Pengetahuan tentang
Fakta empirik
Terakumulasi melalui
proses-proses
penelitian psikologis
Metodologi
• Teknik ilmiah yang digunakan untuk
mengumpulkan dan mengevaluasi data
psikologis
• Dimana psikolog mendapatkan data?
Menciptakan kondisi
spesifik untuk
diobservasi
Observasi sistematis
Menerima/menolak
alternatif penjelasan
• Penelitian tentang proses-proses psikologis
yang mendasari perilaku: ilmu psikologi
(psychological science)
• Science latin : scientia
pengetahuan
proses content
Cara sistematis yang Apa yang
dilakukan dalam diketahui: hal-
mengumpulkan data, hal yang
mencatat adanya dipelajari
hubungan dan
memberikan
penjelasan
Semua area dalam psikologi
didasarkan pada metode penelitian
ilmiah
Psychology science
x
commonsense psychology
Beberapa kenyataan:
• Sering menggunakan data psikologis untuk
– memahami perilaku orang lain
– Memprediksi perilaku orang lain
– Mengarahkan perilaku pribadi
• Cara mendapatkan data sehari-hari (nonilmiah)
yang membentuk harapan dan keyakinan diri
untuk mengarahkan bagaimana diri berperilaku
terhadap orang lain : commonsense psychology
Karakteristik
Commonsense psychology
• Nonscientific source of data:
– Data bersumber dari pengalaman pribadi atau dari apa yang
dipelajari dari orang lain.
– Diperoleh dari sample perilaku yang kecil/sedikit
– Data seakan-akan credible trustworthy, karena berasal
dari teman2, saudara, orang yang punya otoritas, orang
yang dihargai, berita dari media dsb
Diterima tanpa banyak tanya.
Tidak pernah diuji kebenarannya
Karakteristik
Commonsense
• Nonscientific inferential
– Kesimpulan yang dibuatpun dipengaruhi
kecenderungan yang ada bias
– Kesimpulannya bias, tidak akurat, tidak reliabel
dan tidak berguna
– Penjelasan/prediksi yang dihasilkan tidak tepat
Commonsense pychology:
• Deskripsi
• Prediksi
• Eksplanasi
• Kontrol
Tujuan psikologi
• Deskripsi: merupakan langkah awal dalam memahami
setiap fenomena.
• Suatu penjelasan yang sistematik dan unbiased terhadap
perilaku.
• Deskripsi yang baik memberi pengetahuan yang lebih
banyak
grief
Descriptive research
• Case study
• Field study
sad, depressed & crying
• Deskripsi yang baik mengenai grief (duka)
memungkinkan kita memahami bahwa orang
yang sedang berada dalam keadaan duka
biasanya sedih, depresi dam bahkan mungkin
menangis
• Prediksi: mampu mengetahui lebih dahulu
perilaku yang akan muncul, karena
diidentifikasi adanya kondisi lain yang
berkaitan dengan perilaku tsb.. Misal:
kematian kakek berkaitan dengan rasa sedih.
Sehingga bisa diperkirakan bhw orang akan
merasa sedih jika kakek meninggal
Correlational
kematian Quasi experimental
research design
• Eksplanasi: telah dapat menjelaskan
perilaku dan mengetahui apa penyebabnya.
Eksplanasi artinya tahu kondisi-kondisi yang
secara tetap menimbulkan perilaku tersebut.
• Agar bisa menjelaskan perilaku harus
digunakan rancangan penelitian eksperimental
• Kontrol : penerapan dari apa yang telah
dipelajari mengenai perilaku. Apabila suatu
perilaku bisa dibuat eksplanasinya melalui
eksperimen, pengetahuan yang diperoleh itu
dapat digunakan untuk merubah,
meningkatkan perilaku tersebut.
• Misal: cognitive behavioral therapy bisa
menghapuskan grief lebih baik daripada terapi
yang lain.
Tools yang dipakai
• Observasi: proses pengamatan dan pencatatan
yang sistematis
• Pengukuran: menetapkan nilai numerik pada
objek atau peristiwa sesuai aturan konvensi
• Eksperimentasi
Eksplanasi dalam Psikologi
(bagaimana membuat penjelasan)
Menemukan kondisi antecendent.
• Eksplanasi dlm konteks penelitian berarti
mengidentifikasi dan memperjelas kondisi
antecendent dari suatu perilaku
• Antecendent = kondisi yang sudah ada
sebelum suatu perilaku atau peristiwa diteliti.
• Misal : XYZ Perilaku A
XYZ
Perilaku A
Membandingkan kondisi-kondisi
perlakuan
• Jika tidak bisa mengidentifikasi semua
antecendent, maka fokuskan pada suatu
antecendent saja
• Buat serangkaian antecendent khusus
treatment
• Bandingkan kondisi perlakuan yang berbeda,
sehingga eksplanasi thd perilaku bisa diuji secara
sistematik dan ilmiah
• Membangun hubungan sebab
akibat. Dalam eksperimen dapat
disimpulkan adanya hubungan sebab-akibat.
• Jika XYZ selalu mengarah pada perilaku A,
sementara perlakuan lain tidak maka
• Kesimpulan: XYZ adalah penyebab perilaku A
XYZ Perilaku A