Anda di halaman 1dari 53

Teori Motivasi

MOTIVASI BELAJAR dan


TEORI HIERARKI KEBUTUHAN
MASLOW
Perspektif tentang Motivasi
Perspektif Behavioral : kuncinya pada
reinforcement n punishment
Perspektif Humanistis : adanya kebutuhan dasar
yang harus dipenuhi (Maslow)
Perspektif Kognitif : Pemikiran yang mempengaruhi
motivasi
Perspektif Sosial : kebutuhan afiliasi dan
keterhubungan
PENGANTAR
Sementara para ahli teori perilaku (Bandura, 1986;
Skinner, 1953) berbicara mengenai motivasi belajar
untuk mendapatkan penguatan (reinforcement)
dan menghindari hukuman (punishment), Maslow,
lebih menyukai konsep motivasi belajar untuk
memenuhi kebutuhan.
PERKEMBANGAN TEORI HIRARKI
KEBUTUHAN MASLOW
1943, 5 kebutuhan
Di Tahun 1990, berkembang menjadi 8 Kebutuhan
PENJELASAN TEORI KEBUTUHAN MASLOW
1. Biological and Physiological needs - air, food, drink, shelter, warmth, sex,
sleep, etc.
2. Safety needs - protection from elements, security, order, law, limits,
stability, etc.
3. Belongingness and Love needs - work group, family, affection,
relationships, etc.
4. Esteem needs - self-esteem, achievement, mastery, independence,
status, dominance, prestige, managerial responsibility, etc.
5. Cognitive needs - knowledge, meaning, etc.
6. Aesthetic needs - appreciation and search for beauty, balance, form, etc.
7. Self-Actualisation needs - realising personal potential, self-fulfillment,
seeking personal growth and peak experiences.
8. Transcendence needs - helping others to achieve self actualisation.
PENJELASAN HIERARKI KEBUTUHAN
MASLOW
Manusia berbeda dalam tingkat pentingnya mereka
menaruh perhatian terhadap tiap-tiap kebutuhan
itu.
Orang yang sama memiliki kebutuhan berbeda
pada waktu yang berbeda
Kebutuhan yang berada pada hierarki paling bawah
harus dipenuhi sebelum seseorang akan mencoba
untuk memiliki kebutuhan yang lebih tinggi
tingkatannya
Orang yang sudah mencapai level tinggi tidak akan
kembali ke level lebih rendah.
Pembagian Kebutuhan

Kebutuhan Tumbuh: Kebutuhan mengetahui dan


memahami, Estetik, Aktualisasi diri, Transenden.
Tidak pernah dapat dipenuhi seluruhnya.
Semakin orang dapat memenuhi kebutuhan mereka
untuk mengetahui dan memahami dunia di sekeliling
mereka, motivasi belajar mereka dapat menjadi
semakin besar dan kuat.
Pembagian Kebutuhan
Kebutuhan Dasar: fisiologis, rasa aman, cinta, dan
penghargaan

Sekali kebutuhan ini dipenuhi, motivasi seseorang


untuk memenuhi kebutuhan ini surut.
APLIKASI TEORI KEBUTUHAN
MASLOW DI SEKOLAH
Pemenuhan Kebutuhan Fisiologis

Menyediakan kamar mandi/toilet dalam jumlah yang


seimbang.
Menyediakan ruangan kelas dengan kapasitas yang
memadai dan temperatur yang tepat
Menyediakan ruangan dan lahan untuk istirahat bagi
siswa yang representatif.
Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman
Sikap guru: menyenangkan, mampu menunjukkan
penerimaan terhadap siswanya, dan tidak
menunjukkan ancaman atau bersifat menghakimi.
Adanya ekspektasi yang konsisten
Mengendalikan perilaku siswa di kelas/sekolah
dengan menerapkan sistem pendisiplinan siswa
secara adil.
Lebih banyak memberikan penguatan perilaku
(reinforcement) melalui pujian/ ganjaran atas
segala perilaku positif siswa dari pada pemberian
hukuman atas perilaku negatif siswa.
Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang
atau Penerimaan (1)
a. Hubungan Guru dengan Siswa
Guru dapat menampilkan ciri-ciri kepribadian: empatik, peduli
dan intereres terhadap siswa, sabar, adil, terbuka serta dapat
menjadi pendengar yang baik.
Guru dapat menerapkan pembelajaran individua dan dapat
memahami siswanya (kebutuhan, potensi, minat, karakteristik
kepribadian dan latar belakangnya)
Guru lebih banyak memberikan komentar dan umpan balik yang
positif dari pada yang negatif.
Guru dapat menghargai dan menghormati setiap pemikiran,
pendapat dan keputusan setiap siswanya.
Guru dapat menjadi penolong yang bisa diandalkan dan
memberikan kepercayaan terhadap siswanya.
Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang
atau Penerimaan (2)
b. Hubungan Siswa dengan Siswa
Sekolah mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya
kerja sama mutualistik dan saling percaya di antara siswa
Sekolah dapat menyelenggarakan class meeting, melalui berbagai
forum, seperti olah raga atau kesenian.
Sekolah mengembangkan diskusi kelas yang tidak hanya untuk
kepentingan pembelajaran.
Sekolah mengembangkan tutor sebaya
Sekolah mengembangkan bentuk-bentuk ekstra kurikuler yang
beragam.
Pemenuhan Kebutuhan Harga Diri (1)
a. Mengembangkan Harga Diri Siswa
Mengembangkan pengetahuan baru berdasarkan latar
pengetahuan yang dimiliki siswanya (scaffolding)
Mengembangkan sistem pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan siswa
Memfokuskan pada kekuatan dan aset yang dimiliki setiap siswa
Mengembangkan strategi pembelajaran yang bervariasi
Selalu siap memberikan bantuan apabila para siswa mengalami
kesulitan
Melibatkan seluruh siswa di kelas untuk berpartisipai dan
bertanggung jawab.
Ketika harus mendisiplinkan siswa, sedapat mengkin dilakukan
secara pribadi, tidak di depan umum.
Pemenuhan Kebutuhan Harga Diri (2)
b. Penghargaan dari pihak lain
Mengembangkan iklim kelas dan pembelajaran kooperatif
dimana setiap siswa dapat saling menghormati dan mempercayai,
tidak saling mencemoohkan.
Mengembangkan program “star of the week”
Mengembangkan program penghargaan atas pekerjaan, usaha
dan prestasi yang diperoleh siswa.
Mengembangkan kurikulum yang dapat mengantarkan setiap
sisiwa untuk memiliki sikap empatik dan menjadi pendengar yang
baik.
Berusaha melibatkan para siswa dalam setiap pengambilan
keputusan yang terkait dengan kepentingan para siswa itu sendiri.
Pemenuhan Kebutuhan akan
Pengetahuan dan Pemahaman
Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk
mengeksplorasi bidang-bidang yang ingin diketahuinya.
Menyediakan pembelajaran yang memberikan
tantangan intelektual melalui pendekatan discovery-
inquiry
Menyediakan topik-topik pembelajaran dengan sudut
pandang yang beragam
Menyediakan kesempatan kepada para siswa untuk
berfikir filosofis dan berdiskusi.
Pemenuhan Kebutuhan Estetik
Menata ruangan kelas secara rapi dan menarik
Menempelkan hal-hal yang menarik dalam dinding ruangan,
termasuk di dalamnya memampangkan karya-karya seni
siswa yang dianggap menarik.
Ruangan dicat dengan warna-warna yang menyenangkan
Memelihara sarana dan pra sarana yang ada di sekeliling
sekolah
Ruangan yang bersih dan wangi
Tersedia taman kelas dan sekolah yang tertata indah
Pemenuhan Kebutuhan Aktualisasi
Diri
Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk
melakukan yang terbaik
Memberikan kebebasan kepada siswa untuk menggali
dan menjelajahi kemampuan dan potensi yang
dimilikinya
Menciptakan pembelajaran yang bermakna dikaitkan
dengan kehidupan nyata.
Perencanaan dan proses pembelajaran yang
melibatkan aktivitas metakognitif siswa.
Melibatkan siswa dalam proyek atau kegiatan “self
expressive” dan kreatif
TEORI ERG OLEH ALDERFER
Deskripsi
Alderfer mengembangkan teori
motivasi hirarki kebutuhan Abraham
Maslow menjadi lebih efektif dan
efisien. Piramida kebutuhan manusia
yang digagas Maslow diklasifikasikan
menjadi tiga kategori oleh Alderfer.
Ketiga tingkatan kebutuhan itu adalah;
eksistensi, hubungan, dan
pertumbuhan. Biasa disebut sebagai
teori motivasi ERG (Existence, 22

Relatedness, dan Growth)..


Dimensi Motivasi ERG
Adapun ketiga hirarki dalam kebutuhan inti tersebut
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Existence
Kebutuhan yang pertama adalah kebutuhan
eksistensi merupakan pemberian persyaratan
eksistensi materiil dasar, mencakup butir-butir yang
oleh Maslow dianggap sebagai kebutuhan
keamanan serta keselamatan dan kebutuhan
fisiologis seperti kebutuhan mendasar manusia
untuk bertahan hidup (makan, minum, tidur, uang,
dan sebagainya).
23
2. . Relatedness
Kebutuhan yang kedua adalah kebutuhan dalam
berhubungan yang kita miliki untuk memelihara
hubungan antar pribadi yang bermanfaat. Hasrat sosial
dan status menuntut interaksi dengan orang-orang lain
agar dipuaskan, dan hasrat ini segaris dengan kebutuhan
afiliasi / sosial Maslow.

3. Growth
Kebutuhan yang ketiga adalah kebutuhan dalam
pertumbuhan. Growth adalah suatu hasrat instrinsik
untuk perkembangan pribadi, mencakup komponen
instriksi dari kategori penghargaan Maslow dan
karakteristik-karakteristik yang tercakup pada aktualisasi
diri.
24

25
Alderfer menyatakan bahwa :
Pertama: Bila kebutuhan akan eksistensi tidak terpenuhi,
pengaruhnya mungkin kuat, namun kategori-kategori
kebutuhan lainnya mungkin masih penting dalam
mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan.
Kedua: Meskipun suatu kebutuhan terpenenuhi, kebutuhan
dapat berlangsung terus sebagai pengaruh kuat dalam
keputusan.

Jadi secara umum mekanisme kebutuhan dapat dikatakan


sebagai berikut
• Frustration – Regression
• Satisfaction - Progression

26
Penjelasan dari sanggahan Alderfer terhadap
teori hirarki Abraham Maslow adalah seseorang
menurut teori Maslow akan tetap pada tingkat
kebutuhan tertentu sampai kebutuhannya
terpuaskan. Sedangkan menurut teori ERG, jika
kebutuhan di tingkat yang lebih tinggi buruk
maka seorang individu mungkin kembali untuk
meningkatkan kepuasan dari kebutuhan tingkat
rendah. Ini disebut frustasi-regresi dari aspek
teori ERG

27
Sedangkan ketika kebutuhan growth
buruk, maka seseorang mungkin akan
termotivasi untuk mencapai kebutuhan
yang berkaitan dan jika ada masalah dalam
mencapai kebutuhan yang berkaitan, maka
dia mungkin akan termotivasi oleh
kebutuhan eksistensi. Dengan demikian,
frustrasi atau kejengkelan dapat
mengakibatkan regresi untuk kebutuhan
tingkat rendah.

29

30
༝ Maka dari itu Alderfer berpendapat bahwa pemenuhan
atas ketiga kebutuhan tersebut dapat dilakukan secara
simultan, artinya bahwa hubungan dari teori ERG ini
tidak bersifat hirarki.
༝ Sementara teori hirarki Maslow kaku karena
mengasumsikan bahwa kebutuhan mengikuti hirarki
spesifik dan tertib, kecuali kebutuhan tingkat rendah
terpuaskan, seorang individu tidak dapat melanjutkan
ke kebutuhan tingkat yang lebih tinggi, Teori ERG sangat
fleksibel.
༝ Teori ERG merupakan teori motivasi yang yang menitik
beratkan pemahaman terhadap perilaku individu. Hal
ini merupakan salah satu dari empat faktor pendekatan
yang mempertimbangkan faktor intrinsic yang
menyebabkan seseorang mengambil tindakan tertentu
(Ivancevich, Konopaske, & Matteson, 2008).

31
༝ Menurut teori ERG, dapat saja makin tidak
terpenuhinya suatu kebutuhan tertentu, makin
besar pula keinginan untuk memuaskannya.
Aspek frustasiregresi Teori ERG memiliki efek
tambahan pada motivasi kerja. Misalnya jika
seorang manusia tidak diberi kesempatan
pertumbuhan dan kemajuan dalam sebuah
organisasi, ia mungkin kembali untuk memenuhi
kebutuhan bersosialisasi, jika lingkungan atau
keadaan tidak memungkinkan, ia mungkin
kembali ke kebutuhan akan uang untuk
memenuhi kebutuhan bersosialisasi.

32
Kelebihan
1. Penyempurnaan dari teori maslow
2. Bersifat progresif dan fleksibel. Tidak
harus ada optimalisasi pertahapnya.
3. ketiga tingkatannya bisa dinilai secara valid
dan terukur untuk menganalisis besarnya
keinginan dan pemenuhan kepuasannya.
Namun, perangkat pengujiannya masih
dianggap cukup rumit dan implikasinya
perlu diperhitungkan secara seksama.

33
Kelemahan
1. Pemenuhan ditingkat masing-
masing rendah karena ketidak-
optimalan pada setiap dimensi.
2. Perangkat pengujian dalam
terpenuhi atau tidaknya
kebutuhan itu rumit.

34
Implikasi dalam Bidang Pendidikan
༝ Guru harus memahami bahwa siswa memiliki
berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi pada
waktu yang sama. Sesuai dengan teori ERG, jika guru
hanya memusatkan perhatian pada satu kebutuhan
pada satu waktu, hal ini tidak akan efektif
memotivasi siswa.
༝ Juga, aspek frustasi-regresi Teori ERG memiliki efek
tambahan pada motivasi belajar. Misalnya jika
seorang siswa tidak diberi kesempatan untuk
tumbuh & berkembang (growth), ia mungkin
kembali untuk memenuhi kebutuhan bersosialisasi
(relatedness), jika lingkungan atau keadaan tidak
memungkinkan, ia mungkin kembali ke kebutuhan
eksistensi.
35
Contoh:
༝ Siswa tidak akan tumbuh dan berkembang
menjadi lebih baik jika guru tidak memberi
kesempatan kepada siswa untuk berpendapat,
dan memberi kritik yang tidak membangun
terhadap siswa.
༝ Jika seperti ini, siswa datang ke sekolah hanya
untuk memenuhi kebutuhan sosialnya
(relatedness) yaitu bertemu dengan teman-
temannya.
༝ Jika kebutuhan relatedness ini juga tidak
terpenuhi, seperti siswa sering dibully oleh
teman-temannya. Maka siswa pergi ke sekolah
hanya untuk mendapatkan uang jajan dari orang
tuanya.
36
Implikasi dalam Bidang Militer
༝ Teori Motivasi ERG Aderfer ini bisa diaplikasikan
secara tepat mengikuti kebutuhan personal setiap
individu di dalam sebuah organisasi misalnya dalam
kemiliteran.
༝ Teori ERG bersifat progresif namun tetap fleksibel
tanpa mengharuskan optimalisasi pemenuhan
ketiga kebutuhannya. Walaupun para komandan
juga mesti memperhatikan pemenuhan ketiga
kebutuhan pada anggotanya.
༝ Kebutuhan eksistensial berkaitan dengan kebutuhan
yang paling mendasar untuk hidup. Yang termasuk
dalam kebutuhan ini adalah penunjang kehidupan
dan keamanan secara fisik serta psikologis.

37
༝ Kebutuhan eksistensi pada teori ERG
mengkategorikan kebutuhan tingkat pertama dan
kedua pada hirarki Maslow ke dalam tingkatan
pertama yang paling kongkrit dan wajib dipenuhi
perusahaan kepada semua pekerjanya. Seperti dalam
militer, gaji merupakan hal yang wajib didapatkan
oleh para tentara.
༝ Kategori kedua pada teori ERG adalah kebutuhan
tingkat ketiga dan keempat di dalam piramida Maslow
yang berkaitan dengan kebutuhan sosial di dalam diri
secara personal atau antar individu.
༝ Para komandan harus menjaga komunikasi serta
hubungan yang baik kepada bawahannya dan
memfasilitasi lingkungan yang sehat untuk menjaga
interaksi dengan rekan kerjanya. Pemberian kritik dan
motivasi harus berimbang dan membangun.
38
༝ Pemberian pengakuan dan peningkatan reputasi
adalah aplikasi dari organisasi untuk mengelola
kebutuhan hubungan sosial (relatedness). Sarana
publik dan wadah publikasi di kantor juga harus
disiapkan oleh organisasi. Contohnya seperti
pemberian reward untuk kenaikan pangkat dan
di umumkan ke publik.
༝ Kepuasan kerja dan kepercayaan diri para tentara
harus dijaga dengan memperhatikan kebutuhan
hubungan sosial ini. Metode komunikasi yang
dilakukan harus mengikuti prinsip saling
menghormati dan bertoleransi, serta mendukung
peningkatan kemampuan tentara.

39
༝ Dan terakhir, organisasi sebaiknya menyediakan
peluang untuk anggotanya agar dapat tumbuh dan
berkembang (growth). Jika kebutuhan untuk
growth ini terhambat, tentara akan mengalami
regresi yang membuat frustrasi.
༝ Teori ERG menyatakan jika kebutuhan growth
dihalangi oleh lingkungan dan tidak diberikan
kesempatan, maka tentara akan terdemotivasi dan
mencari pemenuhan kebutuhan di tingkat yang
lebih rendah.
༝ Tapi bisa saja tentara merasa terpenuhi
kebutuhannya untuk growth walau kebutuhan
eksistensi dan hubungannya (relatedness) belum
terpenuhi. Contohnya seperti tentara yang
berjuang untuk membela daerah konflik, walaupun
dari segi ekonomi yang didapat masih belum
tercukupi (existence) dan membuat hubungan
dengan keluarga menjadi jauh karena jarang
berkomunikasi (relatedness).
40
༝ Maka dari itu, ada tiga klasifikasi keterkaitan
antar tiga tingkatan kebutuhan di dalam teori
motivasi ERG oleh Alderfer ini. Ketiganya adalah:
kepuasan-peningkatan, frustasi-regresi, dan
penguatan bersama antar kebutuhan pada teori
ERG Alderfer.
༝ Ketiga tingkat kebutuhan dalam teori ERG bisa
saling menguatkan dan mendorong seseorang
untuk ke tingkat yang lebih tinggi. Dan teori ini
membuat seorang tentara untuk tetap
termotivasi meski ada tingkatan kebutuhan yang
belum terpenuhi.

41
Referensi
༝ Satrio, Alan, et all. “ Teori Motivasi ERG (Clayton
Alderfer). 5 November 2018.
https://www.academia.edu/31458677/PSIKOLOGI_PE
NDIDIKAN_Teori_Motivasi_ERG_oleh_Clayton_Alderfe
r?auto=download
༝ Utami, Annisa, et all. “Teori Motivasi ERG oleh Clayton
Alderfer. 5 November 2018.
http://mulyadi52e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/201
4/11/OSDM-2-ERG_rev.pdf
༝ Ruhana, Ika, et all. “Pengaruh Motivasi Existence,
Relationship, Growth (ERG) Terhadap Prestasi Kerja”. 5
November 2018.
https://media.neliti.com/media/publications/88050-
ID-pengaruh-motivasi-existence-relationship.pdf

42
TEORI KEBUTUHAN OLEH MC. CLLELAND
DEFINISI
Motivasi yaitu suatu dorongan dalam diri individu karena
adanya suatu rangsangan baik dari dalam maupun dari luar
untuk memenuhi kebutuhan individu dan tercapainya tujuan
individu. Jadi individu akan bertingkah laku tertentu
dikarenakan adanya motif dan adanya rangsangan untuk
memenuhi kebutuhan serta mendapatkan tujuan yang
diinginkan.
N-Ach
N-Ach (Kebutuhan akan prestasi), merupakan dorongan
untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan
seperangkat standar, bergulat untuk sukses.
Ciri-ciri;
a.bersedia menerima resiko yang relatif tinggi
b.keinginan untuk mendapatkan umpan balik tentang
hasil kerja mereka
c.keinginan mendapatkan tanggung jawab pemecahan
masalah
N-Aff
N Aff adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi
yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan
untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan
penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu
yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya
berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi
sosial yang tinggi.
Ciri-ciri:
a. Pencapaian adalah lebih penting daripada materi.
b. Mencapai tujuan atau tugas memberikan kepuasan
pribadi yang lebih besar daripada menerima pujian
atau pengakuan.
c. Umpan balik sangat penting, karena merupakan
ukuran sukses (umpan balik yang diandalkan,
kuantitatif dan faktual)
N-Pow
Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain
berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak
akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.
McClelland menyatakan bahwa kebutuhan akan kekuasaan sangat
berhubungan dengan kebutuhan untuk mencapai suatu posisi
kepemimpinan.
N-pow adalah motivasi terhadap kekuasaan
1. Ingin menjadi pusat perhatian, dikenal sebagai orang yang penting
2. Tertantang oleh tugas yang menuntutnya untuk mengorganisir dan
mengarahkan orang/barang
3. Senang berusaha mempengaruhi orang lain melalui gagasan dan
perilakunya
KEKUATAN TEORI
1. Adanya riset yang ekstensif dalam teori ini sehingga besar
kemungkinana ketepatannya dalam keberhasilan penerapan teori
motivasi ini di dunia kerja.
2. Penjelasan bahwa pada diri individu memiliki ke-3 jenis need
membuka peluang penjelasan dinamika yang lebih komprehensif
terhadap perilaku yang dimunculkan
3. Teori ini dapat menjadi landasan bagi pengembangan pelatihan
untuk menumbuhkan motivasi berprestasi. Antara lain melalui usaha
mengenalkan dan menanamkan sejumlah karakteristik individu yang
disebut high achievement motivation (lebih menyukai situasi di
mana mereka mempunyai tanggung jawab pribadi, menyukai
tantangan, tidak mudah puas dengan pencapaian sesaat)
KEKURANGAN TEORI
1. Memposisikan motivasi semata-mata sebagai faktor internal.
Perilaku individu hanya didorong oleh kekuatan motif dan
kebutuhan dasar yang terlibat, harapan keberhasilannya, dan nilai
insentif yang terlekat pada tujuan saja. Belum memperhitungkan
pengaruh faktor eksternal, dan dinamikanya terhadap internal
individu
2. Teori ini lebih tepat aplikasinya dalam dunia kerja, meskipun
sejumlah perilaku individu dalam setting pendidikan juga masih
dapat dianalisa motif dan kebutuhan yang melandasinya dengan
menggunakan teori McClelland ini. Mengingat pada setting
pendidikan, tentunya diharapkan siswa lebih dominan memiliki n-
Ach dibandingkan need lainnya
APLIKASI DALAM PENDIDIKAN
Seorang siswa yang rajin datang ke sekolah tepat waktu, belum tentu dilandasi oleh
n-Ach. Mungkin saja dilandasi oleh n-Aff, di mana siswa tsb senang berkumpul dan
bermain bersama teman-temannya. Atau, mungkin saja karena n-Pow, di mana
siswa ingin menanamkan pengaruhnya pada guru dan teman, sehingga merasa
senang melakukan sesuatu untuk siswa tsb. Itu sebabnya, guru perlu mengenali
motif dan kebutuhan yang mendasari munculnya perilaku siswa, agar guru lebih
mudah mengarahkan dan memenuhi kebutuhan tersebut. Memahami motif dan
kebutuhan siswa, berarti guru lebih mudah mengenali cara untuk mendekati siswa,
dan memiliki gambaran untuk secara perlahan mengarahkan siswa agar memiliki n-
Ach yang lebih tinggi dibandingkan need lainnya
APLIKASI DALAM MILITER
Sama halnya guru, seorang komandan pasukan perlu memahami motif dan
kebutuhan anak buahnya. Anggota tentara yang perilakunya digerakkan oleh
n-Pow akan percuma bila didekati dengan afeksi dan perhatian. Ia akan lebih
termotivasi menyelesaikan tugas ketika diberi kesempatan menunjukkan
kemampuan mempengaruhi dan mengarahkan anggota lainnya. Anggota
yang memiliki n-Aff dominan, jangan terlalu sering diberi tugas yang
mengharuskannya mengerjakan sendiri.
Terima Kasih
TUGAS BACA MANDIRI
1. Ini adalah tugas pribadi, yang sepenuhnya diserahkan pada mahasiswa
untuk dikerjakan atau tidak; dengan resiko ditanggung sendiri
2. Cari dan baca teori Motivasi, yaitu:
a) Teori Goal Setting
b) Teori Self-Determination (Deci & Ryan)
c) Teori Self-Efficacy (Bandura)
d) Teori Self-Regulation Learning (Zimmerman)

3. Sekaligus pikirkan contoh pengaplikasian teori tersebut secara nyata


pada pelajar/siswa dan dunia militer
4. Buatlah catatan untuk pribadi mahasiswa
5. Termasuk materi yang digunakan dalam UAS

Anda mungkin juga menyukai