SENI BUDAYA
NUSANTARA
Semester 2
Dunia seni rupa muncul dan berkembang seiring perjalanan hidup
manusia yaitu sejak:
periode kerajaan-kerajaan di
Nusantara (masa Hindu-
diketemukannya beberapa Budha dan masa
peninggalan karya seni rupa perkembangan Islam)
zaman
zaman zaman zaman
indonesia
batu logam klasik
baru
a. Masa Perintisan b. Masa Mooyindie c. Masa Cita Indonesia e. Masa Kemerdekaan
• Sepeningggal Raden Saleh di Perbedaan karya lukisan antara Pada masa kemerdekaan, Affandi
Terdapat lukisan perkelahian S.Soedjojono dengan Abdulloh mendirikan perkumpulan
dengan singa. Lukisan tersebut Indonesia mengalami kekosongan
Suryosubroto terletak pada Seniman Indonesia Muda
yang melukis Raden Saleh. disebut masa mooyindie.
karyanya. Dimana keindahan yang disingkat SIM. Anggotanya
• Kemudian muncul Abdulloh dibuat oleh Abdulloh Suryosubroto Affandi, Hendra Gunawan,
Suryosubroto menekankan tidak sesuai dengan kenyataan Suromo, Surono, Abdul Salam,
keelokan dan keindahan alam di bangsa Indonesia yang melarat dan Sudibyo, dan Trisno Sumarjo,
Indonesia. Pada perkembangan menderita, pekukis S. Soedjojono para seniman tersebut
selanjutnya pada masa ini muncul kemudian mempelopori lukisan menciptakan banyak karya seni
pelukis-pelukis terkenal lainnya yang sesuai dengan penderitaan berupa lukisan yang sangat
adalah Wakidi, Pirngadi, Basuki bangsa Indonesia pada masa menarik dan indah. Pada
Abdulloh, dan Wahdi. penjajahan. Kemudian mendirikan perkembangan selanjutnya
perkumpulan ahli gambar Indonesia setelah keluar dari perkumpulan
(PERSAGI) yang anggotanya Agus Seniman Indonesia Muda,
Jayasuminta, I.Sutioso, Rameli, Affandi dan Hendra Gunawan
Abdul Salam, Otto Jaya, mendirikan Peloekis Rakyat.
S.Sudiarjo, dan lainnya
Lanjutan
1. Zaman Prasejarah
Kira-kira 2500 sebelum Masehi dan abad ke-1 Masehi. Pada masa tersebut telah ditemukan berbagai
perkembangan kesenian dan kebudayaan termasuk musik sampai saat ini. Perkembangan musik Nusantara
masa prasejarah tersebut bisa kita lihat dari dua arus imigrasi besar pada masa tersebut, yang dipaparkan
berikut ini:
a. Imigrasi Pra-Melayu b. Imigrasi Proto-Melayu
• Terjadi antara tahun 2500 dan 1500 sebelum Masehi yaitu terjadi perpindahan
bangsa dari Asia Tengah ke Asia Tenggara. Imigran masa Melayu tersebut Perkembangan Seni Musik juga dapat kita lihat pada imigrasi Proto-
membawa keahlian dan berbagai unsur dari Kaukasus dan Mongolia. Melayu pada zaman perunggu yaitu sekitar abad ke-4 sebelum
Diantaranya mereka membawa kesenian kebudayaan bambu serta teknik Masehi. Gelombang imigrasi zaman perunggu ke Nusantara oleh
pengolahan ladang. bangsa Proto-Melayu ini terjadi pada zaman perunggu, sehingga
• memperkenalkan semacam lagu pantun. kedatangan mereka mempengaruhi perkembangan seni musik. Masa
• sudah mengenal alat tiup bernama Khen. Alat musik prasejarah khen ini terdiri tersebut alat musik dibuat dari bahan logam. Diperkirakan bahwa
dari 6 batang bambu, cara membunyikannya dengan ditiup bersama dalam saat itu telah diciptakan alat musik gong, karena berdasarkan
kelompok 3 nada. penelitian para ahli di kawasan Asia Selatan di ketemukan alat musik
• bermunculan berbagai alat musik dari bambu seperti suling, angklung, xylofon. gong dari perunggu yaitu didekat Annam, pada tahun 1930-an. Jadi
• Xylofon ini di berbagai negara namanya berbeda beda, disebut/dinamai sebagai dapat disimpulkan bahwa dari wilayah Annam inilah kesenian dan
tatung di wilayah Annam, rangnatdi negara Kamboja, ranatdi negara Thailand, budaya perunggu tersebar ke seluruhkawasanAsia Tenggara.
pattalar di negara Burma, gambangdi pulau Jawa, kolintang di Sulawesi dan
Kalimantan. Xylofon ini kemudian diproduksi lalu diekspor dari Asia Tenggara
ke Afrika sekitar abad ke 5 Masehi, sehingga tersebar di seluruh dunia
2. Zaman Hindu-Buddha abad ke 4-12 Masehi
Nusantara yang sekarang bernama Indonesia, negara kita ini dahulunya setelah masa prasejarah kemudian berganti
dengan masa Hindu-Buddha. Karena akibat perdagangan. Para pedagang dari India, Arab, Tiongkok membawa
kebudayaan mereka ke Nusantara. Sehingga terjadilah akulturasi budaya. Berdasarkan hasil penelitian para ahli
ditemukan bahwa agama Buddha masuk ke pulau Indonesia, di wilayahSumatera pada awal abad ke-7 Masehi.
Sedangkan dalam kerajaan Sriwijaya dan kerajaan Syailendra sekitar tahun 750-850 Masehi. Seni budaya India
yang disebarkan pedagang serta kaum brahman tersebut membawa pengaruh semangat sangat besar bagi seni dan
budaya di Nusantara. Pada masa penyebaran Hindu-Buddha tersebut di wilayah Jawa berkembang berupa seni
musik dan tari, arsitektur dan seni rupa, pada masa itu juga dibangun candi Borobudur dan candi Prambanan
Pada masa tersebut muncul tangga nada slendro yang diciptakan oleh seniman pada masa dinasti Syailendra pada
abad ke-8 Masehi. Dalam nada slendro ini satu oktaf dibagi dalam interval yang sama (6/5 dari sekon besar) . Pada
masa Hindu-Buddha ini seni musik dan budaya Nusantara sangat dipengaruhi oleh drama Hindu dalam bahasa
sansekerta Ramayana. Berdasarkan dokumen penelitian ternyata waktu orang Hindu datang ke Jawa mereka telah
menemukan bermacam macam alat musik hasil seni imigrasi bangsa Pra-Melayu dan Proto-Melayu.
3. Masa Islam
Setelah kemunduran kerajaan kerajaan Hindu-Buddha kerajaan Islam Nusantara justru berkembang pesat, begitu juga
dalam bidang seni budayanya. Perkembangan musik masa Islam diawali sejak kerajaan Demak berdiri pada tahun
1500-1546. Bersamaan masuknya agama Islam masuk pula alat musik Arab seperti rebana, rebab, dan gambus.
Cara penyebutan atau nama alat musik akulturasi Islam ini berbeda- beda di daerah seluruh Nusantara. Cara
bermainnya juga agak berbeda. Jika diwilayah Jawa, Bali, Sulawesi Selatan, Sumba disebut rebab. Sedangkan di
daerah Sumba rebab ini disebut Dunggak roro karakteristinya memakai dua dawai. Kemudian di Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi Utara, dan Maluku hanya memakai satu dawai. Berbeda lagi dengan di Aceh yang memakai tiga
dawai. Sedangkan untuk penyebutan nama alat musik rebana berbeda – beda ada yang menyebut dengan nama
terbang, trebang, robana, rabana. Seiring perkembangan musik Islami dari masa ke masa muncul musik gambus. Jenis
musik gambus ini merupakan perpaduan antara alat musik gitar/mandolin, biola, akordeon, gendang, seruling, bass.
4. Masa Kolonialisme
Nusantara ketika masuk dalam zaman penjajahan atau kolonialisme seni musik mengalami perkembangan. Karena saat
itu kaum kolonialisme seperti bangsa Portugis dan Spanyol yang datang awal ke Nusantara mulai memperkenalkan
berbagai alat musik dari negeri mereka seperti biola, selo (cello), gitar, seruling (flute), dan ukulele. Kaum kolonialisme
ini ketika di tanah air memperkenalkan sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu. Sehingga masa itu walaupun negeri
kita dijajah dan menderita namun dalam bidang seni musik mengalami perkembangan pesat. Sehingga waktu itu disebut
sebagai masa masa perkembangan musik modern Indonesia. Kemudian, para musisi Nusantara masa penjajahan mulai
menciptakan sajian musik yang merupakan perpaduan musik Barat dan musik Indonesia sajian musik itu dikenal
sebagai musik keroncong.
5. Masa Kini
Setelah Indonesia merdeka sering perkembangan teknologi musik Nusantara semakin berkembang sangat pesat.
Banyak aliran musik luar negeri baik Asia dan Eropa masuk ke tanah air, seperti populer, jazz, blues, rock, dan R&B
dan yang terbaru ini adalah K-POP Korea. Kalau negeri India musik bersamaan film menyatu sehingga banyak
masyarakat Indonesia menonton film India juga menikmati musik serta lagunya.
Untuk kemajuan bidang seni musik Nusantara maka pemerintah mendirikan institusi seni seperti Sekolah Musik
Indonesia (kemudian AMI,sekarang ISI), Yayasan Pendidikan Musik (YMI) di Jakarta (terutama untuk piano),
B.I.Guru Musik (kemudian IKIP, sekarang UP) di Yogyakarta, Malang, Bandung, dan Jakarta.
PERKEMBANGAN SENI TARI DI INDONESIA
1. Masa Prasejarah 2. Masa Hindu-Budha 3. Masa Islam 4. Masa Kemerdekaan
Zaman prasejarah adalah zaman Pada masa sejarah tepatnya setelah Pada masa islam kostum dan busana
Hingga Saat Ini
sebelum sebelum masyarakat di masuk dan berkembangnya agama yang dikenakan oleh penari perlahan Pada masa kemerdekaan seni tari tak
Indonesia mengenal tulisan. Pada masa Hindu dan Budha perkembangan tari dimodifikasi agar lebih tertutup dan lagi sekedar ditampilkan sebagai ritual
ini penduduk nusantara telah mengenal di Indonesia juga mengalami meminimalisir tampaknya aurat para adat dan keagamaan semata melainkan
keberadaannya telah meluas sebagai
aliran kepercayaan animisme dan peningkatan. Selain digunakan penarinya. Sebagian lagi syair dan
hiburan masyarakat dalam berbagai
dinamisme. Seni gerak berirama yang sebagai metode pemujaan biasanya musik pengiring ada pula yang diganti
acara baik acara formal maupun non
kerap dilakukan dalam berbagai acara tarian pada masa Hindu-Budha juga lebih islami. Adapun contoh tarian formal. Modifikasi tari klasik yang
oleh masyarakat prasejarah juga kerap disajikan dalam mengajarkan pada masa perkemangan islam di dikenal dari masa prasejarah kemudian
dikenal sebagai upacara magis guna nilai-nilai kehidupan dalam Indonesia ialah Tari Saman dan Tari menciptakan inovasi baru yang kini
berdoa dalam pengharapan. Adapun bermasyarakat. Adapun contoh tarian Zapin. Kedua tari tersebut merupakan akrab disebut sebagai seni tari modern
berbagai tarian yang disinyalir dikenal pada masa kebudayaan Hindu-Budha jenis tarian yang mengalami beberapa atau gaya baru.
oleh masyarakat prasejarah adalah antara lain sebagai berikut Tari perubahan dalam pertunjukan nya
sebagai berikut Tari hujan, Tari Topeng Panji, Tari Wayang Wong, seperti alat musik pengiring yang
kesuburan, Tari kebangkitan, Tari Sendratari Ramayana, Sendratari diganti dengan alat musik khas Persia
perburuan, Tari perang, Tari Mahabharata. Beberapa contoh di seperti rebana. Syair yang terdapat
eksorsisme. atas merupakan hasil kebudayaan dalam lagu pengiring juga ada yang
Hindu-Budha di Indonesia yang dikolaborasikan menggunakan syair
hingga kini masih terjaga kelestarian dalam bahasa arab.
nya.
. PERKEMBANGAN SENI TEATER NUSANTARA