DENGUE
HAEMORRAGIC
FEVER
Windra
11-2011-170
Demam dengue adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue dengan
manifestasi klinis demam, nyeri otot dan /
atau nyeri sendi yang disertai dengan
leukopenia, ruam, limfadenopati,
trombositopenia dan diastesis hemoragik.
Domain
ETIOLOGI protein
envelope
virus dengue
Genus flavivirus
Famili flaviviridae
Diameter 30nm terdiri dari asam ribonuklear rantai
tunggal dengan berat molekul 4x106.
Protein E mengandung sekuen peptida fusi kelas II
invasi virus ke sel inang
Terdapat 4 serotipe virus: DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan
DEN-4
Penelitian pada artropoda menunjukan virus dengue
dapat bereplikasi pada nyamuk Aedes (stegomyia) dan
Toxorhynchites
Resiko sindrom demam berdarah sekitar 0,2% pada infeksi dengue
pertama, namun setidaknya sepuluh kali lipat lebih tinggi pada infeksi
oleh serotipe virus dengue ke dua. Angka kematian demam berdarah
dengue dapat mencapai 15%. (2)
Penularan infeksi virus dengue terjadi melalui vektor nyamuk genus
Aedes (terutama A. Aegypti dan A. Albopictus). Peningkatan kasus
setiap tahunnya berkaitan dengan sanitasi lingkungan dengan
tersedianya tempat perindukan bagi nyamuk betina yaitu bejana yang
berisi air jernih (bak mandi, kaleng bekas dan tempat penampungan air
lainnya).
PATOGENESIS
KLASIFIKASI DENGUE DAN
TINGKAT KEPARAHAN (WHO 2009)
1. Dengue tanpa tanda bahaya (dengue
without warning sign)
2. Dengue dengan tanda bahaya (dengue
with warning sign)
3. Dengue berat (severe dengue)
Kriteria dengue tanpa tanda bahaya :
Dengue Probable
Bertempat tinggal di/berpergian ke daerah endemik
Demam disertai 2 dari hal berikut;
Mual , muntah
Ruam
Leukopeni
Warning sign
Nyeri perut
Muntah berkepanjangan
Perdarahan mukosa
Letargi, lemah
cepat
Kriteria dengue berat
Kebocoran plasma berat, yang dapat
menyebabkan syok (DSS), akumulasi
cairan dengan distrees pernafasan.
Perdarahan hebat, sesuai
pertimbangan klinis.
Gangguan organ berat, hepar (AST
atau ALT > 1000, gangguan kesadaran,
gangguan jantung, dan organ lain)
GEJALA KLINIS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) BERDASARKAN
KRITERIA WHO 1997 DIAGNOSIS DBD DITEGAKKAN
BILA SEMUA HAL DIBAWAH INI DIPENUHI :
Demam atau riwayat demam akut, antara 2 – 7 hari, biasanya bifasik
Terdapat minimal 1 dari manifestasi perdarahan berikut
Uji bendung positif
Petekie, ekimosis, atau purpura
Perdarahan mukosa (tersering epitaksis atau perdarahan gusi) atau perdarahan
dari tempat lain hematemesis atau melena
Trombositopenia (jumlah trombosit <100.000
Terdapat minimal tanda – tanda plasma leakage (kebocoran plasma) sebagai
berikut
Peningkatan hematokrit >= 20% dibandingkan dengan standar sesuai dengan
umur dan jenis kelamin
Penurunan hematokrit >= 20% setelah mendapat terapi cairan, dibandingan
dengan nilai hematokrit sebelumnya.
Tanda kebocoran plasma seperti efusi pleura, asites, atau hipoproteinemia
Dari keterangan diatas terlihat bahwa perbedaan utama antara DD dan DBD
adalah ditemukannya kebocoran plasma pada DBD
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
Protokol I
Penanganan tersangka (probable) DBD dewasa
tanpa syok
Protokol II
Pemberian cairan pada tersangka DBD
dewasa di ruang rawat
Protokol
III
Penatalaksanaan DBD dengan peningkatan
hematokrit
Protokol IV
Penanganan perdarahan spontan pada DBD
dewasa
Protokol V
Tatalaksana sindrom syok Dengue pada dewasa
Click icon to add
picture
TERIMA
KASIH