PENERBANGAN
PETA FUNGSI PSIKOLOGI PENERBANGAN
BASIC FUNCTION
MAIN PURPOSE KEY FUNCTION MAJOR FUNCTION
1. Melakukan adaptasi alat asesmen psikologi penerbangan.
Melakukan riset pengembangan alat tes untuk seleksi, klasifikasi dan 2. Mengkonstruksi alat asesmen psikologi penerbangan.
penugasan 1. Meneliti kebutuhan pendidikan dan pelatihan psikologi di bidang penerbangan.
2. Mengukur aspek-aspek psikologi yang berhubungan dengan efektivitas pendidikan
dan pelatihan.
Melakukan riset untuk pendidikan dan pelatihan 3. Mengukur efektivitas pelatihan psikologi.
1. Meneliti aspek-aspek psikologi yang berkaitan dengan perawatan dalam optimasi kinerja
personel penerbangan
MELAKUKAN PENELITIAN 2. Melakukan pemetaan kondisi psikologi personel penerbangan yang berkaitan dengan
DAN PENGEMBANGAN Melakukan riset untuk pemeliharaan dan perawatan personel
penerbangan
optimasi kinerja personel penerbangan .
1. Meneliti aspek-aspek psikologi yang berpengaruh terhadap keselamatan terbang dan
PSIKOLOGI PENERBANGAN
kerja.
2. Meneliti aspek-aspek psikologi yang berkontribusi pada kecelakaan penerbangan.
Melakukan riset tentang keselamatan penerbangan
1. Menyusun dan menetapkan persyaratan bagi calon penerbang maupun SDM penerbangan lainnya.
2. Menyusun baterai tes/asesmen yang akan digunakan dalam seleksi.
3. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data psikologi.
MEMBERIKAN Melakukan seleksi awak pesawat dan SDM penerbangan lainnya 4. Melaksanakan interpretasi dan evaluasi/penilaian data psikologi.
LAYANAN MELAKUKAN LAYANAN 1. Merancang dan menetapkan kriteria psikologis sesuai penggolongan awak pesawat dan SDM penerbangan lainnya.
PEMBINAAN SDM 2. Menyusun dan menyiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam proses klasifikasi.
PSIKOLOGI DI PENERBANGAN
Melakukan proses klasifikasi awak pesawat dan SDM penerbangan
lainnya
3. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data psikologi.
4. Melaksanakan interpretasi dan evaluasi/penilaian data psikologi.
BIDANG 1. Menganalisis kebutuhan dan mendesain pelatihan.
PENERBANGAN Melakukan pelatihan terhadap awak pesawat dan SDM penerbangan
lainnya
2. Melaksanakan pelatihan.
3. Monitoring dan evaluasi hasil pelatihan.
MELAKUKAN ASESMEN
Melaksanakan asesmen, evaluasi, dan intervensi dalam menangani krisis
DAN INTERVENSI bersifat klinis yang berkaitan dengan bidang penerbangan
1. Melaksanakan asesmen dan evaluasi hasil asesmen.
2. Melaksankan intervensi individual dan/atau kelompok.
PSIKOLOGI KLINIS DI 3. Melaksanakan evaluasi dan menyusun saran rekomendasi penanganan krisis lanjutan.
PENERBANGAN
Perhatian utama dari Studi psikologi penerbangan: Perilaku manusia dalam
lingkungan penerbangan, baik perilaku tertutup maupun terbuka.
3
AREA TERAPAN ILMU PSIKOLOGI PENERBANGAN
a. Organisasi
1. Riset pengembangan alat tes utk seleksi, klasifikasi
2. Riset untuk diklat
3. Riset untuk pemeliharaan dan perawatan personel penerbangan
4. Riset ttg keselamtan penerbangan
b. Personel
1. Melakukan Pelatihan terhadap awak pesawat dan SDM Pnb-an
lainnya
2. Melakukan proses klasifikasi awak pesawat dan SDM Pnb-an
lainnya
3. Melakukan manajemen beban kerja 4
1. Intensitas kegitan riset dlm pengembangan alat
tes untuk seleksi, klasifikasi dan penugasan crew
à Bukan hanya dilakukan dengan menerjemahkan alat ukur dari bahasa asing
ke bahasa Indonesia saja.
2. Tahap kedua adalah sintesis. Dari dua terjemahan tadi, kemudian dicari
persamaan dan perbedaannya hingga akhirnya diperoleh satu terjemahan
yang disepakati yang selanjutnya disebut sebagai draf skala terjemahan.
3. Terjemahan kembali ke bahasa asal. Draf skala terjemahan yang sudah disusun
kemudian diterjemahkan kembali ke bahasa asal skala itu dibuat. Terjemahan
balik dilakukan oleh penerjemah profesional. Hasil terjemahan balik kemudian
dibandingkan dengan skala aslinya, apakah ada perbedaan makna dalam hasil
terjemahan tersebut.
4. Dikusikan dengan ahli, dalam hal ini bisa berupa pembuat tes asli/ ahli bahasa/,
ahli pengukuran, atau siapapun yang menguasai konsep tes yang disusun.
Disukusi ini dilakukan guna memastikan adanya kesetaraan makna antara skala
asli dengan skala yang sudah diterjemahkan. Jika dirasa tidak ada perbedaan
makna dari kedua skala tersebut, maka dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
5. Try out dengan menguji cobakan tes hasil adaptasi ke subjek dalam jumlah
kecil. Uji coba ke subjek dalam jumlah kecil ini dilakukan untuk mengetahui
apakah instruksi dan item dalam skala tersebut dapat dipahami dengan baik
oleh responden atau belum. Jika secara kualitatif item dalam tes sudah bisa
dipahami, baru dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan jumlah sampel
yang lebih besar.
Pelatihan Pengembangan
Lebih di tekankan pada peningkatan Lebih ditekankan pada peningkatan
kemampuan untuk melakukan pengetahuan untuk melakukan
pekerjaan yang spesifik pada saat ini pekerjaan dimasa yang akan datang,
Mis : kerjasama, empati, komunikasi yang dilakukan melalui pendekatan
dlsb. yang terintegrasi dengan kegiatan
lain untuk mengubah perilaku kerja.
Kenapa pelatihan itu perlu dilakukan/diberikan??
• Need Assessment
• Sasaran dan Materi Program Pelatihan
• Metode Pelatihan dan Prinsip Belajar
• Mengevaluasi Program Pelatihan
Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan adalah penentuan kebutuhan pelatihan dan
pengembangan yang akan dilakukan.
• Kebutuhan organisasi
• Kebutuhan tugas
• Kebutuhan pegawai
Analisis Organisasi
Analisis organisasi menentukan dimana pelatihan dapat dilakukan dan
dimana seharusnya dilakukan di dalam organisasi.
Analisis ini memfokuskan pada organisasi secara keseluruhan, antara
lain mencakup analisis
* Tujuan organisasi
* Analisis sumber daya,
* Analisis efisiensi, dan
* analisis iklim organisasi.
Analisis Tugas
Menganalisis tugas-tugas yang harus dilakukan dalam setiap jabatan,
yang dapat dipelajari dari perilaku peran tersebut di atas, dan informasi
analisis jabatan, yaitu uraian tugas, persyaratan tugas, dan standar
unjuk kerja yang terhimpun dalam informasi sumberdaya manusia
organisasi. Menentukan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
yang dibutuhkan untuk melakukan tugas-tugas tersebut secara efektif.
Pemilihan Metode pelatihan
1. On the job training Dilakukan pada waktu jam kerja berlangsung,
baik secara formal maupun informal.
Metode:
• Job Instruction Training
• Coaching
• dll
2. Off the job training dilakukan secara khusus di luar pekerjaan
a) Lecture/kuliah
b) Video Presentation
c) Vestibule Training/Simulation
d) Role Playing
e) Program Learning
f) Laboratory Learning
g) Action Learning/praktek
Evaluasi pelatihan dan pengembangan
a) Reaksi peserta terhadap isi dan proses pelatihan
b) Pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman latihan
Pertanyaan(kuisioner):
1. apakah peserta menyukai program pelatihan
Dibandingkan dengan
2. program pelatihan dirasakan bermanfaat hasil pre test dan post
test
3. mudah dipahami dll
Evaluasi pelatihan dan pengembangan
c) Perubahan perilaku
Cara:
Bertanya pada atasannya, rekan, atau pengamatan di lapangan
1. Pilot tidak melakukan prosedur sebagaimana mestinya sesuai aturan yang berlaku
(noncompliance with Standard Operating Procedure) ketika menghadapi kondisi
perubahan cuaca.
2. Pilot terlalu percaya diri (over of confidence) terhadap kondisi suatu bandara (condition
of airport).
25
TEORI SEBAB LAKA TERBANG
1. Teori kebetulan murni (Pure Chance Theory)
“ Kecelakaan Terjadi atas kehendak Tuhan, scr alami dan kebetulan saja
kejadiannya, shg tdk adapola yang jelas rangkaian peristiwanya”
•Teori ini berdasarkan pada kenyataan bahwa kemungkinan kecelakaan ada lebih dari
satu faktor penyebab, dan penyebab-penyebab ini mewakili perbuatan dan kondisi atau
situasi tdk aman.
•Keju tampak berlubang-lubang Dan jika keju itu diletakkan berjajar setelah dipotong-potong.
•Maka, Setiap lubang dari keju dpt (dianalogikan) menggambarkan kelemahan manusia atau
sistem dan terus menerus berubah bervariasi besar dan psosisinya.
•Berbagai kelemahan yg terkumpul akhirnya suatu saat bisa membuat beberapa lubang yg
berada di garis lurus shg transparan yg menggambarkan sebuah kecelakaan
•Teori ini sering digunakan dlm menganalisis kejadian kecelakaan pesbang
Mekanisme Terjadinya kecelakaan menurut Teori Keju Swiss
Ø Pada dasarnya laka tjd akbt pengulangan kegagalan pada 4 layer (lapisan)
4. Unsafe Act ( Pl atau tndkn tdk aman yg dilkkn dn berhbgn lsg dg tjdnya
accident)
The Reason Model And Accident Causal chain
(model alasan rantai penyebab kecelakaan) dlm tj
dn ya laka)
je m e n
k a n mana
ij a
s i d a n keb
a
r uh organis ) fe Act)
ng a b ai k Uns a
fl uence (Pe an yg tdk un c ulnya
n s m
i zat i onal I ( Pe ngawa n dukung
e
Organ up ervisi
on
n d i si yg m n yg
fe S ct ( k o ama
Unsa U n safe A n tidak erjadinya
or ka
o n dition f tau tinda dengan t
Prec u a sung
e r i l ak l an g
e A ct (P hubungan
f
Unsa an dn ber
k
dilaku aan)
ak
kecel
1. Organizational Influence (Pengaruh organisasi dan kebijakan
manajemen dlm tjdnya laka)
a) Sumber daya / Manajemen:
(1) SDM : Seleksi, Penempatan, Pelatihan
(2) Keuangan: Berlebihan pemotongan biaya, kurangnya dana
(3) Peralatan/fasilitas sbr daya: desain tdk memadai,
pembelian peralatan yg tdk cocok
b) Iklim Organisasi
(1) Struktur organisasi : Rantai komando, kewenangan
pendelegasian, komunikasi, kejelasan tgg jwb.
(2) Kebijakan: Punishment and reward, promosi, penggunaan
obat2an dn alkohol
(3) Budaya : Norma dn aturan, Nilai dn keyakinan, keadilan dlm
menjalankan organisasi
c) Proses Organisasi
a) Kondisi karyawan
a) Kesalahan
(1) Kesalahan yg disbbkn olh lemahnya ketrampilan :
-Tdk mampu memprioritaskan pekerjaan
-Mengabaikan prosedur
-Menghilangkan tahapan pekerjaan
(2) Kesalahan Pengambilan Keputusan
44
Seleksi awak pesawat dan
SDM penerbangan lainnya
1. Menyusun dan menetapkan persyaratan bagi calon
penerbang maupun SDM penerbangan lainnya.
2. Menyusun baterai tes/asesmen yang akan digunakan
dalam seleksi.
3. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data
psikologi.
4. Melaksanakan interpretasi dan evaluasi/penilaian data
psikologi.
1. Menyusun dan menetapkan persyaratan bagi
calon penerbang maupun SDM penerbangan
lainnya.
2 Menyusun baterai tes/asesmen yang akan
digunakan dalam seleksi.
3. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan
data psikologi.
4. Wawancara.
TUJUAN :
1. Sbg Data Penentuan peserta training.
2. Sbg dasar dalam menyusun materi pelatihan/silabus, trainer dan -
metode penyampaian.
3. Memastikan bahwa penurunan kinerja atau pun masalah yg ada
disbkn kr krgnya pengetahuan, ketrampilan dan sikap-sikap kerja.
• Stress
• Fatigue
• Alcohol.
Mencegah Hilangnya SA
• Delegasikan sebagian tugas ketika hadapi beban kerja tinggi
• Kumpulkan informasi
• Kemukakan kondisi2 yg penting
• Monitor dan evaluasi
• Prediksi ke depan dan perhatikan aspek2 yg terkait
• Perhatikan tanda2 penurunan situational awareness
Permasalahan psikologis yang khas di dunia penerbangan
• Masalah inteligensi dan aptitude serta faktor-faktor psikologis lainnya
yang berpengaruh pada pendidikan dan pelatihan penerbang.
63