PENDAHULUAN
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang cukup besar
dan sangat penting bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia terutama pada
pelaksanaan pembangunan nasional. Sebagai salah satu sumber penerimaan negara
paling besar, maka penting untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran
seluruh rakyat Indonesia dalam membayar pajak.
Salah satu jenis pajak adalah Pajak Penghasilan (PPh). Pajak penghasilan
dikenakan terhadap subjek pajak berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau
diperoleh dalam tahun pajak. Pajak penghasilan terdiri dari PPh pasl 21, PPh pasal
22, PPh pasal 23, PPh pasal 24, PPh pasal 25, dan PPh pasal 26.
Untuk mengetahui tentang pajak penghasilan pasal 21, 22, dan 23, beserta
contoh perhitungannya.
PEMBAHASAN
C. Objek Pajak
Objek pajak penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan
ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari
Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi
atau untuk menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan, dengan
nama dan dalam bentuk apapun.
Undang-undang Pajak Penghasilan Indonesia menganut prinsip pemajakan
atas penghasilan dalam pengertian yang luas, yaitu bahwa pajak dikenakan
atas setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau
diperoleh wajib pajak dari manapun asalnya yang dapat dipergunakan untuk
konsumsi atau menambah kekayaan wajib pajak tersebut.
Pengertian penghasilan dalam Undang-undang PPh tidak
memperhatikan adanya penghasilan dari sumber tertentu, tetapi pada adanya
tambahan kemampuan ekonomis. Tambahan kemampuan ekonomis yang
D. Subjek Pajak
Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 2, subjek pajak
penghasilan adalah sebagai berikut:
1. Subjek pajak pribadi yaitu orang pribadi yang bertempat tinggal di
Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus
delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, atau
orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan
mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia.
a. Penghasilan Rutin
Cara perhitungan PPh 21 2016 tidak akan terlepas dari penghasilan
rutin wajib pajak orang pribadi, yakni upah atau gaji yang diterima
secara teratur dalam jangka waktu tertentu, seperti:
Gaji pokok adalah gaji dasar yang ditetapkan untuk melaksanakan satu
jabatan atau pekerjaan tertentu pada golongan pangkat dan waktu
tertentu.
c. Rp 54.000.000 per tahun atau Rp 375.000 per bulan untuk istri yang
penghasilannya digabung dengan penghasilan suami
5. Untuk Wajib Pajak yang tidak memiliki NPWP, dikenai tarif 20% lebih
tinggi dari mereka yang memiliki NPWP.
JK 0.3% 18.000,00
Pengurangan
(581.620,00)
(54.000.000,00)
5% x 50.000.000,00 1.770.450,00
*Berlaku bagi WP dengan NPWP, tanpa NPWP maka perlu dikalikan 120%
: Rp 147.538,00 x 120% = Rp 177.046,00
Penjelasan:
(iv) Jaminan atau Iuran Pensiun ditentukan oleh lembaga keuangan yang
pendiriannya disahkan dalam Peraturan Menteri Keuangan dan ditunjuk
oleh perusahaan. Jumlah persentase yang diterapkan di sini adalah 1%.
(v) Penghasilan Neto: Jika pegawai merupakan pegawai lama (lebih dari
satu tahun) atau pegawai baru yang mulai bekerja pada bulan Januari tahun
itu, maka penghasilan neto dikalikan 12 untuk memperoleh nilai
penghasilan neto setahun, namun jika pegawai merupakan pegawai baru
yang mulai bekerja pada bulan Mei misalkan, maka penghasilan neto
setahun dikalikan 8 (diperoleh dari penghitungan bulan dalam setahun: Mei-
Desember = 8 bulan). Pada contoh ini diasumsikan pegawai merupakan
pegawai baru yang mulai bekerja pada bulan Januari.
Pada contoh ini WP sudah menikah dan memiliki tiga tanggungan anak,
namun karena suami WP menerima atau memperoleh penghasilan, besarnya
PTKP WP Sita adalah PTKP untuk dirinya sendiri (TK/0).
Pengurangan
(331.758,00)
(54.000.000,00)
PPh Terutang
5% x 8.440.000,00 422.000,00
Ardi adalah pegawai tenaga lepas untuk desain grafis di PT. Cahaya
Kurnia dengan penghasilan sebesar Rp 5.000.000,-.
Bila Aditya tidak memiliki NPWP maka besarnya PPh Pasal 21 yang
terutang menjadi sebesar:
Penjelasan
Karena Ardi bukan pegawai tetap di PT. Cahaya Kurnia, maka PKP yang
dikenakan sebesar 50% dari jumlah penghasilan bruto berdasarkan
peraturan PER-32/PJ/2015 Pasal 3 huruf c sedangkan tarif PPh Pasal 21
untuk penghasilan tahunan sampai dengan Rp 50.000.000,- adalah 5%.
Bendahara & badan-badan yang memungut PPh Pasal 22 sebesar 1,5% dari
pembelian adalah:
5. Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu badan usaha yang seluruh
atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan, yang
meliputi:
1. Badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha industri semen, industri
kertas, industri baja, industri otomotif, dan industri farmasi, atas
penjualan hasil produksinya kepada distributor di dalam negeri;
3. Produsen atau importir bahan bakar minyak, bahan bakar gas, dan
pelumas, atas penjualan bahan bakar minyak, bahan bakar gas, dan
pelumas;
4. Badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha industri baja yang
merupakan industri hulu, termasuk industri hulu yang terintegrasi dengan
industri antara dan industri hilir.
6. Atas impor kedelai, gandum, dan tepung terigu oleh importir yang
menggunakan API = 0,5% x nilai impor.
7. Atas penjualan
8. Untuk yang tidak memiliki NPWP dipotong 100% lebih tinggi dari
tarif PPh Pasal 22.
Berikut ini adalah daftar pengecualian terhadap pemungutan PPh Pasal 22:
Contoh 1.
Pungutan
Seperti no 1 diatas akan tetapi PT Dell tidak memiliki nomor API , maka
perhitungan PPh Pasal 22 adalah sebagai berikut:
Atas pembelian barang yang dananya dari belanja negara atau belanja
daerah dikenakan pemungutan PPh 22 sebesar 1,5% dari harga
pembelian.
Contoh3
Instansi pemerintah
Korps diplomatik
Bukan Subjek Pajak
Besarnya PPh 22 yang wajib dipungut oleh industri rokok pada saat
penjualan rokok di dalam negeri adalah 0,15% dari harga bandrol (pita
cukai), dan bersifat final.
Besarnya PPh 22 yang wajib dipungut oleh industri kertas pada saat
penjualan kertas di dalam negeri adalah 0,1% dari Dasar Pengenaan
Pajak (DPP) Pajak Pertambahan Nilai
Besarnya PPh 22 yang wajib dipungut pasar oleh industri semen pada
saat penjualan semen dalam negeri adalah 0,25% dari Dasar Pengenaan
Pajak (DPP) pajak Pertambahan Nilai
Besarnya PPh 22 yang wajib dipungut pasar oleh industri Baja pada saat
hasil produksinya dalam negeri adalah 0,3% dari Dasar Pengenaan
Pajak (DPP) pajak Pertambahan Nilai
Besarnya PPh pasal 22 yang wajib dipungut oleh industri atau eksportir
yang bergerak dalam sektor perhutanan, perkebunan, pertanian dan
perikanan yang telah terdaftar sebagai Wajib Pajak adalah sebesar
0,25% dari harga pembelian tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai
Besarnya PPh 22 yang wajib dipungut oleh pertamina dan badan usaha
lainnya yang bergerak dalam bidang bahan bakar minyak jenis premix,
super TT dan gas atas penjualan hasil produksinya adalah sebagai
berikut:
Besarnya PPh 22 yang dipungut terhadap Wajib Pajak yang tidak memiliki
Nomor Pokok Wajib Pajak lebih tinggi 100% (serratus persen) daripada
tarif yang diterapkan Wajib pajak yang dapat menunjukkan Nomor Pokok
Wajib Pajak. Kepemilikan NPWP dapat dibuktikan oleh WP, antara lain
dengan cara menunjukkan kartu NPWP
Tarif PPh 23 dikenakan atas nilai Dasar Pengenaan Pajak (DPP) atau
jumlah bruto dari penghasilan. Ada dua jenis tarif yang dikenakan pada
penghasilan yaitu 15% dan 2%, tergantung dari objek PPh 23 tersebut.
Berikut ini adalah daftar tarif PPh 23 dan objek PPh Pasal 23 :
o Hadiah dan penghargaan, selain yang telah dipotong PPh pasal 21;
2. Tarif 2% dari jumlah bruto atas sewa dan penghasilan lain yang
berkaitan dengan penggunaan harta kecuali sewa tanah dan/atau
bangunan.
1. Penilai (appraisal);
2. Aktuaris;
4. Hukum;
5. Arsitektur;
7. Perancang (design);
10. Penambangan dan jasa penunjang di bidang usaha panas bumi dan
penambangan minyak dan gas bumi (migas);
21. Jasa sehubungan dengan software atau hardware atau sistem komputer,
termasuk perawatan, pemeliharaan dan perbaikan.
28. Maklon;
31. Penyediaan tempat dan/atau waktu dalam media massa, media luar
ruang atau media lain untuk penyampaian informasi, dan/atau jasa
periklanan;
38. Logistik;
40. Pengepakan;
48. Permanenan;
50. Dekorasi;
51. Pencetakan/penerbitan;
52. Penerjemahan;
59. Sertifikasi;
60. Survey;
61. Tester;
1. Dividen.
2. Bunga, termasuk premium, diskonto, dan imbalan sehubungan dengan
jaminan pengembalian utang.
3. Royalti.
4. Hadiah, penghargaan, bonus, dan sejenisnya selain yang telah dipotong
Pajak Penghasilan (PPh), yaitu penghasilan yang diterima atau diperoleh
Wajib Pajak dalam negeri orang pribadi yang berasal dari penyelenggara
kegiatan sehubungan dengan pelaksanaan suatu kegiatan.
Penyelesaian :
Pemotongan/pemungutan PPh Atas pembayaran ongkos pembuatan
brosur kepada CV. Kenari Advertising dipotong PPh Pasal 23 atas jasa
percetakan sebesar: Karena nilai diatas termasuk PPN, jadi terlebih
dahulu harus dikeluarkan nilai PPN dari nilai barang tersebut:
PENUTUP
III.I. Kesimpulan
PPh pasal 21 adalh pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorium,
tunjangan, dan pembayaran dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk
apapun yang sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang
dilakukan oleh orang pribadi subyek pajak dalam negeri.
PPh pasl 23 mengatur mengenai pajak yang dipotong oleh pemungut pajak
dari Wajib Pajak atas penghasilan yang diperoleh dari modal (dividen, bunga,
royalti dll.), penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yang dipotong
dalam Pajak Penghasilan Pasal 21.
III.II. Saran
Puspa, Dian. 2018. Cara Perhitungan PPh Pasal 21. Diambil dari:
https://www.online-pajak.com/cara-perhitungan-pph-21
Puspa, Dian. 2018. Pajak Penghasilan Pasal 21. Diambil dari: https://www.online-
pajak.com/pph-pajak-penghasilan-pasal-21
Puspa, Dian. 2018. Perhitungan PPh 21 Terbaru dengan PTKP 2016. Diambil dari:
https://www.online-pajak.com/perhitungan-pph-21
Puspa, Dian. 2018. Pajak Penghasilan Pasal 22. Diambil dari: https://www.online-
pajak.com/pph-pajak-penghasilan-pasal-22
Puspa, Dian. 2018. Pajak Penghasilan Pasal 23. Diambil dari: https://www.online-
pajak.com/pph-pajak-penghasilan-pasal-23
Siahaan, Surtan. 2018. Ketentuan Penting dan Contoh Perhitungan PPh 23. Diambil
dari: https://www.online-pajak.com/tarif-pph-23