Anda di halaman 1dari 17

Pengaruh

Literasi
keuangan dan
fintech
terhadap
perilaku
Anggota Kelompok

01 Yuan Ardana 202110160311329


02 Putri Azzura 202110160311342
03 Rista Fitria Anggraini202110160311343
04 Pasya Riski Nopalia 202110160311353
05 Alief Akbar 202110160311368
KATA PENGANTAR
Generasi muda adalah sebagai penerus bangsa dan menjadi pelaku roda perekonomian
Indonesia. Oleh sebab itu, sebaiknya sejak dini mereka diberikan pemahaman mengenai
literasi keuangan, seperti melengkapi diri dengan proteksi asuransi, menabung dan
berinvestasi sebagai modal dalam membangun hari esok yang lebih baik untuk dirinya,
keluarga serta perekonomian Indonesia.
Kebanyakan anak muda berfikir bahwa berinvestasi membutuhkan dana yang besar,
mahal dan hanya bisa dilakukan oleh orang orang tertentu saja. Padahal saving dan investasi
adalah salah satu proteksi keuangan yang bisa dilakukan siapa saja, dan dapat dimulai dari
dana yang relative kecil. Saving maupun investasi bisa lebih murah dari segelas kopi di café,
atau semangkuk bakso. Apabila kita dan sekeluarga memperlakukan keuangan secara bijak,
masa depan yang lebih baik ada ditanan kita dan keluarga.
Literasi Keuangan
Literasi keuangan adalah kemampuan
dalam memahami pro dan kontra dari
suatu keputusan keuangan,
pertimbangan biaya dan dengan percaya
diri memutuskan apa yang harus
dilakukan.
Fintech
Fintech adalah penggabungan antara
teknologi dan system keuangan (seperti
e banking, gopay, OVO, dll)
Perilaku Keuangan

Perilaku keuangan adalah melakukan


kegiatan yang terkait dengan keuangan
Rentang Skala

No Rentang skala Keterangan


1 80 - 180 Sangat tidak setuju
2 181 - 261 Tidak setuju
3 261 - 342 Netral
4 343 - 423 Setuju
5 424 - 504 Sangat setuju
Hasil Kuesioner
Kuesioner
1 No Kuesioner 1 2 3 4 5 Total Ket
1
Masyarakat memahami Pemahaman tentang konsep
manajemen keuangan 1 3 27 62 7 371 Setuju
2
Masyarakat memahami Pemahaman tentang konsep
memperoleh uang 1 3 16 60 20 395 Setuju
3
Masyarakat memahami Pemahaman tentang konsep mengelola
uang 1 1 21 66 11 385 Setuju
4
Masyarakat memahami Pemahaman tentang konsep asset
(kekayaan) 1 7 35 42 15 363 Setuju
5
Masyarakat memahami Pemahaman tentang konsep hutang 2 4 16 66 12 382 Setuju
6
Masyarakat memahami Pemahaman tentang konsep investasi 2 12 30 44 12 352 Setuju
7
Masyarakat memahami Pemahaman tentang konsep menabung 1 0 9 60 30 418 Setuju
8 Masyarakat memahami Pemahaman tentang konsep resiko
keuangan 1 7 32 44 16 367 Setuju
Kesimpulan Kuesioner 1

Kesimpulan dari kuesioner 1 yang sudah dikumpulkan oleh kami


dari responden terkait literasi keuangan yaitu masyarakat sudah
mampu memahami konsep manajemen keuangan, konsep
memperoleh uang, konsep mengelola uang, konsep asset
(kekayaan), konsep hutang, konsep investasi, konsep menabung,
dan konsep resiko keuangan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
95% orag sudah memahami tentang bagaimana mengelola
keuangan dengan baik.
Kuesioner
2 No Kuesioner 1 2 3 4 5 Total Ket
1

Fintech Memberikan Kemudahan Dalam Pengguanaannya 1 3 10 54 32 416 Setuju


2

Fintech Memberikan Keamanan Dalam Penggunaannya 2 1 27 52 18 383 Setuju


3

Fintech Memberikan Kepraktisan Dalam Penggunaannya 1 1 9 47 42 428 Sangat Setuju


4
Fintech Memberikan Ketepatan Dalam Penggunaanya 1 0 15 50 34 416 Setuju
5
Fintech Memberikan Kecepatan Dalam Penggunaannya 1 1 9 47 42 428 Sangat Setuju
6
Fintech Memberikan Fleksibilitas Dalam Penggunaannya 1 3 9 54 33 415 Setuju
7
Fintech Lebih Menghemat Dalam Penggunaannya 1 10 28 42 19 368 Setuju
Kesimpulan
kuesioner 2
Hasil dari kuesioner yang kami dapatkan ialah kebanyakan
responden menyetujui bahwa fintech memberikan kemudahan,
keamanan, kepraktisan, ketepatan, kecepatan, dan juga lebih
fleksibel dalam penggunaannya.
Kuesioner
3 No
1
Kuesioner 1 2 3 4 5 Total Ket

Masyarakat Selalu Merencanakan Keuangan(Alokasi) 1 12 23 51 13 363 Setuju


2
Masyarakat Selalu Merencanakan Keuangan Sebelum
Membelanjakan Uang 1 8 33 43 15 363 Setuju
3

Masyarakat Selalu Mencatat Uang Masuk/Pendapatan 2 14 35 34 15 346 Setuju


4
Masyarakat Selalu Mencatat Uang Keluar/Pengeluaran 2 11 32 38 17 357 Setuju
5
Masyarakat Selalu Menyisihkan Uang untuk Menabung 2 2 14 54 28 404 Setuju
6
Masyarakat Selalu Menyisihkan Uang untuk Investasi 3 18 30 37 12 337 Netral
7 Masyarakat Mengajukan Hutang Hanya untuk Keperluan
Produktif (investasi/usaha/nabung) 20 20 28 24 8 280 Netral
8 Masyarakat Mengajukan Hutang Hanya untuk Keperluan
Konsumtif (Shopping) 30 27 19 19 5 242 Tidak Setuju
9
Masyarakat Selalu Menyisihkan Uang untuk ZIS
(zakat/infaq/shodaqoh) 1 1 22 53 23 396 Setuju
Kesimpulan
kuesioner 3
Dari hasil yang sudah dikumpulkan oleh kami dari responden tentang
pemahaman literasi keuangan yaitu sebagian besar masyarakat sudah mampu
merencanakan keuangan sebelum digunakan untuk berbelanja entah itu
kebutuhan sekunder atau primer. Masyarakat juga sudah bisa menyisikan
sebagaian uangnya untuk ditabung dan untuk zakat, infaq, qurban dll. Namun,
ada juga masyarakat yang menyisihkan uangnya untuk investasi.
Kesimpulan
Pendidikan literasi keuangan sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi sebuah
negera. Dewasa ini penerapan pendidikan literasi keuangan di Indonesia masih
belum dilaksanakan secara optimal baik ditingkat keluarga maupun sekolah.
Mengingat pentingnya pemberian intervensi mengenai literasi keuangan pada
anak akan sangat berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan di masa yang akan
datang maka penerapan pendidikan literasi keuangan secara optimal harus
segera dilakukan sedini mungkin. Pada tahapan yang masih dalam taraf
perkembangan, akan sangat efisien jika Pendidikan literasi keuangan diberikan
kepada mereka anak usia dini. Penanaman nilai – nilai literasi keuangan yang
benar pada usia dini akan selalu memberkas dalam fikiran mereka. Pemahaman
dasar mengenai pendidikan literasi keuangan pada anak akan menjadikan anak
tumbuh dewasa dengan bekal mengenai literasi keuangan yang cukup serta
mempunyai fondasi yang kuat untuk memahami isu – isu serta masalah –
masalah keuangan yang ada di sekitar mereka.
Fig. VII

Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran untuk pembaca
untuk menggali ilmulebih dalam mengenai Literasi
Keungan melalui referensi-referensi dari buku yang
berbeda pula. Agar proses pembelajaran berjalan dengan
baik dan tidak terpaku pada satu sumber saja.
Terimakasih,

Anda mungkin juga menyukai