Anda di halaman 1dari 11

Kekuatan Opini Publik

Secara Sosiologis
Nama:
Eldy Fachreza (1502055059)
Alfan Hatuwe (1702055055)
Askiah Zulfadhilah (1702055063)
Siti Istaqul M. (1702055066)
Ratih Puspa Ayudia (1702055067)
Al Imran (1702055088)
Eno Framita (1702055096)
Pengertian Opini Publik

Opini publik berasal dari bahasa Inggris public opinion.


Menurut Soenarjo, dalam bahasa Indonesia sering
diterjemahkan dengan umum sedangkan opinion
dialihbahasakan dengan pendapat.

Opini publik adalah pendapat sekumpulan orang mengenai


sesuatu hal tertentu. Bisa mengenai isu, orang, lembaga, dan
lain sebagainya. Mengenai isu, yang dimaksud adalah suatu
persoalan atau pokok permasalahan atau bisa juga sesuatu
yang sedang hangat dibicarakan.
Kekuatan Opini Publik Secara Sosiologis

Manusia sebagai makhluk sosial tentu saja melakukan interaksi satu


sama lain, baik antar pribadi ataupun antar kelompok. Permasalahan
yang ada dan dibicarakan oleh orang, hampir semuanya bisa
mendatangkan perbedaan-perbedaan opini.

Hal ini dapat dipahami karena tiap individu mempunyai alasan masing-
masing dalam menanggapi masalah yang muncul dalam masyarakat. Jika
opini kelompok tertentu diyakini sebagai opini yang dirasakan benar oleh
individu dalam masyarakat, maka akan menjadi opini publik yang kuat
dan akhirnya dapat diterima berbagai pihak atau kelompok lainnya.
Opini publik yang didukung oleh kelompok-kelompok lain di luar
kelompoknya sendiri, ini akan memberikan kekuatan terhadap individu
atau kelompok dalam meresponsi permasalahan yang ada. Sementara
persoalan itu sendiri sampai saat ini belum terpecahkan, imbasnya di
bidang sosial makin terasa, dan ini menyebabkan timbul kembali
permasalahan-permasalahan sosial budaya yang lain.

Karena itu opini publik secara sosiologis mempunyai kekuatan yang kuat
di masyarakat karena tiap individu atau kelompok masing-masing akan
berhubungan dan saling berinteraksi satu sama lain.
Bisa dikatakan opini publik secara sosiologis berkaitan dengan
pandangan manusia terhadap fenomena-fenomena sosial yang ada di
sekitarnya, dan opini publik bisa terbentuk ketika dihadapkan suatu isu
yang menyangkut kepentingan orang banyak. Serta, opini publik yang
terbentuk dalam suatu publik dan didukung oleh publik lain, akan
memberikan kekuatan terhadap individu atau kelompok dalam
merespons fenomena sosial yang ada.
Kasus Opini Publik KPK vs Polri di
Media Sosial Twitter

Pada 2012 terjadi perseteruan antara KPK dan Polisi berawal dari
KPK akan membongkar kasus dugaan korupsi simulator SIM yang
melibatkan petinggi kepolisian. Awalnya polisi akan turut serta
membantu namun, nyatanya tidak ada upaya berarti yang mereka
lakukan malah mereka menarik semua penyidik kepolisian di KPK,
termasuk Komisaris Kepolisian Novel Baswedan.

Bahkan pada 6 Oktober 2012 kepolisian mendatangi kantor KPK


untuk menagkap Novel Baswedan. Penagkapan ini dilakukan atas
dugaan kausus yang melibatkan Novel Baswedan di Bengkulu pada
2004.
Dampak penangkapan ini banyak mendapat tanggapan dari
masyarakat salah satunya melalui media sosial Twitter,

Netizen Twitter Polisi dianggap


mendukung pihak
vs mendiskriminasi
KPK KPK

Dalam waktu beberapa hari saja, opini yang terbentuk adalah KPK berada
diposisi yang benar, sementara polisi berada diposisi yang salah. Opini-opini
pribadi pada Twitter ini dengan cepat saling pempengaruhi satu sama lain
sehingga dapat membentuk satu kesamaan opini yang menggiring opini
pribadi menjadi opini publik.
Penjelasan baik tentang opini maupun opini publik yang
terbentuk melalui media sosial seperti Twitter, akan
saling pempengaruhi satu sama lain sehingga dapat
membentuk satu kesamaan opini yang menjadi opini
publik. Apalagi melalui media sosial yang memiliki sifat
yang cepat sehingga dengan cepat juga dapat
membentuk opini publik.
Kasus opini publik terhadap kasus “ KPK Lawan Polisi” dalam media
sosial twitter menjadi salah satu bentuk dari kekuatan opini publik
secara sosiologis. Karena, kasus korupsi merupakan salah satu
kejahatan yang merugikan tidak hanya satu atau dua orang masyarakat
namun, hampir seluruh masyarakat kecuali sang pelaku. Korupsi juga
merupakan suatu kejahatan yang sangat meresahkan masyarakat
karena, telah berbagai macam upaya dilakukan pemerintah namun,
belum berhasil menumpas kejahatan korupsi. Mirisnya para pelaku
terkadang masih mampu tersenyum tanpa merasa bersalah berlenggak
lenggok seakan kejahatan yang mereka lakukan tak berarti apapun.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai