Anda di halaman 1dari 12

ELISABET ANAM

180202003
PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM
UNIVERSITAS SAN PEDRO
KUPANG
2021
KELISTRIKAN PADA TUBUH MANUSIA

A. KELISTRIKAN DALAM SEL SARAF B. KELISTRIKAN PADA JANTUNG


A. Kelistrikan Otot Jantung
A. System Saraf Neuron B. Sistem Konduksi Jantung
1. Sistem saraf pusat
C. Aktivitas Kelistrikan Otot
2. Sistem saraf otonom
Jantung
B. Konsentrasi ion Dalam dan luar sel
C. Kelistrikan saraf D. Hubungan Siste Konduksi
D. Perambatan Potensial Aksi dengan Gelombang EKG
E. Kelistrikan pada sinapsis dan
Neuromyal junction
A. System Saraf Neuron

Sistem saraf otonom


Sistem saraf pusat
Serat saraf ini mengatur organ dalam tubuh.
Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer.
Misalnya jantung, usus dan kelenjar-kelenjar.
Saraf perifer ini adalah serat saraf yang mengirim
Pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
informasi sensoris ke otak atau ke Medulla spinalis
Otak berhubungan langsung dengan medulla
disebut Saraf Affren, sedangkan serat saraf yang
spinalis, keduanya diliputi cairan serebrospinalis
menghantarkan informasi dari otak atau medulla
dan dilindungi tulang tengkorak serta tulang
spinalis ke otot atau medulla spinalis ke otot serta
vertebralis (columna vertebralis). Berat otak
kelenjar disebut saraf Efferen.
1500g dan hanya 50g yang efektif.
B. Konsentrasi ion Dalam dan luar sel

membra
Di luar Na +
n Di dalam
sel sel

Kons ion (+)


K
+

Kons ion (-)

Cl-
C. Kelistrikan saraf

 besar kecilnya serat saraf maka serat saraf


dapat di bagi dalam 3 bagian yaitu
serat saraf tipe A, B, dan C

mempergunakan mikroskop electron, serat saraf dibagi


dalam 2 tipe: yakni serat saraf bermielin dan serat saraf
tanpa myelin. Saraf bermielin banyak terdapat pada
manusia. Myelin merupakan suatu insulator (isolasi)
makin menurun apabila melewati serat saraf yang
bermielin.

D. Perambatan Potensial Aksi

Potensial aksi terjadi apabila suatu daerah membrane


saraf atau otot mendapat rangsangan mencapai nilai
ambang
Setelah timbul potensial aksi, sel membrane akan mengalami
repolarisasi. sel membrane ini disebut tingkat refrakter.
Tingkat refrakter dibagi dalam 2 fase yaitu periode refrakter
absolute dan periode refrakter relative.

1.Periode Refrakter Absolut


Selama periode ini tidak ada rangsangan, tidak ada unsure
kekuatan untuk menghasilkan aksi yang lain.
2. Periode Refrakter Relatif
Setelah sel membran mendekati repolarisasi seluruhnya
maka dari periode refrakter absolute akan menjadi periode
refrakter relatif, dan apabila ada stimulus/rangsangan yang
kuat secara normal akan menghasilkan potensial aksi yang
baru.
D. Kelistrikan pada sinapsis dan Neuromyal junction

Hubungan antara dua buah saraf disebut


sinapsi, berakhirnya saraf pada sel
otot/hubungan saraf otot disebut Neuromyal
junction.
B. Kelistrikan Pada Jantung

2.   Sistem Konduksi


1.   Kelistrikan Otot Jantung
Jantung

Jika pada syaraf dan otot yang sedang dalam keadaan Otomatisasi, kemampuan untuk menimbulkan impuls
potensial istirahat dilakukan rangsangan, maka ion-ion secara spontan.
natrium akan masuk kedalam sel dan setelah tercapai nilai
ambang akan timbul depolarisasi.
Sedangkan pada sel otot jantung ion natrium mudah Irama, kemampuan membentuk impuls yang teratur
bocor. Daya konduksi, kemampuan untuk menyalurkan impuls
Aktivitas listrik jantung terjadi akibat ion (partikel
bermuatan seperti natrium, kalium dan kalsium) bergerak
menembus membran sel. Perbedaan muatan listrik yang Daya rangsang, kemampuan untuk bereaksi terhadap
tercatat dalam sebuah sel mengakibatkan apa yang rangasang.
dinamakan potensial aksi jantung.

Berdasarkan sifat-sifat , maka secara spontan dan teratur,


jantung akan menghasilkan impuls-impuls yang di salurkan
melalui system hantaran untuk merangsang otot jantung dan
bisa menimbulkan kontraksi otot. Perjalanan impuls di mulai
dari nodus SA ke nodus AV,sampai ke serabut purkinye.
a. Sinoatrial Node (SA Node)/ Pacemaker: sekumpulan kecil dari sel
khusus yang terbentang pada dinding atrium kanan dekat pembukaan
vena cava superior.
menginisiasi impuls sehingga
MENGAPA DISEBUT PACEMAKER,,,? menyebabkan kontraksi
atrium dalam tempo 70 detik
dan terjadi kontraksi atrium,
yang disebut depolarisasi
atrium. Pada keadaan normal,
b. Atrioventrikular Node (AV Node): terdapat pada nodus ini mampu
dinding atrial septum dekat katup atriventrikular. menghasilkan impuls listrik
Menkonduksi impuls yang tiba melalui atria dan yang sebesar 60-100 kali per menit.
berasal dari SA Node. Disini terdapat delay, sinyal elektrik Sesuai sifatnya sebagai sel
butuh 0,1 sekon untuk melewati ventrikel, menyebabkan pacemaker, nodus SA mampu
atria selesai berkontraksi sebelum ventrikel mulai menghasilkan impuls dengan
berkontraksi. sendirinya.
c. Atrioventrikular Bundle (AV Bundle atau
Bundle of His): fiber khusus yang berasal dari
AV Node. AV Bundle melintasi fibrous ring yang
memisahkan atrium dan ventrikel, pada ujung
atas sekat ventrikel, AV Bundle terbagi menjadi
cabang bundle kanan dan kiri.
3.   Aktivitas Kelistrikan Otot Jantung
• Konduksi berjalan dengan • Periode refragter yang cepat
kecepatan tinggi merupakan dan lama dalam repolarisasi.
keistimewaan pada otot jantung
dimana konduksi berlangsung
secara cepat.

a. b.
• Otomatisasi, tidak menghendaki
rangsangan dari luar untuk mencapai nilai
ambang melainkan mempunyai
kemampuan sendiri yaitu depolarisasi
spontan tanpa rangsangan dari luar.

c.
4.   Hubungan Sistem Konduksi dengan Gelombang EKG

Sistem konduksi listrik jantung (nodus SA, nodus AV, His, dan serabut purkinje)
secara sistematis mampu menghasilkan gelombang elektrokardiografi dan
menggerakkan jantung untuk melakukan kontraksi. Ketika satu impuls
dicetuskan oleh nodus SA, listrik lebih dulu menjalar di kedua atrium dan
terjadilah depolarisasi.

Peristiwa terjadinya depolarisasi pada kedua ventrikel ini menghasilkan


gelombang QRS dan munculnya gelombang T merupakan akibat terjadinya
peristiwa repolarisasi ventrikel.
Gelombang-gelombang yang timbul akibat depolarisasi dan repolarisasi
miokardium itu akan direkam pada kertas EKG dan, seperti halnya gelombang
lainnya,

1.Durasi, diukur dalam seperbagian detik


2. Amplitudo, diukur dalam milivolts (mV)
3. Konfigurasi, merupakan kriteria yang lebih
subjektif sehubungan dengan bentuk dan
gambaran sebuah gelombang.

Anda mungkin juga menyukai