kejang, demam, flushing, diare
• Preparat umum: ALPROSTADIL kalau tidak ada
bisa sediaan oral prostaglandin (10-65
mcg/kgBB/dosis) OBSERVASI KETAT !!
PROMOTIF-PREVENTIF-TERAPUTIK
• Edukasi masyarakat