Anda di halaman 1dari 44

Pengantar Official Statistics:

Quality Assurance and Code


Practice
for Official Statistics

1
Garis besar
Bagian 1. Mengapa kualitas Official Statistics penting?

Bagian 2. Bagaimana kualitas Official Statistics

Bagian 3. Internasional Standar Untuk Kerangka Penjaminan Mutu

Bagian 4. Perkembangan QAF di Badan Pusat Statistik Indonesia

Bagian 5. Dimensi Kualitas Statistik Badan Pusat Statistik

Bagian 6. Praktek Kode untuk Official Statistics


Mengapa Penjaminan Kualitas Itu Penting?
 Penjaminan kualitas juga telah menjadi tekad seluruh organisasi atau badan statistik di seluruh
dunia (National Statistic Office, NSO), yang tercantum dalam Fundamental Principles of Official
Statistics. Meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit dalam sepuluh prinsip, namun seluruh NSO
diharuskan memperhatikan kualitas statistik yang dihasilkan, serta lebih menekankan pada
manajemen kualitas/mutu dalam penyelenggaraan statistik
 Dari sisi pengguna (pengguna), penjaminan kualitas akan meningkatkan keyakinan dan kepercayaan
diri para pengguna kapan memanfaatkan data/informasi.
 Hankley (dalam Beg dan Hussain) menyatakan bahwa:
“tanpa data yang akurat, pengguna akan Kehilangan kepercayaan terhadap data dan membuat
keputusan-keputusan yang salah ”.
 Dari sisi penyedia (responden), penjaminan kualitas akan meningkatkan Partisipasi dan kontribusi
mereka, serta hak-hak para responden akan dijamin ketika memberikan data/informasi.
Pentingnya Penjaminan Kualitas di BPS

 Amanah Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 (tentang Statistik) kepada


BPS sebagai lembaga penyedia data
 Penjaminan kualitas telah menjadi kebulatan tekad seluruh aparatur BPS
(pusat juga daerah) yang tercantum dalam visi dan misi BPS.
 Dalam visinya, BPS bertekad menjadi Penyedia Data Statistik Berkualitas
untuk Indonesia Maju.
 Untuk mewujudkan visi tersebut, salah satu misi yang dilaksanakan adalah
Menyediakan statistik berkualitas yang berstandar nasional dan
internasional
Apa arti Official Statistics berkualitas tinggi?
Mungkin kita berpikir kualitas sebagai akurasi
seberapa dekat statistik dengan nilai sebenarnya
yang mereka coba ukur.
Namun, kualitas melibatkan lebih dari itu.
Kualitas biasanya dianggap sebagai konsep multi-
dimensi — dengan kata lain, ada banyak aspek yang
berbeda dari kualitas, seperti relevansi, ketepatan
waktu dan keakuratan. Jaminan kualitas mencakup
semua tahap dari proses produksi statistik
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Kualitas berarti: Definisi Kualitas (BPS):
(1) tingkat baik buruknya sesuatu;
kadar, atau (2) derajat atau taraf
Dengan demikian, kualitas statistik yang
(kepandaian, kecakapan, dsb); mutu.
maksud di sini adalah “kemampuan
data/informasi statistik yang dihasilkan
ISO 9000 (2005)
BPS memenuhi standar-standar kualitas
Kualitas sebagai suatu tingkat dimana dalam rangka memenuhi kebutuhan
gabungan dari semua karakteristik saling pengguna".
terkait (inherent characteristics)
memenuhi persyaratan- persyaratan yang Konsep kualitas lebih dikaitkan dengan
dibutuhkan. keluaran/output dari kegiatan statistik
Juran (1989: 16-17) yang dilakukan BPS
Juran, JM 1989. Jurantentang Kualitas Berdasarkan Desain. New York: Pers Gratis.

Kualitas merupakan 'kesesuaian untuk


penggunaan (fit for purpose)’ yang
mencakup kemampuan produk untuk
memenuhi kebutuhan konsumen dan
bebas dari ketidakefisienan.
Penjaminan kualitas (Jaminan Kualitas, QA)
Daftar Istilah Kualitas Eurostat
QA harus mencakup:
QA dimaksudkan sebagai jaminan  Persyaratan-persyaratan kualitas statistik yang
suatu organisasi bahwa produk atau didokumentasikan secara eksplisit.
jasa yang dihasilkan telah memenuhi
standar kualitas.  Proses pengukuran QA definisi dan diumumkan kepada semua
staf, unit kerja, juga pihak-pihak terkait.
 Implementasi dari proses pengukuran kualitas senantiasa
ISO 9000 (2005), dimonitor dengan baik secara berkesinambungan.
QA merupakan bagian dari  Tingkat kualitas statistik yang diperoleh dari hasil pengukuran
manajemen kualitas yang difokuskan diinformasikan kepada para pengguna.
pada pemberian kepercayaan kepada
pihak-pihak terkait, bahwa persyaratan  Metode pengukuran kualitas yang digunakan senantiasa
kualitas telah dipenuhi dikembangkan melalui perencanaan, implementasi, juga
evaluasi yang dilakukan secara baik dan memperhatikan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3 HAL PENTING BERKENAAN DENGAN PENJAMINAN KUALITAS

1. Penjaminan input data/informasi


2. Penjaminan proses statistik (statistical process)
3. Penjaminan kualitas produk (Output)
Penjaminan Menginput Data / Informasi
 Penjaminan ini terkait dengan sumber atau dari mana suatu data/informasi statistik diperoleh.
 Apakah melalui sensus/survei (berupa data primer), dari pihak lain (data sekunder), ataukah
data administrasi?

 Hal penting dalam fase penjaminan input:


1. kesediaan pihak lain (responden) untuk memberikan data/informasi statistik secara jujur
dan benar merupakan kunci sukses penjaminan kualitas data/informasi.
2. muatan kuesioner yang berlebihan, baik jumlah maupun jenis pertanyaan, dapat menjadi
beban bagi responden yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi kualitas.
Penjaminan Proses Statistik (Proses Statistik)
 Penjaminan proses statistik dimulai dari perencanaan hingga diperoleh hasil
(output), termasuk kegiatan perencanaan, desain kuesioner, penyusunan
metodologi, pengumpulan data, pengolahan, analisis, penyajian/diseminasi,
dan evaluasi.

 Setiap tahapan tersebut harus terukur dan dijamin kualitasnya, karena hasil
dari suatu tahapan akan berpengaruh terhadap proses dan kualitas pada
tahapan berikutnya.
Penjaminan kualitas produk (output)
 Meskipun kedua proses sebelumnya telah dijamin, namun output statistik
yang dihasilkan (berupa data/informasi) juga harus tetap dijamin kualitasnya,
untuk mereduksi dan atau menghilangkan error-error yang masih terjadi.
Apakah Penjaminan Kualitas Merupakan Hal Baru di BPS? Tidak.
 BPS telah melaksanakan banyak hal untuk menjamin kualitas statistik yang dihasilkan. Namun,
istilah penjaminan kualitas mungkin masih merupakan hal baru bagi sebagian besar aparatur BPS.
 Sebagai contoh, dalam tahapan pelaksanaan kegiatan statistiknya, BPS telah melakukan antara lain:
1. Menampung kebutuhan para pengguna data
2. Penggunaan metode sampling yang tepat serta konsep/definisi berstandar internasional.
3. Desain kuesioner sesuai standar internasional dan penggunaan buku pedoman pelaksana.
4. Pengumpulan data BPS mensyaratkan kualifikasi petugas, pelatihan / refreshing, dan pengawasan.
5. Penggunaan teknologi komunikasi dan informasi dan aturan sistem validasi dalam proses
pengolahan.
6. Pengecekan akurasi dan koherensi dalam proses analisis.
7. Kemudahan akses data; ketepatan ARC (Advance Release Calendar); dokumen ragam format
publikasi, website, PST, Metadata SIRuSa, Katalog Mikrodata, dan Silastik.
8. Evaluasi kegiatan statistik (PES, MK, Monev, Self Assesment, ISBR (Indepth-Study Beban
Responden), atau SKD (Survei Kebutuhan Data).)
Apakah penjaminan kualitas merupakan hal baru di BPS? Tidak.
Penjaminan kualitas statistik di BPS mencakup keseluruhan tahapan dalam
kegiatan statistik yang dilaksanakan oleh beragam unit kerja di BPS, maka
penjaminan kualitas merupakan tanggung jawab dan membutuhkan peran serta
dari semua unit kerja dan aparatur BPS, dari tingkat terendah hingga pimpinan
tertinggi. Olehkarena itu, penerapan manajemen kualitas statistik menjadi suatu
keniscayaan untuk diterapkan di BPS.
Manajemen kualitas
 Manajemen kualitas statistik merupakan suatu sistem
yang mencakup semua unsur-unsur yang terlibat dalam
proses kegiatan statistik yang saling terkait dalam
menghasilkan statistik yang berkualitas.

 Prinsip kerja sistem manajemen kualitas mengikuti


suatu siklus tertentu yang berputar secara berulang-
ulang, sehingga dapat berfungsi untuk
mengecek/mengontrol dan memperbaiki aktivitas atau
keluaran yang menjadi titik pelaksanaan suatu
kesalahan.

 Siklus kerja ini dikenal dengan “Plan Do Check Act (PDCA)”, merupakan suatu proses pemecahan masalah
yang terdiri dari empat langkah yang bisa digunakan dalam pengendalian kualitas.
Manajemen kualitas
 Rencana (perencanaan): mengidentifikasi dan
menganalisis masalah
 Do (kerjakan): mengembangkan dan menguji
beberapa solusi yang potensial
 Check (cek): mengukur tingkat efektifitas dari
hasil uji yang telah dilakukan (pada tahap Do),
dan menganalisis apakah hal itu bisa
diterapkan dengan cara lain.
 Act (tindaklanjuti): menerapkan solusi yang
telah diimprovisasi.
Kerangka Penjaminan Kualitas (Quality Assurance Framework, QAF)
(EuroStat, 2007)
QAF (juga disebut framework for statistics production) bertujuan untuk membangun suatu
sistem yang mengkoordinasi metode-metode dan alat-alat yang dibutuhkan/dipersyaratkan,
serta menjamin terpenuhinya persyaratan minimum akan kualitas pada proses dan produk
statistik
UNSD
QAF adalah suatu struktur yang sistematis yang digunakan sebagai implementasi kegiatan
penjaminan kualitas dalam suatu organisasi.
BPS
 Pembangunan QAF sangat penting untuk menjamin kualitas data/informasi statistik yang
dihasilkan.
 Melalui QAF, BPS dapat memonitor dan ukur tingkat kualitas; Identifikasi permasalahan
yang terjadi; menentukan langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan kualitas, atau
untuk meningkatkan kualitas; menentukan untuk untuk memonitor perbaikan kualitas.
Manfaat/keuntungan pembangunan QAF bagi BPS
1. QAF menyediakan ruang untuk merekam atau sebagai referensi atas berbagai macam
konsep kualitas, kebijakan, dan praktek pengukuran kualitas secara lengkap (komprehensif.
2. Menyediakan untuk yang sistematis untuk melakukan sinyal tingkat kualitas secara
berkelanjutan, sekaligus menyediakan alternatif solusi atas permasalahan kualitas yang
terjadi.
3. Sebagai upaya transparansi akan kualitas statistik yang dihasilkan BPS, sehingga
lebihmemperkuat kredibilitas BPS sebagai penyedia statistik yang berkualitas.
4. Memberikan pondasi awal untuk menciptakan dan memelihara budaya ‘menjaga' kualitas
dalam lingkungan BPS juga dalam proses produksi statistik di BPS
5. Sebagai salah satu sarana pertukaran informasi atau gagasan mengenai manajemen
kualitas atau penjaminan kualitas statistik dengan produsen data lainnya dalam sistem
statistik nasional di indonesia, juga dengan NSO-NSO atau organisasi internasional lainnya.
Empat Komponen Penjaminan Kualitas dalam NQAF
Pengelolaan NQAF di BPS
• Di BPS, implementasi dari pengelolaan ke-empat (mengelola output statistik) telah dikaji
dan dikembangkan oleh Subdit Konsistensi Statistik.
Subdit ini mengkaji, menyusun, mengembangkan, dan mengimplementasikan dimensi
dan indikator kualitas yang digunakan dalam pengukuran kualitas keluaran statistik BPS.
• Jumlah dan ragam dari dimensi kualitas yang digunakan BPS sedikit berbeda dengan
dimensi pada komponen ke-empatNQAF. (Dijelaskan lebih lanjut pada Part 4.
Pembangunan QAF di BPS)
• Adapun pengelolaan kualitas pada bidang lainnya, seperti sistem statistik dan lingkungan
kelembagaan (termasuk beberapa bagian terkait pengelolaan proses statistik) dilakukan
melalui program-program kerja dalam Statcap Cerdas dan Reformasi Birokrasi BPS. Hal ini
bertujuan untuk mempercepat terwujudnya produk statistik BPS yang berkualitas sesuai
visi BPS.
Bagian 4. Pembangunan QAF di BPS angka pada
Perkembangan QAF di Badan standar internasional yang disediakan
Pusat Statistik Indonesia UNSD, yaitu Kerangka Jaminan Kualitas
Nasional (NQAF)
Pembangunan QAF di BPS

• Pembangunan QAF di BPS telah


dilakukan sejak 2009, dimulai
dengan menentukan cakupan-
cakupan yang akan dicantumkan
dalam desain BPS-QAF berupa
Initial Scoping of QA Framework
Design for BPS (Cakupan Awal
Desain Kerangka QA untuk BPS)
oleh Maman A Djauhari, dilanjutkan
dengan technical assistance oleh
Kusmadi Saleh (2009) dan
Cassandra Gligore beserta tim pada
tahun 2009-2010.
Pembangunan QAF di BPS

Roadmap Pembangunan BPS-QAF


Berdasarkan Tabel disamping,
terdapat 8 dimensi yang paling
banyak digunakan NSO, yaitu
relevance, accuracy, timeliness,
punctuality, accessibility, coherence,
comparability, dan interpretability.

Dengan demikian, agar kualitas


statistik BPS dapat dibandingkan
dengan kualitas statistik dari NSO
lain, maka ke-8 dimensi tersebut
digunakan BPS.
Ragam Dimensi Kualitas
yang Digunakan BPS

Berdasarkan Tabel disamping, terdapat


tiga kelompok gabungan dimensi yang
paling banyak digunakan antar NSO,
yaitu:

1. 3 & 4 (timeliness dan punctuality),


2. 5 & ​8 (accessibility dan interpretability);
3. 6 & 7 (coherence dan comparability).
Ragam Dimensi Kualitas
yang Digunakan BPS
Maka ragam dimensi kualitas yang digunakan BPS adalah:
3 kelompok gabungan dimensi yang
paling banyak digunakan antar NSO, 1) Relevance (relevansi)
yaitu: 2) Accuracy (akurasi)
3) Timeliness (aktualitas) & Punctuality (tepat waktu)
1. 3 & 4 (timeliness dan punctuality), 4) Accessibility (aksesibilitas)
2. 5 & 8 (accessibility dan 5) Coherence (koherensi) & Comparability (keterbandingan)
interpretability); 6) Interpretability (interpretabilitas)
3. 6 & 7 (coherence dan comparability).
Dengan mempertimbangkan kebutuhan
aspek penjaminan kualitas pada proses
bisnis di BPS, terdapat pemisahan
dimensi gabungan yang digunakan oleh
NSOs.
Bagian 5. Dimensi kualitas statistik mencakup

Dimensi Kualitas beberapa dimensi yang harus dipenuhi


suatu NSO untuk mengukur dan menjamin
Statistik BPS kualitas statistiknya.
Aktualitas
& Tepat Aksesbilitas
Waktu

Koherensi &
Akurasi Keterbandingan

Interpretabilitas
Relevansi

Standar Internasional ke-4 pada NQAF Dimensi Kualitas (QAF) di BPS


Cuplikan BPS-QAF
BPS menggunakan 6 dimensi
kualitas yaitu:
1. Relevansi
2. Akurasi
3. Aktualitas & Tepat Waktu
4. Aksesbilitas,
5. Koherensi & Keterbandingan,
6. Interpretabilitas

setiap dimensi mencakup satu atau lebih


indikator kualitas untuk ukur tingkat
kualitas pada setiap dimensinya
Penjelasan Makna
Setiap Indikator
Kualitas menurut
Dimensi
Penjelasan Makna Setiap Indikator
Kualitas menurut Dimensi
Penjelasan Makna Setiap Indikator Kualitas menurut Dimensi
Penjelasan Makna Setiap Indikator Kualitas menurut Dimensi
Penjelasan Makna Setiap Indikator Kualitas menurut Dimensi
Cuplikan BPS-QAF
Bagian 6. Semua aspek pengembangan, produksi,

Praktek Kode untuk penyebaran dan komunikasi Official Statistics


dicakup oleh Kode Praktiknya.
Official Statistics
PRINSIP-PRINSIP YANG MENGATUR KEGIATAN adopsi 10 UNFPOS
STATISTIK INTERNASIONAL
1. Statistik internasional berkualitas tinggi, dapat diakses oleh semua, merupakan elemen fundamental dari sistem informasi
global
2. Untuk menjaga kepercayaan pada statistik internasional, produksi mereka harus tidak memihak dan secara ketat didasarkan
pada standar profesional tertinggi
3. Publik berhak untuk diberitahu tentang mandat untuk pekerjaan statistik organisasi
4. Konsep, definisi, klasifikasi, sumber, metode dan prosedur yang digunakan dalam produksi statistik internasional dipilih
untuk memenuhi standar ilmiah profesional dan dibuat transparan bagi pengguna
5. Sumber dan metode pengumpulan data dipilih dengan tepat untuk memastikan ketepatan waktu dan aspek kualitas lainnya,
agar hemat biaya dan memperkecil beban pelaporan untuk penyedia data
6. Data individu yang dikumpulkan tentang perorangan dan badan hukum, atau tentang kumpulan kecil yang tunduk pada
aturan kerahasiaan nasional, harus dijaga kerahasiaannya dan digunakan secara eksklusif untuk tujuan statistik atau untuk
tujuan yang diamanatkan oleh undang-undang
7. Interpretasi yang salah dan penyalahgunaan statistik harus segera ditangani dengan tepat
8. Standar statistik nasional dan internasional harus dikembangkan atas dasar kriteria profesional yang baik, sekaligus
memenuhi uji kegunaan praktis dan kelayakan.
9. Koordinasi statistik internasional program penting untuk memperkuat kualitas, koherensi dan tata kelola statistik
internasional, dan menghindari duplikasi pekerjaan
10. Kerja sama bilateral dan multilateral dalam statistik berkontribusi pada pertumbuhan profesional ahli statistik yang terlibat
dan peningkatan statistik di organisasi dan di negara-negara
Praktik Terbaik dari Inggris:

Kode Praktik (CoP)


untuk Statistik
Memastikan Official Statistics melayani
publik

“CoP ini telah diadopsi dalam praktik global untuk statistik”


Kualitas:
Data dan metode yang menghasilkan
statistik yang terjamin
Q1 Sumber data yang sesuai
Q2 Metode suara
Q3 Kualitas terjamin
Dapat dipercaya: Nilai:
Keyakinan pada orang-orang dan organisasi Statistik yang mendukung kebutuhan
yang menghasilkan statistik dan data masyarakat akan informasi
T1 Kejujuran dan integritas
V1 Relevansi dengan pengguna
T2 Keputusan independen pembuatan dan
V2 Aksesibilitas
kepemimpinan
T3 Rilis teratur V3 Kejelasan dan wawasan
T4 Transparan proses dan manajemen V4 Inovasi dan peningkatan
Kemampuan T5 Professional V5 Efisiensi dan proporsionalitas
T6 Tata kelola data
Prinsip Utama Kode Praktik untuk
Sistem Statistik Komunitas ASEAN
 Kode Praktik ACSS konsisten dengan Prinsip Dasar Official Statistics diadopsi oleh
Komisi Statistik Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1994. Prinsip-prinsip
tersebut juga mencerminkan nilai-nilai yang ditetapkan dalam Rencana Strategis
ACSS yang diadopsi pada Juli 2011.
 Prinsip-prinsip ini digolongkan dalam tiga dimensi utama pada:
Lingkungan Kelembagaan, Proses Statistik, dan Output Statistik.
 Semua aspek pengembangan, produksi, penyebaran dan komunikasi statistik
ASEAN dicakup oleh Kode Praktik ACSS
Prinsip Utama Kode Praktik untuk
Sistem Statistik Komunitas ASEAN
8 prinsip tersebut adalah:
A. Lingkungan Kelembagaan
1. Amanat Pengumpulan Data
2. Profesionalisme & Integritas
3. Kerahasiaan
4. Akuntabilitas
5. Kerjasama & Koordinasi Statistik
B. Proses Statistik
6. Efektivitas Biaya
7. Mengurangi Beban Responden
C. Output Statistik
8. Komitmen terhadap Kualitas (Relevansi, Keandalan, Ketepatan Waktu, Dapat Dibandingkan &
Aksesibilitas)
Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai