Kata Dekonstruksi mengacu pada zaman perkembangan setelah postmodern
yang muncul pada tahun 1980 an. Paham dekonstruksi menurut filosofer Perancis merupakan suatu bentuk semiotika yang memandang sesuatu dengan cara yang baru dan tidak biasa. Paham dekonstruksi bagi orang awam mungkin dilihat sebagai sesuatu yang mustahil dan sulit diterima logika. Dalam arsitektur, karakteristik dekonstruksi muncul dengan adanya impresi terhadap bentuk. Ditandai dengan absennya harmoni, kontinuitas atau simetri sehingga sering juga menimbulkan bentuk yang impresif dan spektakuler. Selain fragmentasi bentuk, hal yang sering muncul pada arsitektur dekonstruksi adalah adanya clading/kulit bangunan dengan bentuk yang tidak beraturan dan kesan distorsi. Membahas dekonstruksi dalam arsitektur tidak bisa dilepaskan dari preseden- preseden yang dihasilkan oleh arsitek-arsitek yang dikelompokkan dalam arsitek dekonstruksi seperti : FrankGehry, Peter Eisenman, Zaha Hadid, Benard Tschumi, dan Rem Koolhas, dll Penelusuran preseden sangat diperlukan untuk menemukan arah kecenderungan dari paradigma (pola) suatu model sebagai produk dan obyek yang kongkrit dalam mempresentasikan image.
Berikut karya tokoh arsitek Dekonstruksi..
Karya Frank Gehry Weisman art museum berlokasi di Minneapolis, Minnesota dekat dengan sungai missisipi. Ciri dari Arsitektur Dekontruksi yang dapat jelas dilihat adalah Gehry menggunakan bentuk-bentuk yang sangat tidak lazim pada bangunan ini. Dan dapat dilihat dengan kemampuan imajinasi, Weisman art museum seakan-akan dapat berbicara dan mengungkapkan sesuatu kepada yang melihatnya. Dengan bentuk yang tidak lazim dan gaya expressionist modern, frank gehry telah menunjukkan sisi dekonstruksi dari Weisman art museum. Walt Disney Concert Hall, Amerika Serikat Oleh Frank Gehry
“UFA-Palast di Dresden” di Germany oleh Coop Himmelb MAXXI di Roma Oleh Zaha Hadid
Vitra Fire Station di
Germany oleh Zaha Hadid Seattle Central Library di USA Oleh Rem Kolhaas
The Gymnasium diCzech
Republic oleh Josef Kiszka dan Barbara Potysz Paradigma Konseptual Dari ilustrasi di atas, dapat dipelajari suatu paradigma konseptual untuk menelusuri pemahaman istilah Dekonstruksi dalam arsitektur. Pemahaman tersebut tertuang dalam kerangka prescription (ketentuan) dibawah ini. Ketentuan tersebut meliputi : Logo-Sentris Konsep arsitektur yang merupakan gabungan antara pemahaman arsitektural dan pemahaman filosofis mendasari doktrin Logo-Sentris. Dari pemahaman filosofis, arsitektur akan mengalami proses artikulasi metafisik secara multivalensi. Konsep ini membuka peluang bagi Dekonstruksi untuk berkembang dalam arsitektur Anti-Fungsional Dekonstruksi mendasarkan faham bahwa antara bentuk (form) dan fungsi (function) bukan merupakan hubungan yang dependent melainkan lebih pada hubungan independent. Hal ini sejalan pula dengan konsep “disjunctive” yang telah disebutkan diatas. Anti-Sintesis Konsep anti-sintesis mengandung konsep penolakan terhadap sementara pandangan bahwa arsitektur adalah sintesis. Suatu hasil yang berasal dari rangkaian proses analisis dari elemen yang programatis. Anti-Fungsional Dekonstruksi mendasarkan faham bahwa antara bentuk (form) dan fungsi (function) bukan merupakan hubungan yang dependent melainkan lebih pada hubungan independent. Hal ini sejalan pula dengan konsep “disjunctive” yang telah disebutkan diatas. SEKIAN DAN TERIMAKASIH