POKOK BAHASAN
11. BPHTB
RETRIBUSI DAERAH
2. Penjajahan Belanda 1825-1830 (Gubernur Landrent (pajak sewa tanah) yang sebelumnya pajak tanah
Jendral Raffles) atau yang berhubungan dengan tanah (tanam paksa) pecah
perang Diponegoro.
3. Penjajahan Jepang 1941-1944 Pajak Tanah dan Ordonantie Pajak Pendapatan (1944) untuk
Orang Pribadi
4. Kemerdekaan 1945 Pajak Bumi
1952-1959 Pajak Hasil Bumi yang dikenakan hasil yang dikeluarkan dari
tanah dan dalam tahun 1959 dikeluarkan perubahan
Ordonantie Pajak Pendapatan 1944 dengan lembaran negara
1959 No. 109 yang mengatur tentang pajak pendapatan
terhadap wajib pajak badan (Pasal 2a).
d. Menyangkut PBB
- Adanya NJOPTKP (Nilai Jual
Objek Pajak Tidak Kena Pajak)
- Objek pajaknya bumi dan
bangunan
- Tindak pidana di bidang PBB
C. Tax Reform III Tahun 1997
Latar Belakang dan
Produk Hukum Pokok-pokok Perubahan
Tujuan
- Kebutuhan - UU No. 17 tahun a. Semula MPP menjadi wewenang
peradilan pajak 1997 tentang BPSP.
yang komprehensif Badan b. Putusan BPSP sifatnya final (tidak
atas sengketa Penyelesaian lagi ke PTUN)
pajak dengan Sengketa Pajak c. Penyederhanaan retribusi daerah
proses sederhana, (BPSP) menjadi 3 golongan (retribusi jasa
cepat dan biaya - UU No. 18 tahun umum, jasa usaha, jasa perizinan).
murah. 1997 tentang Pajak d. Perluasan penanggung pajak WP
- Kepastian hukum Daerah dan badan.
dan Retribusi Daerah e. Adanya penagihan seketika.
penyederhanaan - UU No. 19 tahun f. Diatur pengelompokan PNBP dan
UU Pajak Daerah 1997 tentang tarifnya melalui UU dan PP dan
- Kebutuhan UU Penagihan Pajak diatur pengelolaannya.
penagihan pajak dengan Surat g. BPHTB menganut self assesement
- Kebutuhan UU Paksa dan PBB tetap masih official
Penerimaan - UU No. 20 tahun assesement.
Negara Bukan 1997 tentang h. Ancaman hukuman kepada WP,
Pajak (PNBP) PNBP pejabat umum.
- Pungutan Pajak - UU No. 21tahun i. Mengatur pembagian hasil BPHTB
atas BPHTB 1997 tentang untuk pemerintah pusat dan
BPHTB pemerintah daerah.
D. Tax Reform IV Tahun 2000
Latar Belakang dan
Produk Hukum Pokok-pokok Perubahan
Tujuan
- Mengacu kemandirian - UU No. 16 tahun 2000 a. Menyangkut KUTAP
dalam pembiayaan tentang Perubahan - Memperjelas pengertian pengusaha,
negara. Kedua UU No. 6 tahun PKP, NPWP, SKP, SK Pengembalian
- Meningkatkan keadilan 1983 tentang KUTAP Pendahuluan Kelebihan Pajak.
pengenaan pajak dan - UU No. 17 tahun 2000 - Pemberian wewenang kepada Dirjen
memberikan kemudahan tentang Perubahan Ketiga Pajak untuk menetapkan pendaftaran WP,
kepada WP. UU No. 7 tahun 1983 (penetapan jabatan menerbitkan NPWP,
- Meningkatkan investasi tentang PPh NPPKP).
melalui PMA dan PMDN. - UU No. 18 tahun 2000 - Penerbitan surat tegoran SPT tidak
- Penyederhanaan atas tentang Perubahan disampaikan.
hak-hak WP. Kedua UU No. 8 tahun - Kenaikan sanksi administrasi tidak
- Meningkatnya tunggakan 1983 tentang PPN dan menyampaikan atau lewat waktu atas SPT :
pajak. PPn BM SPT masa : 25 rb – 50 rb, SPT tahunan : 50 rb
- Pemerataan - UU No. 19 tahun 2000 – 100 rb
kesejahteraan melalui tentang Perubahan UU - Kenaikan sanksi lebih jelas atas
APBD dan dana No. 19 tahun 1997 pembayaran dengan penyetoran lewat jatuh
perimbangan keuangan tentang Penagihan Pajak tempo.
yang berasal dari APBN dengan Surat Paksa - Ketentuan baru mengenai SKPPKP
- UU No. 20 tahun 2000 (Pasal 17c)
tentang Perubahan UU - Rumusan tindak pidana dan sanksi
No. 21 tahun 1997 pidana dipertegas (Pasal 38 s/d 41A)
tentang BPHTB
- UU No. 34 tahun 2000 b. Menyangkut PPh
tentang Perubahan UU - Perluasan subyek/obyek dan
No. 18 tahun 1997 penyederhanaan/pembebasan pajak.
tentang Pajak Daerah dan - Perubahan struktur tarif.
Retribusi Daerah - Kemudahan kepada WP dengan self
assesement.
- Pemberian insentif kepada WP yang
investasi langsung di Indonesia.
Latar Belakang dan Tujuan Produk Hukum Pokok-pokok Perubahan
c. Menyangkut PPN dan PPn BM
- Mempertegas obyek yang tidak
dikenakan pajak (kebutuhan pokok, yang
sudah dikenakan pajak daerah, hasil
tambang/pengeboran yang diambil langsung
dari sumbernya, alat tukar barang-barang
untuk ekonomi sosial dan budaya.
- Kenaikan tarif PPn
- Pengkreditan PM PPN bila belum
berproduksi.
- Penyederhanaan retribusi.
- Pengkreditan PM PPN bisa 3 bulan
setelah berakhirnya masa pajak.
d. Menyangkut Penagihan
dengan Surat Paksa
- Mempertegas jangka waktu penagihan
aktif.
- Mempertegas tentang penanggung
pajak (komisaris, pemegang saham, pemilik
modal)
- Menaikan nilai usaha peralatan yang
dikecualikan dari sita.
- Memperbanyak jenis barang yang
dikecualikan dari lelang.
- Mempertegas besarnya biaya
penagihan.
- Mempertegas bahwa pengajuan
keberatan dan banding tidak menunda
pembayaran dan pelaksanaan penagihan.
Latar Belakang dan Tujuan Produk Hukum Pokok-pokok Perubahan
- Mempermudah pelaksanaan lelang
- Memperjelas hak penanggung jawab.
- Mempertegas sanksi pidana.
e. Menyangkut BPHTB
- Cakupan obyek pajak diperluas.
- Meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dan WP.
- Memberikan kemudahan dan
perlindungan hukum.