Anda di halaman 1dari 15

Kriteria

Kompetensi Da'i
(Kitab Ushulud
Da'wah)

Mukhamad Khusni Mutoyyib (1901036127)


Khoirun Nisa (1901036003)
Syamsul Maarif (1901036136)
Pendakwah adalah seseorang yang memiliki profesi
sebagai muballigh atau menyampaikan, memiliki
keahlian khusus dalam dakwah dan tugas pendakwah
dipandang sebagai kewajiban dan panggilan hidup.

Kompetensi seorang pendakwah adalah mengambil


model karakter Rasulullah sebagai suri teladan, baik
dakwah bil-hal, maupun dakwah bil-lisan.
Bagaimana metode dan prinsip-prinsip serta sifat-
sifat beliau menjadi indikator utama dalam penentuan
kompetensi seorang da’i.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana penegasan QS AT Taubah 119 dan QS Al
Maidah 119 ?
2. Apa pengertian Kompetensi Da'i ?

3. Bagaimana kompetensi pengetahuan, sosial dan Spiritual?


Penegasan QS AT
Taubah 119 dan QS Al
Maidah 119
QS. At-Taubah Ayat 119
ٰ ّ ‫يٰۤـاَيُّ َها ال َّ ِذي َۡنا ٰ َمنُوا اتَّقُوا الل ّ ٰ َه َوك ُ ۡونُوۡا َم َع‬
ۡ‫الص ِد ِقي‬

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah,

dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar.


Tafsir
Penegasan bahwa Allah Maha Penerima tobat diikuti dengan
perintah: Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada
Allah dengan sungguh-sungguh berupaya melaksanakan perintah-
Nya dan menjauhi larangan-Nya, dan hendaklah kamu bersama
dengan orang-orang yang benar, jujur dalam ucapan, perilaku dan
perbuatannya.

Allah Swt menunjukkan seruan-Nya dan memberikan bimbingan


kepada orang-orang yang beriman kepada-Nya dan Rasul-Nya, agar
mereka tetap dalam ketakwaan serta mengharapkan ridlo-Nya,
dengan cara menunaikan segala kewajiban yang telah ditetapkan-
Nya, dan menjauhi segala larangan yang telah ditentukan-Nya, dan
hendaklah senantiasa bersama orang-orang yang benar dan jujur,
mengikuti ketakwaan, kebenaran dan kejujuran mereka. Dan jangan
bergabung kepada kaum munafik, yang selalu menutupi
kemunafikan mereka dengan kata-kata dan perbuatan bohong
ditambah pula dengan sumpah palsu dan alasan-alasan yang tidak
benar.
QS. Al-Ma'idah Ayat 119
‫عن ْ ُه ۗ ٰذ ِل َك‬ َ ‫ٰت تَ ْجـِر ْي ِم ْن تَ ْحـ ِت َها الْاَن ْ ٰه ُر ٰخ ِل ِديْ َن ِفي ْ َهٓا اَبَ ًدا َۗر ِض َي الل ّ ٰ ُه‬
َ ‫عن ْ ُه ْم َو َر ُض ْوا‬ ٰ ّ ‫َالالل ّ ٰ ُه ٰه َذا يَ ْو ُم يَنْفَ ُع‬
ٌ ّ ‫الص ِد ِقي ْ َن ِص ْدق ُُه ْم ۗ ل َُه ْم َجن‬ َ ‫ق‬

‫الْفَ ْو ُز ال َْع ِظيْ ُم‬

Allah berfirman, “Inilah saat orang yang benar memperoleh manfaat dari kebenarannya. Mereka

memperoleh surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-

lamanya. Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Itulah kemenangan yang agung.”
Tafsir
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa pada hari Kiamat, orang yang
senantiasa berbuat tetap dalam tauhid, akan memperoleh manfaat dari kebenaran
iman mereka dan dari kejujuran perbuatan dan perkataan mereka. Kemanfaatan
yang mereka peroleh itu ialah: pertama kenikmatan surga, kenikmatan yang
banyak memberi kepuasan jasmaniah, dan kedua kenikmatan rida Ilahi,
kenikmatan yang memberikan ketenteraman dan kepuasan rohani.

Segala amal perbuatan mereka diterima Allah sebagai ibadah dan Allah memberi
anugerah dan keridaan kepada mereka. Mereka merasa bahagia memperoleh
keridaan dari Allah. Tidak ada kenikmatan yang lebih besar dari penghargaan dari
Allah. Allah rida terhadap mereka, dan mereka rida terhadap Allah. Inilah puncak
kebahagiaan abadi dalam diri manusia. Kedua nikmat Allah ini ialah surga dan
rida Ilahi yang diperoleh sesudah melewati perhitungan amal pada hari Kiamat.
Pengertian
Kompetensi Da’i

Kompetensi da’i merupakan pengetahuan, pemahaman, serta keterampilan tertentu yang harus

dimiliki da’i agar mereka dapat melakukan tugas dengan baik. Dengan demikian, kompetensi

bagi da’i adalah suatu penggambaran yang ideal, sekaligus sebagai target yang harus mereka

penuhi.
Kompetensi da’i diartikan sebagai syarat minimal yang harus dimiliki,
mencakup pemahaman, pengetahuan, penghayatan, perilaku dan
keterampilan dalam bidang dakwah. Dengan istilah lain kompetensi da’i
merupakan gambaran ideal, sehingga memungkinkan ia memikul tanggung
jawab dakwah sebagai penyambung lidah Rasulullah secara maksimal.

Da’i yang berkualitas dan profesional serta mampu memberikan alternatif


jawaban terhadap permasalahan yang dihadapi umat sangat dibutuhkan
masyarakat banyak terutama di zaman pasca modern atau era globalisasi saat
ini.
Kriteria Kompetensi
Da’i
Kompetensi da’i yang diharapkan sekurang-kurangnya
kompetensi substantif dan kompetensi metodologis
(Abdullah, 2002:44).

1. Kompetensi Substantif
2. Kompetensi Metodologis
Kompetensi substantif menekankan pada keberadaan da’i dalam dimensi ideal dalam bidang
pengetahuan, sehingga da’i mempunyai wawasan yang luas, baik wawasan keislaman, wawasan
keilmuwan maupun wawasan nasional bahkan wawasan internasional serta bersikap dan bertingkah
laku yang mencerminkan akhlak mulia sebagaimana diajarkan oleh Al-Qur’an. Hal-hal yang tercakup
dalam kompetensi substantif diantaranya :
a. Penguasaan Ilmu Agama
Seorang da’i harus menguasai ilmu keislaman secara luas dan mendalam baik menyangkut tauhid,
syari’ah (hukum), akhlak, pengetahuan umum dan bidang-bidang lainnya dikarenakan tugas seorang
da’i sangatlah berat yakni mengajak, membimbing, dan membina umat agar beriman dan menata
hidupnya sesuai dengan tuntunan Islam secara totalitas.
b. Penguasaan Ilmu Umum
Seorang da’i selain memiliki pengetahuan agama juga harus memiliki pengetahuan lainnya terutama ilmu yang digolongkan sebagai mitra ilmu dakwah seperti psikologi,

sosiologi, ilmu komunikasi, retorika dan lain sebagainya. Semakin banyak pengetahuan seorang da’i maka semakin mudah pula dalam mengadakan pendekatan terhadap

masyarakat.

c. Berakhlak Mulia
Da’i adalah agen perubahan sosial, penyeru kepada kebaikan dan kebenaran. Oleh karena itu seorang da’i haruslah berakhlak mulia dan menjadi tauladan dan panutan di tengah-tengah kehidupan

masyarakat. Karena sesungguhnya dakwah akan sampai dengan bobot dan daya yang tajam apabila yang menyampaikannya mempunyai komitmen danistiqomah serta konsuken antara ucapan dan

perbuatan.
Kompetensi
Metodologis
2. Kompetensi Metodologis
Kompetensi metodologis menekankan pada kemampuan praktis yang harus dimiliki seorang da’i dalam operasional dakwah atau

pelaksanaannya. Kompetensi ini meliputi kemampuan merencanakan, menganalisa mad’u serta mampu mengidentifikasi masalah umat,

baik melalui dialog lisan, tulisan maupun dengan dialog amal. Kompetensi metodologis lebih terfokus pada tingkat profesionalisme da’i.
Kompetensi pengetahuan, sosial dan Spiritual

• Kompetensi spiritual (ruhaniyyah).


2. Kompetensi intelektual (‘aqliyah) kompetensi profesional.
3. Kompetensi fisik (Jasmaniyah).
Matur
Nuwun~

Anda mungkin juga menyukai