Fitoterapi Kel 2
Fitoterapi Kel 2
Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
1. ESTI NURSANTI 12020170018
2. IKA DWI PUTRANTI 12020170019
3. ISNI HANDAYANI UTAMI 12020170020
4. NURUL AINI 12020170021
5. AGOESTI DWI ROSHINTA 12020170022
6. FARIKHA PUJI ASTUTI 12020170024
7. EKO WIJININGSIH 12020170026
8. ALIK ROSSANA 12020170027
9. SITI MUYASSAROH 12020170028
10. VERY BUDI SETIYOWATI 12020170029
11. KALIMATUS SADIYAH 12020170030
12. SWANILA ROSLIANA 12020170049
13. FAIZATUL MUNA KHOIRINA 12020170050
Dosen Pengampu :
ATUN WIGATI, M.Kes
TANAMAN OBAT UNTUK
SISTEM SALURAN AIR KEMIH
Saluran Kemih merupakan alur kolektif organ pembentuk, pengumpul, dan
pengosongan urin. Yaitu ginjal,ureter,kandung kemih, dan uretra.
(Marcovitch, harvey (2005). black's meddical dictionary. A&C Black.]
Jika infeksi bakteri meradang pada saluran kemih bagian bawah (kandung
kemih), infeksi ini disebut cystitis. Namun, jika infeksi menyerang saluran
kemih bagian atas (ginjal), infeksi ini disebut pyelonephritis.
Seseorang yang terinfeksi saluran kemih bagian bawahnya, memiliki
kemungkinan terinfeksinya saluran kemih bagian atasnya juga. Infeksi pada
saluran kemih lebih rentan terjadi pada perempuan.
PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH :
Penyebabnya adalah mikroorganisme yang terdiri dari :
• Bakteri gram negatif : E. Coli, Entherobacter, Pseudomonas, Serrativa.
• Bakteri gram positif ; Staphylococcus Saprophyt, streptococcus.
• Virus : jarang ditemukan
• Jamur : jarang ditemukan
Mikroorganisme tersebut terdapat dalam vesika urinaria yang disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu :
• Intake minum yang kurang setiap harinya
• Hygiene yang kurang
• Jarang mengganti pakaian dalam
• Pakaian dalam pada wanita yang terbuat dari bahan sintetis, bukan dari katun
• Penggunaan jeans yang terlalu ketat.
TANAMAN OBAT UNTUK SALURAN KEMIH
1. Kumis Kucing (Orthosiphon
aristatus) Tanaman kumis kucing mempunyai ciri semak pendek dengan
batang agak berkayu dan berbulu halus, daunnya berbentuk bundar
telur, sedikit lonjong dan memanjang.
Manfaat dari tanaman ini yang paling terkenal adalah sebagai obat
kencing batu. Tanaman ini akan meluruhkan kencing batu sehingga
bisa melancarkan saluran kemih. Selain itu tanaman ini juga berkhasiat
untuk mengobati rematik, asam urat, batuk, masuk angin, diabetes, dan
hipertensi.
2. Tanaman anting-anting (Acalypha australis)
Tumbuhan anting-anting telah banyak
digunakan secara turun-temurun sebagai obat
disentri, diare, gangguan pencernaan, muntah
darah, berak darah dan kencing darah, khususnya
pada daun berkhasiat mengobati mimisan.
Tumbuhan anting-anting memiliki efek
farmakologi yaitu sebagai antiradang, antibiotik,
astringent, dan peluruh seni. Menurut penelitian,
senyawa yang terkandung dalam daun Anting-
anting ialah aleuron, steroid, alkaloid, saponin dan
flavonoid .
3. Putri Malu (Mimosa pudica)
Jenis-jenis toksin
Setiap toksin memiliki tingkat bahaya yang berbeda. toksin yang paling berbahaya
dapat menyebabkan kematian. Racun ini tidak mengancam bagi organisme
penghasilnya, tapi berbahaya bagi organisme lain yang terpapar, termasuk manusia.
Banyak spesies tumbuhan di dunia tidak dapat dimakan karena kandungan racun yang
dihasilkannya. Proses domestikasi atau pembudidayaan secara berangsur-angsur dapat
menurunkan kadar zat racun yang dikandung oleh suatu tanaman sehingga tanaman pangan
yang kita konsumsi mengandung racun dengan kadar yang jauh lebih rendah. Penurunan kadar
senyawa racun pada tanaman yang telah dibudidaya antara lain dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan tempat tumbuhnya.
Beberapa kelompok racun ditemukan pada tanaman yang biasa kita konsumsi. Beberapa racun
tanaman yang larut lemak dapat bersifat bioakumulatif. Ini berarti bila tanaman tersebut
dikonsumsi, maka racun tersebut akan tersimpan pada jaringan tubuh, misalnya solanin pada
kentang. Kadar racun pada tanaman dapat sangat bervariasi. Hal itu dipengaruhi antara lain oleh
keadaan lingkungan tempat tanaman itu tumbuh (kekeringan, suhu, kadar mineral, dll) serta
penyakit. Varietas yang berbeda dari spesies tanaman yang sama juga mempengaruhi kadar
racun dan nutrien yang dikandungnya.
Beberapa contoh racun yang terkandung pada tanaman pangan
dan gejala keracunannya
Getah tanaman ini memiliki sifat antibakteri. Bunga alamanda juga memiliki sifat
antibiotik terhadap bakteri Staphylococcus. Bunga tanaman ini juga umum dimanfaatkan
sebagai obat untuk mencegah komplikasi dari malaria dan pembengkakan limpa.Selain
itu, akarnya juga dapat digunakan untuk mencegah penyakit kuning.
TANAMAN TERATOGENIK
Teratogenik (teratogenesis) adalah istilah medis yang berasal dari bahasa Yunani yang
berarti membuat monster. Dalam istilah medis, teratogenik berarti terjadinya perkembangan
tidak normal dari sel selama kehamilan yang menyebabkan kerusakan pada embrio sehingga
pembentukan organ-organ berlangsung tidak sempurna (terjadi cacat lahir). Di dalam
keputusan Menteri Pertanian nomor 434.1 (2001), teratogenik adalah sifat bahan kimia yang
dapat menghasilkan kecacatan tubuh pada kelahiran.
Teratogen alami berasal dari 3 sumber yaitu dari tanaman, parasit, dan radiasi. Dampak
dari tanaman yang beracun dapat menyebabkan kematian embrio, aborsi, dan kematian yang
tidak lazim. Racun tanaman juga mengganggu reproduksi melalui dampaknya terhadap
kesuburan laki-laki (berdampak pada spermatogenesis). Racun tanaman dapat dengan mudah
masuk ke dalam plasenta pada dosis yang cukup tinggi dan tersedia pada waktu tertentu
selama kehamilan sampai berdampak pada perkembangan fetus.
Klasifikasi Toksin Tanaman
1. Alkaloid
Merupakan senyawa kompleks yang mengandung Nitrogen (N) dalam bentuk
garam atau asam. Alkaloid ditemukan secara luas pada banyak jenis tanaman,
termasuk tembakau. Nicotine adalah toksin utama dari tanaman ini (Tobing, 1989).
2. Glikosida
Toksin glikosida terdiri dari senyawa yang besar. Asam hidrosianida adalah yang
paling umum. Tanaman yang mengandung HCN termasuk Johnsongrass.
3. Asam oxalic
Asam oxalic adalah toksin utama dari grup asam organic. Asam ini seringkali
menyebabkan kolik, depresi, koma dan seringkali berakhir dengan kematian karena
kerusakan ginjal.
4. Resin
Resin dan resinoid merusak sistem saraf dan jaringan otot. Gejala dari keracunan
resin sangat bervariasi. Milkweeds adalah contoh dari tanaman beracun yang
mengandung toksin resin.
5. Mineral
Beberapa mineral dapat menyebabkan keracunan apabila tanaman yang
menghasilkannya di konsumsi. Di Arizona dikhususkan pada nitrogen dan selenium.
6. Nitrat
Kadar nitrat yang tinggi pada tanaman umumnya menyebabkan keracunan. Spesies
yang dapat mengakumulasi kadar toksin nitrat cukup banyak, misalnya
carelesweed, pigweed dan thistle rusia.
7. Selenium
Tanaman yang tumbuh di tanah yang mengandung lebih dari 2 ppm selenium dapat
mengakumulasi tingkat keracunan dari selenium.
Contoh Tanaman Teratogenik