Modul 08 - K3L
Modul 08 - K3L
Keselamatan Kerja
08
Modul ke:
dan Lingkungan
Fakultas
Teknik
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
1
Langkah – Langkah Pengendalian Bahaya
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
2
Penilaian dan Evaluasi Lingkungan Kerja
Misalnya pada kegiatan pengendalian bahaya kimia :
1. Membuat daftar bahan yang ada di wilayah kerja yang akan dievaluasi
2. Menentukan bahan yang sebenarnya dipakai
3. Menentukan nama kimia sebenarnya dan/atau nomor chemical abstracts series
(CAS).
4. Langkah berikutnya adalah mendapatkan lembar data dari pemasok
5. Mengevaluasi lembar data. Akan sangat bijak untuk menilai keabsahan informasi
yang tertuang dalam lembar data.
6. Memeriksa data toksikologi yang diberikan dan menulis kembali lembaran data
7. Memeriksa semua tempat penanganan bahan
8. Melakukan monitoring udara untuk bahaya yang masuk melalui inhalasi
9. Melakukan pemeriksaan melalui kulit
10. Memeriksa metode pengendalian
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
3
Pengendalian Bahaya Lingkungan Kerja
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
4
Subtitusi
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam substitusi antara lain:
a) Karakteristik bahan
b) Toksisitas dan
c) Dampak terhadap kesehatan.
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
5
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Jenis APD berdasarkan bagian tubuh yang dilindungi adalah alat pelindung
kepala berupa penutup rambut, topi dari berbagai bahan, helm, alat pelindung
muka dan mata, berupa perisai muka, kacamata dari berbagai (goggles, safety
spectacles, faceshield), alat pelindung telinga: ear muff, ear plug, ear cup, alat
pelindung pernafasan, berupa respirator khusus, masker, alat pelindung tangan
dan jari-jari, berupa sarung tangan dari berbagai bahan alat pelindung berupa
kaki sepatu berbagai bahan, alat pelindung tubuh berupa pakaian kerja berbagai
bahan.
Pembelian APD sebaiknya tidak hanya sekedar memiliki jenis APD tetapi APD
yang dibeli telah melalui seleksi kebutuhan jenis pekerjaan. Adanya hazard
awareness, pelatihan dan perawatan secara berkala.
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
6
Tahapan Dalam Penentuan APD
Beberapa pertanyaan yang sering
digunakan dalam monitoring APD antara
lain:
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
7
Penerapan Langkah Pengendalian
Dalam menerapkan langkah-langkah pengendalian, diantaranya ada
beberapa hal yang harus dilaksanakan, yaitu :
a) Pengembangan prosedur kerja
b) Komunikasi
c) Penyediaan pelatihan
d) Pengawasan
e) Pemeliharaan
f) Monitoring dan peninjauan.
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
8
Penerapan Langkah Pengendalian
Dalam kasus ini tidak ada pengawasan dari supervisor, dan hanya dari
sesama pekerja. Pekerja bertanggung jawab untuk melaksanakan
pembersihan sesuai prosedur yang ada
• Komunikasi. Sosialisasi terhadap APD sangat diperlukan supaya program perlindungan
dengan APD berjalan efektif. Pekerja harus diberi informasi mengenai penggunaan alat
pengendali bahaya dan juga alasan penggunaannya.
• Menyediakan pelatihan. Pelatihan terutama bagi para pekerja hendakny dilakukan
secara berkesinambungan, sehingga dalam menghadapi suatu permasalahan yang
berhubungan dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya dapat ditangani dengan baik
oleh pekerja itu sendiri.
• Pengawasan. Pengawasan dapat dilakukan dengan menggunakan lembar isian atau
formulir yang harus diisi oleh pekerja dan nantinya digunakan untuk pemantauan.
Pengawasan harus dijalankan secara rutin. Pengawasa bisa berasal dari dalam
perusahaan maupun dari luar perusahaan.
• Pemeliharaan. Pemeliharaan terhadap peralatan dan alat pengendali bahaya merupakan
hal penting yang harus dilakukan. Prosedur kerja harus mencantumkan persyaratan
pemeliharaan untuk memastikan keefektifan penggunaan alat kendali tersebut.
• Monitor dan tinjauan. Langkah terakhir dalam pengendalian bahaya adalah memonitor
dan meninjau efektivitas pengendalian (Suardi, 2007) dalam (Sujoso, 2016)
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
9
Pengawasan
Empat macam bentuk inspeksi / pengawasan adalah:
Informal Workplace Inspections. Seluruh karyawan diharapkan dapat
menjaga kesadaran dan kepeduliannya secara terus-menerus terhadap
bahaya dan potensi bahaya yang ada dilingkungan kerjanya.
Formal Workplace Inspections. Seluruh lingkungan kerja akan diinspeksi
setiap bulannya (disarankan pada hari dan waktu yang sama setiap
bulannya) oleh pengawas dan atau petugas pengawas lingkungan kerja
tersebut.
Safety Committee Inspections. Safety Committee Inspections merupakan
bentuk pemeriksaan yang dilakukan oleh anggota
Local Safety Committee. Local Safety Committee dilakukan setidaknya
setahun sekali. Laporan hasil Pemeriksaan yang telah lengkap digandakan
dan dikirim ke supervisor area kerja yang bersangkutan dan Departemen
HSE untuk ditinjau ulang
Special Inspections. Special inspections dilakukan secepat mungkin
sesudah terjadi kecelakaan, malfunction atau sesudah dikeluarkannya
prosedur kerja yang baru atau ketika dilakukan penambahan mesin baru
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
10
Daftar Pustaka
1. Sujoso, A. D. P. (2016). Buku Dasar – Dasar Kesehatan & Keselamatan Kerja.
In Kesehatan Masyarakat. UPT Penerbitan UNEJ.
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI
12
Terima Kasih
Euis Nina Saparina Yuliani, ST, MT.