Anda di halaman 1dari 37

POST TRANSLATION CONTROL

KELOMPOK 3

NURFINA MAWADAH (4401418003)


SITI AMINAH (4401418032)
MODIFIKASI PASCA
TRANSLASI
 Modifikasi pasca translasi (PTM) adalah
modifikasi kimiawi dari suatu protein setelah
diterjemahkan.

 Modifikasi kimiawi yang terjadi pada residu


asam amino tertentu setelah protein disintesis
melalui translasi dikenal sebagai modifikasi
pasca translasi.

 Ini penting untuk fungsi normal protein.

 PTMs sebagian besar terjadi di E.R dan


aparatus golgi.
Mengapa PTM diperlukan ???
 Stabilitas protein

 Aktivitas biokimia (pengaturan aktivitas)

 Protein targeting (lokalisasi protein)

 Protein signaling (interaksi protein-protein,cascade


amplification)
Jenis-jenis
Post Translations Modification
Modification involving peptide bonds

Proteins folding and chaperones

Modification of amino acids

Subunit aggregation

Protein splicing
Modifikasi yang Melibatkan Pembelahan
Ikatan Peptida (Proteolisis Terbatas)

 Spesifik dan diatur dengan baik


 Enzimatik dan non-enzimatik
Contoh:
 Penghapusan peptida pemimpin sinyal oleh
sinyal peptidase
 Protein prekursor → protein dewasa (Insulin)
 Zimogen → enzim aktif
 Trypsinogen → Tripsin
 Prohormon → Hormon
Ilustrasi skematis sintesis insulin oleh
pembelahan proinsulin
Modifikasi Asam Amino
Fosforilasi
 Penambahan gugus fosfat ke protein.

 Terutama pada residu serin, treonin atau tirosin.

 Di kenal sebagai regulasi Fosfo.

 Peran penting dalam siklus sel, pertumbuhan,


apoptosis dan jalur transduksi sinyal.
Protein kinase
 ATP + protein ——————> fosfoprotein + ADP
Phosphorylation
Ilustrasi Skematis Proses
Fosforilasi
Glikosilasi

 Lampiran kovalen oligosakarida.

 Penambahan gugus glikosil atau gugus


karbohidrat ke dalam protein.

 Terutama pada asparagine,


hydroxylysine, serine atau treonine.

 Efek signifikan pada pelipatan protein,


konformasi, distribusi, stabilitas, dan
aktivitas.
Glycosylation
Molecular Mechanism of
Glycosylation in ABO Blood
N-Asetilasi

 Penambahan gugus asetil ke nitrogen.

 Histon diasetilasi pada residu lisin di ekor


terminal-N sebagai bagian dari regulasi gen.

 Terlibat dalam regulasi faktor transkripsi, protein


efektor, pengawal molekuler, dan protein
sitoskeletal.

 Metionin aminopeptidase (MAP) adalah enzim


yang bertanggung jawab atas asetilasi N-terminal
N-Asetilasi
Example of Histone Acetylation
Lipidasi
 Penempelan lipidasi dari
kelompok lipid, seperti
asam lemak, secara
kovalen ke protein.

 Secara umum, lipidasi


membantu dalam sinyal
lokalisasi dan penargetan
seluler, tethering
membran, dan sebagai
mediator interaksi
protein-protein.
Ikatan Disulfida
 Ikatan disulfida adalah ikatan kovalen yang
terbentuk antara dua residu sistein (RSSR).

 Ikatan ini berkontribusi pada lipatan protein yang


benar seperti elemen struktur sekunder lainnya.
Ubiquitination
 Ubiquitin adalah protein pengatur
kecil yang dapat dilekatkan pada
protein dan diberi label untuk
penghancuran.

 Efek dalam regulasi siklus sel,


pengendalian proliferasi dan
diferensiasi, kematian sel
terprogram (apoptosis), perbaikan
DNA, proses imun dan inflamasi
dan biogenesis organel.
Mechanisms of ubiquitination
Siklus Ubiquitin
MODIFIKASI PASCA TRANSLASI

PELIPATAN PROTEIN
 Proses fisik yang mengarah dari rantai polipeptida
yang tidak terlipat menjadi protein fungsional
dengan struktur yang pasti.

 Meminimalkan jumlah rantai samping hidrofobik


yang terpapar air merupakan kekuatan pendorong
yang penting.

 Bentuk asli adalah bentuk terlipat paling stabil.


Langkah pematangan protein
sehingga didapat protein yang
fungsional
PROTEIN FOLDING

 Proses pelipatan tergantung


pada pelarut,konsentrasi
garam,pH,suhu dan
pengatur molekuler.

 Molekul pendamping
(chaperone) adalah protein
yang memfasilitasi pelipatan
protein lain tanpa menjadi
bagian dari kumpulan
kompleks.
Proses Pelipatan Protein Dibantu
Molekul Pendamping (Chaperone)
PROTEIN SPLICING

 Protein splicing adalah reaksi intramolekuler dari


protein tertentu di mana segmen protein internal
(disebut intein) dikeluarkan dari protein prekursor
dengan ligasi protein eksternal terminal-C dan
terminal-N (disebut exteins) di kedua sisi .
 Tidak ada koenzim atau sumber energi metabolik.
 Melibatkan penataan ulang ikatan daripada
pemutusan ikatan yang diikuti dengan sintesis
ulang.
 Mengubah prekursor protein tidak aktif menjadi
protein aktif secara biologis.
PROTEIN SPLICING
Apa itu INTEINS ???

 Inteins adalah segmen


protein yang mampu
mengeluarkan dirinya
sendiri dan bergabung
dengan bagian yang
tersisa (exins) dengan
ikatan peptida.

 Ditemukan di bacteria
eukarotes, archaea dan
virus.
Mekanisme reaksi penyambungan
protein intein
Source of Materials
• Ashok, Murya. 2018. Post translational
modification of protein. Science in Slideshare.
Roll No: 17PBT022.
• Bruce Alberts,…et.al. 2008. Molecular Biology of
the Cell, Five Edition. Garland science. ISBN9 78-
0-8153-4r05-(5h ardcover-)- -ISBN9 78-0- 8f5 g-
4t06_Z( paperback).

Anda mungkin juga menyukai