Anda di halaman 1dari 81

Pencemaran Udara

1
Udara Bersih vs Udara Tercemar
Udara bersih :
Keadaan masih sangat
alamiah sehingga
komposisinya tidak
membahayakan makhluk
hidup

Udara Tercemar :
Mengandung zat pencemar
 sulfur, nitrogen, karbon,
halogen, radioaktif, dll

2
Komposisi Udara Bersih
Konsentrasi Konsentrasi
Gas Gas
(% vol) (% vol)
Nitrogen (N2) 78,09 Karbon monoksida (CO2) 10-5
Oksigen (O2) 20,95 Nitrous oksida (N2O) 2 x 10-5
Argon (Ar) 0,93 Xenon (Xe) 8 x 10-6
Karbondioksida (CO2) 0,032 Ozon (O3) 2 x 10-6
Neon (Ne) 0,018 Amonia (NH3) 6 x 10-7
Helium (He) 5,2 x 10-4 Nitrogen dioksida (NO2) 10-7
Methane (CH4) 1,5 x 10-4 Nitric oksida (NO2) 6 x 10-8
Kripton (Kr) 10-4 Sulfur Dioksida (SO2) 2 x 10-8
Hidrogen (H) 5 x 10-5 Hidrogen sulfida (H2S) 2 x 10-8

3
 Kata episode merupakan istilah yang menggambarkan
bencana pencemaran udara.

 Kejadian bencana tsb menstimulasi berbagai kegiatan yang


diperlukan untuk mengendalikan pencemaran udara.

 Terdapat tiga episode terbesar yang terjadi dirangkum dalam


Tabel 1.1 di bawah ini.

Episode Pencemaran Udara


4
Meuse Valley, 1930 Donora, Pennsylvania, 1948 London, 1952
(1 – 5 Oktober) (2 – 31 Oktober) (5 – 9 Desember)
Populasi Tidak ada data 12.300 8.000.000
Cuaca Antisiklon, inversi, Antisiklon, inversi, dan fog Antisiklon, inversi,
dan fog dan fog
Topografi Lembah sungai Lembah sungai Sungai saja
sumber Industri (termasuk Industri (termasuk pabrik baja Pembakaran batu
polutan pabrik baja dan seng) dan seng) bara di rumah tangga
utama
Bentuk Iritasi senyawa kimia Iritasi senyawa kimia pada Iritasi senyawa kimia
penyakit pada membran membran permukaan pada membran
permukaan permukaan

Jumlah 63 17 4000
kematian
Waktu terjadi sejak dua hari setelah sejak dua hari setelah episode satu hari setelah
kematian episode episode
Tersangka Sulfur oksida bersama Sulfur oksida bersama dengan Sulfur oksida
penyebab dengan partikulat partikulat bersama dengan
iritasi partikulat

5
 Setelah selama 9-hari berkabut pada bulan Januari tahun 1931, tercatat
592 orang meninggal di Manchaster dan Salford (Inggris), sekali lagi
angka kematian tersebut jauh berada di atas angka kematian normal.

 Kejadian smog fotokimia di Los Angeles, yang tadinya diperkirakan sama


dengan kabut London, tetapi ternyata merupakan hasil reaksi atmosferik
dari gas buangan kendaraan bermotor mulai dirasakan di kota ini tahun
1942, dan mulai terungkap tahun 1950.

 Hujan asam yang terjadi secara luas di dataran Amerika Utara dan
Kanada. Diperkirakan penyebab utamanya adalah proses pembakaran
bahan bakar fosil di perkotaan, terungkap pada tahun 1970.

 Akumulasi gas rumah kaca yang terungkap tahun 1980 sejalan dengan
perkembangan ilmu kimia atmosfer.

Episode Pencemaran Udara Lain


6
Atmosfer

 Di seluruh permukaan bumi terdapat lapisan tebal yang


menyelimuti yang disebut sebagai atmosfer

 Udara terdiri dari berbagai gas, tidak mempunyai bentuk yang


tetap.

 Udara menyebar ke setiap ruang, sehingga tidak terdapat ruang


yang benar-benar kosong.

 Namun demikian, udara tidak dapat keluar dari atmosfer karena


ada tekanan gravitasi yang tetap menahan udara tersebut jauh
dari bumi.

7
 Atmosfer adalah udara yang meliputi bumi, terdiri atas lapisan-
lapisan, akibat interaksi gaya tarik bumi, matahari, rotasi bumi,
dan permukaan bumi, sehingga terjadi lapisan-lapisan atmosfir.

 Fungsi atmosfer itu sendiri adalah :


– Melindungi Bumi dari radiasi gelombang pendek matahari
yang kuat pada siang hari dan kehilangan panas ke
ruang angkasa pada malam hari
– Melindungi Bumi dari meteor
– Diperlukan oleh manusia, hewan dan tumbuhan agar
dapat hidup
– tempat penampungan berbagai emisi baik yang berasal
dari sumber alami maupun dari aktivitas antropogenik.
– media dimana polutan ditransportasikan dan
didispersikan.
– Tempat pembuangan zat pencemar

ATMOSFER
8
 Atmosfer mampu :
– membawa jauh (transport),
– mengencerkan (dispersi),
– dan pada akhirnya menyisihkan (deposisi) berbagai gas
buang/polutan yang masuk ke dalamnya dengan berbagai
fenomena atmosferik.

 Pada saat sedang ditransportasikan, polutan akan


mengalami :
– berbagai reaksi kimia,
– kemudian penyisihan melalui transformasi kimia,
– dan mungkin disisihkan melalui proses fisis seperti
pengendapan secara gravitasi, impaksi atau penyisihan
basah.

ATMOSFER
9
 Atmosfer terdiri dari 4 lapisan yang berbeda dalam hal suhu
dan tekanan udara akibat perbedaan dalam penyerapan
energi matahari
Lapisan Suhu (˚C) Altitude Unsur
(Km) Kimia
Utama
Troposfir 15 – (-)56 0 - 11 N2,O2,C
O2
Stratosfir (-)56 – (-)2 11 - 50 H2O
Mesosfir (-)2 –92 50 - 85 O3
Thermosfir 92 - 1200 85 - 500 O2,O,N
O

Lapisan yang penting bagi


manusia dan rentan terhadap
perubahan akibat kegiatan
manusia :
ATMOSFER Stratosfer dan Troposfer

10
 STRATOSFER:
 “Lapisan pelindung Bumi”
 Terdapat lapisan molekul ozon (O3)
yang terbentuk ketika molekul
oksigen (O2) berinteraksi dengan
sinar UV;
 Lapisan ini menahan 99% radiasi
sinar matahari sehingga tidak
mencapai permukaan bumi

 TROPOSFER :
 “Lapisan dimana kita hidup”
 Udara troposfer yang bersih dan
kering mengandung nitrogen (78%)
dan O2 (21%).
 Selebihnya adalah Ar, CO2, Ne, He,
Kr, CH4, H2 dan Xe.
 Troposfer merupakan te,pat
berlangsungnya “gejolak” cuaca dan
berbagai daur mineral

11
Sumber & Jenis Pencemar Udara

12
Klasifikasi Sumber Emisi
berdasarkan proses
pengemisian :

(1) Sumber alami :

Emisi SOx, H2S dan partikel sulfur


lain dari kegiatan vulkanik :
memberikan konsentrasi ambient
bagi daerah sekitarnya

Emisi metana di daerah pantai


dengan adanya rawa dan hutan
bakau

Emisi partikulat dari erosi tanah


dan abrasi terutama di daerah
kering dengan kelembaban tinggi

13
(2) Sumber antrophogenik :
 Merupakan sumber yang dominan
khususnya di daerah industri dan
Klasifikasi kota
Sumber emisi
berdasarkan proses  Sumber pembakaran eksternal :
pengemisian :  Pembakaran batubara
 Pembakaran minyak bakar
 Pembakaran natural gas
 Konsumsi LPG

14
Klasifikasi Sumber Emisi
berdasarkan proses pengemisian :

 (2). Sumber antrophogenik (lanjutan)


 Pengelolaan sampah
 Open burning
 Municipal burning
 Insinerasi sewage treatment

 Sumber bahan bakar mesin


 Kendaraan bermotor
 Kereta api, pesawat terbang
 Peralatan pertanian, traktor

 Sumber dari penguapan


 Dry cleaning
 Penyimpanan petroleum

 Proses industri
 Industri kimia, pertanian, produk, potrelueum, 15
perkayuan, dll
KLasifikasi
Sumber Emisi
berdasarkan
distribusi ruang :

 (1). Sumber Titik :


(2). Sumber area :

Kawasan
Pembangkit listrik
 Cerobong asap industri
industri
/permukiman

 (3). Sumber garis


 Jalan raya,
penerbangan, 16

 rel kereta api


Klasifikasi Sumber Emisi
berdasarkan keadaannya :

1. Sumber tetap
 Industri,
 Pembangkit listrik
 Pemukiman

2. Sumber bergerak
 Kendaraan,
 Pesawat terbang,
 Kapal laut,
 Kereta api

17
KLasifikasi Pencemar Udara
berdasarkan perilakunya di atmosfer :

Pencemar udara primer :


 Komposisinya tidak
mengalami perubahan di
atmosfer baik kimiawi
maupun fisis dalam jangka
waktu yang cukup lama
 Pencemar udara sekunder :
 Contoh : CO, CO2 ,NO2, N2O,
partikulat, SO2, metana,  Terbentuk di atmosfer sebagai
senyawa halogen dan hasil reaksi atmosferik, seperti
partikel logam hidrolisis, oksidasi, fotosintesis

 Contoh :
– Oksidan fotokimia yang
merupakan hasil reaksi antara
HC dengan NO2 dengan radiasi
langsung sinar matahari

– Deposisi asam baik basah atau


kering yang merupakan hasil
reaksi psychokimia sulfuroksida
18
Klasifikasi Pencemar Udara:

 Berdasarkan bentuk fisik :


 Bahan pencemar gas
 Bahan pencemar partikulat (ash, dust, smog)

 Berdasarkan jumlahnya di udara :


 Bahan pencemar utama/mayor (CO, HC, SOx)
 Bahan pencemar minor (sulfur)

19
 Fokus utama pemantauan emisi, konsentrasi serta efek
pencemaran udara terhadap manusia dan lingkungan
adalah terhadap enam pencemar utama yang disebut
sebagai pencemar/polutan kriteria.

 Polutan kriteria terdiri dari :


– Ozon (O3) di permukaan bumi,
– Kabon monoksida (CO),
– Sulfur diokasida (SO2),
– partikulat kecil (PM10 dan PM2,5),
– Nitrogen dioksida (NO2) dan
– Timbal (Pb).

 Keenam polutan kriteria ini diatur dalam berbagai


peraturan pengendalian pencemaran udara.
Jenis Pencemar Udara
20
Contoh Beberapa Jenis Polutan Udara
a. Perkotaan  -SO2 -Photochemical oxidant
-Partikulat -Nitrat
-CO -Sulfat
-NOx -Bau
-Florida
b. Sangat  -Mercuri Asbes
berbahaya -Cadmium
c. Dari sumber  -Arsenik -Vanadium
spesifik -Gas chlorine -Seng
-Hidrogen cloroida -Pestisida
-Mangan -Boron
-Nikel -Chromium
d. Lain-lain  -Aldehid -Hidrogensulfida
-Amonia -Biological aerosol
-Nikel

21
Sumber Pencemar vs Jenis Pencemar
Sumber HC NOx CO SO2 Partikulat
Sumber titik
•Pembangkit listrik X O X O O
•Cerpbong asap industri O O O O O
Sumber garis
•Jalan raya O O O X X
•Penerbangan X O O X X
•Rel kereta api X O O O O
Sumber area
•Refeneri es O X X O X
•Surface street O O O O X

O = Pencemar primer
X = Pencemar sekunder

22
Pencemar Udara
Pertikulat
 Partikulat atau Particulate matter (PM) adalah istilah
sederhana yang digunakan untuk suatu jenis pencemaran
udara yang terdiri dari partikulat tersuspensi yang
bervariasi dan kompleks yang berada di udara

 Partikulat dalam pencemaran udara adalah campuran dari


partikel padat, cairan, atau partikel padat dan cairan yang
tersuspensi di udara.

Partikulat
 Partikulat dapat dihasilkan dari kegiatan alami maupun
anthropogenik.

 Sumber alami :
◦ debu tanah/pasir halus yang terbang terbawa angin kencang;
◦ abu dan bahan-bahan vulkanik yang terlempar ke udara akibat letusan
gunung berapi; dan
◦ semburan uap panas di sekitar daerah sumber panas bumi di daerah
pegunungan.

Sumber Partikulat
Sumber Pencemaran % bagian %total
Sumber Antropogenik
Antropogenik Transportasi 4,3
Partikulat – Mobil bensin 1,8
– Mobil diesel 1,0
– Pesawat terbang 0,0
– Kereta api 0,7
– Kapal laut 0,4
– Sepeda motor, dll 0,4
Pembakaran stationer 31,4
– Batubara 29,0
– Minyak 1,0
– Gas alam 0,7
– Kayu 0,7
Proses industri : 26,5
Pembuangan limbah padat 3,9
Lain-lain 33,9
– Kebakaran hutan 23,7
– Pembakaran batubara 1,4
sisa 8,4
– Pembakaran limbah 0,4
pertanian
– Lain-lain
Total 100,00 100,00
 Partikel yang tersuspensi mempunyai ukuran, komposisi
dan sumber yang berbeda.
 Oleh karena itu klasifikasi dari partikel ini berdasarkan
sifat aerodinamiknya, karena sifat aerodinamik :
◦ menentukan transport dan penyisihan partikulat di udara
◦ deposisi partikulat di dalam sistem saluran pernapasan
◦ erat kaitannya dengan komposisi kimiawi dan sumber
partikulat

Sifat aerodinamik merupakan diameter aerodinamik, yaitu


diameter suatu benda dalam satuan densitas (1g/cc) yang
mempunyai kecepatan pengendapan yang sama.

Partikulat
 Ukuran partikulat sangat berkaitan langsung dengan
potensinya untuk menyebabkan masalah kesehatan (EPA,
2006).
 Partikulat dengan ukuran dari atau sama dengan 10 μm
umumnya disebut sebagai PM10 atau disebut sebagai
inhalable particulates,
merupakan partikel mikroskopik yang dapat masuk ke dalam
saluran pernapasan dan menyebabkan berbagai masalah
pada saluran pernapasan.
 Resiko dampak lanjutan dari partikel yang dapat terhirup
adalah fungsi dari :
◦ konsentrasinya di udara,
◦ lamanya paparan,
◦ penetrasi dan deposisi partikel di daerah saluran pernapasan, dan
respons biologis tubuh terhadap materi yang tersimpan.
Faktor-faktor ini berhubungan dengan jumlah pencemar yang
benar-benar masuk ke tubuh pada periode waktu tertentu.

Partikulat
 PM10 mampu mencapai alveoli (kantung
udara dalam paru-paru).

 Partikel terbesar tertahan di jalan masuk


udara yaitu hidung dan faring (saluran
pernapasan bagian atas);

 partikel yang lebih kecil akan masuk ke


dalam bonchi besar dan sedang (saluran
pernapasan bagian tengah);

 sedangkan partikel yang paling kecil


(kurang dari 2,5 μm) dapat mencapai dan
berada di dalam bagian pertukaran gas
paru-paru (saluran pernapasan bagian
bawah).
 .

Partikulat Particulate matter rupturing, blocking


and/or passing through alveoli, leading to
cancer, alzheimers, atherosclerosis and
permanent declines in lung capacity
 Partikulat yang masuk dan tertinggal di dalam paru-paru
mungkin berbahaya bagi kesehatan karena tiga hal
penting, yaitu :
◦ partikulat tersebut mungkin beracun karena sifat fisis-
kimianya,
◦ partikulat tersebut mungkin bersifat inert (tidak bereaksi)
tetapi jika tertinggal dalam saluran pernapasan dapat
mengganggu pembersihan bahan-bahan lain yang berbahaya,
dan
◦ partikulat tersebut mungkin dapat membawa molekul-molekul
gas yang berbahaya dengan cara mengadsorpsi, sehingga
molekul-molekul gas dapat mencapai dan tertinggal di paru-
paru yang sensitif

Partikulat
Komposisi Partikulat
Pengaruh Partikulat pada Kesehatan

Konsentrasi Disertai
Waktu paparan Pengaruh
(μg/m3) oleh
750 715 μg/m3 SO2 ± 24 jam Menambah sakit
300 630 μg/m3 SO2 ± 24 jam Memperburuk bronchtis
200 250 μg/m3 SO2 ± 24 jam Menambah absen pekerja
100 - 130 ± 1 thn Mangganggu pernapasan
120 μg/m3 SO2
Efek paparan dari pencemar partikulat (PM10) terhadap kesehatan adalah (EPA,
2006). :

◦ meningkatnya gejala pernapasan seperti


iritasi jalan masuk udara, batuk – batuk,
kesulitan bernapas;
◦ menurunnya fungsi paru-paru;
◦ asma;
◦ bronchitis kronis;
◦ detak jantung yang tidak teratur;
◦ serangan jantung yang tidak fatal;
◦ kematian dini karena penyakit jantung
dan paru-paru
Pencemar Udara
Gas
1. Karbon Monoksida (CO)
2. Nitrogen Dioksida (NO2)
3. Sulfur Dioksida (SO2)
4. Hidrokarbon (HC)
5. Ozon (O3)
 CO merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan
juga tidak berasa, dapat berbentuk cairan pada suhu di
bawah -192oC.
 Oksidasi karbón yang tidak sempurna akan menghasilkan
karbón monoksida (CO)

 CO dapat berasal dari :
◦ Sumber Alami.
◦ Sumber Antropogenik : pembakaran bahan bakar fossil
yang tidak sempurna, pembakaran produk – produk
alam dan sintetis, rokok, dll

Karbon Monoksida
◦ Dekomposisi material karbonat secara anaerobik oleh mikroorganisme tanah
akan melepaskan sekitar 160 Tg metan (CH4) ke atmosfer setiap tahunnya.

◦ Pembentukan CO secara alami berasal dari reaksi oksidasi lanjutan pada


metan, dimana radikal hidroksil berperan sebagai agen pengoksidasi utama
yang bergabung dengan metan membentuk radikal alkil  lihat siklus karbon

◦ Reaksi yang terjadi adalah : CH4 + OH* ↔ CH3* + H2O

◦ Reaksi tersebut di atas diikuti oleh 39 rangkaian reaksi kompleks, yang


disederhanakan sbb :
CH3* + O2 + 2(h٧) ↔ CO + H2 + OH*

.

Sumber Alami CO:


CO sebagian besar berasal dari :
◦ pembakaran bahan bakar fosil pada proses
industri,
◦ kendaraan bermotor,
◦ pembangkit listrik dan panas,
◦ pembuangan sampah, dan
◦ pembakaran bahan lain, misalnya daun dan
akar.

Sumber antropogenik CO :
 Gas CO sangat stabil dengan waktu tingal 2 – 4 bulan di
atmosfer.

 CO menyebabkan kematian apabila konsentrasinya >750


ppm.

 Kombinasi CO dengan hemoglobin menghasilkan


carboxyhemoglobin (COHb), dimana kemampuan CO
mengikat hemoglobin 210 kali oksigen.

Karakteristik CO :
Pengaruh CO terhadap Kesehatan
Konsentrasi Waktu
Pengaruh
(ppm) pemaparan
50 6 Perubahan struktual pada jantung dan otak
minggu hewan
50 50 menit Parandangan buram
50 8 – 12 hari Tes psikomotor gagal untuk non-smoker
50 7 jam kerja berat Mulai terasa pusing
20 jam istirahat Mulai terasa pusing
100 5 jam Mulai terasa pusing
250 7 jam/ 20 jam Hilang kesadaran
300 3 jam Migrain
600 2 jam Hilang kesadaran
5 jam Koma
9 jam Kematian
750 7 jam / 20 jam Kematian
 Sulfur oksida sering ditulis SOx, terdiri atas
gas SO2 dan gas SO3, keduanya mempunyai
sifat yang bebeda yakni :
◦ SO2 : berbau tajam dan tidak mudah terbakar
◦ SO3 : mudah bereaksi dengan uap air yang ada
di udara untuk membentuk asam sulfat atau
H2SO4.

 Konsentrasi gas SO2 di udara akan tercium


jika konsentrasinya berkisar antara 0,3 – 1
ppm.

 Gas buangan hasil pembakaran mengandung


SO2 yang jumlahnya lebih banyak
dibandingkan SO3.

Oksida Sulfur
 Oksida sulfur dapat berupa pencemar sekunder ataupun
primer.

 Sumber utama oksida sulfur adalah pembakaran batu


bara, proses industri, gunung berapi, dan laut yang
mengemisikan SO2, SO3, dan SO42- secara langsung
sebagai polutan primer.

 Selain itu proses penguraian secara biologis dan beberapa


sumber industri mengemisikan H2S, yang teroksidasi
membentuk SO2 sebagai pencemar sekunder.

Oksida Sulfur
 Pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung sulfur
akan menghasilkan sulfur dioksida yang sebanding dengan
kandungan sulfur pada bahan bakar tersebut, reaksi :
S + O2 ↔ SO2

 Reaksi ini menyatakan bahwa : untuk setiap gram sulfur


dalam bahan bakar, maka dua gram SO2 diemisikan ke
atmosfer.
 Karena proses pembakaran tidak 100% efisien (biasanya
diasumsikan 5% sulfur dari bahan bakar berakhir menjadi
abu), maka :
yang diemisikan sebesar 1,9 gr SO2 per gram sulfur dalam
bahan bakar.

 Nasib akhir SO2 di atmosfer adalah sebagian besar diubah


menjadi garam sulfat, yang disisihkan dengan sedimentasi
atau dengan pembilasan melalui presipitasi.
Efek yang dapat ditimbulkan adalah
sebagai berikut :
◦ Masalah pernafasan
◦ Kerusakan permanen pada paru-paru
◦ Kerusakan pada tanaman dan danau
◦ Gangguan penglihatan.
◦ Kerusakan bangunan, patung dan monumen,
dll.

Sulfur Oksida
 Nitrogen oksida sering
disebut NOx karena :
mempunyai dua
macam bentuk yang
sifatnya berbeda,
yaitu :

(1) NO : tidak
berwarna dan tidak
berbau; dan

(2) NOx: berwarna


merah kecoklatan dan
berbau tajam
menyengat hidung.

Oksida
Nitrogen
 Aktivitas bakteri dalam tanah akan melepaskan nitrat
oksida (N2O) ke atmosfer.

 Pada troposfer dan stratosfer bagian atas, atom oksigen


bereaksi dengan nitrat oksida membentuk nitrogen
monoksida, dengan reaksi :
N2O + O ↔ 2NO
 Atom oksigen berasal dari dissosiasi ozon.
 NO kemudian bereaksi dengan ozon membentuk nitrogen
dioksida (NO2), reaksi NO + O3 ↔ NO2 + O2

Sumber Alami NO
 74% dari sumber antropogenik NO2 diperkirakan berasal
dari proses pembakaran.

 Walaupun nitrogen dan oksigen masing – masing telah ada


di atmosfer tanpa statu reaksi apapun, tapi pada suhu >
1600 K (1327oC) keduanya dapat bereaksi, sbb :
N2 + O2 ↔ 2NO
Pengaruh NO pada kesehatan

Konsentrasi Waktu
Pengaruh
(ppm) pemaparan
0,25 - Pengurangan jarak pandang
0,5 10 – 12 hari Menekan pertumbuhan tomat dan kacang
< 0,01 - Menambah penderita bronchitis pada
anak-anak
 HC merupakan kelas gas organik yang reaktif atau reactive
organic gases (ROG) dan hanya terdiri dari elemen karbon (C)
dan hydrogen (H) (Wikipedia, EPA, 2007).

 Pembakaran yang tidak sempurna dari bahan organic seperti


minyak, kayu, atau karet akan menghasilkan hidrokarbon.

 Pembakaran mesin aus, pengilangan minyak, dan bangunan


pembangkit energi tenaga minyak merupakan sumber utama HC.

 Sumber lain dari HC adalah penguapan dari bahan bakar minyak,


pelartu, larutan pembersih dan cat.
 HC merupakan prekusor dari ground-level ozone, di mana seyawa
ini terbentuk dari hasil reaksi fotokimia antara HC dan nitrogen
dioksida (NO2).

 Ground-level ozone menyebabkan masalah kesehatan seperti


kesulitan bernapas, kerusakan paru-paru dan mengurangi fungsi
jantung. Paparan ozon jangka panjang telah diketahui dapat
menyebabkan penurunan kapasitas fungsi paru-paru.

Hidrokarbon
 Jika berbentuk gas di udara umumnya tergolong sebagai
Volatile Organic Compounds (VOC),

 HC dalam bentuk gas akan tercampur bersama dengan


bahan pencemar lain.

 Bentuk cair menjadi semacam kabut minyak (droplet),

 jika padatan akan membentuk debu seperti asap hitam.

Hidrokarbon
 Hidrokarbon dapat diklasifikasikan menjadi sebagai
berikut:
◦ Hidrokarbon aromatik, juga dikenal sebagai arenas yang
setidak-tidaknya memiliki satu cincin aromatik

◦ Hidrokarbon jenuh, juga dikenal sebagai alkana atau


hidrokarbon aliphatic, senyawa ini tidak mempunyai ikatan
ganda, tiga atau aromatic. Rumus kimianya adalah CnH2n+2

◦ Hidrokarbon tidak jenuh mempunyai satu atau lebih ikatan


ganda atau ikatan tiga di antara atom karbon.

Jenis dengan satu ikatan ganda disebut dengan alkena, dengan


rumus molekul CnH2n (asumsi struktur non-siklik). Jenis dengan
hanya satu ikatan tiga disebut sebagai alkina.

Hidrokarbon
 Bila hidrokarbon (HC) berada di udara dalam jumlah
banyak dan tercampur dengan bahan pencemar lain,
maka sifat toksisnya akan meningkat.

 HC serta bahan-bahan pencemar lainnya dapat


membentuk ikatan-ikatan baru yang disebut Polyciclic
Aromatic Hidrocarbon (PAH) yang banyak terdapat di
daerah industri dan padat lalu lintas.

 Sumber utama dihasilkannya PAH adalah gas buang hasil


pembakaran bahan bakar fosil.
 Toksisitas HC tergantung pada senyawa penyusun HC,
yaitu :
◦ Senyawa aromatik lebih beracun daripada HC alifatik dan HC
alisiklik
◦ Jika terhisap ke dalam paru-paru HC dapat menimbulkan luka
bagian dalam dan infeksi
◦ Konsentrasi HC aromatik < 25 ppm  belum membahayakan

 Contoh HC aromatik : Benzene & Toluene

Hidrokarbon
Konsentrasi
Senyawa HC Pengaruh terhadap tubuh
(ppm)
Benzene 100 Iritasi terhadap mukosa
(C6H6) 3.000 Lemas (0,5 – 1 jam)
7.500 Paralysys (0,5 – 1 jam)
20.000 Kematian (5 – 10 menit)
Tolune 200 Pusing, lemah, pandangan kabur setelah
(C6H5CH3) 8 jam
600 Gangguan saraf dan dapat diikuti
kematian setelah kontak dalam
waktu yang lama

Pengaruh HC Terhadap Kesehatan


 Smog Fotokimia adalah kondisi dimana polutan primer
berinteraksi di bawah pengaruh radiasi matahari sehingga
menghasilkan campuran berbagai senyawa kimia
berbahaya yang disebut sebagai polutan sekunder.

 Smog fotokimia biasa disebut kabut asap fotokimia atau


polusi udara hasil fotokimia.

 Pada saat oksida nitrogen, VOCs, dan sinar matahari


berada pada saat yang bersamaan, maka dapat terjadi
reaksi kompleks yang dapat menghasilkan polutan
sekunder yang disebut sebagai oksidan fotokimia.

Ozon Troposfer dan Smog


Fotokimia
 Ozon merupakan oksidan fotokimia yang paling banyak,
dan merupkan salah satu polutan yang diatur dalam
standar kualitas udara ambien.

 Oksidan fotokimia yang lainnya adalah formaldehida


(HCHO), peroxyacetyl nitrate (PAN), peroxybenzoyl nitrate
(PBzN), dan acrolein (CH2CHCOH).

 Secara sederhana, pembentukan smog fotokimia adalah


sebagai berikut :
VOCs + NOx + sinar matahari  Smog fotokimia

Ozon Troposfer dan Smog


Fotokimia
Gambaran proses pembentukan ozon
troposfer akibat reaksi fotokimia
 Dampak dari ozon dan PAN sebagai polutan
sekunder yang dihasilkan dari smog fotokimia ini
adalah :
(1) efek pada kesehatan manusia;
(2) kerusakan pada suatu bahan/material;
(3) dampak pada atmosfer;
(4) Bersifat toksik terhadap tanaman

Konsentrasi Waktu
Pengaruh
(ppm) pemaparan
0,03 8 hari Merusak tanaman
0,01 1 hari Meningkatkan alergi
0,3 Terus - menerus Iritasi hidung & tenggorokan
2 2 hari Batuk-batuk
Pengaruh Paparan PAN

Konsentrasi Waktu
Pengaruh
(ppm) pemaparan

0,05 4 hari Merusak tanaman


0,1 1 hari Iritasi mata
0,13 Terus - menerus Penyakit pernafasan akut
0,03 1 hari Performansi atlit menurun
Timbal
 Aktivitas vulkanik dan tanah merupakan sumber alami
timbal yang utama.
 Proses pemurnian, insinerasi sampah yang mengandung
timbal, merupakan sumber titik timbal yang utama.

 Sekitar 70 – 80% timbal yang ditambahkan ke dalam bahan


bakar dibuang ke atmosfer.

 Partikel timbal yang berukuran submikrometer, yang


terbentuk oleh volatiliasi dan kondensasi, akan melekat pada
partikel yang lebih besar sebelum disisihkan dari atmosfer.
 Jika telah mencapai ukuran beberapa mikron, maka timbal
akan mengendap atau terbilas oleh hujan.

Timbal
 Timbal merupakan logam lunak yang berwarna kebiru –
biruan atau abu – abu keperakan.

 Timbal mudah diserap tubuh melaui pernafasan, kemudian


terakumulasi di gigi, tulang dan otot, menimbulkan :
 Kerusakan ginjal pada konsentrasi dalam darah 100
μg/dl
 Anemia pada konsentrasi 50 μg/dl
 Terganggunya fungsi saraf pada konsentrasi 10 μg/dl
 Kerusakan sistem pencemrnaan dan dapat
menyebabkan kanker

Efek Timbal terhadap Kesehatan


 Atmosfir dimanfaatkan untuk :
– bahan baku industri, 78% nitrogen untuk pupuk urea
– oksigen untuk bernapas
– karbon dioxida untuk fotosintesis
– radiasi elektromagnetik untuk komunikasi, dll
– transportasi
– rekreasi
– sumber energi angin
– pembuangan limbah gas, industri, permukiman,
pemanasan, kendaraan, bermotor, pembakaran **

 Akibat pemanfaatan tersebut di atas, maka terjadilah :


1. Lubang ozon
2. Pencemaran udara ambien/bebas
3. Pemanasan global
4. Hujan asam

Dampak Global Pencemaran Udara


66
 Tanpa ozon, seluruh makhluk hidup di permukaan bumi akan terbakar.

 Lapisan ozon di Stratosfer berperan sebagai barrier dari radiasi sinar


ultra violet (UV) matahari.

 Walaupun oksigen juga berfungsi sbg barrier radiasi UV, namun O2


hanya mampu mengabsorpsi pada panjang gelombang < 0,2 µm
 .
 Akibat pemakaian halocarbon, misalnya, chloro-fluoro-carbon CFC),
10%-nya akan memasuki stratosfir dan bereaksi dengan UV,
menghasilkan Ozon dalam rantai “ClOx”, sehingga ozon menipis (
berlubang).

 Hal yang paling “menakutkan” dari serangkaian reaksi antara CFC


dengan ozon adalah behwa atom klor akan menyisihkan ozon dari
sistem dan atom klor akan secara kontinyu didaur ulang untuk
mengubah lebih banyak ozon menjadi oksigen.

(1). Penipisan Lapisan Ozon


67
(1). Penipisan Lapisan Ozon
 Hal ini sudah diprediksikan sejak tahun 1974 oleh beberapa ahli,
dengan reaksi sbb:
 CFC + UV  Cl + CClF, setelah 1-2 detik ;
 Cl + O3  ClO + O2 , setelah 1-2 menit :
 ClO + O  Cl + O2
 …Cl + O3  dstnya
 Reaksi lengkap yang terjadi adalah sbb :

68
 bila CFC dihentikan saat ini, lubang masih akan membesar
selama 100 tahun lagi

 Akibatnya adalah :
– UV berenergi tinggi memasuki troposfir  kanker kulit
– panas bumi naik ±1,5 ˚C/th  gunung es mencair 
permukaan laut naik 40 cm – 150 cm, daerah tropis meluas,
habitat vektor meluas, penyakit bawaan vektor bertambah

(1). Penipisan Lapisan Ozon


69
 Udara ambien adalah udara bebas di permukan bumi pada
lapisan troposfir yang dibutuhkan dan mempengaruhi
kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur lingkungan
hidup lainnya.

(2). Pencemaran Udara Ambient


di Daerah Urban  Smog Fotokimia
70
(2). Pencemaran Udara Ambient
di Daerah Urban  Smog Fotokimia

Smog Fotokimia adalah kondisi


dimana polutan primer berinteraksi di
bawah pengaruh radiasi matahari
sehingga menghasilkan campuran
berbagai senyawa kimia berbahaya
yang disebut sebagai polutan
sekunder (www.epa.gov,_2006).

Smog fotokimia biasa disebut kabut


asap fotokimia atau polusi udara
hasil fotokimia (Soedomo, 2001).

71
(2). Pencemaran Udara Ambient
di Daerah Urban  Smog Fotokimia
Dampak Smog fotokimia :
 Dampak dari ozon dan Peroxyacetylnitrate (PAN) sebagai polutan
sekunder yang dihasilkan dari smog fotokimia ini adalah :
 (1) efek pada kesehatan manusia;
 (2) kerusakan pada suatu bahan/material;
 (3) dampak pada atmosfer;
 (4) Bersifat toksik terhadap tanaman

 Ozon bermanfaat bagi manusia apabila berada di stratosfer,


tetapi merupakan pencemar yang berbahaya jika berada di
troposfer.

 Ozon dapat merusak karet sintetis, mengurangi usia pakai ban,


merusak serat kain sehingga mengurngi kekuatan kain itu sendiri.

 PAN dapat menyebabkan iritasi mata. Kombinasi ozon dan PAN


dapat menyebabkan iritasi hidung dan tenggorokan,
menyebabkan sesak napas (Wark & Warner, 1981).

72
Dampak Global Pencemaran
Udara

73
 Manusia di dunia yang tumbuh secara eksponensial, menghendaki
pembuatan barang dan jasa secara lebih cepat untuk
mensejahterakannya.

 Cara yang ditempuh dunia kita ini adalah dengan melakukan


industrialisasi di segala bidang, sesuai dengan berbagai inovasi
teknologi yang dimulai dengan penemuan mesin uap oleh James Watt.

 Maka terjadilah berbagai mekanisasi, elektrifikasi, elektronifikasi


dalam proses kehidupan manusia.

 Kesemuanya ini menghendaki adanya bahan bakar; yang terbanyak


dipakai adalah bahan bakar minyak (BBM).

 Pembakaran BBM telah menghasilkan banyak gas yang dibuang ke


dalam atmosfir.

 Di antara gas-gas ini, terdapat gas CO2 atau karbon-dioksida.

 Oleh karenanya jumlah gas CO2 di atmosfir semakin banyak


(3). Pemanasan Global
konsentrasinya

74
 Tidak seperti ozon, CO2 cenderung lebih bersifat transparan pada
gelombang pendek sinar UV matahari.

 Namun demikian, CO2 mengabsopsi dan melepaskan radiasi pada


panjang gelombang Buni dan atmosfer.

 Oleh karena itu CO2 lebih berfungsi seperti gelas pada rumah
kaca, yakni :
–CO membiarkan gelombang pendek radiasi UV matahari masuk dan
2
memanaskan permukaan bumi, tetapi menahan hilangnya panas oleh
radiasi dari permukaan bumi
–Jadi, semakin banyak CO2 di atmosfer, maka akan CO2 akan semakin
efektif menahan energi radiatif yang keluar.

 Beberapa gas lain yang dewasa ini diketahui memberikan


kontribusi terhadap efekBersama
rumahdengan
kacaCO
: 2  disebut Gas Rumah Kaca
–Metan (CH )4
–Dinitrogen oksida (N O)
2
–CFC
(3). Pemanasan Global
75
Mekanisme GRK yang berperan dalam efek rumah kaca
dan merubah iklim bumi
 "Atmosfer" adalah lapisan dari berbagai macam
gas yang menyelimuti bumi, dan merupakan
mesin dari sistem iklim secara fisik.
 Ketika pancaran/radiasi dari matahari yang
berupa sinar tampak atau gelombang pendek
memasuki atmosfer, maka :
– beberapa bagian dari sinar tersebut direfleksikan
atau dipantulkan kembali oleh awan-awan dan
debu-debu yang terdapat di angkasa,
– sebagian lainnya diteruskan ke arah permukaan
daratan.

 Dari radiasi yang terus langsung menuju ke


permukaan daratan :
– sebagian diserap oleh bumi,
– tetapi bagian lainnya “dipantulkan” kembali ke
angkasa oleh es, salju, air, dan permukaan-
permukaan reflektif bumi lainnya.

 Proses pancaran sinar matahari dari angkasa


menembus atmosfer sampai menuju
permukaan bumi hingga dapat kita rasakan
suhu bumi menjadi hangat disebut efek rumah
kaca (ERK)

76
Dampak Perubahan Suhu Terhadap Iklim
 Tanpa ada efek rumah kaca di sistem ikim bumi, maka bumi menjadi
tidak layak dihuni karena suhu bumi terlalu rendah (minus).

 Keterkaitan “Efek Rumah Kaca”, pemanasan global dan perubahan


iklim adalah sebagai berikut :
– Sinar matahari yang tidak terserap permukaan bumi akan dipantulkan
kembali dari permukaan bumi ke angkasa.
– Sebagaimana telah dijelaskan di atas, sinar tampak adalah gelomanbang
pendek, setelah dipantulkan kembali berubah menjadi gelombang panjang
yang berupa energi panas (sinar inframerah), yang kita rasakan.
– Namun sebagian dari energi panas tersebut tidak dapat menembus kembali
atau lolos keluar ke angkasa, karena lapisan gas-gas atmosfer sudah
terganggu komposisinya (komposisinya berlebihan).
– Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas ke angkasa (stratosfer)
menjadi terpancar kembali ke permukaan bumi (troposfer) atau adanya
energi panas tambahan kembali lagi ke bumi dalam kurun waktu yang cukup
lama,
– Pada kondisi > normal, inilah efek rumah kaca berlebihan karena komposisi
lapisan gas rumah kaca di atmosfer terganggu, akibatnya memicu naiknya
suhu rata-rata dipermukaan bumi maka terjadilah pemanasan global.
– Karena suhu adalah salah satu parameter dari iklim dengan begitu
berpengaruh pada iklim bumi, terjadilah perubahan iklim secara global.
77
 Bentuk dari dampak pemanasan global terhadap perubahan iklim
bumi akibat efek rumah kaca pada manusia dan makhluk hidup
lainnya, secara umum sbb :

78
 Tabel berikut merupakan hasil pemantauan di Amerika Serikat
tentang perubahan iklim beserta berbagai dampaknya.
 Dampak tsb juga terjadi di seluruh dunia

PERISTIWA 1950- 1960- 1970- 1980- 1990-


1959 1969 1979 1989 2001
- angin badai 59 121 121 207 300
- kebakaran/wildfire 0 4 11 25 54
- ombak besar 2 5 2 3 12
- longsor 11 15 34 63 114
- infestasi insekta 0 1 6 43 13
- banjir 50 110 170 276 469
- puso-gagal panen 0 2 4 11 45
- epidemic/wabah 0 31 44 86 317
- kekeringan 0 52 120 177 195

Dampak Perubahan Iklim 79


 Hujan yang tidak tercemar secara alami bersifat asam karena CO2 dari
atmosfer terlarut dalam jumlah yang cukup untuk membentuk asam
karbonat.
 pH air hujan alami pada keadaan setimbang sebesar 5,6.
 Jadi, Hujan asam adalah hujan dengan pH < 5,6

 Penyebab utama : SO2 (membentuk H2SO4) , NOx (membentuk HNO3) dan


NH3 (membentuk NH4+)
 Reaksi kimia di atmosfer mengubah SO2, NO2 dan VOC menjadi senyawa
asam dan oksidan (misalnya : ozon dan hidrogen peroksida).

 Dampak negatif air hujan asam :


– Kematian hewan dan tumbuhan
– Penurunan kesehatan manusia
– Korosi bahan bangunan dan logam

(4). Hujan Asam


80
Mekanisme terjadinya hujan asam :

(4). Hujan Asam


81

Anda mungkin juga menyukai