Kanker Payudara
Pembimbing :
dr. I Made Chandra, Sp.B(K)Onk
Disusun oleh:
Felichika Earlene 112018171
IDENTITAS
Nama : Ny. E
Jenis Kelamin: Perempuan
Usia : 46 tahun
Alamat : Jl. Pakuwojo, Wonosobo
Agama : Islam
Pekerjaan : TKI
Tgl. Pemeriksaan : 18 Desember 2020
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Benjolan pada payudara kiri yang terasa membesar sejak 10 bulan SMRS
(Februari 2020)
Keluhan Tambahan
- Nyeri
- Keluar cairan / discharge putih-kuning
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poliklinik bedah onkologi RS Bhayangkara TK I.R. Said Sukanto
karena keluhan benjolan di payudara kiri sejak 10 bulan SMRS yang semakin
membesar. Pada awalnya (Februari 2020) pasien merasakan benjolan seukuran biji
jagung saat sedang melakukan pijat payudara. Benjolan ini tidak terasa nyeri, dapat
digerakan, dan tidak ada kelainan pada kulit maupun puting.
Pada bulan September 2020, ukuran benjolan sudah sebesar genggaman tangan
pasien (diameter terbesar 8 cm). Pada bulan Oktober 2020, pasien melakukan
pemeriksaan USG payudara dan dokter menyarankan untuk operasi namun pasien
menolak.
Pada akhir bulan November 2020, benjolan terasa semakin membesar, merah, dan
kulit mulai pecah sehingga keluar cairan putih-kuning. Pasien mengeluhkan nyeri
dan pulsasi pada payudaranya sehingga kesulitan tidur. Riwayat benjolan di bagian
tubuh lainnya disangkal.
Riwayat Penyakit Sebelumnya
- Riwayat HT (-)
- Riwayat DM (-)
- Riwayat alergi (-)
- Riwayat mengalami keluhan serupa (-)
- Riwayat operasi sebelumnya (-)
Riwayat Menstruasi
Menarche usia 10 tahun. Pola menstruasi teratur interval 30 hari dengan durasi 5
hari. Jumlah sekitar 2-3 pembalut/hari. Dismenore (-). Menopause (-).
Riwayat Kebiasaan
- Rutin mengkonsumsi susu kedelai
- Rutin mengkonsumsi makanan instan
- Suplemen kolagen
- Alkohol (-), merokok (-)
Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Pernafasan : 18x/menit
Nadi : 96x/menit
Suhu : 36.6 C
PEMERIKSAAN FISIK
Paru-paru
• Inspeksi : Gerak pernapasan terlihat simetris, tidak ada bagian paru yang
tertinggal, jejas (-)
• Palpasi : Gerakan pernapasan teraba simetris
• Perkusi : Sonor
• Auskultasi : Vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
Jantung
• Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Iktus cordis teraba di linea midclavicularis ICS 5
• Perkusi : Batas kanan: linea parasternalis dekstra ICS 4, batas kiri: linea
midclavicularis sinistra ICS 5, batas atas: linea parasternalis sinistra ICS 2
• Auskultasi : S1 dan S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
• Inspeksi : Tampak datar
• Palpasi : Nyeri tekan (-), massa (-)
• Perkusi : Timpani
• Auskultasi : Bising usus (+) 6x/menit
Ekstremitas
• Akral hangat, CRT<2 detik, edema (-/-/-/-)
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS LOKALIS
Regio Mammae Sinistra
Inspeksi
• Tampak benjolan berukuran 33 x 30 cm disertai ulkus
• Eritema (+), retraksi pupil (-), skin dimpling (-), peau d’orange (-)
Palpasi
• Teraba massa tunggal di kuadran lateral atas, nyeri tekan (+),
konsistensi keras, batas tidak tegas, permukaan tidak rata, immobile
• Pembesaran KGB axilla sinistra level 1 (+), infraklavikula (-),
supraklavikula (-)
RESUME
Ny. E, 46 tahun, datang dengan keluhan benjolan pada payudara kiri sejak 10 bulan SMRS
yang semakin membesar. Pada awalnya pasien merasakan benjolan seukuran biji jagung, mobile, dan
tidak terasa nyeri. Tidak ditemukan kelainan pada kulit dan puting. Pada bulan September 2020,
ukuran benjolan sudah sebesar genggaman tangan pasien (diameter terbesar 8 cm). Pada bulan
Oktober 2020, pasien melakukan pemeriksaan USG payudara dan dokter menyarankan untuk operasi
namun pasien menolak. Pada akhir bulan November 2020, benjolan terasa semakin membesar, kulit
tampak eritem dan tegang disertai ulkus dan discharge berwarna putih-kuning. Pasien juga
mengeluhkan nyeri dan pulsasi pada payudaranya sehingga mengalami kesulitan tidur. Riwayat
benjolan di bagian tubuh lainnya disangkal. Terdapat riwayat kanker payudara pada keluarga pasien
dan riwayat penggunaan pil KB selama 5 tahun.
Pada pemeriksaan fisik generalis, semua regio ditemukan dalam batas normal. Pada
pemeriksaan fisik lokalis, pada regio mammae sinistra kuadran lateral atas terlihat ada benjolan
ukuran 33x30 cm disertai ulkus, eritema, konsistensi keras, batas tidak tegas, permukaan tidak rata,
immobile. Teraba perbesaran KGB level I. Tumor doubling time ditemukan sekitar 20-30 hari.
Diagnosa Banding
● Tumor mammae sinistra susp. maligna sudah metastase ke KGB
regional, metastase jauh belum diketahui
● Tumor mammae sinistra jinak susp. giant FAM
● Mastitis supurativa e.c TB
SARAN :
- USG mammae
- Biopsi mammae
- Kultur pus
- Rontgen / CT thoraks
- USG hepar
USG
MAMMAE
Mammae D :
● Tak tampak massa solid atau kistik pada mammae
● Tak tampak dilatasi ductus
● Tak tampak pembesaran KGB aksila
Mammae S :
● Tampak distorsi architectural fibroglandular dengan fluid collection bersepta disertai debris
intralumen, cenderung gambaran inflammatory breast cancer disertai abses (BIRADS 5)
● Limfadenopati sugestif malignant axilla ukuran 2x2.94x2.16 cm
BIOPSI
Tumor mammae sinistra
● Sediaan berasal dari payudara terdiri dari gencel-gencel massa tumor.
Sel tumor dengan inti pleiomorfik, hiperkromatik, sitoplasma
eosinofilik. Mitosis dapat ditemukan.
● Kesimpulan : Gambaran histologi sesuai Karsinoma invasif
mammae of no special type, grade III
Diagnosa Kerja
Klinis :
Tumor mammae sinistra maligna disertai metastasis ke KGB regional
metastasis jauh belum diketahui. Stadium T4d N2a Mx (IIIB)
Radiologis:
Inflammatory breast cancer disertai abses (BI-RADS 5) dan
limfadenopati axilla sugestif maligna
Laboratoris :
Karsinoma invasif mammae of no special type, grade III
TATALAKSANA
Keluhan Tambahan
● Nyeri tulang (vertebra, femur)
● Sesak dan lain sebagainya
Pemeriksaan Fisik
Meliputi pemeriksaan inspeksi dan palpasi.
★ Status Generalis
★ Status Lokalis:
○ Payudara kanan / kiri / bilateral
○ Massa tumor
■ Lokasi
■ Ukuran
■ Konsistensi
■ Bentuk dan batas tumor
■ Terfiksasi atau tidak ke kulit, m. pectoral atau dinding dada
■ Perubahan kulit (kemerahan, dimpling, edema/nodul satelit, peau de orange, ulserasi
■ Perubahan puting susu (tertarik, erosi, krusta, discharge)
○ Status KGB
■ KGB aksila: jumlah, ukuran, konsistensi
■ KGB infraklavikula: idem
■ KGB supraklavikula: idem
○ Pemeriksaan pada daerah metastasis
■ Lokasi: tulang, hati, paru, otak
■ Bentuk
■ Keluhan
Pemeriksaan Penunjang
Mamografi
● Dikerjakan pada usia >40 tahun
● Tujuan: skrining, diagnosis, dan follow up / kontrol dalam pengobatan
● Dianjurkan dikerjakan pada hari 7-10 dari HPHT
● Tanda Primer:
○ Densitas yang meninggi pada tumor
○ Batas tumor tidak teratur atau batas yang tidak jelas (kornet sign)
○ Gambaran translusen di sekitar tumor
○ Gambaran stelata
○ Adanya mikrokalsifikasi sesuai kriteria Egan
○ Ukuran klinis tumor lebih besar daripada radiologis.
● Tanda Sekunder:
○ Retraksi kulit atau penebalan kulit
○ Bertambahanya vaskularisasi
○ Perubahan posisi puting
○ KGB aksila (+)
○ Keadaan daerah tumor dan jaringan fibroglandular tidak teratur
○ Kepadatan jaringan sub areolar yang berbentuk utas.
Pemeriksaan Penunjang
USG payudara
● Berguna untuk menentukan ukuran lesi dan membedakan lesi kistik atau
solid.
● Dapat digunakan untuk memberi marker preoperatif untuk menentukan
batas-batas sayatan.
● Sebagai penuntun (guiding) untuk melakukan biopsi jarum pada lesi non-
palpable.
● USG bersifat operator dependent.
● Mastektomi
○ Radikal modifikasi
○ Radikal klasik
○ Dengan teknik onkoplasti
○ Simpel
○ Subkutan (nipple-skin-sparing mastectomy)
● Breast Conserving Therapy (BCT)
○ BCS (Breast Conserving Surgery) + radioterapi
○ Lumpektomi/kuadrantektomi disertai diseksi KGB aksila level 1 dan 2
● Salfingo Ovariektomi Bilateral (SOB) → pengangkatan kedua ovarium dengan/tanpa
tuba falopii
● Metastasektomi → pengangkatan tumor metastasis pada kanker payudara
Tatalaksana
Kemoterapi
● Obat tunggal/kombinasi, diberikan 6-8 siklus. Dosis berdasarkan BSA
● 1st line:
○ CMF → Interval 3-4 minggu, 6 siklus
i. Cyclophospamide 100 mg/m2, hari 1- 14 (oral)
ii. Methotrexate 50 mg/m2 IV, hari 1 dan 8
iii. Fluoro uracil 500 mg/m2 IV hari 1 dan 8
○ CAF → interval 3 minggu/21 hari, 6 siklus
i. Cyclophospamide 500 mg/m2, hari 1
ii. Doxorubin 50 mg/m2, hari 1
iii. Fluoro Uracil 500 mg/m2, hari 1
○ CEF → Interval 3 minggu/21 hari, 6 siklus
i. Cyclophospamide 500 mg/m2, hari 1
ii. Epirubicin 70 mg/m2, hari 1
iii. Fluoro Uracil 500 mg/m2, hari
Tatalaksana
Kemoterapi Lainnya
● AC → Interval 3-4 minggu, 4 siklus
○ Adriamicin 80 mg/m2, hari 1
○ Cyclphospamide 600 mg/m2, hari 1
● TA → Interval 3 minggu/21 hari, 4 siklus
○ Paclitaxel 170 mg/m2, hari 1
○ Doxorubin 90 mg/m2, hari 1
atau
○ Docetaxel 90 mg/m2, hari 1
○ Doxorubin 90 mg/m2, hari 1
● ACT TC → Interval 3 minggu/21 hari, 6 siklus
○ Cisplatin 75 mg/m2 IV, hari 1
○ Docetaxel 90 mg/m2, hari 1
Tatalaksana
Terapi Hormonal Terapi Target
1. Brunicardi FC, Andersen DK, Billiar TR, et al. Schwartz's Principles of Surgery. Mc Graw Hill. 2019
2. Townsend C, Sabiston D, Beauchamp R, Evers B, Mattox K. Sabiston Textbook of Surgery. 20th ed.
Philadelphia: Elsevier; 2017.
3. Kemenkes. Panduan Penatalaksanaan Kanker Payudara. Tersedia pada
http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PPKPayudara.pdf
4. https://emedicine.medscape.com/article/1947145-overview#a5
5. Kalli S, Semine A, Cohen S, Naebbr SP, Makim SS, Bahl M. American joint committe on cancer’s staging
system for breast cancer, eight edition: what the radiologist needs to know. RadioGraphics. 2018; 38: 1921-
33