Anda di halaman 1dari 28

Pengantar Manajemen Keuangan

PENILAIAN SAHAM

1 Mei 2012
Pengertian Nilai Saham
 Nilai Buku  selisih antara total aset dengan kewajiban dan
saham preferen yang tercantum dalam neraca perusahaan.

 Nilai Pasar  harga pasar di mana sekuritas tersebut


diperdagangkan pada pasar bebas.

 Nilai Intrinsik  harga sekuritas tersebut yang seharusnya


dihargai berdasarkan fakta-fakta penunjang penilaiannya,
seperti aset, pendapatan, prospek di masa depan, kewajiban
dan lainnya.Dalam kondisi pasar efisien, harga yang berlaku
bagi sekuritas seharusnya berfluktuasi tidak terlalu jauh dari
nilai intrinsiknya
Saham Preferen (SP)
• SP merupakan saham yang memiliki karakteristik
gabungan antara obligasi dan saham biasa
(hybrid security).
• SP serupa saham biasa, tidak memiliki tanggal
jatuh tempo, membayar dividen, tidak dapat
mengurangi pajak perusahaan.
• SP serupa obligasi, dimana jumlah dividennya
tetap dan memiliki batas tertentu, klaim laba
sebelum saham biasa, memiliki hak tebus yang
dapat ditukarkan dengan saham biasa.
Saham Preferen (SP)
Sifat-sifat SP :
• Perusahaan dapat menerbitkan lebih dari satu seri atau
kelas SP yang memiliki karakteristik berbeda-beda.
• Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan SP lebih
diprioritaskan dibanding saham biasa bila terjadi
kebangkrutan.
• Dividen kumulatif dividen, SP yang belum dibayarkan
harus diselesaikan dahulu sebelum dividen saham
biasa.
Saham Preferen (SP)
Sifat-sifat SP :
• Persyaratan perlindungan , dikaitkan dengan
pemberian suara utk membatasi pembayaran dividen
saham biasa jika pembayaran sinking fund tidak
terpenuhi atau jika perusahaan mengalami masalah
keuangan.
• Sifat perlindungan bagi SP sama dengan persyaratan
terbatas bagi utang jangka panjang.
• Konvertabilitas dapat ditukar berdasarkan kesepakatan
pemegangnya menjadi sejumlah saham biasa.
Saham Preferen (SP)
Sifat-sifat SP :
• Adjustable Rate, pembayaran dividen berfluktuasi
mengikuti kenaikan/penurunan tingkat bunga yang
besar. Biasanya dikaitkan dengan suku bunga TB atau
Tbond.
• Partisipasi, pemegang SP dapat memperoleh dividen
melebihi jumlah yang ditetapkan dikarenakan adanya
kriteria tertentu yang ditetapkan dewan komisaris.
• Payment In Kind (PIK), investor akan memperoleh
dividen dalam bentuk SP pada periode tertentu,
sebelum akhirnya dapat ditukar secara tunai.
Saham Preferen
Sifat-sifat SP :
• Sifat Pensiun/pengakhiran (Retirement Features) SP
Walaupun SP tidak ditentukan periode jatuh tempo, perusahaan
biasanya menyediakan semacam metode pensiun. Yaitu dengan
menetapkan harga penarikan awal di atas harga penerbitan
kemudian dibiarkan turun seiring berjalannya waktu.

Ilustrasi terhadap harga $100 per saham


Tanggal Harga Penarikan
Tanggal penerbitan hingga 19/07/80 tidak dapat ditarik
20/07/80 hingga 19/07/85 $109
20/07/85 hingga 19/07/90 $107
20/07/90 hingga 19/07/95 $104
20/07/95 hingga 19/07/00 $102
Setelah 20/07/00 $100
Saham Preferen (SP)
PENILAIAN SP
Sebagian besar SP perpetual (tidak jatuh tempo), dividennya tidak
terbatas, oleh karena itu kita harus mencari alternatif lain untuk
menentukan nilai SP. Maka dapat digunakan model penilaian SP
sebagai berikut2:

Langkah 1 : Tentukan nilai dividen (D) ?


Langkah 2 : Tentukan risiko dividen sebagai investor’s
required rate of return (k)
Langkah 3 : Hitunglah nilai ekonomis (PV) atau nilai
intrinsik SP (Vps )
Saham Preferen (SP)

Vps = D
k

Vps = nilai saham preferen


D = dividen saham preferen
k = tingkat return yang diminta investor
Saham Preferen (SP)

PT Bersama Kita Maju memiliki saham preferen


kumulatif dengan nominal Rp. 1.000 per lembar
9%. Tingkat bunga pasar atau return yang diminta
investor 15%, maka nilai sekarang dari saham
preferen per lembar dapat dihitung adalah :
Saham Preferen (SP)
D
Vps =
k

0,09(1.000)
Vps =
0,15

= Rp. 600

Bila investor menginginkan return 15%, maka ia harus


berusaha mendapatkan saham tersebut maksimal
seharga Rp 600 per lembar.
Saham Biasa
Saham Biasa (selanjutnya disebut saham), merupakan
tanda penyertaan atau pemilikan seorang atau badan
dalam suatu perusahaan. Tidak memiliki batas jatuh
tempo, sehingga diasumsikan pemegang saham akan
terus menerima dividen selama perusahaan berdiri
Keuntungan pemodal saham biasa :
• Dividen pembagian keuntungan yang diberikan
perusahaan penerbit saham atas keuntungan
yang diperoleh perusahaan.
• Capital gain selisih antara harga jual dan harga
beli.
Saham Biasa
Karakteristik Saham Biasa:
• Tagihan terhadap pendapatan memiliki hak setelah
pemegang obligasi dan SP.
• Tagihan terhadap aset apabila dilikuidasi diselesaikan
setelah pemegang obligasi dan SP.
• Memiliki hak suara untuk memilih dewan komisaris.
Merupakan satu-satunya pemegang sekuritas yang
memiliki hak suara.
Saham Biasa
Karakteristik Saham Biasa:
• Hak didahulukan (preemptive right) untuk
mempertahankan persentase/proporsi kepemilikannya
dalam perusahaan. Apabila terdapat saham baru maka
pemegang saham umum akan ditawari terlebih dahulu
dan mempunyai hak pula untuk menolak.

• Tanggung Jawab atas kebangkrutan terbatas sampai


sejumlah modal yang disetor.
Saham Biasa
PENILAIAN SAHAM PERIODE TUNGGAL
Bagi seorang investor yang memegang saham biasa hanya
untuk satu tahun, nilai saham haruslah sama dengan nilai
sekarang (PV) dari baik dividen yang diharapkan diterima
dalam satu tahun, dan harga pasar saham yang diprediksi
pada akhir tahun.

D1 Vcs1
Vcs = +
(1+k) (1+k)

Vcs = present value saham


D = dividen yang diterima pada periode tertentu.
k = bunga atas investasi bebas risiko/return yang diminta investor
Saham Biasa

Seorang investor sedang merencanakan untuk


membeli saham biasa Semen Cibinong pada awal
tahun ini. Dividen pada akhir tahun yang diharapkan
adalah Rp 1.640,- dan harga pasar pada akhir tahun
diproyeksikan sebesar Rp 22.000.
Jika tingkat pengembalian yang diisyaratkan investor
adalah 18 persen, berapa nilai sekuritas saat ini :
Saham Biasa
1.640 22.000
Vcs = +
(1+0,18) (1+0,18)

= 1.390 + 18.644
= 20.034

Nilai saham Semen Cibinong saat ini adalah Rp. 20.034 /


lembar
Saham Biasa
PENILAIAN SAHAM PERIODE KEPEMILIKAN GANDA
Oleh karena saham biasa tidak memiliki tanggal jatuh tempo
dan sering kali dimiliki bertahun-tahun, dibutuhkan suatu
model penilaian periode kepemilikan berganda.
D1 D2 Dn D∞
Vcs = + + … + +
(1+kcs) 1 (1+kcs) 2
(1+kcs) n (1+kcs)∞

Dividen dalam tahun 1


Nilai saham biasa =
Tingkat pengembalian yang dipersyaratkan – tingkat pertumbuhan

D1
Vcs =
kcs - g
Saham Biasa
Faktor-faktor Penyebab Pertumbuhan Perusahaan :
• Menerbitkan saham baru
• Melakukan merger/akuisisi
• Melakukan pinjaman (Utang)
• Menahan sebagian keuntungan untuk diinvestasikan
kembali
Saham Biasa
Misal , tingkat pengembalian untuk ekuitas (ROE) Pepsi Co
adalah 16%.
• Jika pepsi co membagikan semua keuntungan untuk dividen
maka pertumbuhan perusahaan (g) = 0
• Jika perusahaan menahan semua keuntungannya (sebagai
laba ditahan) untuk diinvestasikan kembali , maka perusahaan
akan tumbuh sebesar 16%
• Jika perusahaan menahan 25% sebagai laba ditahan dan
selebihnya dibagikan sebagai dividen, maka pertumbuhan
perusahaan adalah :

g = ROE x r
= 16% x 0,25
= 4%
Saham Biasa

Pertimbangkan penilaian suatu saham biasa yang


membayar dividend $2 pada akhir tahun lalu dan
diharapkan untuk membayar tunai setiap tahun dari
sekarang hingga seterusnya. Berdasarkan pada suatu
taksiran dari risiko saham biasa, tingkat pengembalian
yang disyaratkan investor adalah 15% pada tingkat
pertumbuhan perusahaan 10% setiap tahunnya .
Dengan menggunakan informasi ini, hitunglah nilai
saham biasa !
Saham Biasa
1. Karena dividend dibayarkan tahun lalu, maka terlebih dahulu
harus dihitung D1

D1 = D0 (1+g)
= $2 (1+0,10)
= $2,20
D1
2. Sekarang dengan menggunakan persamaan : Vcs =
kcs - g

Vcs = $2,20
0,15 - 0,10

= $44
Tingkat Pengembalian SP
Dividen tahunan D1
Vps = =
Tingkat pengembalian yang dipersyaratkan kps

Dividen tahunan D1
kps = =
Nilai intrinsik Vps

Dividen tahunan D1
kps = =
Harga Pasar P0
Tingkat Pengembalian PS
Jika harga pasar sekarang dari saham preferen adalah
$50 dan membayar dividen tahunan $3,64. Maka
tingkat pengembalian yang diharapkan implisit pada
harga pasar sekarang adalah :

D1 $3,64
kps = = = 7,28%
P0 $50

Maka investor yang berada pada margin (batas yang


membayar $50 per saham untuk SP yang menghasilkan dividen
tahunan $3,64) mengharapkan tingkat pengembalian 7,28%.
Tingkat Pengembalian CS
D1 D2 D∞
Vcs = + + … +
(1+kcs) 1
(1+kcs) 2 (1+kcs)∞

∞ Dt
Vcs = ∑
t=1 (1+kcs) t

Dikarenakan sulit mendiskonto Dt hingga ke waktu yang tak


terhingga, maka dibuat asumsi kunci bahwa Dt akan
meningkat/tumbuh pada tingkat pertumbuhan majemuk
tahunan yang konstan, yang dinotasikan : g.

SEHINGGA :
Tingkat Pengembalian CS
Dividen dalam tahun 1
Nilai saham biasa =
Tingkat pengembalian yang dipersyaratkan – tingkat pertumbuhan

D1 D1
Vcs = kcs = + g
kcs - g Vcs

Hasil dividen Tingkat pertumbuhan


tahunan saham

D1
Dividen tahunan 1 = + g
kcs = P0
Harga Pasar
Tingkat Pengembalian CS
Perhitungkan tingkat pengembalian yang diharapkan untuk CS
dengan dividen yang diperkirakan konstan hingga mencapai
tidak terhingga. Asumsikan bahwa saham biasa suatu
perusahaan mempunyai harga pasar $44. Jika tingkat
pengembalian yang diharapkan pada akhir tahun adalah$2,20
dan dividen serta keuntungan tumbuh 10% pertahun (dividen
tahun sebelumnya $2). Tingkat pengembalian yang diharapkan
secara implisit pada harga saham $44 adalah :

$2,20
kcs = + 10% = 15%
$44
Tugas Kelompok
Buatlah paper kelompok

1. Adakah hubungan timbal balik (saling


mempengaruhi) antara kinerja keuangan perusahaan
dengan harga saham perusahaan tersebut di pasar
modal? Jelaskan dan berikan contoh kasus
faktual/hasil riset!

2. Buatlah data perbandingan jenis dan karakteristik


saham preferen pada minimal 10 perusahaan pada
industri yang sama.

Anda mungkin juga menyukai