Modul 5 - Tahap-Tahap Dalam Manajemen Perubahan
Modul 5 - Tahap-Tahap Dalam Manajemen Perubahan
Modul ke:
Manajemen Perubahan
Fakultas
Tahap-Tahal dalam Manajemen
FAKULTAS Perubahan
EKONOMI DAN Letakkan foto Terbaik
BISNIS anda disini
Program Studi
Program
S1 Manajemen Febrina Mahliza, S.E., M.Si.
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
Tahap-Tahap dalam
Manajemen Perubahan
Suatu perubahan terjadi melalui tahap-tahapnya. Pertama-
tama adanya dorongan dari dalam (dorongan internal),
kemudian ada dorongan dari luar (dorongan eksternal).
Untuk manajemen perubahan perlu diketahui adanya
tahapan perubahan. Tahap-tahap manajemen perubahan,
yaitu:
• Tahap identifikasi perubahan
• Tahap perencanaan perubahan
• Tahap implementasi perubahan
• Tahap evaluasi dan umpan balik
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
1. Tahap identifikasi perubahan
Pada tahap ini diharapkan seseorang dapat mengenal
perubahan apa yang akan dilakukan /terjadi. Dalam
tahap ini seseorang atau kelompok dapat mengenal
kebutuhan perubahan dan mengidentifikasi tipe
perubahan.
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
3. Tahap implementasi perubahan
Pada tahap ini terjadi proses pencairan, perubahan dan
pembekuan yang diharapkan. Apabila suatu perubahan
sedang terjadi kemungkinan timbul masalah. Untuk itu
perlu dilakukan monitoring perubahan.
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
Model Perubahan
Terkait dengan model perubahan, para pakar mengungkapkan
pengertian model dengan berbagai definisi. Ada yang menyebut
sebagai model, mengupas sebagai tahapan dan terdapat pula yag
menyajikan sebagai suatu proses.
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
B. Model Perubahan Pasmore
Perubahan Pasmore berlangsung dalam delapan tahap.
Kedelapan tahap tersebut meliputi :
1) Tahap persiapan
Tahap ini dimulai dengan mengumpulkan sejumlah pengetahuan tentang
perlunya organisasi melakukan perubahan.
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
4) Tahap mendesain proyek
Proyek dalam hal ini adalah perubahan secara menyeluruh dan berhubungan. Agar
perubahan yang terjadi terintegrasi, maka seluruh anggota organisasi disertakan agar
dapat memahami dan memiliki.
1. Input
Merupakan masukan dan sebagai pendorong bagi terjadinya proses perubahan
semua organisasional harus konsisten dengan visi dan misi. Didalamnya
terkandung unsure masukan internal dan eksternal yang keduanya memiliki
kekuatan, kelemahan, dan tantangan.
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
2. Target elements of change
Mencermikan elemen didalam
organisasi yang dilakukan dalam
proses perubahan. Sasaran
perubahan diarahkan pada
pengaturan organisasi, penetapan
tujuan, factor social, metode,
design kerja dan teknologi.
3. Outputs
Merupakan hasil akhir yang
diinginkan dari suatu
perubahan.Hasil perubahan dapat
diukur pada beberapa tujuan baik
pada tingkat organisasional,tingkat
kelompok maupun tingkat
individual
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
D. Tahapan Perubahan Kotter
John Kotter memperkenalkan 8 Langkah Perubahan ini untuk
meningkatkan kemampuan organisasi untuk berubah dan
untuk meningkatkan peluang keberhasilannya. 8 Langkah
Perubahan yang diperkenalkan oleh John Kotter atau biasanya
disebut dengan “Kotter’s 8 Step Change Model”.
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
1. Menumbuhkan Rasa Urgensi (Create a sense of urgency)
Langkah pertama dalam Kotter’s 8 Step Change Model ini adalah menciptakan
kebutuhan mendesak atau menumbuhkan rasa urgensi atas perlunya suatu
perubahan. Apabila kita dapat menciptakan lingkungan dimana setiap
individu didalam organisasi menyadari masalah yang ada dan dapat melihat
solusi yang dapat memecahkan permasalahan yang terjadi, maka dukungan
untuk perubahan akan meningkat. Ini juga akan memicu motivasi awal untuk
membuat semua individu dalam organisasi bergerak mendukung perubahan.
Menurut Kotter, langkah ini adalah langkah persiapan dan sekitar 75%
manajemen perusahaan harus terlibat dalam perubahan ini agar tingkat
keberhasilan perubahan ini menjadi lebih tinggi. Ini menekankan bahwa
penting untuk mempersiapkan diri sebelum terjun ke proses perubahan.
Langkah ini menciptakan ‘kebutuhan’ untuk perubahan, bukan hanya
‘keinginan’ untuk berubah. Hal ini sangat penting ketika menyangkut
dukungan dan kesuksesan perubahan yang mungkin terjadi.
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
2. Membentuk Koalisi yang kuat (Build a guiding coalition)
Setelah menciptakan rasa urgensi dan kebutuhan untuk perubahan, kita perlu
meyakinkan orang lain untuk bersama-sama melakukan perubahan. Oleh
karena itu, kita perlu membangun koalisi untuk membantu kita mengarahkan
orang lain untuk melakukan perubahan. Ini membutuhkan kepemimpinan
yang kuat dan dukungan nyata dari orang-orang kunci (key person) dalam
organisasi kita.
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
3. Menciptakan Visi Perubahan (Create a Vision for Change)
Inisiatif Perubahan mungkin sangat rumit dan sering sulit untuk dimengerti
atau dipahami oleh semua anggota organisasi terutama anggota-anggota
organisasi yang berada di hirarki paling bawah organisasi. Oleh karena itu,
menciptakan suatu Visi yang mudah dipahami dan merangkum keseluruhan
tujuan akan perubahan adalah cara yang sangat bermanfaat untuk
mendapatkan dukungan dari seluruh organisasi. Selain harus mudah
dimengerti dan sederhana, Visi juga harus dapat menjadi inspirasi agar efek
yang diinginkannya tersebut mencapai tingkat yang paling maksimum.
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
5. Menghapus Rintangan (Removing Obstacles)
Langkah selanjutnya adalah mencari dan mengetahui rintangan atau
hambatan apa yang kemungkinan akan menghalangi perubahan kita.
Rintangan atau hambatan tersebut dapat datang dari pribadi anggota
organisasi, perundang-undangan dan tradisi. Identifikasikan sedini mungkin
dan gunakan sumber daya yang tersedia untuk memecahnya.
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
7. Terus Membina Perubahan yang telah diciptakan (Build on
the Change)
Banyak proses perubahan yang berakhir gagal karena rasa puas diri dan
kesuksesan yang dinyatakan terlalu dini. Oleh karena itu, Kotter berpendapat
bahwa sangat penting untuk mempertahankan dan memperkuat terus
perubahan tersebut meskipun telah mencapai suatu perubahan yang
diinginkan. Tetaplah menetapkan tujuan dan menganalis apa yang dapat
dilakukan dengan lebih baik untuk peningkatan yang berkelanjutan.
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >
→
Daftar Pustaka
Wibowo. (2016). Manajemen Perubahan, Ed. 3. Jakarta: Rajawali Pers.
Winardi. (2005). Manajemen Perubahan (The Management of Change), Ed. 2. Jakarta: Kencana.
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI
Terima Kasih
Terima Kasih
Febrina Mahliza, S.E., M.Si.