Anda di halaman 1dari 57

KEBIJAKAN DAK NONFISIK BIDANG KESEHATAN

DAN DANA DEKONSENTRASI DALAM


PEMENUHAN TENAGA KESEHATAN

KEPALA BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN


KEMENTERIAN KESEHATAN

1
KEBIJAKAN DAK NONFISIK BIDANG KESEHATAN DALAM
PEMENUHAN TENAGA KESEHATAN

2
RUANG LINGKUP / MENU KEGIATAN
DAK NONFISIK BIDANG KESEHATAN
1 2 Bantuan 3 Bantuan
Bantuan Operasional Operasional Operasional
Kesehatan Provinsi Kesehatan Kesehatan
Kabupaten/Kota Puskesmas

4 5 6
Bantuan
Bantuan Operasional Dukungan
Operasional
Kesehatan Kefarmasian Standarisasi
Kesehatan khusus
dan Alat Kesehatan Puskesmas
Stunting

7 8 9 Bantuan
Dukungan Standarisasi Operasional
Jaminan Persalinan
Laboratorium Kesehatan
(Jampersal)
Kesehatan Daerah Pengawasan Obat
dan Makanan

3
PEMANFAATAN
BOK PROVINSI, KAB/KOTA & PUSKESMAS

BOK PROVINSI, BOK


BOK UKM ESENSIAL KAB/KOTA, BOK
UNTUK PENCAPAIAN PUSKESMAS
RPJMN
1. Kegiatan Pendukung • Kegiatan dilaksanakan di tingkat
Prioritas Nasional (AKI- Puskesmas, Kabupaten/Kota dan
40%AKB, Stunting, TBC, HIV) •
Provinsi
UKM Esensial untuk pencapaian
2. Dukungan Operasional NS RPJMN dan kegatan lain selain
60% TIM prioritas RPJMN (60%)
3. Penyediaan Tenaga • Upaya Pencegahan dan Pengendalian
Perjanjian Kerja Covid 19 sebesar 40%, fokus pada
BOK UPAYA PENCEGAHAN 4. Fungsi Manajemen penguatan tracing dan testing
DAN PENGENDALIAN COVID • Revisi Anggaran dilakukan di
Puskesmas (P1-P3)
19 Daerah.
5. Kegiatan Lain yang telah
Orientasi tentang Peran Dinas, disepakati dalam forum
Puskesmas, Desa, Koordinasi multilateral meeting
Dengan Satgas (Kemenkes,Kemkeu &
a. Manajemen Data Kegiatan Bappenas)
Tracing, Sumberdaya, Dll
b. Pendampingan
4
PEMANFAATAN DANA BOK PROVINSI DAN KABUPATEN
DANA DEKON
1.191.952.189.000
 KEGIATAN PENDUKUNG PRIORITAS NASIONAL (AKI, AKB, 60
DANA BOK STUNTING, TBC, HIV)
8.417.119.052.825  MANAJEMEN DATA DAN PELAPORAN
 KEGIATAN PENGUATAN TRACING & TESTING 40
PROVINSI 2 % a. ORIENTASI TENTANG PERAN DINAS, PUSKESMAS, DESA, KOORDINASI
DENGAN SATGAS
b. MANAJEMEN DATA KEGIATAN TRACING, SUMBERDAYA, DLL
KABUPATEN 12 % c. PENDAMPINGAN

PUSKESMAS 86 %

5
PEMANFAATAN DANA BOK PUSKESMAS
DALAM JUTAAN

DANA DEKON KEGIATAN ALOKASI %


1.191.952.189.000 Upaya deteksi dini, preventif, dan respon penyakit 2,065,886 28.57
Penyediaan Tenaga dengan Perjanjian Kerja 645,056 8.92
Pemicuan STBM desa/kelurahan prioritas 81,497 1.13
Pelaksanaan gerakan masyarakat hidup sehat di
DANA BOK wilayah kerja 729,170 10.08
8.417.119.052.825 Kegiatan Kesehatan Masyarakat tingkat Puskesmas 3,659,818 50.61
Dukungan operasional UKM Tim Nusantara Sehat 49,688 0.69
PROVINSI 2 % TOTAL 7.231.118 100 %

KABUPATEN 12 %
KEGIATAN ALOKASI %
Upaya deteksi dini, preventif, dan respon penyakit 1,065,886 14.74
Penyediaan Tenaga dengan Perjanjian Kerja 645,056 8.92
Pemicuan STBM desa/kelurahan prioritas 81,497 1.13
PUSKESMAS 86 % Pelaksanaan gerakan masyarakat hidup sehat di
wilayah kerja 729,170 10.08
Kegiatan Kesehatan Masyarakat tingkat Puskesmas 2,159,818 29.87
Dukungan operasional UKM Tim Nusantara Sehat 49,688 0.69
KEGIATAN TRACING DAN PENGADAAN APD 2,500,000 34.57
TOTAL 7.231.118 100 %

6
PEMANFAATAN BOK
UNTUK
UKM ESENSIAL
(60%)

7
BOK PROVINSI – UKM ESENSIAL
1
JENIS PEMBIAYAAN
a. Belanja transport lokal.
b. Belanja perjalanan dinas dalam dan luar daerah bagi ASN dan non ASN.
c. Belanja sewa gedung/tenda, sound sistem, kursi.
d. Belanja langganan aplikasi pertemuan daring.
e. Belanja penggandaan dan pencetakan.
f. Belanja pembelian material pendukung kegiatan pelatihan/orientasi/rapat.
g. Belanja makan dan minum kegiatan rapat.
h. Belanja honor narasumber lintas sektor atau profesi
i. Belanja honor pengajar
j. Belanja pemeriksaan sampel/spesimen.
2
k. Belanja jasa pengiriman sampel/spesimen. MENU KEGIATAN
l. Belanja jasa KIE (media cetak lokal, radio/TV lokal)
1. Penurunan AKI, AKB
m. Belanja kegiatan surveilans
2. Penurunan Stunting
3. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
4. Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit
5. Pembinaan kapasitas Labkesda pasca akreditasi

8
BOK KAB/KOTA – UKM ESENSIAL
1
JENIS PEMBIAYAAN
a. Belanja transport lokal.
b. Belanja perjalanan dinas dalam dan luar daerah bagi ASN dan non
ASN.
c. Belanja penggandaan dan pencetakan.
d. Belanja pembelian material pendukung kegiatan Kesehatan
masyarakat.
e. Belanja kegiatan pertemuan/meeting didalam kabupaten/kota;
f. Belanja langganan aplikasi pertemuan daring. 2
g. Belanja makan dan minum kegiatan rapat-rapat. MENU KEGIATAN
h. Belanja honorarium narasumber lintas sektor dan profesi
i. Belanja honorarium pengajar 1. Penurunan AKI, AKB
j. Belanja pemeriksaan sampel/specimen. 2. Penurunan Stunting
k. Belanja jasa pengiriman sampel/specimen. 3. GERMAS
l. Belanja kegiatan pengujian dan/atau kalibrasi alkes Puskesmas. 4. Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit
m. Belanja jasa program Peningkatan Mutu Pemeriksaan (PME) 5. Pengujian Kalibrasi Alat Puskesmas
laboratorium kesehatan Daerah Kabupaten/kota. 6. Peningkatan Mutu Pemeriksaan Labkesda
n. Belanja kegiatan surveilans. (Pemantapan Mutu Eksternal (PME)

9
BOK PUSKESMAS – UKM ESENSIAL
1 2
JENIS PEMBIAYAAN MENU KEGIATAN
a. Belanja transport lokal petugas kesehatan, kader, pendampingan 1. Penurunan AKI, AKB
mahasiswa serta lintas sektor. 2. Penanggulangan Stunting
b. Belanja perjalanan dinas dalam dan luar wilayah kerja puskesmas 3. GERMAS
bagi ASN dan non ASN di dalam Kabupaten/Kota maksimal 4 kali 4. Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit
masing-masing 5 orang dalam se-tahun. 5. Pemicuan STBM Desa/Kelurahan Prioritas
c. Belanja pembelian material pendukung kegiatan Kesehatan 6. Dukungan operasional UKM Tim Nusantara Sehat
masyarakat. 7. Penyediaan Tenaga dengan Perjanjian Kerja (Tenaga
d. Belanja pencetakan dan penggandaan media KIE. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Tenaga
e. Belanja kegiatan pertemuan di dalam wilayah kerja puskesmas. Sanitasi Lingkungan, Tenaga Nutrisionis, Tenaga
f. Belanja honor tenaga kontrak. administrasi Keuangan, Ahli teknologi labotorium
g. Belanja honor narasumber maksimal 12 jam dalam setahun. medic, Apoteker, dan Tenaga Epidemiologi)
h. Belanja pemeriksaan sampel (termasuk pemeriksaan seleksi
awal/screening calon pendonor darah dalam rangka mendukung
P4K).
i. Belanja jasa pengiriman sampel/specimen.
j. Belanja Paket Data Layanan Internet.
k. Belanja Kegiatan Surveilans.

10
PEMANFAATAN BOK UNTUK
UPAYA PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN COVID 19
(40%)

11
BOK PROVINSI - COVID 19
JENIS PEMBIAYAAN MENU KEGIATAN

a. Belanja transport lokal. a. Koordinasi lintas sektor dalam pelaksanaan


b. Belanja perjalanan dinas dalam dan luar daerah pencegahan dan pengendalian penyakit Covid-19
bagi ASN dan non ASN. b. Peningkatan kapasitas penanggung jawab surveilans
c. Belanja langganan aplikasi untuk pertemuan kab/kota dalam rangka surveilans Covid-19 khususnya
daring. tracing dan manajemen data
d. Belanja kegiatan pertemuan/rapat di dalam c. Pembinaan dan pendampingan terhadap petugas
provinsi. Kab/Kota bersama TNI - POLRI
e. Belanja honor narasumber/tenaga ahli untuk d. Monitoring dan evaluasi pencegahan dan pengendalian
peningkatan kapasitas tenaga surveilans. penyakit Covid-19 di tingkat Provinsi.
f. Belanja KIE pencegahan dan pengendalian e. Komunikasi, informasi, edukasi, sosialisasi,
Covid-19, termasuk pembiayaan di media cetak kampanye, publikasi tentang Covid-19.
lokal dan radio/TV local.

12
BOK KAB/KOTA - COVID 19
JENIS PEMBIAYAAN MENU KEGIATAN

a. Belanja transport lokal. a. Koordinasi lintas sektor di tingkat Kabupaten/Kota.


b. Belanja perjalanan dinas dalam dan luar daerah bagi b. Pembinaan pelacakan kontak kasus Covid-19 kepada
ASN dan non ASN. Puskesmas hingga petugas tracer.
c. Belanja kegiatan pertemuan di dalam c. Kegiatan monitoring dan evaluasi dalam pencegahan dan
Kabupaten/Kota. pengendalian penyakit Covid-19 tingkat Kabupaten/kota.
d. Belanja langganan aplikasi untuk pertemuan daring. d. Peningkatan kapasitas bagi petugas surveilans/pengolah
e. Belanja honorarium narasumber/tenaga ahli untuk data di puskesmas dalam rangka tracing dan manajemen
peningkatan kapasitas tenaga surveilans dan tracer. data.
f. Belanja APD dan hand sanitizer untuk pelacakan e. Peningkatan kapasitas bagi petugas pelacakan kontak
kontak, pengambilan dan pemeriksaan spesimen bagi /tracer
petugas Puskesmas dan tracer. f. Penyediaan APD dan hand sanitizer untuk pelacakan
g. Belanja jasa KIE pencegahan dan pengendalian kontak, pengambilan dan pemeriksaan specimen kasus
Covid-19, termasuk pembiayaan di media cetak lokal Covid-19 bagi petugas Puskesmas dan tracer.
dan radio lokal g. Komunikasi, informasi, edukasi, sosialisasi, kampanye,
publikasi tentang Covid-19.
13
BOK PUSKESMAS - COVID 19
JENIS PEMBIAYAAN MENU KEGIATAN

a. Belanja transport lokal. a. Pelacakan dan pemantauan kontak, serta memastikan


b. Belanja penggandaan/pencetakan formulir kontak erat diperiksa dengan RDT antigen atau Nucleic
pelacakan kontak. Acid Amplification Test (NAAT).
c. Belanja pengiriman sampel/spesimen pemeriksaan b. Pemantauan harian selama karantina oleh tracer.
Covid-19. c. Pemantauan harian selama isolasi oleh tracer dan
d. Honor dan insentif tracer : petugas Puskesmas.
1. Honor senilai Rp. 325.000,- per orang per bulan. d. Pembayaran honor dan insentif bagi tracer.
2. Insentif senilai Rp. 15.000,- per orang kontak e. Pembayaran honor bagi petugas surveilans / pengolah
erat yang selesai dipantau. data
e. Honor petugas surveilans / pengolah data senilai
Rp. 1.000.000,- per orang per bulan.

14
DUKUNGAN BOK DALAM PEMENUHAN TENAGA KESEHATAN

15
Penyediaan Tenaga dengan Perjanjian Kerja

• Tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku


• Tenaga sanitasi lingkungan
MAKSIMAL
• Tenaga nutrisionis
• Tenaga administrasi keuangan 4 (empat)
• Ahli teknologi labotorium medic TENAGA
• Tenaga epidemiologi PER PUSKESMAS
• Apoteker

16
MEKANISME
• Proses penerimaan dan seleksi tenaga
dilaksanakan oleh dinas kesehatan
kabupaten/kota sesuai dengan pembahasan
melalui aplikasi Rencana Kebutuhan (Renbut) dan
SI SDMK

• Jika tenaga-tenaga tersebut sudah lengkap dapat


dilakukan juga perekrutan/ pengusulan
berdasarkan analisis beban kerja.

• Sedangkan ikatan perjanjian kerja ditandatangani


oleh kepala Puskesmas dan tenaga yang
bersangkutan. 17
KETENTUAN
1) Usia pada saat pengangkatan maksimal 36 tahun.
2) Diberikan honor sesuai UMR atau ketentuan lain yang
berlaku di daerah, termasuk Jaminan Kesehatan Nasional.
3) Kepala Puskesmas menetapkan target kinerja bulanan secara
tertulis (output-based performance).
4) Diberikan pendapatan lainnya yang sah/ sesuai peraturan
yang berlaku.
5) Lama perjanjian kerja sesuai tahun anggaran yang berlaku
pembiayaan bersumber dari dana BOK Puskesmas.

18
Dukungan operasional UKM Tim Nusantara Sehat

• Kegiatan yang dilaksanakan tetap terintegrasi dengan kegiatan


Puskesmas dimana tim tersebut berada dan dapat melibatkan NS
Individu apabila di Puskesmas tersebut juga terdapat NS Individu.

• Penyelenggaraan kegiatan oleh NS Tim dan NS Individu yang ada


di Puskesmas yang sama untuk melakukan inovasi sesuai
proposal/ proyek perubahan yang disusun sepanjang sesuai
dengan program yang ada di Puskesmas.

19
Honor/Insentif Tenaga Tracer
 Tracer merupakan tenaga pelaksana pelacakan kontak yang melibatkan unsur
masyarakat seperti: Kader, Babinsa, Bhabinkamtibmas, PKK, Satlinmas,
Karangtaruna dan relawan yang sudah mendapatkan pelatihan terkait lainnya

 Perhitungan jumlah tracer yang dibutuhkan per wilayah kerja Puskesmas adalah
dengan perbandingan 30 orang per 100.000 penduduk dengan mempertimbangkan
kesediaan anggaran.

 Jumlah honor disesuaikan dengan ketentuan pada komponen pembiayaan atau


menyesuaikan dengan ketentuan dan aturan pemerintah daerah setempat.

20
Pembayaran honor bagi petugas surveilans /
pengolah data.
• Petugas surveilans dan/atau Pengolah data dalam 1 Puskesmas terdiri dari 2 orang.

• Jumlah honor disesuaikan dengan ketentuan pada komponen pembiayaan atau


menyesuaikan dengan ketentuan dan aturan pemerintah daerah setempat.

• Bila tidak tersedia/kekurangan tenaga surveilans/pengolah data maka puskesmas


dapat menggunakan tenaga kontrak perjanjian kinerja yang sudah ada, atau jika
belum tersedia, maka dapat merekrut tenaga kontrak perjanjian kinerja sesuai
ketentuan dan kriteria perekrutan tenaga dengan perjanjian kerja.

21
MEKANISME REVISI ANGGARAN BOK PASCA DITETAPKAN
JUKNIS DAK NONFISIK BIDANG KESEHATAN TA 2021
Kebijakan dan Rincian Alokasi Diterima oleh Pihak Dinkes, TAPD (Badan Keuangan
DAK Nonfisik TA 2021 Per Penetapan Petunjuk Teknis Dinkes Mengajukan
Daerah , Bappedalitbang,
Daerah : (Juknis) DAK Nonfisik Bidang Perubahan PERKADA tantang
1. UU No. 9/2020 ttg APBN 2021 Kesehatan TA 2021 oleh Penjabaran APBD mendahului Inspektorat) menelaah
2. Perpres 113/2020 ttg Rincian Menteri Kesehatan perubahan APBD kepada usulan perubahan
APBN 2021 Sekda sebagai Ketua TAPD perkada

TAPD Melakukan Dinas Kesehatan Dinkes Prov/Kab/Kota


Perubahan Perkada ttg Prov/Kab/kota Mengajukan Melakukan Penyesuaian
DPA Perubahan Terbit penjabaran APBD usulan Revisi RKA/DPA Ke RKA/DPA sesuai dengan
mendahului Perubahan TAPD (Bakeuda & Bappeda) menu Juknis
APBD

Surat pemberitahuan pada


DPRD ttg adanya
perubahan Perkada ttg
penjabaran APBD
Semua proses diatas dilakukan dalam Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), membutuhkan waktu ± 2 minggu asalkan semua sektor/OPD
sudah sangat memahami dan menjalankan aturan yang sudah diterbitkan . Kadang ada daerah yg mengharus kan sampai pembahasan di DPRD 22
MEKANISME PERUBAHAN RENCANA KEGIATAN
BOK PROVINSI, KAB/KOTA DAN PUSKESMAS

O1 O2 O3

Pemerintah Daerah BA Rencana Kegiatan Perubahan Rencana


melakukan perubahan yang di ubah adalah BOK melibatkan Aparat
rencana kegiatan tanpa Provinsi, Kab/Kota dan Pengawas Internal
melalui pembahasan dengan Puskesmas Pemerintah (APIP)
Kementerian Kesehatan Daerah

2323
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN !
Perubahan rencana kegiatan untuk BOK provinsi, BOK
kabupaten/kota, dan BOK Puskesmas dilakukan paling lambat
pada bulan Juli tahun berjalan.

Hasil perubahan rencana kegiatan wajib dilaporkan melalui


aplikasi e-renggar Kemenkes paling lambat 14 (empat belas)
hari kerja setelah batas perubahan rencana kegiatan.

Pemerintah Daerah Tidak Boleh melakukan perubahan


rencana kegiatan untuk Jampersal, Dukungan Akreditasi
Puskesmas, Dukungan Akreditasi Labkesda, BOK Stunting dan
BOK Farmalkes
Pengalokasian dana BOK 35% (tiga puluh lima persen) sampai
dengan maksimal 40% (empat puluh persen) untuk upaya
pencegahan dan pengendalian Corona Virus Disease 2019
(COVID-19).
24
KEBIJAKAN DANA DEKONSENTRASI DALAM
PEMENUHAN TENAGA KESEHATAN

25
Pengertian Dekonsentrasi

Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi


kewenangan Pemerintah Pusat kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat, kepada
instansi vertikal di wilayah tertentu, dan/atau kepada gubernur dan bupati/wali kota
sebagai penanggung jawab urusan pemerintahan umum (UU 23/2014).

Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan
oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan
pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang
dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di daerah (UU 33/2004).

26
Prinsip Pendanaan Dekonsentrasi

Pengelolaan anggaran dilakukan secara tertib, taat pada K/L wajib memberitahukan kegiatan kepada Gubernur
peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, sebelum pelimpahan dalam rangka mendukung
efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan terwujudnya sinergitas pusat dan daerah (PP 7 Tahun
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. (PP 7 2008 Pasal 16 ayat (4))
Tahun 2008 Pasal 3 ayat (3) )

Gubernur memberitahukan kepada DPRD saat


Dialokasikan dari APBN Bagian Anggaran K/L
pembahasan RAPBD rencana penyelenggaraan
(UU 33 Tahun 2004 Pasal 88)
Dekonsentrasi (UU 33 Tahun 2004 Pasal 87 ayat (5))

Tidak diperkenankan mensyaratkan adanya dana


Membiayai program dan kegiatan yang pendamping (cost sharing) atau sebutan lainnya
merupakan kewenangan Pemerintah Pusat di yang membebani APBD
daerah. (PP 7 Tahun 2008 Pasal 2 ayat (2)) (PMK 156/PMK.07/2008 Pasal 6 ayat (2)).

Program dan kegiatan dituangkan dalam RKA Pembebanan APBD hanya digunakan untuk mendanai
K/L melalui DIPA K/L (PP 7 Tahun 2008 Pasal urusan daerah yang disinergikan dengan program dan
22, 23) kegiatan Dekonsentrasi
(PMK 156/PMK.07/2008 Pasal 6 ayat (3)).
27
Pelimpahan wewenang/tugas kepada Kepala Daerah

Kementerian/Lembaga Kepala Daerah

Menjabarkan urusan memperhatikan


skala prioritas;
Pemerintah dalam rincian
alokasi anggaran;
Program dan Kegiatan
lokasi kegiatan.
mengusulkan SKPD yang sesuai
Memberitahukan indikasi pertengahan bulan
dengan bidang tugas yang ditangani
Juni dan/atau setelah
program dan kegiatan
pagu anggaran
kepada Daerah Penerima
Menyampaikan usulan SKPD paling
lambat akhir bulan Juni
Menetapkan Peraturan tentang program dan
Menteri/Pimpinan Lembaga kegiatan yang akan
didekon/ memberitahukan RKA-KL ke DPRD
di-tp-kan (pada saat pembahasan RAPBD)
dalam rangka sinkronisasi dan
Menyampaikan Peraturan setelah terbitnya sinergisitas program/kegiatan
tersebut kepada daerah Perpres RABPP
penerima paling lambat minggu Mengusulkan Perangkat Pengelola
1 bulan Desember Keuangan Kepada
Kementerian/Lembaga

28
ALUR DANA DEKONSENTRASI
UU 23 /2014 tentang Pemda, Pelimpahan Urusan
Pengendalian Pusat ke Gubernur (Dekonsentrasi)
Penyakit &
Kedaruratan
Kesehatan
PRESIDEN Masyarakat GUBERNUR
Penguatan Peningkatan
KEMENDAGRI
Pelayanan Sumber Daya KADINKES PROV
Kesehatan Kesehatan
PUS PE BUPATI
KEMENKEU AT MD KADINKES
A KAB

Peningkatan Tata WALIKOTA


KEMENKES Peningkatan
Kelola
Derajat
Kesehatan Impact Pemerintah yang
baik, bersih &
KADINKES
KOTA
Masyarakat
Inovatif

PP 33/2018 tentang Pelaksanaan


Tugas dan Wewenang Gubernur
Menu Aktivitas Sebagai Perwakilan Pusat
Dana Dekonsentrasi

Add a footer 29 29
DESKRIPSI
DANA DEKONSENTRASI KEMENKES
• Mendukung daerah dalam penyediaan dana non fisik bidang
Tujuan Umum kesehatan untuk mencapai target nasional bidang kesehatan

• Mendukung daerah dalam meningkatkan capaian nasional program


Tujuan Khusus pembangunan kesehatan.

• Pendanaan dalam Rangka Dekonsentrasi untuk Kegiatan dalam


Rangka Mencapai Tujuan Strategis Kemenkes
• Kegiatan bersifat Non Fisik yang tidak menghasilkan Aset Tetap
• Sifatnya mendukung pencapaian Sasaran Program (Enabling
Karakteristik Factors)
• Kegiatan berupa Koordinasi, Fasilitas, Bimtek, Pelatihan,
Penyuluhan, Supervisi, Workshop, Pembinaan dan Pengawasan
serta Pengendalian (Controlling)
30
ANGGARAN DEKONSENTRASI 2021
PE
TOTAL
NG PROGRAM
ANGGARAN
MENU
RENCANA
Merupakan
PRI AN Untuk Kegiatan
kewenangan
(RP)
KEGIATAN
REFOCUSING
Non Fisik (Tidak
NSI GG Menghasilkan Pemerintah Dukungan
Aset Tetap)
Pusat di Manajemen
99,618 M 16 1.Ditjen
P AR daerah.
Kesehatan P2P
AN Masyarakat 340,064 M 59 Rp400 M
Anggaran
Mengacu
untuk
ke RKP dan
Pelayanan 2.Ditjen
Pelaksanaan
Wewenang Mendukung Kesehatan 87,258 M 15 Kesmas
Gubernur Pencapaian dan JKN
sebagai Wakil Prioritas Pengendalian
Rp170 M
Pemerintah
Pusat Nasional dan
538,131 M 86
3.Ditjen
Pencegahan
Penyakit
Yankes
Pengelolaan Pendidikan Rp30 M
Dana Dekon Tidak Perlu 126,880 M
Cost dan Pelatihan 8
secara tertib,
Sharing Vokasi
transparan dan
dari Daerah
akuntabel
TOTAL 1, 192 T 184 600 M

31
Rencana Refocusing Dekonsentrasi
Pemanfaatan penanggulangan
Rp300 miliar Covid 19 di Pusat dan
kebutuhan program kesehatan
yang urgent di 2021

Rp600 miliar

Persiapan penghematan
Rp300 miliar anggaran Kemenkeu

 Refokusing tidak mengakibatkan perubahan Menu Dekonsentrasi

32
TERIMA KASIH

S A L A M SEHAT
PRODUKTIF

SEMANGAT N iat baik – Kerja keras – R asional – I khlas


LAMPIRAN DAK NONFISIK

34
RINCIAN MENU BOK PROVINSI – UKM ESENSIAL (1/2)

1. Penurunan AKI, AKB


a) Peningkatan kapasitas SDM untuk Tim Pelatih di tingkat Kabupaten/Kota
b) Surveilens Kesehatan Ibu Anak, Audit Maternal Perinatal Surveilens Response/Autopsi verbal kematian ibu dan bayi
c) Pengumpulan dan Pelaporan Data KIA terintegrasi
d) Konvergensi LP/LS, ormas, organisasi profesi, akademisi untuk penurunan AKI AKB, contoh pengawasan pemberian tablet
tambah darah bagi remaja putri dan ibu hamil; edukasi calon pengantin; Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif di
perkantoran, pabrik, dll
e) Kampanye lokal (media elektronik dan cetak lokal) terutama pemberian tablet tambah darah pada remaja dan ibu hamil

2. Penurunan Stunting
a) Pelacakan dan konfirmasi masalah gizi (surveilans gizi)
b) Pengumpulan dan pelaporan data gizi terintegrasi
c) Konvergensi LP/LS, ormas, organisasi profesi, akademisi untuk penurunan stunting terutama pemberian tablet tambah
darah pada remaja dan ibu hamil,
d) Pendampingan teknis percepatan akses sanitasi dan pengawasan air minum aman.
e) Peningkatan kapasitas petugas kab kota (kegiatan dapat diintegrasikan menjadi satu rangkaian, bila sasaran peserta sama)
f) Promosi/kampanye Program Gizi Seimbang & Isi Piringku serta faktor spesifik stunting terutama pemberian tablet tambah
darah pada remaja dan ibu hamil
RINCIAN MENU BOK PROVINSI – UKM ESENSIAL (2/2)
3. GERMAS
a) Kampanye local (iklan layanan masyarakat, talkshow melalui media elektronik, cetak)
b) Penggerakan GERMAS berkala, berkesinambungan di semua tatanan (sekolah/UKS, ibadah, kantor, lintas sector, organisasi
profesi, ormas, forum pemuda), contoh penggerakan aktivitas fisik pd kelompok masyarakat, makan buah sayur, gizi
seimbang, dll
c) Pemeriksaan kebugaran jasmani instansi pemerintah , swasta. Aktivitas fisik
d) Pemeriksaan kesehatan berkala, pengukuran obesitas, sekaligus konseling/edukasi di instansi pemerintah , swasta

4. Upaya Deteksi Dini, Preventif, dan Respon Penyakit


a) Advokasi dan koordinasi Lintas Sektor (LS)/Lintas Program (LP)
b) Rujukan pengujian spesimen surveilans rutin, sentinel dan dugaan Kejadian Luar Biasa (KLB).
c) Penyelidikan Epidemiologi (PE) dugaan Kejadian Luar Biasa (KLB) sesuai pedoman PE.
d) Pembinaan dan pengawasan.
e) Penyusunan dan penyediaan media Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE).
f) Pertemuan koordinasi kegiatan program P2P.
g) Belanja Alat Pelindung Diri (APD) untuk surveilans dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terutama untuk
penyelidikan epidemiologi dan pelacakan kontak

5. Pembinaan Kapasitas Labkesda Pasca Akreditasi


Pertemuan pembinaan pasca akreditasi laboratorium Kesehatan daerah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi kepada
laboratorium kesehatan yang telah memperoleh status terakreditasi di lingkup wilayah kerja propinsi tersebut dalam rangka
menjamin kontinuitas mutu pelayanan dan mutu pemeriksaan di laboratorium Kesehatan
RINCIAN MENU BOK KAB/KOTA – UKM ESENSIAL (1/3)
1. Penurunan AKI, AKB
a) Peningkatan kapasitas SDM untuk Tim Pelatih di tingkat Kabupaten/Kota
b) Surveilens Kesehatan Ibu Anak, Audit Maternal Perinatal Surveilens Response/Autopsi verbal kematian ibu dan bayi
c) Pengumpulan dan Pelaporan Data KIA terintegrasi
d) Konvergensi LP/LS, ormas, organisasi profesi, akademisi untuk penurunan AKI AKB, contoh pengawasan pemberian tablet
tambah darah bagi remaja putri, ibu hamil’; edukasi calon pengantin ; Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif di
perkantoran, pabrik, dll
e) Kampanye local (media elektronik/radio lokal dan media cetak lokal) terutama pemberian tablet tambah darah pada remaja
dan ibu hamil
f) Supervisi/pembinaan AKI AKB ke fasyankes tingkat pertama dan rujukan

2. Penurunan Stunting
a) Pelacakan dan konfirmasi masalah gizi (surveilans gizi)
b) Pengumpulan dan Pelaporan Data Gizi terintegrasi
c) Konvergensi LP/LS, ormas, organisasi profesi, akademisi untuk penurunan stunting terutama pemberian tablet tambah
darah pada remaja dan ibu hamil
d) Pengawasan dan pemeriksaan kualitas air minum aman
e) Peningkatan kapasitas petugas kab kota (kegiatan dapat diintegrasikan menjadi satu rangkaian, bila sasaran peserta sama)
f) Promosi/kampanye Program Gizi Seimbang & Isi Piringku dan factor spesifik stunting terutama pemberian tablet tambah
darah pada remaja dan ibu hamil
RINCIAN MENU BOK KAB/KOTA – UKM ESENSIAL (2/3)
3. GERMAS
a) Kampanye local (iklan layanan masyarakat, talkshow melalui media elektronik, cetak)
b) Penggerakan GERMAS berkala, berkesinambungan di semua tatanan (sekolah/UKS, ibadah, kantor, lintas sector,
organisasi profesi, ormas, forum pemuda), contoh penggerakan aktivitas fisik pada kelompok masyarakat, makan buah
sayur, gizi seimbang, dll
c) Pemeriksaan kebugaran jasmani instansi pemerintah , swasta. Aktivitas fisik
d) Pemeriksaan kesehatan berkala, pengukuran obesitas, sekaligus konseling/edukasi di instansi pemerintah , swasta

4. Upaya Deteksi Dini, Preventif, dan Respon Penyakit


a) Rujukan pengujian spesimen surveilans rutin, sentinel dan dugaan KLB.
b) Pembinaan, pendampingan dan bimbingan teknis terpadu
c) Kampanye, sosialisasi, advokasi
d) Penyelidikan epidemiologi, pelacakan kasus, rumor, penanggulangan dan surveilans penyakit berpotensial KLB serta
masalah kesehatan jiwa.
e) Pendampingan pemberdayaan masyarakat
f) Koordinasi terpadu lintas program/lintas sektor
g) Penyusunan dan penyediaan media KIE
h) Belanja Alat Pelindung Diri (APD) untuk surveilans
RINCIAN MENU BOK KAB/KOTA – UKM ESENSIAL (3/3)

5. Pengujian Kalibrasi Alat Kesehatan Puskesmas


a) Pengujian dan/atau Kalibrasi alat kesehatan
b) Pelaksana Pengujian dan/atau Kalibrasi alat kesehatan di Puskesmas Pembiayaan Pengujian dan/atau Kalibrasi alat
kesehatan di Puskesmas mencakup biaya:
1) transportasi dan akomodasi untuk petugas kalibrasi.
2) jasa layanan pengujian dan/atau kalibrasi alat kesehatan.
3) pengiriman (PP) Alkes Puskesmas ke Dinas Kesehatan atau Institusi Penguji (BPFK/LPFK/IPFK).

6. Peningkatan Mutu Labkesda


a) Pertemuan persiapan penyelenggaraan kegiatan PME dalam wilayah kabupaten/kota.
b) Pelaksanaan keikutsertaan dalam program PME
c) Pertemuan evaluasi review hasil penyelenggaraan PME
RINCIAN MENU BOK PUSKESMAS – UKM ESENSIAL (1/3)
1. Penurunan AKI, AKB
a)Penyeliaan fasilitatif
b) P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) terintegrasi desa siaga
c) Orientasi kader, toma, toga, fasilitator/tenaga pendamping desa
d) Distribusi kelambu
e) Pengawasan minum TTD dan Pelaksanaan UKS (pemeriksaan Kesehatan, TTD rematri, edukasi gizi seimbang, edukasi Kesehatan reproduksi,
lingkungan sehat)
f) Pendataan & pemutakhiran sasaran program kes (KIA, Gizi, kasus penyakit, Triple eliminasi HIV-AIDS/TB/Malaria pada ibu hamil)
g) Pelacakan dan pendampingan kasus ibu dan bayi dengan faktor risiko dan komplikasi melalui Pemantauan Wilayah Setempat/PWS KIA dan PIS
PK
h) Penemuan kasus kematian Wanita Usia Subur/WUS, ibu dan bayi serta pelaksanaan autopsy verbal
i) Pengambilan, pengiriman dan pemeriksaan slide/sedian darah malaria
j) Pelaksanaan kegiatan KIA di Kelas Ibu (termasuk senam ibu hamil), Posyandu, Pos UKK, Poskesdes, calon pengantin di KUA
2. Penurunan Stunting
a) Penimbangan rutin balita; Pemantauan tumbuh kembang balita di Posyandu, PAUD, TK; Pelaksanaan bulan penimbangan, bulan vitamin
A, pemberian TTD pada rematri dan ibu hamil
b) Pemberdayaan masyarakat, kader, guru, toma, toga, di level kecamatan
c) Inspeksi Kesling, pemicuan STBM, perilaku kesehatan, Stop BAB Sembarangan
d) Pendataan & pemutakhiran sasaran program kes (KIA, Gizi, kasus penyakit)
e) Pelacakan dan pendampingan penduduk dengan risiko masalah KIA Gizi (pendekatan PIS PK)
f) Edukasi, konseling Pemberian Makan Bayi Anak, ASI Eksklusif, dan Gizi seimbang
g) Pemberian Makanan Tambahan bumil KEK dan balita kurus berbahan baku lokal, Vitamin A, TTD ibu hamil dan Rematri, pengawasan
minum TTD
h) Peningkatan cakupan pelayanan melalui kunjungan rumah, sweeping balita yang tidak datang ke Posyandu
i) Pembinaan Posyandu, Poskestren, Posyandu Remaja, Posbindu, Pos UKK, Poskestren, UKBM lainnya
RINCIAN MENU BOK PUSKESMAS – UKM ESENSIAL (2/3)
3. GERMAS
a) Pemeriksaan kebugaran jasmani tingkat kecamatan
b) Senam bumil, lansia dan kelompok komorbid
c) Pemeriksaan kesehatan berkala, pengukuran obesitas, melalui UKBM (Posbindu, Posyandu lansia/remaja,Dasa Wisma, Karang
Taruna, Pos UKK, dll)
d) Konseling /edukasi gizi seimbang
e) Penggerakan masyarakat tentang GERMAS (toma, toga, kader, fasilitator desa, dll), antara lain penggerakan aktivitas fisik
masyarakat, makan buah sayur, pemeriksaan kesehatan berkala, dll
f) Penyebarluasan informasi melalui media spesifik lokal/tradisional

4. Upaya Deteksi Dini, Preventif, dan Respon Penyakit


a. Surveilans dan Respons Kejadian Luar Biasa (KLB)
b. Deteksi Dini & Penemuan Kasus
c. Pencegahan Penyakit dan Pengendalian Faktor Risiko
d. Pengendalian Penyakit
e. Pemberdayaan Masyarakat
RINCIAN MENU BOK PUSKESMAS – UKM ESENSIAL (3/3)
5. Penyediaan Tenaga dengan Perjanjian Kerja

a) Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku


b) Tenaga Sanitasi Lingkungan
c) Tenaga Nutrisionis
d) Tenaga administrasi Keuangan
e) Ahli teknologi labotorium medik
f) Apoteker
g) Tenaga Epidemiologi

6. Pemicuan STBM desa/kelurahan prioritas

7. Penyelenggaraan Fungsi Manajemen Puskesmas

8. Dukungan operasional UKM Tim Nusantara Sehat


PENGANGGARAN DALAM
APBD
+
Pemerintah Daerah menganggarkan dana BOK dalam
APBD dengan dengan proporsi kegiatan UKM Esensial
untuk pencapaian RPJMD sebesar 60% dan kegiatan
upaya pencegahan dan pengendalian covid 19 sebesar
40%

+
Anggaran BOK 60% dan 40% dihitung dari masing-
masing total pagu alokasi BOK Provinsi, Kabupaten/Kota
dan BOK Puskesmas
PELAKSANAAN BOK COVID 19 DI
DAERAH
Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota
dan Puskesmas mengkoordinir pelaksanaan
BOK upaya pencegahan dan pengendalian
covid 19 dengan melibatkan masyarakat
dan lintas sektor (Babinsa dan Babinpol)
sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan
LAMPIRAN DANA DEKONSENTRASI

45
SEKRETARIAT
UNIT
NO UTAMA/PROGRAM
JENDERAL
Program Dukungan Manajemen
Total
Kegiatan Alokasi

  KEMENTERIAN     99.618.027.000 1.191.952.189.000


KESEHATAN
1 Sekretariat Jenderal 1 Kegiatan Pembinaan Pengelolaan 20.054.925.000 20.054.925.000
Administrasi Keuangan dan Barang Milik
Negara
    2 Kegiatan Perencanaan dan Penganggaran  
Program Pembangunan Kesehatan

    3 Kegiatan Pengelolaan Data dan Informasi  


Kesehatan
    4 Kegiatan Peningkatan Kesehatan Jemaah  
Haji
DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN
MASYARAKAT (1)

Program Dukungan Manajemen Program Kesehatan Masyarakat


N UNIT
Total
O UTAMA/PROGRAM Kegiatan Alokasi Kegiatan Alokasi
2 Direktorat Jenderal 1 Layanan Perencanaan dan 31.607.476.000Pembinaan Gizi Masyarakat 340.064.803.000 371.672.279.000
Kesehatan Pengganggaran Internal;
Masyarakat

    2 Layanan Monitoring dan 1 Pemantauan Masyarakat dan Kelompok  


Evaluasi Internal meliputi Masyarakat melalui Surveilans Gizi yang
Laporan Kinerja (Lakin). Ditingkatkan Kualitasnya.

          2 Pelatihan
         Pembinaan Kesehatan Keluarga  
          1 Koordinasi  
          2 Pelatihan
          3 Fasilitasi dan Pembinaan Pemerintah  
Daerah
N UNIT Program Dukungan Manajemen Program Kesehatan Masyarakat
Total
  
DIREKTORAT
O UTAMA/PROGRAM
   
JENDERAL
 
KESEHATAN
Kegiatan Alokasi
4 Pemantauan dan Evaluasi serta
Kegiatan Alokasi
 
   MASYARAKAT
    (2)
 
Pelaporan
Kegiatan Penyehatan Lingkungan  
         1 Fasilitasi dan Pembinaan  
         Kegiatan Pembinaan Upaya Kesehatan  
Kerja dan Olahraga
         1 Sosialisasi dan Diseminasi  
         2 Fasilitasi dan Pembinaan Pemerintah  
Daerah
          3 Pelatihan  
          Kegiatan Promosi Kesehatan dan  
Pemberdayaan Masyarakat
          1 Koordinasi  
         2 Kemitraan  
3 Promosi (Promosi Peningkatan
Literasi Germas)
4 Fasilitasi dan Pembinaan Kelompok
Masyarakat
5 Pelatihan
6 Konferensi dan Event
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN (1)
Program Pelayanan Kesehatan dan Jaminan
Program Dukungan Manajemen
UNIT Kesehatan Nasional (JKN)
NO Total
UTAMA/PROGRAM
Kegiatan Alokasi Kegiatan Alokasi
3 Direktorat Jenderal Fasilitasi dan pembinaan 3.000.000.000Kegiatan Pembinaan Pelayanan 67.186.363.000 70.186.363.000
Pelayanan Kesehatan Pemerintah Daerah meliputi Kesehatan Primer
Layanan Pembinaan Program
dan Rencana Kerja Teknis
          1 Fasilitasi dan Pembinaan
Pemerintah Daerah  
          2 Pelayanan Publik Lainnya  
          3 Sosialisasi dan Diseminasi  
          Kegiatan Pembinaan Pelayanan
Kesehatan Rujukan (meliputi
Kab/Kota yang dibina untuk
penguatan PSC 119)  
NO
DIREKTORAT
UNIT
ProgramJENDERAL
Dukungan Manajemen PELAYANAN KESEHATAN (2)
Program Pelayanan Kesehatan dan Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN)
Total
UTAMA/PROGRAM
Kegiatan Alokasi Kegiatan Alokasi
          Kegiatan Pembinaan Pelayanan
Kesehatan Tradisional  
          1 Fasilitasi dan Pembinaan
Lembaga  
          Kegiatan Mutu dan A kreditasi
Pelayanan Kesehatan  
          1 Sosialisasi dan Desiminasi berupa
Sosialisasi Mutu dan Akreditasi
Pelayanan Kesehatan Dasar  
          2 Fasilitasi dan Pembinaan
Lembaga berupa Lembaga
Fasilitasi Kesehatan Rujukan
Tingkat Lanjut (FKRTL) dalam
memenuhi persyaratan survei
akreditasi  
          3 Akreditasi Lembaga berupa
Akreditasi Fasilitas Pelayanan
Kesehatan lainnya  
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
UNIT
PENYAKIT
Program Dukungan Manajemen (1)
Program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit
NO Total
UTAMA/PROGRAM
Kegiatan Alokasi Kegiatan Alokasi
4 Direktorat Jenderal 1 Layanan Perencanaan dan 12.121.371.000Kegiatan Surveilans dan Karantina 538.130.803.000 550.252.174.000
Pencegahan dan Penganggaran Internal Kesehatan
Pengendalian Penyakit meliputi Rencana program
pencegahan pengendalian
penyakit dan dukungan
manajemen

    2 Pemantauan dan Evaluasi 1 Koordinasi  


serta Pelaporan meliputi
Pemantauan, evaluasi dan
pelaporan program

    3 Pengelolaan Keuangan 2 Sosialisasi dan Diseminasi  


Negara meliputi Pengelolaan
Keuangan Ditjen P2P
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
UNIT
PENYAKIT
Program Dukungan Manajemen (2)
Program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit
NO Total
UTAMA/PROGRAM
Kegiatan Alokasi Kegiatan Alokasi
          3 Fasilitasi dan pembinaan  
Pemerintah daerah
          4 Pelayanan Publik Lainnya  
          5 Pendidikan Pelatihan Internal  
          Kegiatan Pencegahan dan  
Pengendalian Penyakit Tular
Vektor dan Zoonotik
          1 Koordinasi  
          2 Sosialisasi dan Diseminasi  
          3 Fasilitasi dan pembinaan  
Pemerintah daerah
          4 Pelayanan Publik Lainnya  
          5 Pendidikan Pelatihan Internal  
          6 Data dan Informasi Publik  
          7 Sarana Bidang Kesehatan  
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
Program Dukungan Manajemen
(3)
Program Pencegahan dan Pengendalian
UNIT Penyakit
NO Total
UTAMA/PROGRAM
Kegiatan Alokasi Kegiatan Alokasi
          Kegiatan Pencegahan dan  
Pengendalian Penyakit Menular
Langsung
          1 Koordinasi  
          2 Sosialisasi dan Diseminasi  
          3 Fasilitasi dan pembinaan  
Pemerintah daerah
          4 Pelayanan Publik Lainnya  
          5 Pendidikan Pelatihan Internal  
          Kegiatan Pencegahan dan  
Pengendalian Penyakit Tidak
Menular
          1 Koordinasi  
          2 Fasilitasi dan pembinaan  
Pemerintah daerah
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT (4)

Program Pencegahan dan Pengendalian


Program Dukungan Manajemen
UNIT Penyakit
NO Total
UTAMA/PROGRAM
Kegiatan Alokasi Kegiatan Alokasi
          3 Bimbingan Teknis  
Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
Diabetes Melitus dan
Gangguan Metabolik
          4 Pendidikan Pelatihan Internal  
          Kegiatan Pencegahan dan  
Pengendalian Masalah Kesehatan
Jiwa dan Napza
          1 Sosialisasi dan Diseminasi  
          2 Fasilitasi dan pembinaan  
Pemerintah daerah
Program Pelayanan Kesehatan dan Jaminan
N
O
DIREKTORAT
UNIT
UTAMA/PROGRAM
JENDERAL
Program Dukungan Manajemen
KEFARMASIAN
Kesehatan Nasional (JKN) DAN Total
ALAT
5 Direktorat Jenderal
KESEHATAN Kegiatan
Fasilitasi dan Pembinaan
(1)
Alokasi Kegiatan
4.012.817.000 1 Kegiatan Peningkatan
Alokasi
7.987.183.000 12.000.000.000
Kefarmasian dan Alat Pemerintah Daerah Pelayanan Kefarmasian
Kesehatan
1 Layanan perencanaan 2 Kegiatan Peningkatan
Pengelolan Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan
2 konsolidasi 3 Kegiatan Peningkatan
Produksi dan Distribusi
Kefarmasian
    4 Kegiatan Peningkatan  
Penilaian Alat Kesehatan
(Alkes) dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga
(PKRT)

5 Kegiatan Peningkatan
Pengawasan Alat Kesehatan
(Alkes) dan Perbekalan
    Kesehatan Rumah Tangga  
(PKRT)
Program Pelayanan Kesehatan Program Pelatihan dan Pendidikan
Program Dukungan Manajemen dan Jaminan Kesehatan Vokasi
UNIT Nasional (JKN)
NO Total
UTAMA/PROGRAM
BADAN PPSDM KESEHATAN (1)
6 Badan PPSDM
Kegiatan
Fasilitasi dan
Alokasi Kegiatan
28.821.438.000Kegiatan
Alokasi Kegiatan
12.084.329.000Kegiatan Pelatihan
Alokasi
126.880.681.000 167.786.448.000
Kesehatan Pembinaan Perencanaan dan SDM Kesehatan
Pemerintah Daerah Pendayagunaan meliputi Pelatihan
SDM Kesehatan Bidang Sosial
(Perencanaan
Kebutuhan SDM
Kesehatan
Provinsi)
1 Dokumen     1 Pelatihan  
Deskripsi SDM   Manajemen Pusat
Kesehatan kesehatan
    masyarakat
2 Fasilitasi dan     2 Pelatihan Uji
Pembinaan   Kompetensi
Pemerintah Jabatan Fungsional
Daerah Untuk Kesehatan;
Dukungan
Manajemen
Badan PPSDM
Kesehatan
        3 Pelatihan
  Surveilans
Kesehatan Berbasis
Epid Bagi Petugas
Pusat kesehatan
  masyarakat
BADAN PPSDM KESEHATAN (3)
Program Pelayanan Kesehatan
Program Dukungan Manajemen dan Jaminan Kesehatan Program Pelatihan dan Pendidikan
UNIT Nasional (JKN) Vokasi
NO Total
UTAMA/PROGRAM
Kegiatan Alokasi Kegiatan Alokasi Kegiatan Alokasi
        4 Pelatihan  
  Promosi
Kesehatan bagi
Petugas Pusat
kesehatan
      masyarakat
        5 Pelatihan Tim  
  Gerak Cepat di
Pusat kesehatan
      masyarakat;
        6 Pelatihan Sanitasi  
  Total Berbasis
Masyarakat
      Stunting
7 Pelatihan
Pelayanan
Terpadu Penyakit
Tidak Menular
8 Pelatihan
Pemberian
Makan Bayi dan
Anak

Anda mungkin juga menyukai