Disusun Oleh:
ANA TINCE WATI SIHOMBING
INDAH SUPRIHATIN
CECILIA DEWI
HOTMATIKA
VERONICA LESTARI
MAIDA NURAHMAH
PUTRI SUDENNI
PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN
PELAYANAN KEBIDANAN.
Perencanaan Dalam Pelayanan Kebidanan Adalah
suatu proses mempersiapkan secara sistimatis
kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai
suatu tujuan tertentu .
Untuk membuat perencanaan kita harus mengetahui si-a-
bi-di-ba
Si ( siapa yg akan membuatnya )
A ( apa yg hrs direncanakan )
Bi ( bila dilaksanakan )
Di ( dimana tpt pelaksanaan )
Ba ( bagai mana hasilnya )
Unsur Pokok Perencanaan Dalan
Manajemen Pelayanan Kebidanan
1. Input
Input (struktur), ialah segala sumber daya yang
diperlukan untuk melakukan pelayanan kesehatan,
seperti SDM, dana, obat, fasilitas, peralatan , bahan,
teknologi, organisasi, informasi dan lain-lain.
2. Proses
Proses, ialah interaksi professional antara pemberi
layanan dengan konsumen (pasien / masyarakat ).
Proses ini merupakan variable penilaian mutu yang
penting. Proses adalah semua kegiatan yang
dilaksanakan secara profesional oleh tenaga kesehatan
dan interaksinya dengan pasien
3. Output
Output Yaitu yang menunjuk pada penampilan
(perfomance) pelayanan kesehatan.
Hasil pelayanan kesehatan merupakan perubahan
yang terjadi pada konsumen (pasien/masyarakat),
termasuk kepuasan dari konsumen tersebut
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
Pengambilan keputusan merupakan kemampuan
mendasar bagi praktisi kesehatan, khususnya dalam
asuhan keperawatan dan kebidanan.
Pengertian Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan merupakan bagian
dasar dan integral dalam praktik suatu profesi dan
keberadaanya sangat penting karena akan
menentukan tindakan selanjutnya.
Ada 5 (lima) hal pokok dalam
pengambilan keputusan
Intuisi berdasarkan perasaan, lebih subyektif dan
mudah terpengaruh
Pengalaman mewarnai pengetahuan praktis
Fakta, keputusan lebih real, valid dan baik
Wewenang lebih bersifat rutinitas
Rasional, keputusan bersifat obyektif, transparan,
konsisten
FUNGSI DAN TUJUAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
*Fungsi Pengambilan Keputusan individual atau
kelompok baik secara institusional ataupun
organisasional, sifatnya futuristik.
atoni uterius, yang gagal dikelola dengan cara
medikamentosa, sementara uterus masih harus
dipertahankan. Sebagai persiapan harus
dipastikan bahwa tidak terdapat robekan jalan
lahir maupun ruptur uterus, dan tidak terdapat
sisa jaringan plasenta. Alat dan bahan yang harus
disiapkan adalah kondom, selang infus (atau
lebih baik selang transfusi), larutan NaCL, tiang
infus, dan jegul (kain kasa yang digulung
menjadi bulat dengan diameter kurang lebih 6
cm). Pemasangan tampon kondom bisa bersifat
permanen, yakni bila benar-benar perdarahan
behenti. Dengan demikian tujuan untuk
mengkonservasi uterus dapat tercapai.
Pemasangan bisa bersifat sementara, sebagai
persiapan sebelum dirujuk, selama dalam rujukan
atau menunggu persiapan operasi. Dalam situasi
darurat di mana uterotonika tidak tersedia, maka
penggunaan tampon kondom sangat dianjurkan
TERIMA KASIH