Anda di halaman 1dari 36

OBSERVASI &

WAWANCARA
01
Modul ke:

Fakultas
Letakkan foto Terbaik
Konsep dasar observasi dan wawancara sebagai
PSIKOLOGI anda disini
metode asessmen dalam psikologi
Program Studi
PSIKOLOGI
Siti Fatrinisa Hasanah, M.Psi, Psikolog
OBSERVASI
• Suatu cara pengumpulan data dg melakukan
pengamatan dan pencatatan mengenai
fenomena-fenomena yang diselidiki/diteliti.
• Dalam proses psikodiagnostik berfungsi
sebagai pelengkap / pengontrol metode-
metode lain, namun kadang-kadang begitu
menonjol sehingga dapat bersifat menentukan.

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

PROSES DALAM OBSERVASI MELIPUTI :
• Biologis, melibatkan indera penglihatan dan
pendengaran.
• Psikologis, berupa ingatan, pemahaman
(pemahaman harus dilandasi teori yang kuat)

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

OBSERVASI MENJADI ALAT PENYELIDIKAN ILMIAH

• Mengacu pada tujuan-tujuan riset yang telah dirumuskan.


• Direncanakan secara sistematis
• Dicatat dan dihubungkan secara sistematis dengan proposisi proposisi yang
lebih umum, tidak hanya dilakukan untuk memenuhi rasa ingin tahu
semata-mata.
• Dapat dicek dan dikontrol validitas, reliabilitas, dan ketelitiannya
sebagaimana data ilmiah lainnya.

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

MANFAAT OBSERVASI
• Dapat mencatat gejala yang kadang tidak jelas.
• Hasil observasi yang dibuat dapat dikonfirmasikan dengan
literatur.
• Deskripsi memberikan gambaran setting kehidupan nyata.
• Deskripsi detail memungkinkan pembaca memberikan
penafsiran sendiri terhadap temuan-temuan, bagaimana akan
diinterpretasikan.
• Deskripsi dapat menjelaskan proses peristiwa berlangsung dan
dapat menguji kualitas, memperkirakan mengapa sesuatu itu
dalam setting senyatanya.

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

• Dapat menolak hasil suatu eksperimen.
• Dapat merekam situasi yang tidak bisa direplikasikan dalam
eksperimen (pernikahan, pertemuan politik, kehidupan penjara
dll).
• Peralatan teknologi dapat merekam secara permanen dan dapat
dianalisa secara independent untuk menjamin reliabilitas
interpretasi.
• Observasi dapat dikombinasikan dengan model lain.

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

KELEBIHAN
• Dapat digunakan untuk menyelidiki bermacam-macam gejala.
• Banyak perilaku yang dapat diteliti dengan menggunakan
observasi.
• Tugas subyek ringan, tidak mengisi angket atau
mengalokasikan waktu untuk wawancara.
• Memungkinkan pencatatan secara bersamaan dengan
berlangsungnya suatu peristiwa.
• Tidak tergantung pada self report.

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

KELEMAHAN
• Tidak dapat dilakukan pada hal-hal yang bersifat rahasia.
• Kewajaran perilaku dapat terpengaruhi.
• Validitas dan reliabilitas sulit diukur.
• Subyektivitas tinggi.
• Observer dapat salah fokus subyek dari situasi.
• Observer tidak paham apa yang diamati.

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

ETIKA PELAKSANAAN
• Adanya persetujuan dari subyek.
• Menjaga kerahasiaan data.
• Menghindari adanya konsekuensi negatif.
• Memberi perlindungan pada subyek dari gangguan, penipuan
dan penggunaan yang tidak tepat dari hasil penelitian.

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

ETIKA PELAKSANAAN
1. Observasi partisipan
- Observer ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh obyek yang diteliti.
Observer sebagai peserta kegiatan.

2. Observasi sistematik
- Ruang lingkup observasi terlebih dahulu dibatasi dengan tegas sesuai tujuan
observasi. Perumusan persoalan yang hendak diselediki pun sudah
dikhususkan.

3. Observasi dalam situasi eksperimen


- Dilakukan pada situasi yg dgn sengaja dibuat oleh observer
- Ada kendali dan perlakuan

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

JENIS OBSERVASI
1. Observasi partisipan
- Observer ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh obyek yang diteliti.
Observer sebagai peserta kegiatan.

2. Observasi sistematik
- Ruang lingkup observasi terlebih dahulu dibatasi dengan tegas sesuai tujuan
observasi. Perumusan persoalan yang hendak diselediki pun sudah
dikhususkan.

3. Observasi dalam situasi eksperimen


- Dilakukan pada situasi yg dgn sengaja dibuat oleh observer
- Ada kendali dan perlakuan

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

VALIDITAS OBSERVASI
Faktor yang mempengaruhi validitas
- Hasil penelitian yang representatif dan generalisasinya. Hasil
penelitian mampu digeneralisasikan.
- Reaktivitas obyek ketika diamati. Subyek mengetahui atau
tidak jika sdg diaamati.

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

MENGURANGI REAKTIVITAS
• Menjadi stimulus yg netral
• Tidak terlalu dekat dengan subyek yg diobservasi
• Batasi stimulus dari observer
• Mengikuti aturan tmpt observasi
• Masuk ke tmpt setting tp tdk mengganggu subyek

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

Melakukan observasi yang reliable dan valid:
• Mengerti teknik observasi
• Mengecek mekanisme instrumen
• Menguasai teknik recording
• Mengerti perilaku yang diamati
• Observer terlatih
• Memahami indikator perilaku yang diamati
• Menghindari asumsi atau spekulasi data

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

RELIABILITAS
Faktor yang menghalangi reliabilitas
• Observer bias
• Observer drift (lupa, capek, bosan)
• Pemilihan waktu munculnya perilaku
• Kesulitan dalam mengkoding perilaku, jika indikator yang
digunakan kurang spesifik.

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

TEKNIK MENGHITUNG
• RELIABILITAS
Kesepakatan antar observer
• Nilai reliabilitas tinggi jika,
- Indikator perilaku tepat
- Oberserver paham perilaku
- Perilaku yang muncul sesuai dengan indikator

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

SYARAT UNTUK MENINGKATKAN RELI & VALID
• Memutuskan target perilaku yg luas dan relevan, menentukan
secara langsung tingkah laku yg dpt dijelaskan secara obyektif.
• Dalam pentuan t.l ini, sebaik mungkin menggunakan dr teori
yg explisit yg akan membantu menjelaskan hal-hal menarik dr
t.l tsb
• Memperkerjakan observer terlatih yg reliabilitasnya telah
berkembang dan yg telah familiar dg format observasi obyektif
terstandarisasi yg digunakan.

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

• Yakinkan bahwa format observasi telah ditentukan dgn jelas,
termasuk unit analisis bentuk penilaian yg akan dibuat oleh
observer, prosedur observasi yg tepat, skema penilaian serta
jadwal observasi yg harus diikuti
• Waspada terhadap sumber2 error potensial dlm observasi sbg
bias dan flutuasi dlm konsentrasi
• Menyadari kemungkinan reaksi dalam bagian dari observasi
dan pengaruh umum dari kesadaran bahwa mrk sdg diobservasi

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

INTERVIEW
• Pengertian wawancara secara umum adalah metode
pengumpulan data yang melibatkan dua orang/lebih, satu orang
pewawancara dan yang lain diwawancarai. Dan merupakan
suatu metode yang mendasarkan diri pada laporan verbal
dimana terdapat hubungan langsung antara si penyelidik dan
subyek yang diselidiki. Kedudukannya dalam psikodiagnostik
sebagai metode untuk mendapatkan data maupun mencocokkan
konsistensi dengan apa yang didapatkan dari metode-metode
lain.

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

• Interaksi
• Wawancara vs tes
- Pendekatan individual
• Seni
- Belajar memberikan respon, sensitivitas terlatih

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

KLASIFIKASI
• Wawancara tidak terpimpin
– Wawancara yg arah pembicaraannya bebas, tdk
terbimbing ke suatu tema tertentu
• Wawancara terpimpin
– Wawancara yg dilakukan dg merencanakan terlebih
dahulu tema-tema yang akan dibicarakan.
• Wawancara bebas terpimpin
– Wawancara yg dimulai dr bentuk tak terstruktur
sehingga suasana nyaman dan bebas, selanjutnya
diikuti oleh wawancara terstruktur
• Wawancara pribadi atau kelompok
• Free talk atau diskusi
<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

TOPIK WAWANCARA
• Keluarga
• Riwayat penyakit
• Pengalaman personal
• Pendidikan
• Pelatihan
• Pekerjaan
• Intimate relationship
• Bakat dan minat

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

PEMILIHAN TOPIK WAWANCARA
• Pilih area/topik yang secara alamiah disukai interviewee
• Area/topik apapun dpt mencerminkan dinamika psikologis
interviewee, asal dieksplore dengan tepat dan mendalam

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

PERSIAPAN WAWANCARA
• Pengantar/perkenalan
• Membina rapport
– Tunjukkan minat atas pembicaraan interviewee
– Tunjukkan kehangatan yang tulus dan wajar
– Tunjukkan pemahaman dan empati secara
berangsur-angsur sejak awal
• Sepakatilah tujuan wawancara
• Yakinkan interviewee ttg privasinya dan kerahasiaan informasi
yang diberikan

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

KETERAMPILAN YANG PERLU DIKUASAI
• Carilah cara yang lain untuk bertanya
• Perhatikan perilaku non verbal interviewee
• Gunakan cara yang sesuai dengan latar belakang sosial budaya
interviewee
• Gunakan leading question seminimal mungkin
• Sampaikan pendapatdan pengalaman pribadi dalam konteks
yang relevan dan waktu yang tepat.
• Tunjukkan reaksi emosional yang sewajarnya.
• Buatlah catatan ttg jalannya wawancara dg cara sehalus
mungkin.
• Buat dan sampaikan kesimpulan atas hal-hal yang telah
dibicarakan pada saat-saat yg diperlukan.

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

TAHAP PEMBUKAAN WAWANCARA
• Tujuan yang harus dicapai dalam pembukaan wawancara
– Menyiapkan suasana wawancara sesuai dg yang
direncanakan interviewer
– Menciptakan suasana yg hangat, yg dpt
menimbulkan komunikasi yg terbuka
- Jangan terlihat subyek sdg melakukan persiapan

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

…. PEMBUKAAN
• Mengungkapkan topik utamanya
• Menjelaskan keuntungan dan kerugiannya
• Menjelaskan peran masing-masing
• Menjelaskan siapa yg mendelegasikan subyek
• Mengungkapkan waktu yg dibutuhkan
• Menggunakan komunikasi non verbal dengan efektif

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

TAHAP UTAMA WAWANCARA
• Perlu ada skenario wawancara
– Topik, time, penyusunan pertanyaan, menganalisa
jawaban, merangkum jawaban.
• Skenario wawancara kemudian dikembangkan menjadi
rangkaian pertanyaan dalam wawancara
- Tdk terstruktur: bertanya pd hal-hal yg bebas, tdk
terbatas pada permasalahan.
- Terstruktur: sangat baku (ex:open.rec)

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

TAHAP PENUTUPAN
• Tujuan yg harus dicapai
– Merupakan akhir dr proses wawancara
– Menunjukkan sikap saling menghargai dan saling
menerima manfaat dari proses wawancara

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

YANG PERLU DIPERHATIKAN INTERVIEWER
• Bersikap tulus dan jujur
• Lakukan closing dengan rileks
• Jangan mengemukakan topik baru sebelum interviewe benar-
benar selesai atas topik wawancara
• Berikan kesempatan/kemungkinan untuk adanya kontak lebih
lanjut
• Hati-hati dgn failed departure.

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

KELEBIHAN METODE WAWANCARA
• Metode terbaik untuk menilai keadaan pribadi
• Tidak dbatasi oleh tingkatan umur dan pendidikan subyek
• Hal-hal yang belum jelas dpt diklarifikasi langsung oleh
pewawancara thd subyek yang diselidiki

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

KELEMAHAN METODE WAWANCARA
• Waktu yg dibutuhkan relatif lama
• Membutuhkan biaya yang lbh tinggi
• Pewawancara harus ahli dengan pengetahuan yg diselidiki,
agar informasi yg diinginkan tercapai

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

VALIDITAS DAN RELIABILITAS
• Validitas isi
- Sejauh mana isi wawancara yang merupakan
seperangkat pertanyaan, dilihat dari isinya mengukur
apa yang dimaksudkan untuk diukur
• Validitas berdasarkan kriteria
- Sejauh mana hasil pengukuran dengan alat yang
dipersoalkan itu sama atau mirip dengan hasil
pengukuran dengan alat lain yang dijadikan kriteria
• Validitas diskriminan
- Secara teoritis berhubungan dengan konstrak

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

MENINGKATKAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS
• Kapanpun waktu yang memungkinkan gunakan wawancara
yang terstruktur
• Jika wawancara yang terstruktur tidak tersedia untuk tujuan
yang kita inginkan, pertimbangkan untuk mengembangkannya
lagi.
• Walaupun kita menggunakan atau tidak wawancara yang
terstruktur, kita harus mengembangkan keahlian wawancara
• Hati hati terhadap motif dan harapan dari klien.
• Hati-hati terhadap harapan, prasangka dan nilai-nilai budaya
sendiri.

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

DAFTAR PUSTAKA
Rahayu, I.T., Tristiadi.(2004).Observasi dan Wawancara.Jakarta : Bayumedia Publishing

Stewart, J.C., Cash, W.B. (2000). Interviewing: Principles and Practices. United States
of America: The McGraw-Hill

Kusdiyati, S., Fahmi, I. (2015). Observasi Psikologi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Gorden, R. L. (1996). Basic Interviewing Skills. Illinois: F.E. Peacock Publisher, inc.

Bentzen, W.R. (2000). Seeing Your Children: A Guide to Observing and Recording
Behavior Fourth Edition. Thomson Learning: United States.

<
← MENU
MENU AKHIRI
AKHIRI >

Terima Kasih
Siti Fatrinisa Hasanah, M.Psi, Psikolog

Anda mungkin juga menyukai