Pertemuan 13 PJJ - Quality Assurance For Official Statistics - En.id
Pertemuan 13 PJJ - Quality Assurance For Official Statistics - En.id
1
Garis besar
Bagian 1. Mengapa kualitas Official Statistics penting?
Setiap tahapan tersebut harus terukur dan dijamin kualitasnya, karena hasil
dari suatu tahapan akan berpengaruh terhadap proses dan kualitas pada
tahapan berikutnya.
Penjaminan kualitas produk (output)
Meskipun kedua proses sebelumnya telah dijamin, namun output statistik
yang dihasilkan (berupa data/informasi) juga harus tetap dijamin kualitasnya,
untuk mereduksi dan atau menghilangkan error-error yang masih terjadi.
Apakah Penjaminan Kualitas Merupakan Hal Baru di BPS? Tidak.
BPS telah melaksanakan banyak hal untuk menjamin kualitas statistik yang dihasilkan. Namun,
istilah penjaminan kualitas mungkin masih merupakan hal baru bagi sebagian besar aparatur BPS.
Sebagai contoh, dalam tahapan pelaksanaan kegiatan statistiknya, BPS telah melakukan antara lain:
1. Menampung kebutuhan para pengguna data
2. Penggunaan metode sampling yang tepat serta konsep/definisi berstandar internasional.
3. Desain kuesioner sesuai standar internasional dan penggunaan buku pedoman pelaksana.
4. Pengumpulan data BPS mensyaratkan kualifikasi petugas, pelatihan / refreshing, dan pengawasan.
5. Penggunaan teknologi komunikasi dan informasi dan aturan sistem validasi dalam proses
pengolahan.
6. Pengecekan akurasi dan koherensi dalam proses analisis.
7. Kemudahan akses data; ketepatan ARC (Advance Release Calendar); dokumen ragam format
publikasi, website, PST, Metadata SIRuSa, Katalog Mikrodata, dan Silastik.
8. Evaluasi kegiatan statistik (PES, MK, Monev, Self Assesment, ISBR (Indepth-Study Beban
Responden), atau SKD (Survei Kebutuhan Data).)
Apakah penjaminan kualitas merupakan hal baru di BPS? Tidak.
Penjaminan kualitas statistik di BPS mencakup keseluruhan tahapan dalam
kegiatan statistik yang dilaksanakan oleh beragam unit kerja di BPS, maka
penjaminan kualitas merupakan tanggung jawab dan membutuhkan peran serta
dari semua unit kerja dan aparatur BPS, dari tingkat terendah hingga pimpinan
tertinggi. Olehkarena itu, penerapan manajemen kualitas statistik menjadi suatu
keniscayaan untuk diterapkan di BPS.
Manajemen kualitas
Manajemen kualitas statistik merupakan suatu sistem
yang mencakup semua unsur-unsur yang terlibat dalam
proses kegiatan statistik yang saling terkait dalam
menghasilkan statistik yang berkualitas.
Siklus kerja ini dikenal dengan “Plan Do Check Act (PDCA)”, merupakan suatu proses pemecahan masalah
yang terdiri dari empat langkah yang bisa digunakan dalam pengendalian kualitas.
Manajemen kualitas
Rencana (perencanaan): mengidentifikasi dan
menganalisis masalah
Do (kerjakan): mengembangkan dan menguji
beberapa solusi yang potensial
Check (cek): mengukur tingkat efektifitas dari
hasil uji yang telah dilakukan (pada tahap Do),
dan menganalisis apakah hal itu bisa
diterapkan dengan cara lain.
Act (tindaklanjuti): menerapkan solusi yang
telah diimprovisasi.
Kerangka Penjaminan Kualitas (Quality Assurance Framework, QAF)
(EuroStat, 2007)
QAF (juga disebut framework for statistics production) bertujuan untuk membangun suatu
sistem yang mengkoordinasi metode-metode dan alat-alat yang dibutuhkan/dipersyaratkan,
serta menjamin terpenuhinya persyaratan minimum akan kualitas pada proses dan produk
statistik
UNSD
QAF adalah suatu struktur yang sistematis yang digunakan sebagai implementasi kegiatan
penjaminan kualitas dalam suatu organisasi.
BPS
Pembangunan QAF sangat penting untuk menjamin kualitas data/informasi statistik yang
dihasilkan.
Melalui QAF, BPS dapat memonitor dan ukur tingkat kualitas; Identifikasi permasalahan
yang terjadi; menentukan langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan kualitas, atau
untuk meningkatkan kualitas; menentukan untuk untuk memonitor perbaikan kualitas.
Manfaat/keuntungan pembangunan QAF bagi BPS
1. QAF menyediakan ruang untuk merekam atau sebagai referensi atas berbagai macam
konsep kualitas, kebijakan, dan praktek pengukuran kualitas secara lengkap (komprehensif.
2. Menyediakan untuk yang sistematis untuk melakukan sinyal tingkat kualitas secara
berkelanjutan, sekaligus menyediakan alternatif solusi atas permasalahan kualitas yang
terjadi.
3. Sebagai upaya transparansi akan kualitas statistik yang dihasilkan BPS, sehingga
lebihmemperkuat kredibilitas BPS sebagai penyedia statistik yang berkualitas.
4. Memberikan pondasi awal untuk menciptakan dan memelihara budaya ‘menjaga' kualitas
dalam lingkungan BPS juga dalam proses produksi statistik di BPS
5. Sebagai salah satu sarana pertukaran informasi atau gagasan mengenai manajemen
kualitas atau penjaminan kualitas statistik dengan produsen data lainnya dalam sistem
statistik nasional di indonesia, juga dengan NSO-NSO atau organisasi internasional lainnya.
Empat Komponen Penjaminan Kualitas dalam NQAF
Pengelolaan NQAF di BPS
• Di BPS, implementasi dari pengelolaan ke-empat (mengelola output statistik) telah dikaji
dan dikembangkan oleh Subdit Konsistensi Statistik.
Subdit ini mengkaji, menyusun, mengembangkan, dan mengimplementasikan dimensi
dan indikator kualitas yang digunakan dalam pengukuran kualitas keluaran statistik BPS.
• Jumlah dan ragam dari dimensi kualitas yang digunakan BPS sedikit berbeda dengan
dimensi pada komponen ke-empatNQAF. (Dijelaskan lebih lanjut pada Part 4.
Pembangunan QAF di BPS)
• Adapun pengelolaan kualitas pada bidang lainnya, seperti sistem statistik dan lingkungan
kelembagaan (termasuk beberapa bagian terkait pengelolaan proses statistik) dilakukan
melalui program-program kerja dalam Statcap Cerdas dan Reformasi Birokrasi BPS. Hal ini
bertujuan untuk mempercepat terwujudnya produk statistik BPS yang berkualitas sesuai
visi BPS.
Bagian 4. Pembangunan QAF di BPS angka pada
Perkembangan QAF di Badan standar internasional yang disediakan
Pusat Statistik Indonesia UNSD, yaitu Kerangka Jaminan Kualitas
Nasional (NQAF)
Pembangunan QAF di BPS
Koherensi &
Akurasi Keterbandingan
Interpretabilitas
Relevansi