Anda di halaman 1dari 32

 Validitas Alat ukur

Sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa


yang ingin di ukur.
Misalnya:
skala agresivitas benar-benar mengukur agresivitas
bukan mengukur bullying or marah
skala anxiety benar mengukur anxiety bukan
mengukur fear
 Validitas Penelitian
Berkaitan dengan hubungan sebab akibat yang
dihasilkan penelitian
 Face validity

 Content validity
Sejauh mana aitem-aitem dalam alat ukur mencakup
keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur oleh
skala tsb.
 Komprehensif
 Relevan
 Tidak keluar batas tujuan pengukuran
 Criterion validity
Bukti validitas diperlihatkan dengan dengan adanya
hubungan skor pada alat ukur tertentu dengan skor
suatu kriteria.
 Predictive validity
 Concurrent validity
 Construct validity
sejauh mana suatu alat ukur dapat mengukur
konstrak teoritik yang hendak diukur 
menggunakan pengujian statistik.
 Validitas diskriminan
 Validitas konvergen
 Berkaitan dengan pertanyaan apakah fakta
mengenai treatment (IV) yang diberikan benar-
benar mengakibatkan perbedaan pada DV,
atau
 Apakah benar-benar IV berpengaruh pada DV
Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan hubungan
sebab akibat antara IV dengan DV :
1. Proactive History
Faktor bawaan maupun sesuatu yang telah dipelajari individu yang
sudah ada sebelum penelitian.
Contoh : Usia, kepribadian, sikap, inteligensi.
2. Retroactive History
History  pengaruh kondisi lingkungan luar terhadap partisipan
selama berlangsungnya eksperimen. Terjadi pada penelitian yang
menggunakan pre – post test.
3. Maturation
Perubahan biologis/psikologis yang sistematis dalam suatu waktu
tertentu.
4. Testing
subjek berusaha mengingat/mempelajari aitem-aitem test.
5. Statistical Regression
Pengukuran berulang menyebabkan nilai ekstrem cenderung
mendekati rata-rata (dapat disebabkan alat ukur yang tidak
reliabel).
6. Eksperimental Mortality
Jumlah subyek berkurang sehingga berpengaruh pada analisis
statistik yang dilakukan.
7. Interaction Effect
Pengaruh perlakuan yang diberikan berinteraksi dengan
pengaruh perlakuan yang diberikan berikutnya.
8. Instrumentation Effect
Alat ukur yang tidak akurat menurunkan validitas internal.
9. Experimenter Effect
Interaksi antara eksperimenter dengan subjek penelitian.
Eksperimenter efek ada 2 : bias eksperimenter (atribut
eksperimenter & harapan eksperimenter).
10. Participant Effect
subyek mencari tahu apa yang akan mereka alami, apa
yang akan mereka kerjakan kemudian merencanakan
respon yang akan diberikan.
11. Participant Sophistication
Pengetahuan subjek terhadap topik dan metode yang
digunakan dalam penelitian.
 Berkaitan dengan generalizability
 Apakah hasil penelitian yang diperoleh dapat
digeneralisasi ?
 Pada populasi, setting mana hasil penelitian
tersebut dapat digeneralisasikan
 Sejauh mana hasil penelitian dapat diterapkan
pada subjek, situasi, dan waktu di luar
penelitian.
1. Validitas Populasi
Hasil penelitian digeneralisasikan dari sampel
penelitian kepada populasi yang lebih besar.

Validitas Populasi sampling random/tidak

VP dipengaruhi bias seleksi (kesalahan dlm mengambil


sampel yg tidak sesuai dengan karakteristik subjek
penelitian)  generalisasi
2. Validitas Ekologis
Kemampuan hasil penelitian untuk digeneralisasikan
pada situasi atau kondisi lingkungan yang berbeda.
VE tinggi jika hasil penelitian tidak berkaitan dengan
setting penelitian.
Faktor yang mempengaruhi validitas ekologis :
a. Multiple – treatment interference.
Pengaruh perlakuan yang diberikan sebelumnya
terhadap perlakuan yang akan diberikan selanjutnya.

b. Hawthorne effect
Terjadi jika subjek menyadari bahwa ia sedang
diteliti sehingga ia menampilkan tingkah laku tertentu.
Hawthorne effect dicegah dengan single – blind procedure
c. Experimenter effect
Interaksi antara eksperimenter dengan partisipan.

d. Pretesting effect
Faktor yang disebabkan pemberian pre test. Dapat
dicegah dengan menggunakan alat ukur yang berisi
statement yang tidak langsung.
3. Validitas Temporal
Generalisasi hasil penelitian pada waktu yang
berbeda.
Rentang waktu pemberian IV dan pengukuran DV
harus diperhitungkan.
3 variasi waktu yang mempengaruhi validitas
eksternal :
1. Variasi musiman (seasonal variation)
2. Variasi siklus (Cyclical variation)
3. Variasi personal (Personological variation)
1. Variasi musiman (seasonal variation)
a. Fixed time variation
Perubahan terjadi pada waktu tertentu/waktu dapat
diramalkan.
b. Variable time variation
Perubahan tidak dapat diramalkan waktu terjadinya
namun dapat diketahui kejadiannya.

2. Variasi siklus (Cyclical variation)


siklus pada diri manusia dapat mengubah pengaruh IV
atau berinteraksi dengan IV mempengaruhi DV.
Sehingga generalisasi hanya berlaku pada siklus yang
sama.
3. Variasi personal (Personological variation)
Variasi dari karakteristik individu sepanjang waktu.
 Validitas internal:
 Memilih subyek secara random
 Penetapan kelompok-kelompok secara random
(random assignment)
 Menggunakan kelompok kontrol
 Validitas Eksternal
 Pelaksanaan eksperimen yang benar-benar ketat
 Too much control reduces ability to generalize
 Too little control reduces ability to make causal statements
 Attempt to find a good balance

External
Internal
Validity
Validity
Definisi
Besarnya variasi yang menjelaskan seberapa besar skor
dalam distribusi, menyimpang dari mean.
 menggambarkan seberapa besar penyebaran dari
nilai-nilai yang ada dalam satu kelompok.
Varians dapat digunakan utk menentukan
apakah perbedaan antara nilai mean kelompok
yg dibandingkan signifikan atau tidak.
Jumlah variasi dari skor-skor DV disebut
varians total.
Jenis varians Total:
1. Varians Total yang merupakan penjumlahan varians
sistematik & non sistematik.
2. Varians Total yang merupakan penjumlahan varians
antar kelompok & varians dalam kelompok
Kel 1 Kel 2 x 12 x22
6 9 1 1
6 9 1 1
7 10 0 0
8 11 1 1
8 11 1 1
Rata-rata 7 10
Varians
Kel 1 Kel 2 x 12 x22
4 7 9 9
4 7 9 9
7 10 0 0
10 13 9 9
10 13 9 9
Rata-rata 7 10
Varians
1.Varians Total yang merupakan penjumlahan
varians sistematik & non sistematik.
 Varians sistematik : bagian VT yang berasal dari variasi skor VT yang
disebabkan variabel yang diketahui. Varians sistematik disebabkan
oleh variabel yang sistematik mempengaruhi DV.
 Varians Non Sistematik : bagian VT yang berasal dari variasi skor DV
yang disebabkan faktor yang tidak diketahui sehingga tidak dapat
dikontrol. Sering disebut varians eror.
2.Varians Total yang merupakan penjumlahan
varians antar kelompok & varians dalam
kelompok.
 Varians antar kelompok : bagian VT yang berasal dari variasi skor
DV yang disebabkan manipulasi yang dilakukan.
 Varians dalam kelompok : bagian VT yang berasal dari variasi skor
DV yang tidak disebabkan faktor yang sedang diteliti.
 Menganalisis varians total (VT) dari variabel tergantung
(DV) untuk menentukan seberapa besar VT tersebut
yang berasal dari manipulasi (VAK) dan apakah VAK
tersebut signifikan/tidak.

V AK
F
VDK
 F pengaruh IV terhadap DV.
 VAK = varians antar kelompok
 VDK = varians dalam kelompok
 Sumber varians total berasal dari penyimpangan
kuadarat masing-masing skor dan grand mean.
 Sumber varians antar kelompok berasal dari
penyimpangan kuadarat nilai mean kelompok
dan grand mean.
 Sumber varians dalam kelompok berasal dari
penyimpangan kuadarat nilai masing-masing
skor dan mean kelompok.
 Seorang peneliti ingin NO KK KE
mengetahui efektivitas
pemberian instruksi
terhadap kecepatan 1 11 5
menggambar grafik
dengan komputer pada 2 10 4
anak.
3 8 2
 peneliti menggunakan 8
orang anak yang 4 7 1
dimasukkan ke dalam 2
kelompok (KK dan KE)
secara random
X x x2
11 5 25  VT = 92/8
10 4 16 = 11.5
8 2 4
7 1 1
5 0 1
4 -2 4
2 -4 16
1 -5 25
Grand mean 6
x 2
92
Varians Antar Kelompok

xg x x2
9 3 9
3 -3 9  VAK = 18/2

Grand
=9
6
mean

x 2
18
KK KE
X x x2 X x x2
11 2 4 5 2 4
10 1 1 4 1 1
8 -1 1 2 -1 1
7 -2 4 1 -2 4
Mean 9 3
x 2
10 10
 VKE = 10/4 =2.5
 VKK = 10/4 =2.5

 VDK = (2.5 + 2.5)/2 = 2.5

  VT = VAK + VDK
=9 + 2.5
= 11.5
F = VAK / VDK = 9/2.5
= 3.6

Anda mungkin juga menyukai