Anda di halaman 1dari 8

HUKUM DALAM BIOLISTRIK

SISTEM SARAF

Cypriana Lein Lolonrian (180202002)


Pengertian Biolisrik

Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektron-elektron yang

keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan

penginderaan. Biolistrik merupakan energi yang dimiliki setiap manusia yang

 bersumber  bersumber dari ATP (Adenosine ATP (Adenosine Tri Posphate),

Posphate), dimana ATP ini ATP ini di hasilkan hasilkan oleh salah satu energi yang

bernama mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan

fenomena sel.
Hukum dalam Biolistrik

Hukum dalam Biolistrik  ada dua hukum, yaitu: Hukum Ohm dan Hukum Joule.

1. Hukum Ohm menyatakan bahwa:

“Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung dengan arus yang melewati, dan

berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor “


Contoh Hukum Ohm

Syok listrik atau kejutan adalah suatu nyeri pada syaraf sensorik yang diakibatkan aliran

listrik yang mengalir secara tiba-tiba melalui tubuh. Kejadian syok listrik merupakan

kejadian yang timbul secara kebetulan. Bahaya syok listrik sangat besar, tubuh penderita

akan mengalami ventricular fibrillon, kemudian diikiuti dengan kematian. Oleh karena itu,

perlu diketahui perubahan-perubahan yang timbul akibat syok listrik, metoda pengamanan

sehingga bahaya syok dapat dihindari.


Hukum dalam Biolistrik

2. Hukum joule menyatakan bahwa:

“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan

menimbulkan panas”.
Sistem Saraf Pusat
1. Otak

Otak Merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai  pusat pengatur dari segala kegiatan

manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat  badan.

Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak  kecil (Cerebellum), dan batang otak.

2. Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas

tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Di dalam sumsum tulang terdapat saraf

sensorik, saraf motorik, dan saraf   penghubung. Fungsinya adalah sebagai penghantar impuls dari

otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak refleks.


Sistem Saraf Otonom

Sistem saraf Otonom mengendalikan ataupun mengatur berbagai organ internal, misalnya jantung,
usus dan kelenjar. Namun,  pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar. Untuk menanggapi
rangsangan, tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
a. Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai
reseptor adalah organ indera.
b. Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf  tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut  penghubung  terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
c. Efektor, adalah bagian menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls.
Efektor yang paling penting  pada manusia adalah otot dan kelenjar.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai