Anda di halaman 1dari 44

Pembinaan dan pengawasan

norma K3 Listrik
Nama : ENDRI WINDARTA, ST., M.Si
TTL : BANTUL / 13 AGUSTUS 1979
Alamat : Ngerboh II Piyaman Wonosari Gunungkidul DIY
Jabatan : Pengawas Ketenagakerjaan
Instansi : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY
NIP : 19790813 200501 1 006
Pendidikan : S1 (Teknik Industri) Univ. Ahmad Dahlan Yogyakarta
: S2 (Magister Perencanaan Pengembangan Wilayah)
Univ. Hasannudin (UNHAS) Makassar Sulawesi Selatan
Diklat : Pengawas Ketenagakerjaan Tahun 2007
: Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3 Listrik Th 2014
: TOT SMK3 Konstruksi Kementerian PU Tahun 2013
: TOT Kader Norma Ketenagakerjaan Tahun 2015
Telp : 081328057979
Email : e.windarta79@gmail.com / endri_gk@yahoo.co.id
pengertian

 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah segala


kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Istilah di bidang Listrik

1. Instalasi Listrik adalah jaringan perlengkapan listrik yang


membangkitkan, memakai, mengubah, mengatur, mengalihkan,
mengumpulkan atau membagikan tenaga listrik.
2. Perlengkapan listrik adalah setiap benda yang digunakan untuk
keperluan pembangkitan, konversi, transmisi, distribusi atau pemanfaatan
energi listrik.
3. Peralatan listrik adalah barang pemanfaatan listrik yang merupakan unit
lengkap dan dapat mengubah energi listrik menjadi energi bentuk lain.
Lanjutan istilah bidang Listrik

4. Pembangkitan Listrik adalah kegiatan untuk memproduksi dan


membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga.
5. Transmisi Listrik adalah kegiatan penyaluran tenaga listrik dari
tempat pembangkit tenaga listrk sampai ke saluran distribusi
listrik.
6. Distribusi Listrik adalah kegiatan menyalurkan tenaga listrik dari
sumber daya listrik besar sampai ke pemanfaat listrik.
7. Pemanfaatan Listrik adalah kegiatan mengubah energi listrik
menjadi energi bentuk lain.
Tujuan Penerapan K3 Listrik

12/18/2021
 Menjamin keselamatan manusia dari
bahaya kejut listrik
 Keamanan instalasi listrik &
perlengkapannya
 Keamanan gedung beserta isinya dari
kebakaran akibat listrik
 Perlindungan lingkungan
Dasar Hukum K3 Listrik
a. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
b. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
c. Permenaker Nomor 12 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja.
d. Permenaker Nomor 33 Tahun 2015 tentang perubahan
Permenaker 12 tahun 2015.
e. Kepdirjen No. Kep. 47 tahun 2015 tentang Sertifikasi
Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja AK3Listrik
f. Kepdirjen No. Kep. 48 Tahun 2015 tentang Pembinaan Calon
Teknisi K3 Listrik
Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970

Pasal 2 ayat (2) huruf q


(Ruang lingkup)
Keselamatan Kerja

Setiap tempat dimana listrik


dibangkitkan, ditransmisikan,
dibagi-bagikan, disalurkan dan
digunakan
Kegiatan ak3 umum terkait k3 listrik
 Melaksanakan pemeriksaan :

 Pengesahan/Perijinan Personil/Lembaga & Peralatan

 Kondisi Peralatan

 (Permenaker No 12 Tahun 2015 dan Permenaker No. 33 Tahun 2015)


Electrical Safety
10
…………. ?
?…

12/18/2021
? ……
Inciden
t
Electrical
Hazards Norma K3 Listrik,
ditujukan untuk
mengendalikan Potensi
Bahaya Listrik
Pembinaan dan Pengawasan
Norma K3 Listrik

• Undang Undang
NORMA • Peraturan dan
K3 • Standar
LISTRIK
1. Pola Pembinaan dan Pengawasan
Norma K3 Listrik

 Perencanaan /gambar rencana


 pembuatan/pemasangan
 Penggunaan
 Pemeriksaan dan pengujian pertama
 pemeliharaaan
 pemeriksaan dan pengujian berkala
2. Sejarah Pemberlakuan AVE 1938, PUIL 1964, PUIL
1977, PUIL 1987, PUIL 2000, PUIL 2011

 diawali dengan Penerapan Standar yang berlaku di negara Belanda


 Pemberlakukan standar Belanda dengan peraturan Menteri bidang
ketenagakerjaan
 Penyusunan SNI berdasarkan standar Belanda
 Penyusunan SNI sesuai dengan Penerapan listrik di Indonesia
Standar Kelistrikan yang
sebagai acuan
a. Standar Nasional Indonesia;
b. Standar Internasional; dan/atau
c. Standar Nasional Negara lain yang ditentukan
oleh Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3
Listrik.
3. Persyaratan K3 listrik di tempat Kerja

a. Ruang lingkup
 pembangkitan listrik;
 transmisi listrik;
 distribusi listrik; dan
 pemanfaatan  listrik;
yang beroperasi dengan tegangan lebih dari 50
(lima puluh) volt arus bolak balik atau 120
(seratus dua puluh) volt arus searah.
Lanjutan 3. Persyaratan

 Perencanaan, pemasangan, penggunaan, perubahan,


dan pemeliharaan
 wajib mengacu kepada standar bidang kelistrikan dan
ketentuan peraturan perundang-undangan
 dilakukan oleh Ahli K3 bidang Listrik
 Kewajiban keberadaan Ahli K3 bidang Listrik
 tempat kerja yang mempunyai pembangkit lebih dari 200 kVa
Lanjutan 3. Persyaratan

 Pemeriksaan Dan Pengujian


 wajibdilakukan pada perencanaan, pemasangan,
penggunaan, perubahan, dan pemeliharaan
 mengacu kepada standar bidang kelistrikan dan
peraturan perundang-undangan
 dilakukan oleh Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis
K3 Listrik dan/atau Ahli K3 bidang Listrik
 pelaksanannnya :
 sebelum penyerahan kepada pemilik/pengguna;
setelah ada perubahan/perbaikan; dan
secara berkala
Lanjutan 3. Persyaratan

 Pemeriksaan berkala
 1 (satu) tahun sekali
 Pengujian berkala
 5 (lima) tahun sekali
 hasil pemeriksaan dan pengujian
 dilaporkan ke dinas yang membidangi pengawasan setempat
 sebagai bahan pembinaan dan penegakan hukum
Lanjutan 3. Persyaratan

 Perusahaan yang menggunakan


perlengkapan dan peralatan listrik wajib
menggunakan perlengkapan dan
peralatan listrik yang telah mempunyai
sertifikat yang diterbitkan oleh lembaga
atau instansi yang berwenang.
 LMK atau
 lembaga lain yang diakui
 Pengawasan norma listrik dilakukan oleh Pengawas Ketenagakerjaan
 Sanksi : UU no 1 tahun 1970 dan UU no 13 tahun 2003
5. Sumber bahaya Sengatan listrik bagi
manusia
 Arus kejut
 panas
 medan listrik
Bahaya kejut
Bahaya kejut listrik
listrik

tt :: 1,0
1,0 0,8
0,8 0,6
0,6 0,4
0,4 0,3
0,3 0,2
0,2
N(detik))
(detik
EE:: 9090 100
100110
110 125
125 140
140 200
200 (Volt)
(Volt)
II :: 180
180 200
200250
250 280
280 330
330 400
400 (mA)
(mA)
6. Bahaya Listrik

 Dampak arus listrik bagi tubuh manusia


 gangguan pernafasan
 gagal kerja jantung
 kerusakan sel
 terbakar
 Tiga Faktor penentu tingkat bahaya listrik
 tegangan
 arus
 tahan
 Proses Terjadinya Sengatan Listrik
 Terdapat dua cara listrik bisa menyengat tubuh kita, yaitu melalui sentuhan
langsung dan tidak langsung.
 Tiga Faktor Penentu Keseriusan Akibat Sengatan Listrik
 Besar arus listrik
 Lintasan aliran arus dalam tubuh
 Lama waktu terkena sengatan listrik
7. Sistem pengamanan terhadap bahaya
listrik

 Pengamanan terhadap sentuhan langsung


 isolasi
 penghalang
 Menggunakan peralatan
INTERLOCKING
 Pengamanan terhadap tegangan
sentuh (tidak langsung)
 Pentanahan (Grounding/Earthing)
 Alat Proteksi Otomatis
 Residual Current Device
(RCD), Earth Leakage Circuit
Breaker (ELCB) dan Ground
Fault Circuit Interruptor
(GFCI)
 Pengaman pada peralatan
portabel
 Alat Kelas I dan Kelas II
8. Prosedur Keselamatan Kerja
listrik
 umum
 Hanya orang-orang yang berwenang, dan berkompeten yang
diperbolehkan bekerja pada atau di sekitar peralatan listrik
 Menggunakan peralatan listrik sesuai dengan prosedur (jangan
merusak atau membuat tidak berfungsinya alat pengaman)
 Jangan menggunakan tangga logam untuk bekerja di daerah
instalasi listrik
lanjutan umum

• Pelihara alat dan sistem dengan baik


• Menyiapkan langkah-langkah tindakan darurat ketika
terjadi kecelakaan
Prosedur shut-down :
• tombol pemutus aliran listrik (emergency off) harus
mudah diraih.
• Korban harus dipisahkan dari aliran listrik dengan cara
yang aman sebelum dilakukan pertolongan pertama.
• Hubungi bagian yang berwenang untuk melakukan
pertolongan pertama pada kecelakaan. Pertolongan
pertama harus dilakukan oleh orang yang berkompeten
lanjutan 8. prosedur

 Khusus
 Prosedur
Lockout/Tagout
9. Bahaya dan pengendalian Kebakaran dan Peledakan
akibat listrik

 Penyebab Kebakaran dan


Peledakan
 Ukuran kabel yang
tidak memadai
 Penggunaan adaptor
atau stop kontak yang
salah.
 Instalasi kontak
yang tidak memadai
 Percikan bunga api pada
peralatan listrik atau ketika
memasukkan dan
mengeluarkan soket ke
stop-kontak pada
lingkungan kerja yang
berbahaya di mana terdapat
cairan, gas atau debu yang
mudah terbakar
 Pengendalian Kebakaran dan peledakan
 penggunaan instalasi, perlengkapan dan peralatan sesuai
dengan IP (indeks protection)
 perlindungan terhadap masuknya benda padat
 perlindungan terhadap masuknya benda cair
 perlindungan pada kondisi khusus
Proteksi Penghalang / Selungkup
Kode IP (International Protection)

12/18/2021
 Kode IP adalah sistem kode untuk menunjukan tingkat proteksi yang
diberikan oleh selungkup dari sentuh langsung ke bagian yang
berbahaya, dari benda asing padat, air dan untuk memberikan informasi
tambahan dalam hubungannya dengan proteksi tersebut.
Tabel Elemen Kode IP

1 2 3 4
Elemen Angka/ Artinya proteksi untuk Artinya proteksi
huruf perlengkapan manusia
Kode huruf IP

12/18/2021
Dari masuknya benda Dari sentuh
asing padat langsung ke bagian
berbahaya dengan :
Angka 0 (tanpa proteksi) (tanpa Proteksi)
Karakteristi 1 diameter ≥ 50 mm belakang telapak
k pertama 2 diameter ≥ 12,5 mm tangan
3 diameter ≥ 2,5 mm jari
4 diameter ≥ 1,0 mm perkakas
5 debu kawat
6 kedap debu kawat
kawat
Tabel Elemen Kode IP

1 2 3 4
Elemen Angka Artinya proteksi untuk Artinya proteksi
/huruf perlengkapan manusia

12/18/2021
Kode huruf IP
Dari masuknya benda asing Dari sentuh langsung
cair ke bagian berbahaya
dengan :
Angka 0 (tanpa proteksi)
karakteristrik 1 tetesan air secara vertical
kedua 2 tetesan air miring (150)
3 semprotan air/ butiran halus
4 semprotan air/butiran besar
5 pancaran air
6 pancaran air kuat
7 perendaman sementara
8 perendaman kontinu
Tabel Elemen Kode IP
1 2 3 4
Elemen Angka Artinya proteksi untuk Artinya proteksi
/huruf perlengkapan manusia
Kode huruf IP

12/18/2021
Dari masuknya benda Dari sentuh
asing padat langsung ke bagian
berbahaya dengan :
Huruf A Belakang telapak
tambahan B tangan
(Opsi) C Jari
D Perkakas
kawat
Informasi suplemen
khusus untuk :
Huruf H Aparat tegangan tinggi
suplemen M Gerakan selama uji air
(Opsi) S Stasioner selama uji air
W Kondisi cuaca
Simbol-simbol yang
digunakan untuk
berbagai jenis proteksi
menurut
EN 60529.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai