Anda di halaman 1dari 15

PERKEMBANGAN

SENI BUDAYA
NUSANTARA
Semester 2
Dunia seni rupa muncul dan berkembang seiring perjalanan hidup
manusia yaitu sejak:

periode kerajaan-kerajaan di
Nusantara (masa Hindu-
diketemukannya beberapa Budha dan masa
peninggalan karya seni rupa perkembangan Islam)

zaman
zaman zaman zaman
indonesia
batu logam klasik
baru

Peninggalan pada zaman ini


berupa kapak perunggu, dipengaruhi oleh budaya
genderang perunggu, benda barat (dijajah oleh
hias dari perunggu kolonialisme barat,
kolonialisme Jepang)
1.      Zaman Batu
Sejak zaman batu, manusia mulai memahami mengenai seni rupa dengan diketemukannya
beberapa peninggalan karya seni rupa.
d.      Zaman Batu Besar
a) Zaman Batu Tua b.      Zaman Batu Tengah c.       Zaman Batu Muda
(megalithikum)
(Paleolithikumh) (mezolithikum) (Neolithikum) • dibangun monumen monumen
• ditemukannya lukisan kuno • sudah tinggal memetap serta mulai batu sebagai upacara keaagamaan
• ditemukannya ujung panah, yang memiliki nilai seni.
digua leang leang (sulawesi bercocok tanam.
flakes, batu penggiling, pipisan,
selatan) berupa objek lukisan di kapak batu dan alat alat dari • ditemukannya kapak lonjong dan • Dolmensejenis meja dari batu
gua berupa telapak tangan dan berukuran besar yang fungsinya
tanduk rusa. persegi. Kapak persegi itu ditemukan
tubuh manusia. untuk meletakkan sesaji diatasnya
• Nenek moyang manusia yang di Lahat, Bogor, Sukabumi, dan juga sebagai tanda bahwa
• karya seni yang memiliki fungsi Karawang, Pacitan, Tasikmalaya dan dibawahnya ada kuburannya.
hidup pada zaman ini
pakai (kapak genggam Lereng Gunung Ijen sedangkan
diperkirakan sudah mulai • Menhir Berupa sebuah bangunan
ditemukan dipacitan (jawa kapak lonjong ditemukan diPapua,
menetap. Bisa dibuktikan yang menyerupai tubuh sebagai
timur), Parigi (Sulawesi), Minahasa, Serawak, dan Kepulauan tanda bersemayamnya roh roh dan
dengan adanya penemuan
gombong (Jawa Tengah), Tanimbar. kekuatan ghaib, menurut
tumpukan kulit kerang setinggi
Sukabumi (Jawa Barat) kepercayaan kuno.
7m dipantai timur sumatera dan • seni rupa selangkah lebih maju
• flakes dan peralatan dari tulang juga sudah ditemukan pecahan dengan diketemukan tembikar dari • Kuburan batu atau sarcophagus
(bone culture) diwilayah papua, tembikar dari tanah liat. tanah liat yang sudah diberi motiv Sejenis peti dari batu untuk
lukisan berupa binatang dari menyimpan orang mati
hiasan yang bersifat magis,
cipratan darah yang dicampur perhiasan cincin, kalung, gelang dari • punden berundak Berupa sebuah
dengan lemak batu dan pakaian dari kulit kayu. batu yang disusun berundak
menyerupai candi dan arca batu
2.      Zaman Logam
Merupakan zaman mengalami peningkatan dalam bidang karya seni karena manusia sudah mulai bisa
menciptakan berbagai benda dari bahan logam. Pada zaman ini ditandai masuknya kebudayaan Indo-China
ke Indonesia sekitar 500 SM. Peninggalan pada zaman ini berupa kapak perunggu, genderang perunggu,
benda hias dari perunggu.

3.      Zaman Klasik


Candi Prambanan merupakan peninggalan seni rupa pada zaman klasik. Zaman klasik merupakan periode
kerajaan-kerajaan di Nusantara, dimana zaman tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu masa Hindu-
Budha dan masa perkembangan Islam. Pada masa kerajaan Hindu-Budha seni rupa Nusantara berkembang
pesat hal tersebut dapat dibuktikan dari peninggalan candi-candi diwilayah Nusantara, seperti Candi
Borobudur, Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Singasari, Candi Mendut, keraton ratu boko, dan candi-
candi lainnya. Sedangkan pada masa kerajaan islam banyak meninggalkan seni bangunan seperti masjid
dan makam, bangunan, keraton, kaligrafi, dan ragam hias berdirikan has islam.
4.      Zaman Indonesia Baru
Pada periode ini seni rupa Nusantara mulai dipengaruhi oleh budaya barat, karena masa ini negeri kita
dijajah oleh kolonialisme barat, kolonialisme Jepang sampai masa kemerdekaan.
Pada jaman ini, seni rupa diklasifikasikan sebagai berikut.

a.       Masa Perintisan b.      Masa Mooyindie c.       Masa Cita Indonesia e.       Masa Kemerdekaan
• Sepeningggal Raden Saleh di Perbedaan karya lukisan antara Pada masa kemerdekaan, Affandi
Terdapat lukisan perkelahian S.Soedjojono dengan Abdulloh mendirikan perkumpulan
dengan singa. Lukisan tersebut Indonesia mengalami kekosongan
Suryosubroto terletak pada Seniman Indonesia Muda
yang melukis Raden Saleh. disebut masa mooyindie.
karyanya. Dimana keindahan yang disingkat SIM. Anggotanya
• Kemudian muncul Abdulloh dibuat oleh Abdulloh Suryosubroto Affandi, Hendra Gunawan,
Suryosubroto menekankan tidak sesuai dengan kenyataan Suromo, Surono, Abdul Salam,
keelokan dan keindahan alam di bangsa Indonesia yang melarat dan Sudibyo, dan Trisno Sumarjo,
Indonesia. Pada perkembangan menderita, pekukis S. Soedjojono para seniman tersebut
selanjutnya pada masa ini muncul kemudian mempelopori lukisan menciptakan banyak karya seni
pelukis-pelukis terkenal lainnya yang sesuai dengan penderitaan berupa lukisan yang sangat
adalah Wakidi, Pirngadi, Basuki bangsa Indonesia pada masa menarik dan indah. Pada
Abdulloh, dan Wahdi. penjajahan. Kemudian mendirikan perkembangan selanjutnya
perkumpulan ahli gambar Indonesia setelah keluar dari perkumpulan
(PERSAGI) yang anggotanya Agus Seniman Indonesia Muda,
Jayasuminta, I.Sutioso, Rameli, Affandi dan Hendra Gunawan
Abdul Salam, Otto Jaya, mendirikan Peloekis Rakyat.
S.Sudiarjo, dan lainnya
Lanjutan

f.       Masa seni rupa baru


para pelukis sudah berani
menampilkan corak baru dalam
penggarapannya. Para seniman an
muda baru mulai berusaha
menciptakan karya seni rupa yang
baru Yanga tidak tergantung pada
suatu media tertentu , dan sudah
menggunakan berbagai media
untuk menghasilkan sesuatu yang
berbeda. Penerapan konsep-konsep
yang tabu sudah di terapkan dalam
lukisannya.
PERKEMBANGAN SENI MUSIK NUSANTARA

1. Zaman Prasejarah
Kira-kira 2500 sebelum Masehi dan abad ke-1 Masehi. Pada masa tersebut telah ditemukan berbagai
perkembangan kesenian dan kebudayaan termasuk musik sampai saat ini. Perkembangan musik Nusantara
masa prasejarah tersebut bisa kita lihat dari dua arus imigrasi besar pada masa tersebut, yang dipaparkan
berikut ini:
a. Imigrasi Pra-Melayu b. Imigrasi Proto-Melayu
• Terjadi antara tahun 2500 dan 1500 sebelum Masehi yaitu terjadi perpindahan
bangsa dari Asia Tengah ke Asia Tenggara. Imigran masa Melayu tersebut Perkembangan Seni Musik juga dapat kita lihat pada imigrasi Proto-
membawa keahlian dan berbagai unsur dari Kaukasus dan Mongolia. Melayu pada zaman perunggu yaitu sekitar abad ke-4 sebelum
Diantaranya mereka membawa kesenian kebudayaan bambu serta teknik Masehi. Gelombang imigrasi zaman perunggu ke Nusantara oleh
pengolahan ladang. bangsa Proto-Melayu ini terjadi pada zaman perunggu, sehingga
• memperkenalkan semacam lagu pantun. kedatangan mereka mempengaruhi perkembangan seni musik. Masa
• sudah mengenal alat tiup bernama Khen. Alat musik prasejarah khen ini terdiri tersebut alat musik dibuat dari bahan logam. Diperkirakan bahwa
dari 6 batang bambu, cara membunyikannya dengan ditiup bersama dalam saat itu telah diciptakan alat musik gong, karena berdasarkan
kelompok 3 nada. penelitian para ahli di kawasan Asia Selatan di ketemukan alat musik
• bermunculan berbagai alat musik dari bambu seperti suling, angklung, xylofon. gong dari perunggu yaitu didekat Annam, pada tahun 1930-an. Jadi
• Xylofon ini di berbagai negara namanya berbeda beda, disebut/dinamai sebagai dapat disimpulkan bahwa dari wilayah Annam inilah kesenian dan
tatung di wilayah Annam, rangnatdi negara Kamboja, ranatdi negara Thailand, budaya perunggu tersebar ke seluruhkawasanAsia Tenggara.
pattalar di negara Burma, gambangdi pulau Jawa, kolintang di Sulawesi dan
Kalimantan. Xylofon ini kemudian diproduksi lalu diekspor dari Asia Tenggara
ke Afrika sekitar abad ke 5 Masehi, sehingga tersebar di seluruh dunia
2. Zaman Hindu-Buddha abad ke 4-12 Masehi

Nusantara yang sekarang bernama Indonesia, negara kita ini dahulunya setelah masa prasejarah kemudian berganti
dengan masa Hindu-Buddha. Karena akibat perdagangan. Para pedagang dari India, Arab, Tiongkok membawa
kebudayaan mereka ke Nusantara. Sehingga terjadilah akulturasi budaya. Berdasarkan hasil penelitian para ahli
ditemukan bahwa agama Buddha masuk ke pulau Indonesia, di wilayahSumatera pada awal abad ke-7 Masehi.
Sedangkan dalam kerajaan Sriwijaya dan kerajaan Syailendra sekitar tahun 750-850 Masehi. Seni budaya India
yang disebarkan pedagang serta kaum brahman tersebut membawa pengaruh semangat sangat besar bagi seni dan
budaya di Nusantara. Pada masa penyebaran Hindu-Buddha tersebut di wilayah Jawa berkembang berupa seni
musik dan tari, arsitektur dan seni rupa, pada masa itu juga dibangun candi Borobudur dan candi Prambanan
Pada masa tersebut muncul tangga nada slendro yang diciptakan oleh seniman pada masa dinasti Syailendra pada
abad ke-8 Masehi. Dalam nada slendro ini satu oktaf dibagi dalam interval yang sama (6/5 dari sekon besar) . Pada
masa Hindu-Buddha ini seni musik dan budaya Nusantara sangat dipengaruhi oleh drama Hindu dalam bahasa
sansekerta Ramayana. Berdasarkan dokumen penelitian ternyata waktu orang Hindu datang ke Jawa mereka telah
menemukan bermacam macam alat musik hasil seni imigrasi bangsa Pra-Melayu dan Proto-Melayu.
3. Masa Islam

Setelah kemunduran kerajaan kerajaan Hindu-Buddha kerajaan Islam Nusantara justru berkembang pesat, begitu juga
dalam bidang seni budayanya. Perkembangan musik masa Islam diawali sejak kerajaan Demak berdiri pada tahun
1500-1546. Bersamaan masuknya agama Islam masuk pula alat musik Arab seperti rebana, rebab, dan gambus.
Cara penyebutan atau nama alat musik akulturasi Islam ini berbeda- beda di daerah seluruh Nusantara. Cara
bermainnya juga agak berbeda. Jika diwilayah Jawa, Bali, Sulawesi Selatan, Sumba disebut rebab. Sedangkan di
daerah Sumba rebab ini disebut Dunggak roro karakteristinya memakai dua dawai. Kemudian di Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi Utara, dan Maluku hanya memakai satu dawai. Berbeda lagi dengan di Aceh yang memakai tiga
dawai. Sedangkan untuk penyebutan nama alat musik rebana berbeda – beda ada yang menyebut dengan nama
terbang, trebang, robana, rabana. Seiring perkembangan musik Islami dari masa ke masa muncul musik gambus. Jenis
musik gambus ini merupakan perpaduan antara alat musik gitar/mandolin, biola, akordeon, gendang, seruling, bass.
4. Masa Kolonialisme

Nusantara ketika masuk dalam zaman penjajahan atau kolonialisme seni musik mengalami perkembangan. Karena saat
itu kaum kolonialisme seperti bangsa Portugis dan Spanyol yang datang awal ke Nusantara mulai memperkenalkan
berbagai alat musik dari negeri mereka seperti biola, selo (cello), gitar, seruling (flute), dan ukulele. Kaum kolonialisme
ini ketika di tanah air memperkenalkan sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu. Sehingga masa itu walaupun negeri
kita dijajah dan menderita namun dalam bidang seni musik mengalami perkembangan pesat. Sehingga waktu itu disebut
sebagai masa masa perkembangan musik modern Indonesia. Kemudian, para musisi Nusantara masa penjajahan mulai
menciptakan sajian musik yang merupakan perpaduan musik Barat dan musik Indonesia sajian musik itu dikenal
sebagai musik keroncong.
5. Masa Kini

Setelah Indonesia merdeka sering perkembangan teknologi musik Nusantara semakin berkembang sangat pesat.
Banyak aliran musik luar negeri baik Asia dan Eropa masuk ke tanah air, seperti populer, jazz, blues, rock, dan R&B
dan yang terbaru ini adalah K-POP Korea. Kalau negeri India musik bersamaan film menyatu sehingga banyak
masyarakat Indonesia menonton film India juga menikmati musik serta lagunya.
Untuk kemajuan bidang seni musik Nusantara maka pemerintah mendirikan institusi seni seperti Sekolah Musik
Indonesia (kemudian AMI,sekarang ISI), Yayasan Pendidikan Musik (YMI) di Jakarta (terutama untuk piano),
B.I.Guru Musik (kemudian IKIP, sekarang UP) di Yogyakarta, Malang, Bandung, dan Jakarta.
PERKEMBANGAN SENI TARI DI INDONESIA

1.      Masa Prasejarah 2. Masa Hindu-Budha 3.      Masa Islam 4.      Masa Kemerdekaan
Zaman prasejarah adalah zaman Pada masa sejarah tepatnya setelah Pada masa islam kostum dan busana
Hingga Saat Ini
sebelum sebelum masyarakat di masuk dan berkembangnya agama yang dikenakan oleh penari perlahan Pada masa kemerdekaan seni tari tak
Indonesia mengenal tulisan. Pada masa Hindu dan Budha perkembangan tari dimodifikasi agar lebih tertutup dan lagi sekedar ditampilkan sebagai ritual
ini penduduk nusantara telah mengenal di Indonesia juga mengalami meminimalisir tampaknya aurat para adat dan keagamaan semata melainkan
keberadaannya telah meluas sebagai
aliran kepercayaan animisme dan peningkatan. Selain digunakan penarinya. Sebagian lagi syair dan
hiburan masyarakat dalam berbagai
dinamisme. Seni gerak berirama yang sebagai metode pemujaan biasanya musik pengiring ada pula yang diganti
acara baik acara formal maupun non
kerap dilakukan dalam berbagai acara tarian pada masa Hindu-Budha juga lebih islami. Adapun contoh tarian formal. Modifikasi tari klasik yang
oleh masyarakat prasejarah juga kerap disajikan dalam mengajarkan pada masa perkemangan islam di dikenal dari masa prasejarah kemudian
dikenal sebagai upacara magis guna nilai-nilai kehidupan dalam Indonesia ialah Tari Saman dan Tari menciptakan inovasi baru yang kini
berdoa dalam pengharapan. Adapun bermasyarakat. Adapun contoh tarian Zapin. Kedua tari tersebut merupakan akrab disebut sebagai seni tari modern
berbagai tarian yang disinyalir dikenal pada masa kebudayaan Hindu-Budha jenis tarian yang mengalami beberapa atau gaya baru.
oleh masyarakat prasejarah adalah antara lain sebagai berikut Tari perubahan dalam pertunjukan nya
sebagai berikut Tari hujan, Tari Topeng Panji, Tari Wayang Wong, seperti alat musik pengiring yang
kesuburan, Tari kebangkitan, Tari Sendratari Ramayana, Sendratari diganti dengan alat musik khas Persia
perburuan, Tari perang, Tari Mahabharata. Beberapa contoh di seperti rebana. Syair yang terdapat
eksorsisme. atas merupakan hasil kebudayaan dalam lagu pengiring juga ada yang
Hindu-Budha di Indonesia yang dikolaborasikan menggunakan syair
hingga kini masih terjaga kelestarian dalam bahasa arab.
nya.
.    PERKEMBANGAN SENI TEATER NUSANTARA

1. Teater tradisional 2. Teater transisi (modern) 3. Teater Indonesia tahun


Teater transisi merupakan sebutan 1920an
Perkembangan seni teater tradisional
bagi periode, dimana pada saat teater Teater di Indonesia sekitar tahun 1920- Penulis lakon lainnya pada masa
Nusantara sudah dimulai sejak
tradisional mengalami penurunan an disebut dengan angkatan pujangga pujangga baru adalah sanusipane,
sebelum masa perkembangan hindu.
akibat adanya pengaruh budaya lain. baru. Teater pada masa angkatan hasil karyanya berjudul Kertajaya
Ketika itu sudah mulai ada tanda-
Perubahan dari teater transisi dengan pujangga baru kelebihannya cukup pada tahun 1932 dan
tanda penciptaan seni teater
teater tradisional terletak pada cerita penting jika dilihat dari sudut Sandyakalaning Majapahit ditulis
tradisional yang fungsinya sebagai pada tahun 1933. Lakon lakon
yang sudah mulai di tulis, namun saat kesastraan sumbangsih angkatan
pendukung upacara ritual teater tersebut ditulis untuk menyemangati
itu wujud ceritanya masih sangat pujangga baru yaitu drama drama
tradisional diciptakan pada dasarnya perjuangan para pejuang masyarakat
ringkas outline story(cerita sudah ditulis sebagai ungkapan
sebagai bagian dari upacara adat Indonesia dalam melawan penjajah
peradegan). Mengenai cara ketertekanan akibat penindasan
istiadat dalam tatacara kehidupan serta kritikan bagi kekejaman
penyajiannya mulai berubah, yaitu pemerintahan Belanda. Pada masa
masyarakat di nusantara. penjajahan.
memakai panggung dan dekorasi. Ada angkatan pujangga baru, berbentuk
Beberapa teater tradisional Nusantara pun dalam teater transisi sudah di sastra drama sudah memakai bahasa
yang tercipta, diantaranya wayang perhitungkan mengenai beberapa kebangsaan, yaitu bahasa Indonesia
kulit, wayang wong, ludruk, lenong, teknik yang bisa memperindah dan sedangkan cara penyusunannya model
randai, drama gong, arja, ubrug, menarik pertunjukan teaternya. Ciri dialog antar tokoh dan berbentuk sajak.
ketoprak, dan sebagainya. Salah satu masa atau periode transisi mulai
teater tradisional adalah arja yang ada mengambil unsur unsur pertunjukan
danasih diperankan dipulau Dewata
dari teater barat dan diabdosi dalam
Bali.
teater Nusantara.
4. Teater Indonesia Pada masa penjajahan Jepang segala 5. Teater Indonesia 1950an 6.) Teater Indonesia
bentuk seni hiburan yang berbau
tahun 1940-an Belanda dihapus dari Indonesia
Masa ini adalah masa setelah tahun 1970-an
disebabkan pemerintah penjajahan roklamasi kemerdekaan republik Perkembangan teater tahun 70-an
Pada situasi penjajahan jepang, dua ditandai dengan didirikannya pusat
Jepang Anti budaya barat rombongan indonesia, masa ini tokoh teater
orang tokoh yaitu Anjar Asmara, dan
sandiwara saat itu kebingungan merefleksikan perjuangan dalam kesenian Taman Ismail Marzuki oleh
Kamajaya, memiliki gagasan supaya Gubernur DKI Jakarta yaitu Ali
karena akan dihapus Jepang dan teater dengan membentuk cerita
didirikan pusat kesenian Indonesia.
dilarang keliling. Kemudian merubah bertemakan kemerdekaan, Sadikin. Berdasarkan catatan sejarah
Tujuannya adalah menciptakan
cerita dengan mementaskan cerita kekecewaan, penderitaan, keberanian, perkembangan teater. Pusat kesenian
pembaharuan kesenian yang selaras dalam bahasa Indonesia , Jawa, dan nilai kemanusiaan, penghianatan, Taman Ismail Marzuki telah berhasil
dengan perkembangan jaman. Unsur maupun Sunda. Akhirnya Jepang kemunafikan, kepahlawanan tindakan menerbitkan 67 judul lakon.
tersebut disetujui oleh bung Karno kalah dalam perang dunia 2, disaat pengecut, keikhlasan,
dan kaum nasionalis, tepatnya pada menjelang akhir pendudukan Jepang Tokoh teater yang muncul tahun
pengorbanan,dll.
tanggal 6 Oktober 1942. Dirumah tersebut muncul rombongan 1970an diantaranya D.Djajakusuma,
bungkarno dibentuklah badan pusat sandiwara yang melahirkan karya Pada masa ini untuk memajukan seni Wahyu Sihombing, Pramana
kesenian Indonesia. Pendirian badan sastra yang berarti, yaitu Penggemar teater tanah air maka didirikan Padmodarmaya (teater lembaga) ,
perusahaan kesenian Indonesia Maya(1944) pimpinan Usmar Ismail, Akademi Teater Nasional Ikranegara (teater saja) , Danarto
bermaksud menciptakan kesenian dan D.Djajakusuma. jadi intinya Indonesia(ATNI) Tepatnya pada (teater tanpa penonton), Adi Kurdi
Indonesia baru, diantaranya dengan teater tidak sebagai hiburan tahun 1955 tokoh pendirinya adalah (teater hitam putih) , Arifin C.Noor
sematamata tetapi sebagai ekspresi Usmar Ismail dan Asrul sani. ATNI (teater kecil) , Putu Wijaya (teater
jalan memperbaiki dan
kebudayaan siswa kesadaran nasional berusaha mewujudkan teater dengan
menyesuaikan kesenian daerah mandiri), N. Riantiarno (teater koma)
dengan cita cita kemerdekaan mementaskan lakon lakon terjemahan
menuju kesenian Indonesia baru. ,dan Teguh Karya.
republik indonesia. dari barat, contohnya dari karya
Moilere, Gogol, chekof.
7.) Teater Indonesia tahun Pada masa itu juga lahir kelompok d)  Kelompok Teater di Kota
8.) Teater Kontemporer
1980 - 1990-an teater baru, diantaranya sebagai Tegal Di Tegal lahir Teater Indonesia
berikut : RSPD.
a) Kelompok Teater di Kota Sejak munculnya eskponen 70
Pada masa tahun 1980 - 1990-an
e)  Kelompok Teater di Kota dalam dunia seni teater. Mulailah
kondisi politik tanah air Yogyakarta. Di kota gudeg
Yogyakarta, pada masa tahun Surabaya. kota Surabaya seni teater kontemporer Indonesia.
mencekam akibat peristiwa Malari
1980-1990-an muncul beberapa juga muncul beberapa teater, Eksponen 70 ini adalah cara
1974. Sehingga pemerintah
membuat kebijakan supaya dewan- teater, antara lain sebagai diantaranya Teater berekspresi teater dengan gaya
dewan mahasiswa ditiadakan, berikut: Pavita,Teater Ragil,Teater khas masing-masing tidak dibatasi
kegiatan teater kampus dilarang. 1. Teater Dynasti Api,Teater Rajawali,Teater kreasinya. Lalu para seniman teater
Dalam kondisi tersebut kelompok 2. Teater Jeprik Insmarang. beraliran kontemporer terus
teater tetap muncul namun dalam 3. Teater Tikar berkreasi sejak tahun 80-an sampai
4. Teater Shima f)   Di Semarang juga muncul
bentuk festival teater, di beberapa saat ini. Seni teater lainnya
daerah Nusantara, diantaranya 5. Teater Gandrik Teater Lingkar. berkembang seperti seni teater
sebagai berikut Festival Teater di b)  Kelompok Teater di Kota Solo konvesional, yang tidak akan mati
Jakarta dan Festival Drama Lima (Surakarta) Masa itu di Solo g)  Kelompok teater di kota
Medan & Palembang. tetapi teater eksperimental terus
Kota di Surabaya juga ada Teater Gidag-gidig. tumbuh. Dunia pentas teater
c) Kelompok Teater di Kota semakin kaya jenisnya dan atraktif.
Bandung. Di kota Bandung
muncul Teater Bel, Teater
Republik, dan Teater Payung
Hitam.

Anda mungkin juga menyukai