Anda di halaman 1dari 8

Pengenalan Peran dan Mekanisme Heat Shock Protein (HSP) Pratista Patologi

Eka Novita, Endah Zuraidah

Pengenalan Peran dan Mekanisme Heat Shock Protein (HSP)


dalam Sistem Imun dan Keganasan

Eka Novita ABSTRAK


Endah Zuraidah Heat Shock Protein (HSP) didefinisikan sebagai protein yang
Departemen Patologi Anatomik proses transkripsinya diinduksi oleh adanya stres akibat suhu yang
Fakultas Kedokteran tinggi atau heat shock, dan dibedakan oleh struktur gen yang
Universitas Indonesia berkaitan dengan ukuran protein dan fungsinya. HSP merupakan
protein yang memegang peranan penting dalam mempertahankan
homeostasis seluler dan melindungi sel dari kondisi kronis dan
akut, akibat stres yang ditimbulkan oleh faktor pencetus lain selain
panas seperti anoksia, iskemia, ion logam berat, etanol, nikotin,
stres bedah dan agen virus. Protein HSP dibagi menjadi enam
kelompok besar yaitu HSP10, HSP40, HSP60, HSP70, HSP90 dan
HSP110 yang memiliki fungsi dan lokasi yang berbeda. HSP dapat
berfungsi sebagai immunogen dalam memberikan respon terhadap
proses inflamasi yang berikatan dengan reseptor permukaan untuk
menginduksi reaksi imun adaptif. HSP dalam sistem imun memiliki
peran dalam fungsi optimal sel-sel imun dengan menginduksi
fenotipe sel T-helper1 (Th1), T-helper2 (Th2) dan T-regulator
(Treg). Keberadaan HSP juga dapat memicu imunitas terhadap
keganasan, dengan perannya sebagai antigen tumor interseluler
dan memicu respon Cytotoxic T-Lymphocyte (CTL) terhadap sel-
sel kanker. HSP berfungsi sebagai molekul chaperone
(pendamping) yang mampu mengikat polipeptida intraseluler sel
kanker, dan memainkan perannya dalam respon imun bawaan
sebagai peredam dan kekebalan adaptif, melalui peningkatkan
respon imun anti kanker dan fungsi CTL, dengan cara menginduksi
antigen-spesifik yang membunuh sel-sel kanker. Pengukuran kadar
HSP melalui metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA)
pada beberapa kondisi klinis tertentu, dapat digunakan dalam
memprediksi keadaan klinis pasien dan terapi selanjutnya. Studi
mengenai HSP pada keganasan juga diharapkan akan terus ber-
kembang, yang pada akhirnya diharapkan pengetahuan tentang
HSP dapat digunakan pada terapi keganasan.

Kata kunci : HSP, sistem imun, keganasan, ELISA.

PENDAHULUAN
Protein adalah senyawa organik yang tersusun dari
rangkaian asam amino, dan berperan penting dalam struktur dan
fungsi sel makhluk hidup maupun virus. Protein juga memiliki peran
penting dalam membangun sistem kekebalan tubuh (antibodi).
Pembentukan protein secara alami mengalami proses yang sama
dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA
ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi
translasi yang dilakukan oleh ribosom. Melalui mekanisme pasca
translasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara
biologi. Jumlah protein yang aktif dalam tubuh berkisar antara 20%
dari keseluruhan jumlah protein yang dihasilkan dalam tubuh,
sebagian besar protein justru aktif dalam kondisi tertentu sebagai
respon terhadap perubahan lingkungannya, salah satunya adalah
1
heat shock protein.

10 Vol. 5 No. 1 Januari 2016


Pengenalan Peran dan Mekanisme Heat Shock Protein (HSP) Pratista Patologi
Eka Novita, Endah Zuraidah

Heat shock protein (HSP) pertama kali Protein HSP dibagi menjadi enam
ditemukan di dalam kelenjar ludah lalat buah kelompok besar berdasarkan ukuran molekulnya
(Drosophilia), yang dihasilkan dari sel yang yaitu HSP10, HSP40, HSP60, HSP70, HSP90
terpapar pada suhu tinggi. HSP juga dikenal dan HSP110 yang memiliki fungsi dan lokasi
sebagai kelompok polipeptida yang tingkat yang berbeda, secara rinci dapat dilihat pada
2,7
ekspresinya meningkat dalam mendominasi Tabel 1.
proteomer seluler akibat stres, yang berkorelasi Salah satu contoh struktur HSP, antara
2,3
dengan ketahanan terhadap tekanan/stres. lain struktur HSP10 dan HSP60, yang dikenal
HSP didefinisikan sebagai protein yang sebagai GroES dan GroEL. Kedua HSP ini
proses transkripsinya diinduksi oleh adanya membentuk suatu kompleks besar yang terdiri
stres akibat suhu yang tinggi atau heat shock, dari dua heptamer dari GroEL yang dibungkus
dan dibedakan oleh struktur gen yang berkaitan oleh heptamer GroES yang terlibat dalam
dengan ukuran protein dan fungsinya. HSP mekanisme folding protein. Protein ini ditemukan
7
merupakan protein yang memegang peranan pada sitoplasma dan mitokondria (Gambar 2).
penting dalam mempertahankan homeostasis
seluler dan melindungi sel dari kondisi kronis Mekanisme Terbentuknya HSP
dan akut akibat stres yang juga ditimbulkan oleh HSP terbentuk dari proses yang terjadi
faktor pencetus lain selain panas seperti akibat adanya stres dalam bentuk induksi
anoksia, iskemia, ion logam berat, etanol, (misalnya panas), stres akibat lingkungan
4,1
nikotin, stress bedah dan agen virus. (radiasi ultraviolet atau logam berat), patologis
Hasil penelitian terhadap HSP menun- (infeksi atau keganasan) atau fisiologis
2
jukkan bahwa HSP terlibat dalam berbagai (pertumbuhan atau differensiasi sel).
fungsi fisiologis termasuk kekebalan tubuh. HSP dihasilkan melalui suatu mekanis-
Dalam sistem kekebalan tubuh HSP terlibat me, dimulai dari aktivasi heat shock factor (HSF)
dalam proses proliferasi sel, differensiasi, yang dipacu oleh suatu stres yang ditimbulkan
5
pelepasan sitokin, dan apoptosis. oleh lingkungannya. Dalam bentuk HSF mono-
Penelitian lain menyebutkan bahwa mer, HSF bergerak dari sitosol menuju ke inti
HSP intraseluler memegang peran penting sel, untuk bergabung dengan HSF monomer
dalam mekanisme imunoterapi terhadap lain, membentuk HSF trimer. HSF trimer
keganasan. HSP berfungsi sebagai molekul selanjutnya berikatan dengan penghubung yang
chaperone (pendamping) yang mampu mengikat ada pada gen heat shock protein (DNA). Ikatan
polipeptida intraseluler sel kanker, dan memain- ini menghasilkan RNA messenger (mRNA) HSP.
kan perannya dalam respon imun bawaan RNA messenger ini akan bergerak ke sitosol
sebagai peredam dan kekebalan adaptif, melalui dimana terjadi proses translasi yang hasil
peningkatkan respon imun anti kanker dan akhirnya membentuk protein yang disebut heat
8
fungsi CTL, dengan cara menginduksi antigen- shock protein (HSP) (Gambar 3).
3,4
spesifik yang membunuh sel-sel kanker.
Tujuan penulisan ini adalah mempelajari Peran Heat Shock Protein
peran dan mekanisme HSP terhadap sistem HSP selain mempunyai peran penting
imun dan keganasan. dalam respon stres, juga berperan dalam proses
folding protein dan ketepatan formasi protein
Struktur HSP melalui pencegahan agregrasi protein. Dengan
HSP merupakan molekul chaperone, menstabilkan proses folding, HSP membantu
dalam bentuk heptamer yang tersusun dari 7 transportasi protein diberbagai membran intra-
2
molekul (Gambar 1), yang bertugas mengenali seluler.
dan mengikat rantai polipeptida dan terlibat HSP sebagai central integrators dari
dalam proses folding (pelipatan) yang dilakukan homeostasis protein dalam sel, berperan
oleh protein. Klasifikasi HSP dibagi berdasarkan membantu membentuk lipatan molekul komplek
struktur gen yang berkaitan dengan fungsi dan protein (folded protein), menempatkan protein
ukuran molekul. Menggunakan nomenklatur tersebut ke dalam sel dan membuat proteolisis
yang diadopsi dari Cold Spring Harbour Meeting pada beberapa sistem pengaturan penting
1966. Nama kelompok besar ditulis dengan lainnya seperti pertumbuhan, diferensiasi dan
9
huruf besar, misalnya HSP70, sedangkan kemampuan hidup sel.
.4,6
kelompok kecil ditulis sebagai Hsp70

11 Vol. 5 No. 1 Januari 2016


Pengenalan Peran dan Mekanisme Heat Shock Protein (HSP) Pratista Patologi
Eka Novita, Endah Zuraidah

Hsp sebagai molekul chaperone tidak cincin heterooligometric dan berperan dalam
bekerja sendiri dalam menjalankan fungsinya. sitosol pada proses folding protein sitoskeletal
1
Chaperone selalu berinteraksi dengan berbagai (aktin dan tubulin).
protein lain sebagai suatu tim, misalnya interaksi Berdasarkan lokasi kelompoknya,
antara nucleotida-exchange factor β-cell HSP70 terdiri dari Hsp70 sitosol/Hsc70 (atau
lymphoma 2-associated anthogene 1 (BAG-1) Hsp73), sitosol stres-inducer Hsp70 (atau
dengan Hsp70, yang memfasilitasi siklus ATP- Hsp72), retikulum endoplasma /ER (atau
ADP yang berperan dalam pelipatan protein GRP78), dan mitokondria mt-Hsp70. HSP70
9
(folding). terdiri dari dua domain fungsional utama, NH 2-
Peran HSP pada mekanisme folding terminal yang mengikat ADP dan ATP, dan
fisiologis, terjadi pada saat protein yang baru menghidrolisis ATP, sedangkan domain COOH-
terbentuk di ribosom sel, dibantu untuk melipat terminal berfungsi mengikat polipeptida. HSP70
(folded) secara benar agar dapat menjadi terlibat dalam transportasi dan sintesis protein.
protein fungsional, sehingga mampu menjamin HSP70 juga memiliki sifat anti apoptosis yang
protein baru yg terbentuk dalam konfigurasi terlibat dalam jalur apoptosis intrinsik dan
fungsional tiga dimensi. Pada keadaan stres, ekstrinsik. HSP70 berinteraksi dengan mito-
HSP membantu refolding atau degradasi protein kondria melalui kematian sinyal reseptor yang
yang rusak atau terdenaturasi menjadi protein mengikat natural killer reseptor DR4 dan DR5
yang terkoreksi, melalui ikatan dengan rantai dan menghambat TNF-apoptosis inducing
polipeptida yang baru ditranslasi (nascent ligand, dan yang terpenting adalah fungsi salah
Polipeptida) atau dengan mekanisme melipat satu terminal C unphosphorilase protein kinase
sebagian (intermediate folding) untuk mencegah C yang mengaktivasi rephosporilase dan
5-6
agregasi dan salah melipat. HSP atau molekul stabilisasi kinase.
chaperone yang terlibat disini adalah Hsp40 Kelompok HSP90 terdiri sitosol Hsp90
(DnaJ), Hsp60 (GroEL), dan Hsp70 (DnaK) (α dan β) dan bentuk retikulum endoplasma
9
(Gambar 4). (GRP94). Glucose Regulated Protein (GRP)
Pada spesies mamalia, HSP60 merupakan molekul chaperone sebagai respon
(chaperonin) terdiri dari mitokondria Hsp60 (mt- terhadap penurunan kadar glukosa dan
Hsp60) dan sitosol Hsp60 (T-kompleks poli- rangsang stres lainnya yang mengganggu
peptida-1), dimana Hsp60 mitokondria berfungsi proses protein folding. HSP90 ATP-dependent
menjaga keseimbangan antara monomer, juga berfungsi mengatur kelangsungan hidup sel
heptamer, dan tetradecamer. Pada konsentrasi dengan menstabilkan protein kinase dan
rendah Hsp60 ini berdisosiasi menjadi monomer menekan apoptosis dengan menghambat
dan merakit menjadi tetradecamer dengan ATP caspase. Secara garis besar, ukuran, fungsi dan
1
dan mt-Hsp10 sebagai kofaktor dari mt-Hsp60, lokasi HSP dapat dilihat pada Tabel 2.
sedangkan sitosol Hsp60 berbentuk struktur

Tabel 1 : Pembagian group HSP berdasarkan ukuran molekul.


uk (kDa) Genomic Nama
Keterangan
Family lain
10 E GroES, chaperonin Bentuk heptamer, dimana dalam bentuk berikatan dengan HSP60, yang
berkaitan dengan perubahan siklus ATP/ADP
40 DnaJ DnaJ Berbentuk dimer dengan HSP70; mengaktifkan akivitas ATP-ase dengan
meningkatkan ikatan substrat dengan HSP70
60 D GroEL, chaperonin Berbentuk heptamer silidris, berhubungan dengan bentuk heptamer HSP10,
dalam membantu protein folding
70 A DnaK, BiP Dalam bentuk dimer dengan HSP40 berperan dalam fasilitasi protein folding
dengan menggunakan perubahan siklus ATP/ADP dan mencegah terjadinya
agregasi protein
90 C (none) Berperan dalam stabilisasi dan alur pembentukan protein; memfasilitasi
aktivitas sebagian besar regulasi protein, termasuk aktivitas reseptor steroid
dan kinase
110 H Clp Berperan dalam pembentukan ATP,degradasi protein, memisahkan protein
dari aggregate atau kompleks protein
Heat Shock Protein Research,2013

12 Vol. 5 No. 1 Januari 2016


Pengenalan Peran dan Mekanisme Heat Shock Protein (HSP) Pratista Patologi
Eka Novita, Endah Zuraidah

1
Tabel 2. Ukuran,fungsi dan lokasi HSP.
Uk, kDa Fungsi Utama Lokasi HSP
27-28 Stabilisasi mikrofilamen Cytokine signal Sitosol dan nucleus
transduction
60 Pembentukan protein Mitokondria
70-73 Protein folding dan translokasi protein Sitosol, nukleus, retikulum endoplasmikum, mitokondria
90 Regulasi reseptor protein translokasi Sitosol, nukleus, retikulum endoplasmikum
100-4 Protein folding Sitosol

Mekanisme dan Peran Heat Shock Potein menghasilkan respon imun anti-proinflamasi
9
dalam Sistem Imun dan Keganasan yang dapat dimediasi oleh sel T (Gambar 5).
Sejak ditemukan, HSP seringkali diang- HSP dalam sistem imun memiliki peran
gap sebagai molekul intraseluler, namun dengan dalam fungsi optimal sel-sel imun. HSP
tersedianya rekombinan HSP bakteri dengan diperlukan dalam menginduksi fenotipe sel Th1,
manusia, diketahui juga bahwa HSP berperan Th2 dan Treg. Aktivitas HSP berhubungan
dalam fungsi ekstraseluler. HSP intraseluler dengan reseptor pengenalan pola (pattern
(Hsp27, HSP70 dan HSP90) memiliki peran recognition receptor/PPR) termasuk toll-like
langsung dalam mencegah agregasi protein, receptors (TLRs) dan CD14. CD14 merupakan
menginduksi jalur apoptosis, melindungi sel dari stimulan yang diperlukan dalam aktivitas HSP60
9
kerusakan dan menjaga interaksi reseptor, dan HSP70.
sedangkan HSP ekstraseluler (HSP70, HSP90 Fungsi Treg melibatkan HSP60, HSP70
dan gp96) berfungsi sebagai carriers peptide, dan HSP90, yang berperan dalam proses
induser sitokin, dan menstimulasi sistem imun induksi, proliferasi, fungsi suppresive dan
pada keadaan stres. HSP disebut juga sebagai produksi sitokin. HSP60 menginduksi sinyal
aktivator kuat dari sistem kekebalan tubuh TLR2 dan meningkatkan ikatan TLR2 dan HSP,
5,9
bawaan (innate immunity). sebagai respon inflamasi yang menyebabkan
Dalam sistem kekebalan tubuh bawaan autoimunitas, sedangkan HSP70 memiliki sifat
(innate immunity), HSP merangsang sel-sel anti inflamasi termasuk mengatur sitokin
dendritik dan makrofag,untuk merangsang sel inflamasi, meningkatkan toleransi jaringan dan
imun adaptif sebagai antigen-presenting cell mempengaruhi permeabilitas epitel. HSP90
(APC), sedangkan pada fungsi sel Natural Killer sendiri penting untuk menjaga protein yang
5
(NK) , HSP meningkatkan fungsi sitotoksik dan terlibat dalam transduksi sinyal.
9
proliferasi sel.
Peran dn Mekanisme Heat Shock Protein
Peran Heat Shock Protein dalam Sistem Imun dalam Keganasan
Fungsi faali sistem imun adalah Keganasan didefinisikan sebagai per-
melindungi individu dari patogen yang infeksius, tumbuhan jaringan yang tak terkontrol, yang
dan merupakan mekanisme kompleks antara sel dimulai dari ketidakseimbangan antara apop-
dan protein untuk mempertahankan homeosta- tosis (program kematian sel) dan proliferasi
9-10 12,13
sis yang optimal. sel.
HSP dapat berfungsi sebagai immuno- Beberapa penelitian menyebutkan peran
gen dalam memberikan respon terhadap proses HSP pada imunitas humoral yang melibatkan
inflamasi yang berikatan dengan reseptor sinyal TLR, dapat mengaktifkan sel-sel naif dan
permukaan untuk menginduksi reaksi imun peningkatan regulasi major histocompability
adaptif. Dengan menggunakan reseptor CD91, complex (MHC) kelas II disertai pelepasan IL-10
HSP berperan meningkatkan efektivitas fungsi yang memprovokasi respon immunoregulator,
2
antigen molekul Major Histocompability Complex dan melindungi sel dari apoptosis.
(MHC) I atau molekul MHC II pada sel T. HSP Penelitian lain juga menyebutkan HSP
membantu meningkatkan respon sel-T yang berperan dalam mekanisme anti inflamasi,
terkait dengan T helper (Th)1, Th2, dan Treg (T- immunosupresif in vivo dan sifat immuno-
regulator). Melalui mekanisme HSP ekstra- regulator tumor dengan mengikat myeloid-
seluler dan Antigen Presenting Cell (APC), HSP derived supressor cells (MDSC) dan Treg.
berperan sebagai chaperone (peptida pen- MDSC adalah populasi heterogen dari prekusor
damping) dari peptida tumor, dibantu oleh CD91 mieloid, granulosit, makrofag dan dedritic cells
yang berperan sebagai reseptor, sehingga (DC) yang menekan CD4+ sel T dan CD8+ sel

13 Vol. 5 No. 1 Januari 2016


Pengenalan Peran dan Mekanisme Heat Shock Protein (HSP) Pratista Patologi
Eka Novita, Endah Zuraidah

T, sel NK dan sel NKT, dan mengaktifkan jalur sitolitik sel-sel NK dan sel-sel T γ/δ, dapat
3
Treg. membahayakan kelangsungan kehamilan dan
Hasil penelitian bidang imunoterapi dapat meyebabkan terjadinya penolakan janin
terhadap HSP (Gp96 dan Grp170), menyebut- oleh imunitas maternal (the maternal immune
kan bahwa keberadaan HSP memicu imunitas rejection of the fetus). Pada transplantasi organ,
terhadap tumor, dengan perannya sebagai peningkatan kadar HSP juga dapat menimbul-
antigen tumor interseluler dan memicu respon kan reaktivitas imunitas anti-HSP yang dapat
CTL terhadap sel-sel kanker. Selain itu, peptida berkembang menjadi respon penolakan graft/
15
carrier HSP juga memiliki kemampuan mengikat organ yang ditranspalntasi.
polipeptida antigenik pada sel tumor, melalui Pemeriksaan kadar HSP, terutama pada
proses endositosis, yang dibantu oleh reseptor HSP70, dapat dilakukan dengan menggunakan
HSP (HSP-R/CD91). Melalui jalur endosomal, metoda enzyme-linked immunosorbent assay
HSP berikatan dengan APC dalam molekul (ELISA). Absorban dibaca pada 405 nm, dan
MHC kelas I, untuk menginduksi sel CD8+ sel T dihitung dengan curva absorban yang diban-
untuk melawan sel kanker. Sedangkan efek dingkan dengan kurva log standart. Nilai normal
16
induksi sitokin dari HSP70, akan melibatkan untuk HSP70 berkisar antara 3,76+4,65.
reseptor sinyal (misalnya, TLR2/4 dengan Penelitian mengenai kadar HSP ini
CD14), yang memicu aktivasi nuclear factor-kB selanjutnya banyak digunakan dalam mempre-
(NF-kB) sebagai mekanisme pertahanan. APCs diksi keadaan klinis pasien dan terapi atau
pro-inflamasi sitokin (contohnya,IL-1β, IL-6, tindakan selanjutnya, terutama dibidang obstetri
TNF-α) selanjutnya membentuk stimulasi non dan ginekologi, pada pasien-pasien dengan
16
spesifik pada sistem kekebalan tubuh bawaan/ kasus preeclampsia dan kejadian prematuritas.
9
innate immune system(gambar 6). Penelitian lain mengenai kadar HSP
Berdasarkan fungsi dan mekanisme juga dilakukan kepada hewan (ayam broiler)
diatas, HSP digunakan sebagai terapi anti dengan memberikan paparan suhu tinggi pada
kanker, dengan menginduksi kekebalan ter- hewan percobaan, dimana hasilnya dapat
hadap kanker dan menghambat pertumbuhan meningkatkan jumlah HSP70 pada hewan
9
sel-sel kanker. percobaan. Peningkatan ini selanjutnya direspon
dengan memberikan extrak jaloh pada hewan
Implikasi Klinis HSP Secara Umum dan percobaan dan dilihat kadar HSP70 setelah
Penilaian Kadar HSP pemberian. Hasilnya menunjukkan bahwa
Keberadaan HSP dapat ditemukan di peningkatan kadar HSP70 karena adanya faktor
seluruh bagian tubuh dan secara filogenetik suhu yang tinggi, setelah pemberian extrak jaloh
cenderung berada dalam jumlah yang tetap, ternyata dapat menurunkan kadar HSP pada
17
yang menandakan pentingnya fungsi yang hewan percobaan.
dibawanya. Dari sekian banyak kelompok HSP,
bentuk HSP70 yang ditemukan di sitosol dan Implikasi HSP pada Keganasan
berperan dalam fungsi sitoprotektif, antiapopto- HSP diekspresikan dalam berbagai
sis dan pengaturan imunitas, merupakan bentuk kanker pada manusia. HSP berperan sebagai
HSP yang paling sering diteliti dan dipelajari biomarker pada karsinogenesis dalam beberapa
15
dalam berbagai implikasi klinis. jaringan dan sinyal pada tingkat differensiasi dan
Ekspresi HSP70 pada beberapa kea- agresivitas pada beberapa jenis kanker. HSP
daan klinis seperti stroke, sepsis, ARDS (Acute juga berperan dalam diagnosis, terapi dan
Respiratory Distress Syndrom), gagal ginjal, dan prognose kanker. Tingkat ekspresi HSP pada
iskemia myocardial terbukti dapat mengurangi proses karsinogenesis dapat membantu menun-
resiko terjadinya cedera organ dan pada jukkan adanya perubahan abnormal yang
beberapa kasus dapat memperpanjang survival sedang terjadi, misalnya ekspresi HSP27 pada
rate. Namun pada beberapa penelitian dibidang endometrium hiperplasia, menandakan adanya
obstetri dan ginekologi, menyebutkan bahwa metaplasia squamosa pada serviks, ekspresi
kemampuan HSP70 ekstraseluler dalam menim- HSP90 dan 60 yang terkait dengan proses
bulkan respon imunitas pro-inflamasi baik keganasan serviks, uterus, dan usus, serta
secara alamiah maupun adaptif, termasuk ekspresi HSP70 yang dikaitkan dengan karsino-
mengubah sifat sel-sel DC yang tolerogenik genesis sebagai penanda awal karsinoma
menjadi imunogenik dan stimulasi aktivitas hepatoseluler.

14 Vol. 5 No. 1 Januari 2016


Pengenalan Peran dan Mekanisme Heat Shock Protein (HSP) Pratista Patologi
Eka Novita, Endah Zuraidah

HSP juga berperan dalam prognosis DAFTAR PUSTAKA


kanker yang memberikan manfaat penting 1. Moseley PL. Heat Shock Protein and heat
dalam pengobatan kanker dalam merencanakan adaptation of the whole organism. Jap
terapi selanjutnya. HSP27 diekspresikan dan Physiol.1997;83(5):1413-7.
dikaitkan dengan prognosis buruk pada ovarium, 2. Heat Shock Protein Research [homepage
lambung, hati, kanker prostat dan osteo- on internet]. 2013. Available from:
sarcoma. HSP70 berkorelasi dengan prognosis www.heatshock.net. Citied 2013, Juny 26.
buruk pada kanker payudara, kanker endo- 3. Claderwood SK, S, Murshid A, Gong J.
metrium, kanker serviks dan karsinoma sel Heat shock proteins: Conditional mediators
transisional kandung kemih, sedangkan ekspresi of inflammation in tumor immunity. Front
HSP90 berkorelasi buruk pada kanker payudara Immunol. 2012;3(75):1-298
dan berkorelasi baik pada kanker endome- 4. Brock T. Heat Shock Protein: Linked to
18
trium. HSP90 yang terekspresi tinggi pada Oxidative Stress?. 2013. Available from:
kanker payudara berhubungan dengan tingkat www.caymanche/app/template/Article/2130.
nuclear yang tinggi, besarnya tumor, peningkat- Citied 2013, June 26.
an jumlah kelenjar getah bening yang terkena, 5. Brenu EW, Staines DR, Tajouri L, Huth T,
peningkatan HER2 dan ER dan beberapa Ashton KJ, Marshal-Gradisnik SM. Heat
gambaran klinis yang lebih buruk seperti shock proteins and regulatory T cells.
penurunan angka harapan hidup penderita. Oleh Autoimmune Diseases. 2013;2013:1-9.
karena itu pada beberapa penelitian, HSP90 6. Tsan M, Gao B. Cytokine function of heat
digunakan sebagai target ideal untuk pengo- shock proteins. AJP Cell Physiol. 2014;
19
batan kanker payudara. 286(4):739-44.
Studi mengenai HSP pada kanker 7. Heat Shock Proteins-Structure and Overview
diharapkan akan terus berkembang, yang pada [homepage on internet]. 2012. Available
akhirnya diharapkan pengetahuan tentang HSP from: www.cs.stedwards.edu/chem./
dapat digunakan pada terapi beberapa jenis chemistry. Citied,, July 4.
18
kanker. 8. Heat Shock Protein, Form and Function:
Quick Review [homepage on internet].
RINGKASAN 2012 [reviewed 2012 April 17]. Available
HSP sebagai molekul chaperone memegang from: Exercise Physiologist.
peran penting sebagai central integrators dari 9. Claderwood SK, Stevenson MA, Murshid A.
homeostasis protein di dalam sel. HSP mem- Heat Shock Proteins, Autoimmunity, and
bantu protein dalam membentuk lipatan molekul Cancer Treatment. Autoimmune Dis. 2012;
komplek protein (folded protein), fungsi pro- 2012: 1-136.
teolisis dalam banyak pengaturan penting 10. Cahyadi H, Tyasrini E, Lucianus J. Peranan
seperti pertumbuhan, diferensiasi dan kemam- heat shock protein pada patogenesis
puan hidup sel. HSP juga berfungsi sebagai penyakit infeksi dan penyakit autoimun.
immunogen dalam memberikan respon dari Journal Kedokteran Maranatha. 2004;
proses inflamasi yang berikatan dengan reseptor 3(2):110-6.
permukaan untuk menginduksi reaksi imun 11. Imunologi Tumor [homepage on internet].
adaptif dan sifat immunoregulator tumor dengan 2012. Available from: www.wordpress.com/
mengikat MDSC dan Treg. HSP juga memicu imunologi-kanker. Citied 2013, Juny 26.
imunitas terhadap tumor, dengan perannya 12. Asea AAA. Interview about Heat shock
sebagai antigen tumor interseluler dan memicu protein and tumors. 2005. Available from:
respon CTL terhadap sel-sel kanker. Penelitian www.immunotools.com. Citied 2013, Juny
selanjutnya juga menyebutkan, bahwa pengu- 27.
kuran kadar HSP pada beberapa kondisi klinis 13. Stricker TP, Kumar V. Neoplasia. In: Vinay
tertentu, dapat digunakan dalam memprediksi K, Abbas AK, Fausto N, Aster JC, editors.
keadaan klinis pasien dan terapi selanjutnya. Robbins and Cotran: Pathologic Basic of
Studi mengenai HSP pada kanker juga Disease. Philadelphia: Saunders Elsevier.
diharapkan akan terus berkembang, yang pada 2010.p.260-330.
akhirnya diharapkan pengetahuan tentang HSP
dapat digunakan juga pada terapi beberapa Daftar Pustaka bersambung ke halaman 17
jenis kanker.

15 Vol. 5 No. 1 Januari 2016


Pengenalan Peran dan Mekanisme Heat Shock Protein (HSP) Pratista Patologi
Eka Novita, Endah Zuraidah

Gambar 4 : Fungsi HSP pada proses menjaga


8
ketepatan formasi pada proses folding (pelipatan).
7
Gambar 1 : Molecular Chaperone.

11
Gambar 5 : fungsi HSP dalam sistem imun
Gambar 2. Struktur GroES/GroEL terdiri dari 2 cincin
GroEL (setiap cincin tersusun dari tujuh molekul), dan
satu cincin dari molekul GroES. Struktur GroES dan
GroEL dapat dilihat disebelah kiri,dan molekul
penyusun GroES/GroEL disebelah kanan.7

Gambar 6 : Fungsi HSP dalam mekanisme sistem


14
imun terhadap keganasan

8
Gambar 3: Mekanisme terbentuknya HSP.

16 Vol. 5 No. 1 Januari 2016


Pengenalan Peran dan Mekanisme Heat Shock Protein (HSP) Pratista Patologi
Eka Novita, Endah Zuraidah

Lanjutan Daftar Pustaka Broiler yang mengalami Cekaman Panas.


Jurnal Kedokteran Hewan. 2012;6(2):112-6.
14. Hosseinzadeh S, Daemi A, Bolhasani A. 18. Ciocca RD, Calderwood SK. Heat shock
Heat Shock Proteins as the Efficient Vehicle protein in cancer: diagnostic, prognostic,
In Cancer. Journal of Solid Tumor. 2012; predictive, and treatment implications. Cell
2(3):47-56. Stress Chaperones. 2005;10(2):86-103.
15. Kadar Heat Shock Protein 70 Serum 19. Tinoco G, Warsch S, Gluck S, Avancha K,
(HSP1A) pada Kehamilan Normal dan Montero AJ. Treating Breast Cancer in The
st
Patologis [homepage on internet]. 2012. 21 Century: Emerging Biological Therapies.
Available from: http://id.scribd.com/doc/ J Cancer. 2013; 4(2):117-32.
146189085/Heat-Shock-Protein-Translation- 20. Pockley, Graham A, de Faire, Ulf, Kiessling,
Obgyn. Citied 2013, June 26. Rolf, et al. Circulating heat shock protein
16. Subakir BS, Santosa SID, Arleni. Kadar and heat shock protein antibody levels in
MSA dan HSP70 Pada Plasenta Penderita established hypertension. J Hypertension.
Preeklampsia. Makara Kesehatan. 2008; 2005; 20(9): 1815-20.
12(2):93-5. 21. Pathan MM, Latif A, Das H, Shiddique GM,
17. Sugito, Rahmi E, Isa M. Respon HSP70 dan Khan JZ. Heat Shock Protein and their
Kadar Kortisol akibat Pemberian Kombinasi clinical Implications. Vaterinary World. 2010;
Ekstraks Jaloh dan Kromium pada Ayam 3(12):558-60.

17 Vol. 5 No. 1 Januari 2016

Anda mungkin juga menyukai