Anda di halaman 1dari 15

KELELAHAN AKIBAT

KERJA/KELUHAN
MUSCULOSKELETAL

ERGONOMI KESEHATAN
ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
NAMA KELOMPOK:

 NI PUTU GITA CAHYANI (18011004)


 I PUTU JIMBIM SETIA WANGSA (18011012)
 NI PUTU VIVI SURYANINGHATI (18011017)
 GUSTI AYU MIRAH KUSUMA D (18011019)
 NI LUH GEDE SEKAR ADNYANI (18011020)
PENGERTIAN POSTUR
KERJA, KELELAHAN, DAN
KELUHAN
MUSKULOSKELETAL
 Postur Kerja
Postur kerja merupakan titik penentu dalam menganalisa
keefektifan dari suatu pekerjaan.
 Kelelahan
Suatu kondisi yang memiliki tanda berkurangnya kapasitas
yang dimiliki seseorang untuk bekerja dan mengurangi efisiensi
prestasi, dan biasanya hal ini disertai dengan perasaan letih dan
lemah.
 Keluhan musculoletal
Suatau kondisi yang mengganggu fungsi sendi, ligament,
otot, saraf dan tendon, serta tulang belakang.
IDENTITAS
NARASUMBER

NAMA : NYOMAN AGUSTINI


UMUR : 41 TAHUN
PEKERJAAN : CLEANING SERVICE
HASIL WAWANCARA

1. Shift Kerja :
Pagi dan Sore
Shift yang paling melelahkan menurut narasumber adalah shift sore karena jika
shift sore kebanyakan kelas sudah dipakai oleh mahasiswa sehingga ruangan
menjadi kotor dan harus segera dibersihkan. selain itu jika shift sore, seluruh
ruangan harus sudah siap untuk dipakai ke esokan harinya
2. Pekerjaan apa saja yang dilakukan :
Menyapu, mengepel, membersihkan kaca dan menyiapkan minum untuk
staf
Lanjutan…
3. Adakah keluhan muskuloskeletal pada saat bekerja?
Narasumber mengatakan memiliki keluhan muskuloskeletal pada
bagian lengan dan bahu
4. Apakah ada pekerjaan yang berat menurut narasumber?
Narasumber mengatakan selama ini belum ada pekerjaan yang
terlalu berat, semua pekerjaan dapat dikerjakan dengan baik.
5. Waktu pekerjaan?
6 jam untuk setiap shift.
CARA KERJA
(DOKUMENTASI)
Disini kita melihat cara kerja yang
dilakukan narasumber kurang
ergonomis, karena posisi saat memeras
kain pel, narasumber membungkuk.
Jika kegiatan ini terus dilakukan,
narasumber akan mengalami penyakit
akibat kerja (PAK) seperti kifosis dsb.

Rekomendasi:
Pada saat memeras kain pel,
narasumber sebaiknya memeras
dengan posisi jongkok, karena selain
narasumber merasa ergonomi, hal
tersebut juga mencegah terjadinya PAK

Salah satu aktivitas cs saat


memeras alat pel
1. Postur Kerja Janggal Faktor-Faktor Ergonomi
 Seringkali berada pada posisi berdiri dan
merunduk yang terlalu lama pada saat menyapu.
 Menyapu hanya tertumpu pada satu tangan.

2. Pergerakan Dengan Kekuatan


Menyapu kotoran/objek yang berat.
3. Gerakan Berulang
Gerakan mendorong sapu dari awal sampai akhir.

4. Postur Statis
Postur ini masih berkaitan dengan gerakan berulang
mendorong sapu yang dilakukan berkali kali.

5. Suhu Ekstrim
Suhu ektrim biasanya didapat narasumber adalah
pada shift pagi dan saat menyapu di luar ruangan.

6. Psikososial
Pekerjaan yang dilakukan secara monoton karena
dilakukan secara terus menerus dan berulang, sehingga
menyebabkan pekerja merasakan jenuh. Aktivitas CS saat menyapu lantai.
Penyakit Yang Mungkin Timbul :

 Musculoskeletal Disorders (MDs)


 Pegal dan sakit pada tulang belakang
 Kesemutan
 Nyeri pada pergelangan tangan

Pengendalian :

 Menyapu dengan tumpuan dua tangan


 Memanjangkan gagang sapu pada posisi yang sesuai
dengan tinggi badan sehingga menjadi nyaman untuk
digunakan
1. Postur Kerja Janggal
 Sikap berdiri yang kurang sempurna ketika mengepel, Faktor-Faktor Ergonomi
punggung agak sedikit membungkuk.
 Memperpanjang pencapaian dengan tangan.

2. Pergerakan Dengan Kekuatan


 Usaha fisik yang berlebih.
 Mengepel lantai yang kotorannya tidak mudah hilang.

3. Gerakan Berulang
Gerakan mendorong dan menarik kain pel dari awal sampai
akhir.

4. Postur Statis
Gerakan berulang mendorong dan menarik alat pel yang
dilakukan berkali kali.

5. Suhu Ekstrim
Suhu ektrim biasanya didapat narasumber adalah pada shift
pagi dan saat mengepel di luar ruangan.

6. Psikososial
Pekerjaan yang dilakukan secara monoton karena
dilakukan secara terus menerus dan berulang, sehingga Aktivitas CS saat mengepel lantai.
menyebabkan pekerja merasakan jenuh dan lelah.
Penyakit Yang Mungkin Timbul :

 Musculoskeletal Disorders (MDs)


 Pegal dan sakit pada tulang belakang
 Kesemutan
 Nyeri pada pergelangan tangan

Pengendalian :

 Mengepel dengan tumpuan dua tangan


 Memanjangkan gagang pel pada posisi yang sesuai
dengan tinggi badan sehingga menjadi nyaman untuk
digunakan
Saat membersihkan kaca narasumber tidak
menggunakan gerakan yang searah. Untuk
membersihkan kaca di bagian atas, narasumber
akan mendongakan kepalanya keatas dan berjinjit
untuk menggapai daerah kaca bagian atas yang
belum bersih. Jika posisi ini dilakukan secara terus
menerus akan mengakibatkan pegal pada leher
dan kaki.

Rekomendasi:
Sebaiknya menggukan alat pembersih kaca yang
Membersihkan kaca memiliki tungkai ataupun pegangan utuk
menjangkau daerah bagian atas kaca.
THANK YOU
ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai